Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asuhan ibu postpartum adalah suatu bentuk manajemen kesehatan
yang dilakukan pada ibu nifas dimasyarakat.
Asuhan kebidanan di komunitas adalah pemberian asuhan secara
menyeluruh, tidak hanya kepada ibu nifas akan tetapi juga
melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat di sekitar ibu
nifas. Asuhan ini merupakan kelanjutan asuhan dari rumah sakit atau
pelayanan kesehatan lainnya.
Asuhan kebidanan di komunitas adalah pemberian asuhan
secara menyeluruh tidak hanya kepada ibu nifas akan tetapi
pemberian asuhan yang melibatkan seluruh keluarga dan anggota
masyarakat di sekitar ibu nifas. Asuhan ini merupakan kelanjutan
asuhan dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.
Pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari
pascapersalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas penting
diberikan pada ibu dan bayi, karena merupakan masa krisis baik
ibu dan bayi. Enam puluh persen (60%) kematian ibuterjadi
setelah persalinan, dan 50% kematian pada masanifas terjadi 24
jam pertama. Demikian halnya dengan masa neonatus juga
merupakan
masa
krisis
dari
kehidupan bayi.
Dua
B. Rumusan masala
1. Apa yang di maksud dengan asuhan posnatal di komunitas?
2. Apa tujuan melakukan asuhan masa nifas ?
3. Apa peran dan tanggung jawab bidan selama asuhan postnatal?
4. Apa apa saja tahapan dalam pembentukan pembentukan
kelompok masa nifas?
C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui apa itu Asuhan postnatal di komunitas, apa tujuan
dilaksanakannya Asuhan postnatal di komunitas, manfaat dan
kegiatan apa saja yang biasa dilakukan dalam Asuhan postnatal di
komunitas serta bagaimana cara mencapai keberhasilan dalam
pelaksanaan Asuhan postnatal di komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
masa
krisis
dari
kehidupan bayi.
Dua
Tempat
Di Rumah Bidan :
1. Ruang periksa mempunyai luas minimal 2x3 meter
e. Proses
Bidan harus :
6.
7.
( Riset
untuk dipeluk ibu. Hal ini merupakan cara yang sangat baik
untuk mencegah hipotermi.
17. Cuci tangan lagi dengan sabun, air dan handuk yang bersih.
Dalam waktu satu jam setelah kelahiran, berikan salep/obat tetes
mata pada mata bayi baru lahir, untuk mencegah oftalia
neonatorum: salep mata tetrasiklin 1%, larutan Perak Nitrat 1%
dan Eritromisin 0.5%. Biarkan obatnya tetap dimata bayi, jangan
dibersihkan salep/obat tetes mata yang berada disekitar mata.
18. Jika bayi belum diberi ASI, bantu ibu untuk mulai menyusui.
Riset menunjukan bahwa memulai pemberian ASI dalam waktu
1 jam pertama setelah kelahiran adalah penting untuk
keberhasilan awal pemberian ASI. Kolustrum, ASI pertama,
penting karena mengandung zat kekebalan untuk pencegahan
infeksi dan penyakit pada bayi baru lahir. Pemberian ASI dini
akan mencegah/ menangani hipoglikemia pada bayi baru lahir.
19. Hindari pemberian susu formula pada bayi baru lahir, hal ini
tidak perlu dan mungkin membahayakan.
20. Tunggu 6 jam, atau lebih, setelah kelahiran bayi sebelum
memandikannya , tunggu lebih lama jika bayi mengalami
kesulitan
mempertahankan
suhu
tubuh
bayi
sebelum
memandikannya, suhu tubuh bayi baru lahir harus antara 3637C. Gunakan air hangat untuk memandikan bayi dan pastikan
ruangan hangat. Mandikan bayi dengan cepat dan segera
keringkan bayi dengan handuk besih, hangat dan kering untuk
mencegah kehilangan panas tubuh yang berlebihan.
21. Kenakan baju yang bersih dan selimuti bayi dengan handuh/kain
yang hangat dan bersih.
