You are on page 1of 30

MAKALAH

SAHAM

HENDRI

Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................
A.Pengertian Saham...................................................................................................
B.Jenis-Jenis Saham....................................................................................................
a ) Saham Biasa (common stock)............................................................................
b) Saham Preferen...................................................................................................
C.Harga saham...........................................................................................................
a.Harga nominal......................................................................................................
b. Harga Perdana.....................................................................................................
c. Harga pasar.........................................................................................................
D. Bursa Efek..............................................................................................................
E. Pemegang saham.................................................................................................
F.TRANSAKSI SAHAM.................................................................................................
G.Penilaian saham....................................................................................................
Tujuan penilaian saham.........................................................................................
H.Tata cara perdagangan saham..............................................................................
Pelaksanaan Perdagangan....................................................................................
Proses Tawar Menawar..........................................................................................
Biaya Transaksi di INDONESIA...............................................................................
BIAYA DAN PERPAJAKAN TRANSAKSI EFEK SAHAM.................................................
I.Keuntungan dan kerugian dalam investasi saham.................................................
1. * Dividen...........................................................................................................
2.* Capital Gain.....................................................................................................
3.* Saham Bonus...................................................................................................
J.Contoh Perjajian Jual Beli Saham............................................................................
K.Hukum Penerbitan Saham di Pasar Modal.............................................................

A.Pengertian Saham
Dalam dunia bisnis atau ekonomi hal yang sangat tidak asing adalah jika bicara
mengenai saham. Dalam perusahaan tidak akan lepas dari kata-kata saham.
Oleh dari itu saya tertarik mencari-cari dari beberapa sumber mengenai saham.
Nah berikut saya menemukan pengertian saham dan sedikit tentang saham itu
sendiri,
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang
telah diketahui bahwa tujuan pemodai membeli saham untuk memperoleh
penghasilan dari saham tersebut. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai
investor dan speculator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham
untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden dan capitat
gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah masyarakat yang
membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling
menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua
macam penghasilan yaitu deviden dan capital gain.
Ada berbagai definisi saham yang telah dikemukakan oleh para ahli maupun
berbagai buku-buku teks, antara lain:

B.Jenis-Jenis Saham
1. Ditinjau dari segi kemampuan pembayaran.

a ) Saham Biasa (common stock)


Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai
bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi
perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian
pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko
kerugian yang diderita perusahaan.
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian
dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya
berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase
saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk
mengontrol operasional perusahaan.
Menurut Dahlan Siamat (1995:385), ciri - ciri dari saham biasa adalah sebagai
berikut:
1) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
2) Memiliki hak suara (one share one vote).
3) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut
dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
Hak Pemegang saham Biasa:
a Hak kontrol: hak untuk memilih dewan direksi, sehingga dapat mengontrol
kebijakan direksi.
b Hak penerima pembagian keuntungan: karena sebagai pemilik perusahaan,
pemegang saham biasa berhak mendapatakan bagian keuntungan perusahaan.
c Hak preemtive: hak untuk mendapatkan prosentase kepemilikan yang sama,
jika perusahaan mengeluarkan tambahan saham baru. Hak ini bertujuan :

1) melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama,


2) melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.
d Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menentukan kebijakan tertentu
suatu perusahaan.
e Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian
saham tambahan jika dan ketika esaham tambahan tersebut diterbitkan. Hak
tersebut adalah hak memesan terlebih dahulu (preemptive right).

b) Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih
dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat
dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham
biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen
akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen
preferen agar tidak lengser.
beberapa jenis saham preferen, antara lain :
1. Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen
kepada pemegangnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap
mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen
kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).
2. Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak
untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu
secara kumulatif (noncummulative preferred stock).
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
saham biasa dalam hal pembagian dividen
dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara
pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen adalah :
Hak suara. dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk
memilih direksi, tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu.
Misalnya, beberapa pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam
perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar deviden.
Pembagian keuntungan (deviden). Deviden yang diterima oleh pemegang
saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika kinerja perushaan
baik, yah sayang sekali mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik itu.
Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal
pengembalian investasinya.
2 Ditinjau dari cara peralihannya :
a) Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Saham atas unjuk (bearer stock) yaitu saham yang diterbitkan tanpa disertai
pencantuman nama pemegangnya, sehingga pemiliknya sangat mudah untuk
mengalihkan atau memindahkannya pada orang lain karena sifatnya mirip
dengan uang. Barang siapa yang memegang sertifikat atas unjuk dianggap
sebagai pemilik dan berhak atas pembagian dividen serta berhak untuk hadir
mengeluarkan suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah


dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui
sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b) Saham atas nama (registered stock)
Saham atas nama (registered stock) adalah saham yang diterbitkan disertai
pencantuman nama pemegangnya, cara peralihannya melalui prosedur tertentu
yaitu dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam
buku perusahan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. Pada saat
ini yang umum diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas nama.
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana
cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
3 Ditinjau dari kinerja perdagangan :
a ) Blue Chip Stock,
saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock bila perusahaan
penerbitnya memiliki reputasi baik. Juga dalam sejarah yang paling emiten
mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi dan konsisten dalam membayar
dividen tunai. Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi,
sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten
dalam membayar dividen.
b) Income Stock
yaitu saham yang memiliki kemampuan untuk membagi dividennya lebih tinggi
dari rata-rata dividen yang dibayarkan tahun-tahun sebelumnya. Emiten yang
mampu melakukan hal ini adalah yang mampu menghasilkan pendapatan yang
tinggi dengan teratur memberikan pendapatan tunai.
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih
tinggi dari rata rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi
dan secara teratur membagikan dividen tunai.
Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
c) Growth stock (well known),
jika emiten merupakan pimpinan di dalam industrinya dan selama beberapa
tahun terakhir berturut-turut mampu mendapatkan hasil di atas rata-rata emiten
saham ini biasanya mempunyai reputasi tinggi dan gaya publisitas yang tampak
glamour dalam memperbaiki peningkatan atau penurunan harga sahamnya.
d) Growth stock (lesser-known),
yaitu saham yang umumnya pemiliknya tidak menjadi pemimpin dalam
individunya. Namun selama ini tetap memiliki ciri-ciri seperti growth stock (wellknown) yaitu mampu mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari penghasilan ratarata tahun terakhir.
e) Speculative stock (saham spekulatif),
yaitu saham yang emitennya tidak bisa secara konsisten mendapatkan
penghasilan dari tahun ke tahun, namun memiliki potensi untuk mendapatkan
penghasilan yang baik dimasa yang datang.

f) Cylical stock (saham bersiklus)


merupakan perkembangan saham yang mengikuti situasi ekonomi makro atau
kondisi bisnis secara umum selain ekonomi makro sedang mengalami ekspansi.
Emiten saham ini akan mampu mendapatkan penghasilan yang tinggi pula
demikian pula sebaliknya
g) Defensive atau Counter Cyclical Stock (saham bertahan)
merupakan jenis yang tidak mungkin terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro
maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi, harga saham tetap
mengisi sebab mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari
kemampuan emitennya mendapatkan penghasilan yang tinggi pada kondisi
resesi.
Dengan pengklasifikasian saham biasa seperti tersebut diatas maka dapat dilihat
kelebihan dari investasi saham biasa ini satu kali kemampuannya dalam
memberikan tingkat keuntungan (rate of return) yang tertinggi dalam arti
tergantung pada perusahaan penerbitnya, meskipun pengklasifikasiannya atas
beberapa kelompok saham tidak selalu tepat, namun setidaknya dapat
membantu investor maupun pialang untuk membedakan maupun memiliki
saham-saham yang di inginkan.
Dan yang terbaru jenis saham yang diperdagangkan di BEI , yaitu ETF (Exchange
Trade Fund) adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian
di bursa seperti halnya saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI)
ETF dibagi 2, yaitu:
1. ETF index : menginvestasikan dana kelolanya dalam sekumpulan portofolio
efek yang terdapat pada satu indeks tertentu dengan proporsi yang sama.
2. Close and ETFs : Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk
perusahaan investasi tertutup dan dikelola secara aktif.

C.Harga saham
Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika
perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut
akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi yang baik yang di capai
perusahan dapat di lihat di dalam laporan keuangan yang di publikasikan oleh
perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan
keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi
investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, seperti
menjual, membeli, atau menanam saham.
Sebagian investor sebelum berinvestasi mereka terlebih dahulu mel;akuakan
analisa terhadap informasi keuangan emiten. Dalam melakukan analisa, investor
sering kali menggunakan informasi laba bersih, karena laba bersih di pandang
sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. Namun
demikian laporan laba bersih belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya
dari perusahaan. Faktor-faktor lain ayng juga penting adalah ketersediaan kas
dalam perusahaan. Laporan laba rugi hanya menyajikan perubahan keuangan
yang terjadi karena kegiatan perusahaan. Laporan arus kas merupakan laporan

yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap, yaitu mengenai jumlah
kas yang tersedia dalam perusahaan. Laporan arus kas menyajikan posisi
keuangan dari segi aliran kas keluar dan lairna kas masuk pada suatu periode.
Dengan laporan arus kas, maka informasi arus kas dapat membantu melengkapi
keberadaan sebagai indikator keadaan keuangan perusahaan.
Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun
porsinya/jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham)
tersebut. Seiembar saham mempunyai niiai atau harga. Menurut Sawidji
Widoatmojo (1996;46) harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga):

a.Harga nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oieh emiten untuk
menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besaraya harga nominal
membenkan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan
berdasarkan nilai nominal.

b. Harga Perdana
Harga ini merapakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek.
Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
(underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham
emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya imtuk menentukan harga
perdana.

c. Harga pasar
Kalau harga perdana merapakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor,
maka harga pasar adalah harga jual dari irwestor yang satu dengan investor
yang lam. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi
disini tidak lagi melibatkan emiten daii penjamin emisi harga ini yang disebut
sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili
harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil
sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang
setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Weston dan Brigham ( 2001:26 ), factor-faktor yang mempengaruhi
harga saham adalah :
1. Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS)
Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima
laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS)
yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini
akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi
sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.

2. Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara :
a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi,
apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk ditukarkan
dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga
akan terjadi apbila tingkat bunga mengalami penurunan.
b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya,
semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga
juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba
perusahaan.
3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan
Kebijakan pembagian deviden dapt dibagi menjadi dua, yaitu sebagian dibagikan
dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan sebagai laba ditahan.
Sebagai salah satu factor yang mempengaruhi harga saham, maka peningkatan
pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar
adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.
4. Jumlah laba yang didapat perusahaan
Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang
mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah
sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi
harga saham perusahaan.
5. Tingkt Resiko dan Pengembalian
Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat
maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya semakin tinggi
resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.

