Professional Documents
Culture Documents
Barnard
dalam Praktik Keperawatan
220110140060
220110140011
Atikah Nofianti
220110140071
220110140057
Kartiani Dewi
220110140070
Lisnawati
220110140082
Lis Heni
220110140067
Nanda Chaerunnisa
220110140103
220110140069
220110140063
Windi Dwirexsi
220110140105
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Penerapan Teori Model Kathryn E. Barnard dalam Praktik
Keperawatan.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas Fundamental of
Nursing III dan juga dalam rangka memperdalam pemahaman tentang teori dan konsep
keperawatan, khususnnya teori dan konsep keperawatan menurut Kathryn E. Barnard.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
melaksanakan praktiknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide di mana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan
digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktik keperawatan
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan
tugas
penting
yang
dihadapi
profesi
keperawatan
dalam
teori
BAB II
PEMBAHASAN
Kathryn E Barnard lahir Omaha, Nebraska pada tanggal 16 April 1938. Beliau
memperoleh pendidikan di Universitas Nebraska. Menurut Baker et al. (1994), setelah
Barnard lulus dari University of Nebraska, ia bekerja sebagai asisten instruktur di
keperawatan anak. Ketika dia selesai gelar Master-nya di Boston University, ia
dipekerjakan sebagai instruktur untuk University of Washington di keperawatan ibuanak. Di sini, ia meraih gelar doktor dalam ekologi perkembangan anak usia dini dan
menjadi profesor keperawatan orangtua-anak di University of Washington. Dr Barnard
berpartisipasi dalam proyek-proyek pelatihan banyak di bidang pengembangan masa
kanak-kanak. Dia juga mengarahkan studi penelitian yang mengarah pada pembentukan
Nursing Child Assessment Project (NCAP), yang merupakan dasar dari Model PCI.
isyarat
kepada
caregiver.
Isyarat
yang
diberikan
dapat
mempermudah atau mempersulit orang tua untuk memahami isyarat tersebut dan
membuat modifikasi yang tepat sesuai perilaku tersebut. Bayi memberikan
beberapa isyarat seperti rewel, tidur, cari perhatian, rasa lapar dan rasa kenyang
dan perubahan aktivitas tubuh.
b. Infant responiviness to caregiver (respon bayi terhadap pengasuh)
Bukan hanya bayi harus memberikan isyarat sehingga bayi dapat memodifikasi
kembali perilakunya. Secara jelas, jika bayi tidakberespon terhadap isyarat dari
caregiver, adaptasi tidak mungkin terjadi
c. Parent sensitivity to the childs cues (rasa sensitif orang tua terhadap isyarat
bayi)
Orang tua, seperti halnya bayi, harus mampu memahami isyarat yang diberikan
bayi sehingga mereka memodifikasi perilakunya dengan tepat. Orang tua yang
memiliki masalah dalam aspek kehidupannya seperti : masalah pekerjaan dan
keuangan, masalah emosional atau stress dalam pernikahan, dapat menjadi tidak
sensitive terhadap isyarat bayi. Jika stress dapat diatasi oleh orang tua, orang tua
dapat memahami isyarat bayinya.
d. Parents ability to alleviate the infants distress (kemampuan orang tua
mengurangi distress pada bayi)
Beberapa isyarat yang diberikan bayi membantu orang tua. Efektifitas orang tua
dalam mengurangi distress bayi bergantung pada beberapa hal, yaitu :
1. Orang tua harus mengenali bahwa distress sedang terjadi,
2. Harus mengetahui tindakan yang tepat untuk mengurangi distress.
3. Dan akhirnya orang tua harus mampu melaksanakan tindakan sesuai
pengetahuannya.
e. Parents social and emotional growth fostering activities (orang tua membantu
pertumbuhan social dan emosional)
Kemampuan untuk membantu aktivitas pertumbuhan social emosional
bergantung kamampuan orang tua untuk beradaptasi secara luas. Orang tua
harus mampu bermain dengan mesra dengan anak, menggunakan interaksi social
saat member makan, member pujian atas perilaku anak. Orang tua harus
menyadari tingkat perkembangan anak dan mampu mengatur perilaku yang
sesuai. Hal ini tergantung pada kemampuan orang tua dalam menerapkan
pengetahuan dan keahliannya.
f. Parents
cognitive
growth
fostering
activities
(orang
tua
membantu
perkembangan kognitif)
dan ahli terapi fisik saat mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada
klien.
Peran praktik keperawatan dalam berkolaborasi yang sesuai dengan teori
Kathryn E. Barnard:
Selain berkolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk
memberikan perawatan, perawat harus berkolaborasi dengan ibu dari anak
tersebut, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Salah satu caranya
adalah, dengan memberikan dukungan untuk meningkatkan sensitivitas ibu dan
respon terhadap isyarat bayinya agar interaksi orangtua-anak berjalan lancar
dengan melakukan kolaborasi antar perawat dengan sang ibu.
Sehat sakit:
a. Bayi dikatakan sehat jika semua kebutuhannya dapat terpenuhi, baik kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Ibu sebagai orang terdekat bagi bayi,
maka ibu memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tugas
perawat adalah memberikan informasi, memberikan dukungan, dan juga
membantu ibu dalam memberikan kebutuhan bayi karena perawat juga
mempunyai tugas untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistic atau
menyeluruh.
b. Bayi dikatakan sakit jika kebutuhannya tidak terpenuhi dan menyebabkan
rentang sehatnya bergeser menuju rentang sakit. Untuk dapat memulihkannya
lagi, maka kebutuhan bayi harus terpenuhi, disinilah sensitivitas ibu harus
ditingkatkan agar dapat mengenali dan meringankan penderitaan bayi. Bukan
hanya ibu, namun perawat juga harus selalu membantu untuk memulihkan
kesehatan bayi dengan memberikan perawatan agar bayi kembali sehat.
2.5 Paradigma Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard
Paradigma keperawatan menurut Konsep Model Parent Child Interaction (Tomey &
Alligood, 2002), yaitu :
2.5.1
Manusia
Lingkungan
Sehat
Keperawatan
10
BAB III
SIMPULAN
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Baker, JK, Borchers, DA, Cochran, D., Kaltofen, KG, Orcutt, N., Peacock, JA,
& ... Yeager, LA (1994). Model interaksi orangtua-anak. Di AM Tomey,
teoris Keperawatan dan Pekerjaan mereka (3rd ed., Pp. 406-422). St
Louis, MO: Mosby Yearbook, Inc.
Barnard Model. 2007. Diperoleh dari http://www.ncast.org/BarnardModel.
Huber, CJ. 1991. Mendokumentasikan kualitas interaksi orangtua-anak.
Penggunaan NCAST Timbangan Bayi dan Anak Muda, 4 (2), 63-75.
Illman, DL (1996, November) 1979:. Interaksi orangtua-anak Diperoleh dari
Pathbreakers:. Sebuah Century of Excellence dalam Sains dan Teknologi
di
University
of
Washington:
http://www.washington.edu/research/pathbreakers/1979a. html.
Skala interaksi orangtua-anak (PCI) makan dan mengajar. 2007. Retreived dari
http://www.ncast.org/index.cfm?category=2
Saidah, Qoriila. 2010. Identifikasi Pengaruh Perawatn Metode Kangguru
terhadap Ibu dan Status Bangun Tidur BBLR di Rumah Sakit di
Surabaya. Tesis. Program Pascasarjana UI. Depok.