22. Periksa apakah bayi baru lahir mengeluarkan urine dan
mekonium dalam 24 jam pertama kehidupannya, catat waktu
pengeluaran
urine
dan
mekonium.
Mintalah
ibu
c. Prasyarat
1. Ibu dan bayi dijaga oleh bidan terlatih selama dua jam sesudah
persalinan dari jika mungkin bayi tetap bersama ibu.
2.
3.
4.
5.
termometer.
e. Proses
Bidan harus :
10
3.
11
12
pada
ibu
atau
janin,lakukan
rujukan
13
14
4.
5.
6.
e. Proses
Bidan harus :
1. Pada kunjungan rumah, menyapa ibu dan suami / keluarga nya
denagn ramah
2.
3.
15
segera rujuk.
( Standar 22 ).
segera dirujuk.
16
pengkajian,
17
Waktu
Asuhan
Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena
atonia uteri.
Mendeteksi
dan
perawatan
penyebab
lainperdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga
tentang cara mencegah perdarahan yang
disebabkan atonia uteri.
6-8 jam
Pemberian ASI awal.
post
partum Mengajarkan cara mempererat
antara ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga
bayi
tetap
pencegahanhipotermi.
sehat
hubungan
melalui
Setelah
bidan melakukan pertolongan
persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan
bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran
atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir
dalam keadaan baik.
II
6
hari Memastikan involusiuterus barjalan dengan
post
normal, uterus berkontraksi dengan baik,
partum tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak
ada perdarahan abnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi
dan perdarahan.
Memastikan ibu mendapat istirahat yang
cukup.
Memastikan ibu mendapat makanan yang
18
2
Asuhan pada 2 minggu post partum sama
minggu
dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan
post
6 hari post partum.
partum
IV
6
Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami
minggu ibu selama masa nifas.
post
partum Memberikan konselingKB secara dini.
kebijakan,
perencana
programkesehatan
yang
19
20
sedini
mungkin,
bahkan
tidak
menutup
21
dan
22
bayi
menggendong,
bila
ia
gelisah
menepuk-nepuk,
atau
dengan
cara
menggoyang-
memijat
bayi
23
sejak
baru
lahir,
bila
membuatkan
susu/teh
juga
nyuapin
makanan/biskuit/roti.
k) Menggendong bayi ke ibu saat bayi ingin disusui,
menyendawakan bayi, mengganti popok, memandikan
dan menggendong bayi, memijat bayi, mengajak bayi
berbicara, bermain, bernyanyi.
Lebih dari 90% keberhasilan ASI eksklusif dikarenakan
peran bapak.Umumnya, kegagalan ASI eksklusif merupakan
suatu kondisi yang avoidable. Umumnya kegagalan ASI
eksklusif
disebabkan
karena
kurangnya
support
dari
tentang
aturan-aturan
peran
wanita
dapat
24
kehamilan
anaknya,
menghargai
kemandirian
biasanya
disebut
postpartum
group.
Kelompok
mencegah,
dan
mengatasi
permasalahan-
25
dan
mendiskusikan
pengalaman
melahirkannya,
bidan
setempat,
ataupun
melalui
forum
26
kebijakan
sangat
diperlukan
untuk
mewujudkan
suatu
27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan kebidanan di komunitas adalah pemberian asuhan secara
menyeluruh tidak hanya kepada ibu nifas akan tetapi pemberian
asuhan yang melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat di
sekitar ibu nifas. Asuhan ini merupakan kelanjutan asuhan dari
rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.
B. SARAN
Hal yang perlu diperhatikan adalah memberikan asuhan yang
bersifat komprehensif dengan memadukan antara kebutuhan ibu,
keluarga, masyarakat dan program pemerintah .
28
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA Abdul Bari Saifuddin,, 2002 , Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Penerbit Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Abdul Bari Saifuddin,, 2001 , Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Penerbit
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Nurmawati. 2010.
mutu pelayanan kebidanan. Jakarta:CV.Trans Info Media
29