D. Bursa Efek
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan
dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa
itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber
utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya
terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini
semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham
modern kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi
kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu
saling tahu lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan
oleh seorang anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam

pasar-pasar saham didukung faktor-faktor yang, seperti halnya dalam setiap


pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat penilaian saham).
Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah
pasar saham. Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa
saham itu sendiri dan saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut:
hal semacam ini dinamakan "off exchange". Untuk saham yang sudah terdaftar
perdagangannya harus dilapor ke bursa ybs.
Penawaran pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana atau
pasar primer dan perdagangan selanjutnya disebut pasar kedua (sekunder).
Pengertian bursa efek adalah suatu system convenant yang terorganisir
dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual efek (pihak deficit
dana) dengan pembeli efek (pihak yang surplus dana) secara langsung atau
melalui wakil-wakilnya. Fungsi dari bursa efek adalah menciptakan pasar secara
terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat,
menciptakan harga wajar bagi efek yang bersangutan melalui mekanisme pasar,
membantu
pembelanjaan
(pemenuhan
dana)
dunia
usaha
melalui
penghimpunan
dana
masyarakat
dalam
pemilikan
saham-saham
perusahaan(Hartri,2008:2).
Menurut Husnan (1998), di dalam bukunya ia menjelaskan bahwa bursa efek
adalah perusahaan yang jasa utamanya adalah mneyelanggarakan kegiatan
perdagangan sekuritas di pasarsekunder.
UU yang mengatur tentang pasar modal (UU Republik Indonesia no. 8 /
1995) juga mencantumkan pengertian bursa efek, yaitu pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang lain dengan
tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Bursa Saham Dan Hubungannya Dengan Pasar Primer Atau Pasar
Sekunder
Pada tulisan pertama telah dibahas mengenai pengertian instrumen
keuangan saham dan bagaimana saham diciptakan sehingga ketika Anda
membeli saham, Anda menjadi pemilik bisnis; dan pada tulisan ke dua diuraikan
mengapa orang membeli saham, yang sekalipun memiliki risiko, tingkat
pengembalian atau hasil imbal balik instrumen saham sangat jauh dibandingkan
dengan hasil imbal balik yang diperoleh dari tingkat bunga Tabungan dan
Deposito, bahkan Properti sekalipun. Pada tulisan ke tiga dibahas mengenai
'pembeli, penjual dan perantara', dengan mengambil contoh harga makanan
dipasar, dimana harga dengan potongan atau diskon apabila pembeli bertemu
langsung dengan penjual atau sebaliknya dibandingkan melalui perantara.
Singkatnya, perantara mendapatkan keuntungan baik dari pembeli maupun
penjual.
Pasar modal juga dapat diartikan sebagai pasar dimana terdapat kegiatan
penawaran umum dan perdagangan efek atau memperjualbelikan sekuritas yang
pada umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan tempat dimana
terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa

efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Di Indonesia terdapat Bursa
Efek Indonesia, yang dikenal dengan BEI.
Pada tulisan pertama telah diuraikan secara singkat, bahwa ketika Anda
membeli saham, Anda menjadi pemilik bisnis; dengan demikian pasar modal
diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpun dana selain perbankan. Pasar
modal (stock exchange) memungkinkan perusahaan menerbitkan surat-surat
berharga dalam bentuk surat hutang (obligasi) maupun surat tanda kepemilikan
(saham) dalam menghimpun dana. Sebaliknya, pasar modal memungkinkan para
pemilik dana atau investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai
dengan preferensi risiko mereka dan para Manajer Investasi dapat melakukan
diversifikasi dalam investasi dengan membentuk portofolio sesuai dengan risiko
yang ditanggung dan tingkat keuntungan yang diinginkan.
Fungsi Pasar Modal
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (Investor) dengan pihak
yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (Perorangan atau Perusahaan).
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu
ekonomi dan keuangan.
Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana
dari pemilik dan atau
investor ke perorangan maupun perusahaan yang memerlukan modal atau
tambahan modal. Dengan
menginvestasikan dananya pemilik dana tentu mengharapkan adanya hasil
imbal balik dari penempatan
dana tersebut. Sedangkan bagi yang memerlukan modal adanya dana dari luar
dapat digunakan untuk
usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil usahanya.
Bagaimana dengan fungsi keuangan Pasar Modal? Seperti telah disampaikan
pada tulisan sebelumnya,
dimana ketika Anda membeli saham, Anda menjadi pemilik bisnis; tanpa harus
terlibat langsung dalam
kegiatan usaha atau perusahaan sehari-hari. Kegiatan Pasar Modal adalah
melakukan penawaran umum dan perdagangan efek atas perusahaan serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek atau yang
disebut dengan Emiten. Singkatnya, Pasar Modal adalah pasar untuk berbagai
instrumen keuangan
jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, atau
modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta.
Jenis dan Fungsi Pasar Modal
Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu pasar perdana dan pasar
sekunder. Berikut adalah
penjelasannya. Dengan mengambil contoh harga makanan di pasar, pada tulisan
ke tiga, dimana harga
dengan potongan atau diskon apabila pembeli bertemu langsung dengan penjual
atau sebaliknya
dibandingkan melalui perantara, demikian juga pasar modal memiliki beberapa
jenis; dimana dua jenis

