Professional Documents
Culture Documents
LABORATORIUM LIMNOLOGI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat
pada waktunya dan laporan ini dapat disusun berdasarkan format praktikum mata
kuliah
Limnologi
yang
dilakukan
dilaboratorium
Limnologi
yang
berjudul
Pekanbaru,
Oktober 2011
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
iv
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang..............................................................................
II.TINJAUANPUSTAKA
2.1.Pengukuran Debit Air...................................................................
3.3.Metode Praktikum........................................................................
3.4.Prosedur Praktikum......................................................................
4.2.Pembahasan..................................................................................
5.2.Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.Metode Trapezoid Weir
halaman
8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.Alat-alat yang digunakan
Halaman
11
I.PENDAHULUAN
Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam
suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu.
Aliran air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat dimanfaatkan
dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada gerakan air tersebut
memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik dalam pipa dan gerakannya
beraturan akibat pengaruh gravitasi bumi.(Wikipedia,2011).
Untuk menaksir atau memperkirakan debit aliran dan laju aliran air bersih
terdapat beberapa metode yang dapat digunakan yaitu berdasarkan jumlah pemakai,
jenis, dan jumlah alat plambing, unit beban alat plambing, dan pemakaian air terhadap
waktu.
1.2 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan praktikum ini adalah mengukur debit aliran air pada saluran
terbuka.Sedangkan manfaat yang diperoleh yaitu memahami prinsip pengukuran debit
aliran dalam suatu perairan.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Debit Air
Pengertian debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran
Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan dalam system satuan SI adalah meter
kubik per detik (m3 / detik). Menurut HARSOYO (1977), debit aliran adalah laju aliran
air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai
persatuan waktu. Dalam system SI besarnya debit dinyatakan dalam sattuan meter
kubik. Debit aliran juga dapat dinyatakan dalam persamaan Q = A x v, dimana A adalah
luas penampang (m2) dan V adalah kecepatan aliran (m/ detik).
Menurut Person (1977), suatu cara menyatakan gerak fluida adalah dengan
mengikuti gerak tiap partikel didalam fluida. Hal ini sulit, karena kita harus
menyatakan koordinat X, Y, Z dari partikel fluida dalam menyatakan ini sebagai fungsi
waktu. Cara yang digunakan adalah dengan penerapan kinematika partikel gerak atau
aliran fluida.
METCLAF (2003), menyatakan bahwa rapat massa dan kecepatan pada tiap
titik dalam ruang berubah dengan waktu. Fluida sebagai medan rapat massa dan medan
vektor kecepatan. Jika kecepatan (V) dari tiap partikel fluida pada satu titik tertentu
adalah tetap, dikatakan bahwa aliran tersebut bersifat lunak. Pada suatu titik tertentu
tiap partikel fluida akan mempunyai kecepatan (V) yang sama, baik besar maupun
arahnya. Pada titik lain suatu partikel mungkin sekali mempunyai kecepatan yang
berbeda, akan tetapi tiap partikel lain pada waktu sampai titik terakhir mempunyai
kecepatan sama seperti partikel yang pertama. Aliran seperti ini terjadi pada air yang
pelan. Dalam aliran tidak lunak kecepatan (V) merupakan fungsi waktu.
10
11
b.
c.
T : Waktu (detik)
2. Pengukuran debit air dengan metode Weir (Trapezoid Weir)
a.
Mengukur tinggi perairan dari dasar perairan sampai garis bawah air.
12
4.1. Hasil
4.1.1 Hasil pengukuran debit air dengan Emboys Float Method
Dik
: w1 = 0,99 m
w2 = 1,05 m
W=100,6=1,006 m
w3 = 0,98 m
d1 = 0,60 m
d2 = 0,54 m
D=65=0,65 m
d3 = 0,51 m
A = 0,8(berpasir)
L = 0,30 m
T = 34 detik
Dit
Debit air...?
Jawab :
R=WDAL/T
R=1,006 m+0,65 m+0,8+0,30/34 detik
R=0,081 m
4.1.2 Hasil pengukuran debit air dengan metode Weir
Dik
L = 30 cm = 0,30 m
H = 60 cm = 0,60 m
Dit
Jawab :
Q..... ?
13
= 3,367 LH3
= 3,367 X 0,30 X 603
= 1,0101 X 464,75
= 469,44 m3/dtk
4.2. Pembahasan
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu
(sungai, saluran, mata air) persatuan waktu (ltr/dtk, m 3/dtk, dm3/dtk). Ada beberapa cara
mengukur debit air yaitu dengan Emboys Float Method dan metode Weir yang
menggunakan papan bercelah.
Dari hasil yang didapat diatas diketahui bahwa debit air yang terdapat diwaduk
Fakultas Perikanan adalah sebesar 0,081 m, sedangkan padametode trapezoid weir
didapat data dari hasil pengukuran air yaitu 469,44 m3/dtk
Person dan Hargrave (1977) mengatakan klasifikasi ukuran sedimen yang
umum dipakai adalah pasir (sand). Ukuran 2 - 0,05 mm, lumpur (slit) ukuran 0,005 0,002 mm, butiran yang lebih dari 2 mm digolongkan dalam kelompok kerikil.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, E. C. 1979. Water Quality in Warm Water Fish Ponds. Auburn Univercity
Agricultural Experiment Stasion. Alabama. 389 p.
Dinas Perikanan Tingkat I Propinsi Riau. 1997. Buku Tahunan Statistik II. I. Press.
Jakarta. 393 hal.
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Amrico. Bandung.
Harsoyo, Bangun. 1977. Pengelolaan Air Irigasi. Dinas Pertanian Jawa Timur
Hehanussa, P.E. 2001. Kamus Limnologi (Perairan Darat). IHP-UNESCO Panitia
Nasional
Program Hidrologi Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Jakarta.
http://wikipedia.org (diakses pada tanggal 30 Oktober 2011, pukul 20.30 WIB)
Metclaf,Eddy. 2003. Waste Water Engineering Design. Mc.Graw Hill. New York
PPMPL (Pusat Penelitian Masalah Pencemaran Lingkungan).Indonesia
Person, T. R. M. Takashi dan B.Hargrave. 1977. Biological Oceanografic. 2
Pergamon
eds
Press. Hamburg.332 p.
Sihotang, C,.1998. Limnologi II. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNRI :
Pekanbaru. 64 hal.
Sihotang,C. Asmika dan Efawani. 2006. Penuntun Praktikum Limnologi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan UNRI : Pekanbaru. 28 hal.
Kelautan
Uktoselya, H., 1991, Beberapa Aspek Fisika Laut dan Peranannya Dalam Masalah
Pencemaran , Puslitbag LIPI, Jakarta.
16
LAMPIRAN
1.Alat-Alat Yang Digunakan