Professional Documents
Culture Documents
Tempat Praktek
Tanggal Pengkajian
: 22-06-2014
: Ny. D
: Jakarta 07-06-1964
: Perempuan
: Ibu rumah tangga
: 22-09-2014
: Klien
: Budha
: Menikah
: Batak
: SMA
: Jl. Merak no.1 34 blok. B pinang Gria Permai
Hari perawatan ke
Umur
: 50 tahun
BB
: 48 Kg
TB
: 158 cm
Diagnosa Medis
: Combustio
Keterangan :
= Perempuan
= Meninggal
= Laki-laki
= Pasien
= Tinggal dalam satu rumah
Pasien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara, Anak-anak pasien tidak ada yang
mengalami luka bakar seperti pasien.
E. Kondisi lingkungan
Kondisi rumahnya cukup bersih dan terdapat ventilasi yang cukup baik.
Pasien tinggal bersama suami, dan 2 orang anak laki-laki, dan orang tuanya.
Sarana menuju rumah sakit cukup jauh dengan rumahnya.
F. Aspek psikososial, mekanisme koping dan aspek spiritual
Pasien tidak pernah menjalani ibadah ataupun berdoa. Selama menderita
penyakit ini pasien tidak pernah merasa stress dan putus asa, pasien percaya
bahwa penyakit yang di deritanya akan segara sembuh. Keluarga selalu setia
mendukung dan memberikan untuk kesembuhan pasien.
G. Pengkajian fisik
Status generalis
A : Paten
B : Paten
C : Paten
D : Paten
Tanda-tanda vital:
TD
: 120/80 mmHg
Suhu
: 37.000C
Nadi
: 83x/menit
Irama
: Reguler
RR
: 20x/menit
Suara nafas : Vesikuler
Kepala dan leher
a. Rambut (distribusi, tekstur)
Rambut tipis, beruban.
b. Mata (palpebra, bola mata, (nervus III, IV, VI, lapang pandang,
ketajaman), sclera, konjungtiva, pupil(nervus II)
Reflek cahaya kanan (+) kiri (+)
Ukuran pupil isokor 2mm/2mm
Sklera an- ikterik
konjungtiva an-anemis.
c. Pengindraan
Bentuk wajah bulat, simetris, tidak ada kelemahan otot wajah, dan tidak
ada nyeri tekan pada 4 sinus
1) Telinga (bentuk, keluaran,tes pendengaran, tes keseimbangan)
Bentuk telinga simetris, tidak ada masa, tidak terdapat serumen, test
rine bagus hantaran udara lebih kuat dari pada hantaran tulang.
2) Hidung (bentuk, keluaran, tes penciuman)
Hidung simetris, tidak ada masa, klien terpasang NGT.
3) Tenggorokan(bentuk, JVP, tes kemampuan menelan)
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kemampuan
menelan masih baik.
4) Gigi dan mulut (kelengkapan gigi dan mulut, kebersihan)
Gigi masih lengkap atas dan bawah, kebersihan tetap dijaga dengan
oral hygiene.
d. System kardiovaskuler
Suara jantung S1 dan S2 lup dup tidak ada suara jantung tambahan.
e. System pernapasan
Inspeksi(usaha bernapas, penggunaan otot bantu pernapasan,
bentuk, kesimetrisan, konfigurasi dada)
Pasien tidak menggunakan alat bantu nafas, punggung belakang
hidung.
1) Mamae
Tidak ada benjolan di sekitar payudara.
2) Axila
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
3) Pencernaan
Inspeksi (bentuk, kesimetrisan, letak umbilikus, warna kulit,
Terdapat luka bekas luka bakar, warna kulit merah dan terdapat putih
seperti adanya pes, bagian kedua tangan dan pergelangan kaki,
sampai paha diberban.
2) Palpasi (kekuatan otot)
CRT > 3detik, turgor kulit tidak elastis, kekuatan
H. Data laboratorium
Tanggal
- -2014
Jenis pemeriksaan
Hb
Leukosit
Eosinofil
Netrofil Segmen
Monosit
Trombosit
Hematokrit
Albumin
Natrium
Kalium
Klorida
Hasil lab
10.3
13.000
8
47
10
560
31
3.1
139
3.8
108
I. Teraphy Obat
No
1
2
3
4
5
Nama obat
Ultracet
Neurobion
Enervon C
Seloxy
Aspar
Dosis
3x1
1x1
1x1
1x1
2x1
Nilai normal
(11.7-15.5)g/dl
(3.60-11.00) nb/ul
(2-4)
(50-70)
(2-8)
(150-440) ribu/rl
(35-47)
(40-5.2) g/dl
(135-147) mg/dl
(3.5-5.0) mEq/l
(94-111) mEq/l
A. Pathway
B. Analisa data
Nama klien
: Ny. D
Tanggal masuk
Ruangan
: Luka Bakar
Tanggal pengkajian
Diagnosa medis
: Combustio grate III
Tanggal
22/09/14
Data fokus
Problem
S:
Nyeri
-
Pasien
mengatakan
nyeri.