diantaranya akan dibahas pada tulisan ini, yaitu: Pasar primer atau perdana
(primary market) dan pasar
sekunder (secondary market)
Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar primer (perdana) adalah tempat penjualan atau penawaran saham
pertama kali dari saham baru
dari perusahaan yang menerbitkan saham atau emiten kepada para pemilik dana
atau investor selama
waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (Issuer) sebelum saham tersebut
belum diperdagangkan di
pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) hari
kerja. Pasar primer
merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham yang dijual
untuk pertama kalinya
sebelum saham dicatatkan di bursa. Tempat dimana terjadinya jual beli disebut
dengan bursa efek. Oleh
karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik.
Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan
yang go public
berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar
perdana, perusahaan
akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana
hasil emisi untuk
mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang
dan jasa. Selain itu dapat
juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan
usaha. Harga saham pasar
perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak
dikenakan komisi
dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjual.
Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya perdagangan atau transaksi jual-beli
saham dan surat berharga
lainnya yang sudah beredar diantara pemilik dana atau investor setelah
melewati masa penawaran
saham di pasar perdana. Dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin
emisi diberikan maka
efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan adanya pasar sekunder para
pemilik dan atau Investor
dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Tempat terjadinya pasar sekunder
di dua tempat, yaitu:
1. Bursa reguler, bursa efek resmi yaitu Bursa Efek Indonesia.
2. Bursa paralel adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar
bursa efek resmi, dengan
bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efekefek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam.
Jika harga saham pasar perdana tetap, maka harga saham pasar sekunder
berfluktuasi sesuai dengan ekspektasi pasar. Pihak yang berwenang adalah
pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan

pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, dimana jangka


waktunya tidak terbatas.
Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu: Stock Exchange Market
(pasar bursa saham atau
bursa efek) dan Over the Counter (OTC) Market. Over the Counter maksudnya
adalah suatu tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli yang tersebar di kantor para perantara
(broker) maupun
pedagang (dealer). Saham dan surat berharga lainnya dari perusahaan kecil
umumnya diperdagangkan
di OTC market, sedangkan perusahaan yang besar di Stock Exchange.
Semua pemilik dana atau investor tentu pernah mendengar (atau mengalami)
dimana perusahaan
membuat program untuk membeli kembali kepemilikannya. Bahkan jika Anda
tidak tahu apa yang
mereka atau bagaimana mereka bekerja, Anda setidaknya memahami bahwa
apa yang mereka lakukan
adalah hal yang baik (dalam kebanyakan situasi). Pada tulisan yang akan datang
akan dijelaskan
mengenai program untuk membeli kembali (buy back) ini - dan yang paling
penting, bagaimana mereka,
orang-orang yang memiliki pengalaman, keahilian untuk membuat portofolio
Anda tumbuh.

E. Pemegang saham
Pemegang saham adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki
satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik
dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha
untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah
teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang
sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk
hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki)
dalam hal seperti pemilihan dewan direksi, hak untuk pembagian dari
pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh
perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan.
Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak
kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak
menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan
(bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya, maka
perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat
memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang
perusahaan akan direstrukturisasi.
Hak beli saham
Yaitu hak yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham utk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hak Beli Saham ini
biasanya dikeluarkan pada saat perusahaan mengadakan emisi saham

Hak Beli Saham dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk Sertifikat Hak Beli
Saham/HBS (STOCK RIGHT). Untuk mendapatkan satu lembar stock right,
seorang pemegang saham harus sudah mempunyai beberapa lembar saham
sesuai ketentuan perusahaan.
Stock Right berisi ketentuan-ketentuan mengenai:
1. Jumlah Stock right yg diperlukan utk dapat membeli saham baru
2. Harga penawaran saham baru
3. Jangka waktu berlakunya stock right
4. Ketentuan yg berhubungan dgn cara penggunaan/pertukaran HBS
modal pemegang saham : Seluruh hak pemegang saham atas aktiva perusahaan
modal setoran : Modal pemegang saham yang berasal dari setoran pemegang
saham
modal operasi = laba ditahan : Modal pemegang saham yang berasal dari
operasi perusahaan
Untung/Rugi dalam penebusan obligasi :
Jika untung , dilaporkan sebagai penyesuai modal
Jika Rugi , tidak dilaporkan sebagai penyesuai modal
Untung/Rugi penarikan saham PRIORITAS :
Jika untung, ditambahkan ke modal / premium modal saham sebagai
donasi
Jika Rugi, ditambahakan ke pengembalian modal
Penyajian Modal Pemegang Saham atas dasar SUMBER :
1. Jumlah rupiah yang disetor oleh pemegang saham
2. Jumlah rupiah yang tibul akibat apresiasi/revaluasi aktiva fisik tertentu
3. Laba ditahan
4. Jumlah rupiah donasi dari pihak non pemegang saham
Alasan penerbitan saham tanpa nilai nominal :
1. mengindari utang bersyarat jika saham terjual di bawah harga nominal
2. tidak ada hubungan nilai nominal dan harga pasar saham
Modal YURIDIS/ LEGAL CAPITAL / STATED CAPITAL :
Perseroan menetapkan nilai minimum harga saham dan saham tidak dapat
diterbitkan jika dijual dengan harga di bawah nilai minimum tersebut.
DEVIDEN LIKUIDASI :
Jika deviden yang dibayar > laba ditahan, berarti deviden diambil dari sebagian
modal setoran
PERUBAHAN MODAL SETORAN :
1. KENAIKAN modal setoran , disebabkan oleh :
pemesanan pembelian saham (capital stock subscriptions)
obligasi berhak tukar (convertible bonds) : dapat ditukar dgn saham biasa atas
inisyatif pemegang obligasi
Saham prioritas berhak tukar (convertible prefered stock)
Deviden saham dan pemecaham saham (stock deviden & stock splits)
Hak beli saham (stock rights) : Hak untuk membeli saham pada penerbitan
saham baru kepada pemegang saham lama

