Professional Documents
Culture Documents
berkurangnya
volume
plama,
terjadinya
hipotensi,
hebat.
Perdarahan
umumnya
dihubungkan
dengan
megakariosit meningkat
ekstravasasicairan intravaskuler
ke ektravaskuler
trombositopeni
volume plasma menurun
pedarahan
hipotensi,hemokonsentrasi,hipo
proteinemia,efusi dan renjatan
b.
Asites
c.
d.
Grade I dan II :
a.
b.
hebat.
Dengan Renjatan ;
1.
Grade III
a.
).
Perhitungan
kebutuhan
cairan
dalam
24
jm
c.
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
PENGKAJIAN
a. Identitas
DHF merupakan penyakit daerah tropis yang sering menyebabkan
kematian anak, remaja dan dewasa
b. Keluhan Utama
Klien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan
nafsu makan menurun.
c. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal
seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan
nafsu makan menurun.
d. Riwayat penyakit terdahulu
Tidak ada penyakit yang diderita secara specific.
e. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota keluarga yang lain sangat
menentukan, karena penyakit DHF adalah penyakit yang bisa
ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aigepty.
f. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih seperti
kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti
airnya, bak mandi jarang dibersihkan.
g. Riwayat Tumbuh Kembang
h. Pengkajian Per Sistem
1) Sistem Pernapasan
Sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal,
epistaksis, pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada
auskultasi terdengar ronchi, krakles.
2) Sistem Persyarafan
Pada grade III klien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran
serta pada grade IV dapat trjadi DSS
3) Sistem Cardiovaskuler
Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet
positif, trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan
sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut,
hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan
tekanan darah tak dapat diukur.
4) Sistem Pencernaan
Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada
epigastrik, pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen
teregang, penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri saat
menelan, dapat hematemesis, melena.
5) Sistem perkemihan
Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan
mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing berwarna merah.
6) Sistem Integumen.
Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I
terdapat positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade
III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.
2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
b. Defisit cairan tubuh berhubungan dengan perpindahan cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
c. Resiko syok hypovolemik berhubungan dengan perdarahan yang
berlebihan, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
d. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak
adekwat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.
e. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan factorfakto pembekuan darah (trombositopeni).
f. Kecemasan berhubungan dengan kondisi Klien yang memburuk
dan perdarahan.
g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan
2
Suhu tubuh anak normal.
Kriteria hasil :
1. Suhu
tubuh
36,5 C 37,5 C
2. Nyeri otot hilang
antara
Rencana tindakan
3
1. Beri komres air kran.
Rasional
4
1. Kompres dingin akan terjadi pemindahan panas
1500-2000
cc/hari
(sesuai
toleransi).
3. Anjurkan
secara konduksi.
2. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang
akibat evaporasi.
klien
untuk
menggunakan
dini
suhu
tubuh
yang
tinggi.
Obat
volume cairan.
Kriteria Hasil:
1. Input
output
seimbang
normal
haluaran
urine
pekat
dengan
ada
cairan intravaskuler.
dan
peroral.
5. Dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh,
tanda
presyok
4. Akral hangat
5. Capilarry refill < 3
detik
3. Resiko Syok
hypovolemik
berhubungan dengan
perdarahan yang
Tidak
terjadi
syok
1.
2.
normal.
3.
berlebihan, pindahnya
klien
dan
cairan intravaskuler ke
ekstravaskuler.
pada
memonitor
kondisi
klien
selama
1. Untuk
segera
mengetahui
tanda-tanda
presyok/ syok.
2. Perawat perlu terus mengobaservasi vital sign
untuk memastikan tidak terjadi presyok/ syok.
3. Dengan melibatkan psien dan keluarga maka
tanda-tanda perdarahan dapat segera diketahui
dan tindakan yang cepat dan tepat dapat segera
5.
diberikan.
4. Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi
PCV, trombo.
Tidak
terjadi
gangguan
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
intake nutrisi yang
tidak adekuat akibat
malnutrisi
2. Menunjukkan
berat
klien.
BB
tiap
hari
(bila
memungkinkan).
4. Berikan makanan sedikit namun sering dan
5. Berikan dan Bantu oral hygiene.
6. Hindari makanan yang merangsang dan
mengandung gas.
5. Resiko
terjadi
perdarahan
berhubungan
dengan
1. TD 100/60 mmHg, N:
2. Mengawasi
masukan
kalori/kualitas
yang menurun.
menduga
kemungkinan intervensi.
3. Mengawasi
penurunan
BB/
mengawasi
efektifitas intervensi.
4. Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan
dan meningkatkan masukan juga mencegah
distensi gaster.
5. Meningkatkan nafsu makan dan masukan
peroral.
6. Menurunkan distensi dan iritasi gaster.
1. Penurunan trombosit merupakan tanda adanya
penurunan
faktor
factorpembekuan
darah (trombositopen)
pulsasi kuat.
2. Tidak
ada
perdarahan
lanjut,
meningkat.
darah
dialami klien.
epistaksis.
5. Antisipasi adanya perdarahan: gunakan
sikat gigi yang lunak, pelihara kebersihan
klien
dan
keluarga
dapat
perdarahan.
5. Mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrayanto. 2004. Ilmu Penyakait Dalam : jilid 1. Jakarta : FKUI
M, Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak. Jakarta : Salemba
Medika
Soegijarto, Soegeng. 2002. Ilmu Penyakit Anak (diagnosa dan penatalaksanaan).
Jakarta : Salemba Medika
Soegijarto, Soegeng. 2006. Demam Berdarah Dengue : edisi ke-2. Surabaya :
Aerlangga