Pasien
mengatakan
Etiologi
akut
berhubungan dengan
kerusakan kulit atau
jaringan
O:
: 22-09-2014
: 22-09-2014
Luka bakar
Kerusakan integritas kulit
Mengiritasi syaraf
perasaan nyeri
tusuk
R : Eskremitas tangan
kanan,
kiri
eskremitas
-
istirahat
dan
bawah
kanan, kiri.
S :4-6
T : Nyeri hilang timbul
saat aktifitas ataupun
diam
22/09/14
S:
Resiko infeksi
-
Pasien
mengeluh
luka
bakar
Luka kemerahan
ditanganya
O:
-
Warna
luka
merah
muda
dan
tidak
kunjung kering
Terdapat pus pada luka
bagian tangan
Leukosit 13.000 (3.60-
11.00) nb/ul
Suhu : 37.000C
Terdapat pus
Leukosit
22/09/14
S:
tidak
luka bakar.
O:
Pasien tampak lemas
Mobilisasi pasien harus
di bantu
dapat
C. Intervensi Keperawatan
F.
D. Nama pasien
: Ny. D
Tanggal lahir
: Jakarta, 23-06-1964
E. Ruangan
: Luka Bakar
Diagnosa medis
G.
No
J.
1
H.
L.
atau jaringan
I.
1. Menegement Nyeri
luka bakar metode pemejanan pada udara terbuka
Ubah pasien yang sering dan rentang gerak aktif
contoh
relaksasi,
nafas
dalam,
lokasi,
bimbingan
M.
2
N. Resiko
infeksi
b.d. O.
perlindungan kulit
petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan
infeksi
Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4
jam
Kerusakan
muskuloskeletal
neuromuskuler
dan
dilakukan
tindakan
mobilitas
fisik
dari
peningkatan mobilitas
3. Memverbalisasikan perasaan
dalam meningkatkan kekuatan
dan kemampuan berpindah
4. Memperagakan
penggunaan
teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs
Z.
No
AE.
AF.
Tang
gal
23-
AA.
AH.
Diagnosa
keperawatan
Nyeri akut
AB.
Implementasi
1. Menegement Nyeri
Menggubah posisis
AC.
AJ. S :
pasien
Evaluasi
AD.
araf
AN.
1.
09-14
AG. 13.0
0
berhubungan dengan
jaringan
tehnik
manajemen
stress,
imajinatif
dan
A:
AL.
O:
AM.
P:
visualisasi
Berkolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik.
udara terbuka
Pertahankan
suhu
lingkungan
AI.
lingkungan
pertahankan
AP.
AQ.
infeksi
Resiko
b.d.
(skala 0-10).
AS.
S:
AW.
pertahanan
primer
tidak
adekuat
kerusakan
perlindungan
kulit
perlu
Meningkatkan intake nutrisi
Memberikan terapi antibiotik
Memonitor adanya luka
Mendorong masukan cairan
Mendorong istirahat
Mengajarkan
pasien
dan
keluarga
infeksi
Mengkaji
tanda
suhu
dan
badan
gejala
AR.
AU.
pada
A:
Resiko
infeksi
primer
tidak
b.d.
adekuat
pertahanan
kerusakan
perlindungan kulit
AV.P :
infeksi
kandung
kencing
AX.
3.
AY.
AZ.
Gg.
Mobilitas
b.d.
BG.
fisik
Monitoring
vital
sign
Kerusakan
muskuloskeletal
dan
BB.
S:
Pasien bergerak terbatas
BC.
O:
Kebutuhan dasar pasien seluruhnya
dibantu
neuromuskuler
mobilisasi
Berikan alat Bantu jika klien
BD.
A:
Gg. Mobilitas fisik b.d. Kerusakan
memerlukan.
BA.
dengan kebutuhan
Bantu klien untuk menggunakan
tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera
Ajarkan pasien
kesehatan
lain
atau
tenaga
tentang
teknik
ambulasi
Latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
Dampingi dan Bantu pasien saat
mobilisasi
dan
kebutuhan ADL.
bantu
penuhi
BF.
BH.
BI.