opsi saham (stock options) : kontrak yang memberi hak kepada karyawan
perusahaan untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu
dengan harga tertentu
Kupon saham (stock warrants) : Penjualan hak beli saham kepada non pemegang
saham dapat dilakukan dengan menggunakan kupon saham.
2. Penurunan modal setoran, disebabkan oleh :
pembayaran deviden likuidasi
TREASURY STOCK (penarikan kembali sementara saham yang beredar oleh
perusahaan)
Konsep saham treasury :
Konsep SATU TRANSAKSI : Pembelian saham treasury dan penjualan
kembali dianggap satu transaksi.
Konsep DUA TRANSAKSI : Perolehan kembali saham treasury dianggap
likuidasi modal pemegang saham, penjualan kembali saham treasury dianggap
penerbitasn saham baru.
Perubahan laba ditahan disebabkan oleh :
1. Penyesuaian periode lalu (prior-period adjustments/catch up adjustment)
Perlakuan jumlah rupiah yang mempengaruhi operasi periode masa lalu (yang
diketahui pada periode sekarang) sebagai penyesuai laba ditahan awal periode
sekarang.
2. Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode
3. Pengaruh perubahan akuntansi (accounting changes)
Ada 3 macam :
perubahan prinsip / metode akuntansi
Perubahan taksiran akuntansi, misal : taksiran umur fasilitas fisik
Perubahan kesatuan / subyek pelaporan : perubahan lingkup kesatuan usaha
yang dilaporkan dalam laporan keuangan
4. Kuasai Reorganisasi
Mekanisme untuk menghilangkan defisit dan menjadikan perusahaan seakanakan baru berdiri dengan modal yuridis baru
Konsep laba periode dan laba komprehensif
LABA PERIODE : laba yang tidak memasukkan pos yang tidak ada hubungannnya
dengan periode tersebut (berhubungan dengan periode sebelumnya)
LABA KOMPREHENSIF : Seluruh perubahan aktiva bersih yang berasal dari
transaksi operasi dalam arti luas

F.TRANSAKSI SAHAM
1. Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi
dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya
mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai
jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.

2. Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke


Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau perintah
secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan
dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang
diinginkan.
3. Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek
bersangkutan.
4. Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di
Bursa Efek.
5. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek
akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS.

G.Penilaian saham
Tujuan penilaian saham

saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg akan dibeli/ jual akan
memberik Saham adl aset finansial yg dpt dijadikan investasi
Penilaian an tingkat return yg sesuai dg tgkt return yg diharapkan.
Nilai saham dibedakan menjadi: nilai buku, nilai pasar, dan nilai instrinsik.
Nilai buku (book value)
Nilai buku per lembar saham adl nilai aktiva bersih (net assets) yg dimiliki
pemilik dg memiliki satu lembar saham.
Nilai pasar (Market value)
Harga saham di bursa saham pd saat tertentu.
Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yg bersangkutan di pasar
bursa
Nilai instrinsik (Intrinsic value / Fundamental value)
Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu saham.
Calon investor menghitung nilai instrinsik saham utk memutuskan strategi
investasinya.
Jika nilai pasar > nilai instrinsik overvalued jual
Jika nilai pasar < nilai instrinsik undervalued beli
Menentukan nilai instrinsik
Analisis fundamental menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan
perusahaan
Analisis teknikal menghitung nilai instrinsik dr data perdagangan saham
(harga dan volumen penjualan) yg telah lalu.
Analisis teknikal
Terdapat pola pergerakan harga saham yg diyakini akan berulang.
Menggunakan grafik (chart) utk menemukan pola pergerakan harga saham.
Support level tingkat / kisaran harga, pd saat analis mengharapkan akan terjadi
peningkatan yang signifikan atas permintaan saham di pasar (lower boundary =
batas bawah)

Resistance level tingkat / kisaran harga, pada saat analisis berharap terjadi
peningkatan yang signifikan atas penawaran saham di pasar (upper boundary =
batas atas)
Tahapan analisis fundamental
Proses analisis Top-down :
Analisis ekonomi dan pasar modal
Analisis industri
Analisis perusahaan
Analisis Ekonomi
Terdapat hubungan yg erat antara kondisi ekonomi global dan nasional
terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu
perusahaan
Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, spt: Produk domestik
bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing,
investasi swasta, dan tingkat bunga.
Analisis industry
Diperlukan utk memilih industri yg memiliki prospek yg menguntungkan.
Beberapa penelitian menyebutkan;
a) Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda
b) tingkat return masing2 industri berbeda disetiap tahunnya
c) Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu indutri yang sama, terlihat
cukup beragam
d) tingkat risiko industri juga beragam
e) tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
Analisis perusahaan
Present value approach nilai saham dihitung dg mendiskontokan arus kas masa
depan yg diterima investor (diwakili o/ dividen) dividend discounted model

H.Tata cara perdagangan saham


Pelaksanaan Perdagangan
1. Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS.
2. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dijamin oleh
KPEI
3. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
dilaksanakan melalui KSEI setelah melalui Kliring secara Netting oleh KPEI.
4. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan berdasarkan
hasil Per-transaksi.

Pesanan Nasabah
1. Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa hanya pesanan terbatas (limit
order)

2. Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian
Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor rekening
nasabah, jumlah dan nama (atau kode) Efek, batasan harga, jenis
transaksi (jual/beli), serta keterangan mengenai status nasabah
(asing/lokal), dan instruksi khusus, jika ada sebelum dimasukan ke JATS.
3. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota
Bursa Efek di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau
menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya
ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.

Satuan Perdagangan
1. Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan
perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya. Satu satuan perdagangan
(round lot) saham ditetapkan 500 (lima ratus) saham.
2. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan
(round lot).
Satuan perubahan harga (fraksi)

Proses Tawar Menawar


1. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam
JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga (price
priority), dalam arti permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki
prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah,
sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki
prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
2. Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang
sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran
jual yang diajukan terlebih dahulu (time priority).

Biaya Transaksi di INDONESIA


1. Untuk membeli atau menjual saham, investor diwajibkan membayar biaya
komisi kepada perusahaan pialang berdasarkan peraturan BEJ, biaya
komisi ini setinggi-tingginya 1 (satu) persen dari total nilai transaksi (beli
dan jual). Besaran pastinya tergantung negosiasi.
2. Perusahaan Sekuritas dari komisi tersebut diwajibkan membayar biaya
transaksi sebesar:
a) 0,04 persen dari total nilai transaksi saham dan right di Bursa yang
terdiri dari:
0,01% dari biaya tersebut dialokasikan untuk dana jaminan dan kliring
yang dikelola oleh KPEI
0,009%untukbiaya penyelesaian dan kliring di KPEI
0,015% untuk biaya operasional BEJ
0,006% untuk KSEI
b) 0,02 persen dari total nilai transaksi waran di Bursa yang terdiri dari:
0,005% untuk dana jaminan dan kliring di KPEI,
0,0045% untuk biaya penyelesaian dan kliring di KPEI,
0,0075% untuk biaya operasional BEJ
0,003% untuk KSEI

BIAYA DAN PERPAJAKAN TRANSAKSI EFEK SAHAM


Perpajakan
1. Berdasarkan Peraturan Pajak yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan
(PPh) atas transaksi saham, adalah sebagai berikut :
v Penghasilan atas Transaksi Saham di Bursa dikenakan PPh Final (0.1%) dengan
landasan hukum PP No 41 tahun 1994 jo. Pasal 1 PP No. 14 tahun 1997
v Pembagian Uang Tunai (dividen) dikenakan PPh tarif umum (20%) dengan
landasan hukum Pasal 4 (1) dan Pasal 23 UU PPh No. 17 tahun 2000

I.Keuntungan dan kerugian dalam investasi saham


Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membei atau
memiliki saham, yaitu:

1. * Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang
dibagikan perusahaan dapat berupa devien tunai artinya kepada setiap
pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa deviden stock yang artinya
setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham sehingga sejumlah
saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya pembagian di=eviden
stock tersebut.

2.* Capital Gain


Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga
jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas
perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham
BUMI dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga
Rp.5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan
capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya
pemodal dengan orientasi jangka pendek untuk mengejar keuntungan melalui
capital gain.
Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan
untuk mendapatkan:

3.* Saham Bonus


Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada
pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih

antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan
melakukan penawaran umum dipasar perdana, misalnya setiap saham dengan
nilai nominal Rp.500 dijual dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan
memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.
Sedangkan kerugian yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:
1* Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan
keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika
perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan
pemodal untukmendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan
tersebut.
1* Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital
gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual
sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor
mengalami capital loss. Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada
harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan
harga Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian
sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi
kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham,
maka investor tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari
harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
1.* Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara
langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan
peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi,
maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan
kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan
dibagikan kepada pemegang saham.
1.* Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan
dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham perusahaan di
delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang buruk, misalnya dalam
kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian
beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama
beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan
pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang di delist keluar dari bursa dengan
tujuan Go Private, perusahan yang melakukan Go Private tidak merugikan
investor karena perusahaan penerbit saham tersebut melakukan Buy Back
terhadap saham yg diterbitkan.

1.* Saham di Suspend


Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas
bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga
saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend. Suspend biasanya
berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari
perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari
perdagangan. Hal yang menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham
mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh
kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa
menghentikan sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta
konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak
menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas,
maka status suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham
dapat diperdagangkan lagi seperti semula.

J.Contoh Perjajian Jual Beli Saham


PERJANJIAN JUAL BELI SAHAM
Perjanjian jual beli saham ditandatangani pada hari . tanggal Bulan
2004, antara kami yang bertandatangan dibawah ini :
1.
Tuan.., bertindak dalam jabatannya sebagai Direktur Utama
dan karena itu untuk dan atas nama perseroan terbatas PT. .,
suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia ,
beralamat di Jalan, Blok., ,
selanjutnya disebut penjual, dan
2.
Tuan., brtindak dalam jabatannya sebagai President director,
dari dan dalam hal ini, bertindak untuk dan atas nama perseroan Singapore
Internasional service PTE, LTD, beralamat di jalan ,
Singapore, selanjutnya disebut pembeli
(secara sendiri-sendiri disebut pihak dan secara bersama-sama disebut para
pihak)
Bahwa :
1.
Penjual adalah pemilik 100.000 (seratus ribu) lembar saham yang
merupakan 20% (dua puluh persen) saham yang telah ditempatkan (*SahamSaham*) PT.., Indonesia, suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut hukum indonesia (*perseroan*), dengan masing-masing saham
bernilai Rp. 200.000 (duaratus ribu) dengan sertifikat saham
No..sampai dan termasuk No..
2.
Penjual bermaksud menjual dan mengalihkan saham-saham, dan pembeli
sepakat untuk menerima pengalihan tersebut, dengan cara membeli sahamsaham dari penjual dengan ketentuan dan tatacara sebagaimana ditetapkan
dalam perjanjian ini.
3.
Pada tanggal. ,.,, penjual dan
pembeli telah mengikatkan diri dalam perjanjian hutang piutang, dimana penjual
telah meminjam dari pembeli utang sejumlah US$ 1.000.000 (satu juta dolar
Amerika Serikat) (*hutang penjual*) yang hingga saat ini seluruh pokok dan

bunganya berjumlah US$ 1.500.000 (satu juta limaratus ribu dolar Amerika
Serikat) (*hutang penjual*)
4.
Untuk menjamin pelunasan hutang penjual, pada tanggal..,,
. penjual dan pembeli telah mengikatkan diri dalam perjanjian gadai saham
(*perjanjian gadai*) dimana penjual telah menyerahkan saham-saham kepada
pembeli
5.
Penjual dan pembeli sepakat untuk menylesaikan pembayaran atas hutang
penjual dengan cara pembeli sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian
jual beli saham (*perjanjian*) ini dengan pembeli, dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut :
SELANJUTNYA PARA PIHAK SEPAKAT SEBAGAI BERIKUT :
1.
Jual beli
1.1 Jual beli, tunduk pada ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini, penjual
dengan ini menjual dan mengalihkan kepada pembeli, dan pembeli dengan ini
membeli dan menerima dari penjual saham-saham berikut segala hak dan
kewajiban yang melekat didalamnya.
1.2 Pemegang saham, sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan dialihkannya
saham-saham, susunan pemegang saham perseroan adalah menjadi 100%
(seratus persen) saham perseroan dikuasai oleh pembeli.
1.
Harga Pembelian
Harga yang wajib dibayar oleh pembeli untuk pembelian dan pengalihan sahamsaham adalah sebesar hutang penjual yang selanjutnya dianggap lunas oleh
pembeli, dan uang sejumah US$50.000 (lima puluh ribu dolar Amerika Serikat)
(*Harga Pembelian*) yang harus dibayar berdasarkan pasal 5 dibawah ini.
1.
Sertifikat Saham
Penjual dengan ini menyerahkan kepada pembeli yang menerima dan mengakui
menerima tanda terima dari pembeli Surat Saham Kolektif atas 100.000 (seratus
ribu) lembar saham yang diterbitkan oleh perseroan yang seluruhnya diendorse
untuk kepentingan penjualan oleh penjual kepada pembeli.
1.
Kepemilikan atas saham-saham
Terhitung sejak tanggal perjanjian ini, saham-saham dan segala hak dan
kewajiban yang melekat padannya menjadi milik dan dalam penguasaan pembeli
dan terhitung sejak tanggal perjanjian ini pembeli menjadi pihak yang berhak
untuk melaksanakan seluruh hak yang melekat pada saham-saham.
1.
Syarat-syarat dan penyelesaian
5.1. Syarat-syarat perjanjian, perjanjian ini dapat berlaku efektif setelah
memperoleh persetujuan, ijin atas pengesampingan dari pihak ketiga, termasuk
tapi tidak terbatas pada :
a. Persetujuan dari Badan Koordinasi Peneneman Modal atas perubahan susunan
pemegang saham perseroan ;
b. Pernyataan tidak keberatan dari para kreditor perseroan.
5.2. Closing, penylesaian perjanjian ini akan dilaksanakan di kantor perseroan
Jl,.,..,.pada lima(5) hari kerja
setelah dipenuhinya syarat-syarat sebagaimana dimuat dalam pasal 5.1 diatas,
atau tanggal dan tempat lainyang disepakti oleh para pihak. (*penyelesaian*).
5.3. Penyelesaian, pada saat penyelesaian, penjual akan menyerahkan atau
menyebabkan diserahkannya sertifikat saham-saham atau bukti kemilikan lainya
atas saham-saham.

5.4. Pembayaran, pembeli akan membayar harga pembelian dengan cara


transfer antar rekening kerekening penjual pada saat perjanjian jual beli saham
dan akta pengalihan atas saham telah dikirimkan seluruhnya kepada pembeli.
1.
Jaminan
6.1. Jaminan umum, masing-masing pihak menyatakan dan menjamin bahwa :
a. Perjanjian ini telah sepenuhnya ditandatangani dan dilaksanakan atasnama
penjual dan pembeli oleh pejabat penjual dan pembeli yang berwenang, dan
merupakan kewajiban yang berkekuatan hukum, sah dan mengikat bagi para
pihak, yang dapat diberlakukan terhadap para pihak sesuai dengan ketentuanketentuan di dalam perjanjian ini.
b. Penjual menyatakan bahwa tidak ada gugatan, tuntutan atau proses hukum
yang tertundaatau dikenakan terhadap saham-saham, termasuk acara dimuka
pengadilan atau dilakukan oleh pemerintah.
c. Untuk melaksanakan perjanjian ini tidak diperlukan adanya persetujuan dari
pihak lain yang diperlukan untuk menandatangani, mengirimkan atau
melaksanakan perjanjian ini.
d. Penandatanganan, pengiriman dan pelaksanaan perjanjian ini tidak akan
menyebabkan pelanggaran atas perjanjian apapun, dimana salah satu pihak
sebagai pihak didalam perjanjian tersebut atau dimana salah satu pihak terikat
dan tidak pula mengakibatkan pelanggaran terhadap hukum, keputusan
pengadilan atau peraturan yang mengikat lainnya.
e. Tidak ada ketentuan apapun dalam undang-undang, paraturan , jaminan,
kontrak, laporan keuangan atau perjanjian-perjanjian lain yang mengikat atas
masing-masing pihak yang akan menyebabkan adanya konflik dengan atau
dengan cara apapun menghalangi penandatanganan, pengiriman dan
pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini atau dokumen lain yang
ditunjuk dalam perjanjian ini.
6.2. Pernyataan Penjual, penjual menjamin kepada pembeli bahwa pada tanggal
ditandatanganinya perjanjian ini dan pada saat penylesaian transaksi.
a. Penjual adalah pemilik yang sah dan terdaftar atas saham-saham, Sahamsaham telah sepenuhnya ditempatkan dan dibayar lunas. Tidak ada jaminan,
komitmen, konversi atau bentuk lain apapun yang mengikat pada saham-saham.
b. Saham-saham tidak sedang dipasangi gadai, dibebani atau dilarang untuk
dialihkan, selain gadai ats saham-saham sebagaimana dimuat dalam perjanjian
gadai.
1.
Miscellaneous
Syarat-syarat dibawah ini berlaku selama jangka waktu perjajian ini.
7.1. Pemberitahuan, seluruh korespondensi yang perlu dikirimkan menurut
perjanjian iniharus dikirim secara langsung, dialamatkan kepada :
Penjual PT. .
Jl. ., Blok
Jakarta Pusat
U/P: Direktur Utama
Pembeli #123 Orchard Avenus,
Singapore
U/P: President Derector
Segala perubahan atas alamat sebagaimana tersebut diatas harus diberitahukan
oleh pihak yang pindah kepada pihak lain.
7.2. Penandatanganan secara terpisah, Amandemen, Pengesampingan perjanjian
ini dapat ditandatngani secara terpisah, yang masing-masing apabila
ditandatangani dan dikirimkan akan menjadi satu perjanjian asli dan dengan

demikian seluruh bagian tersebut merupakan dokumen yang satu dan sama.
Perjanjian ini maupun ketentuanketentuan didalamnya tidak dapat diakhiri, diubah, ditambah, dikesampingkan
atau dimodifikasi kecuali dalam bentuk tertulis yang ditandatangai oleh masingmasing pihak.
7.3. Ketentuan-ketentuan yang terpisah, ketentuan manapun dalam perjanjian ini
yang dilarang atau tidak dapat dilaksanakan dalam suatu yurisdiksi akan, selama
dalam yurisdiksi itu, menjadi tidak berlaku maka larangan atau tidak dapat
dilaksanakannya ketentuan tersebut tidak menghapus keberlakuan ketentuanketentuan lainnya, dan larangan atau tidak dapat dilaksanakannya di suatu
yurisdiksi tersebut tidak membatalkan atau menetapkan tidak berlakunya
ketentuan tersebut di yurisdiksi lain.
7.4. Pengganti atau penerima pengalihan, perjanjian ini mengikat dan berlaku
untuk kepentingan masing-masing pihak dan parea pengganti atau penerima
pengalihannya. Tidak ada pihak manapun yang dapat mengalihkan perjanjian ini
atau bagian dari perjanjian ini kepada pihak lain / pihak ketiga tanpa persetujuan
para pihak.
7.5. Lampiran, lampiran-lampiran yang terdapat dalam perjanjian ini bersifat
pokok dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
7.6. Jaminan lebih lanjut, Masing-masing pihak dengan ini setuju untuk
menandatangani dan mengirimkan seluruh instrumen dan mengambil tindakan
yang diperluka untuk secara penuh mengefektifkan tujuan-tujuan perjanjian ini.
7.7. Biaya dan pengeluaran, seluruh biaya yang dikeluarkan selama persiapan

K.Hukum Penerbitan Saham di Pasar Modal


Saham= share= stock= andeel=andil= sebagian kepemilikan dalam sesuatu PT;
Modal yang ditanam dalam perseroan yang dipunyai oleh sesuatu pihak oleh
masing-masing dalam bentuk sertifikat saham. Pasal 1 (5) UU tentang Pasar
Modal No. 8 (1995), maka yang dimaksud dengan: Efek adalah surat berharga
yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komerisial, saham, obligasi, tanda
bukti hutang, unit penyetoran kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
efek, dan derivative dari efek.http://saepudinonline.wordpress.com/wpincludes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1308978464g&w=640
Dasar Hukum berlakunya saham:
a. UUPT No. 1 (1995) mengatur saham:
Pengaturan saham dari aspek permodalan PT;
Pengaturan saham dari aspek hak, status, kewajiban dan tanggung jawab
pemegang sahamnya,
Pengaturan saham dari aspek rapat umum pemegang saham dan hak suara,
Pengaturan saham dari aspek peralihan dan pembebanannya,
Pengaturan saham dari aspek sertifikat, surat saham, pencatatan dan
dokumentasi.
b. KUHD tentang Surat Berharga, hanya mengatur khusus satu per satu tentang
jenis-jenis surat berharga berupa surat wesel, surat sanggup, cek, promes dan
kuitansi atas pembawa. Unsur2nya adalah berbentuk suatu akta, dapat

diperdagangkan, diterbitkan berdasarkan suatu perikatan dasar tertentu dan


mempunyai nilai sebesar nilai perikatannya. Pembagian surat berharga tersebut:
1. Surat tanda keanggotaan yang merupakan keanggotaan dari suatu
perkumpulan/ perseroan eg surat saham.
2. Surat-surat berdaya hukum kebendaan; surat berharga memberi hak kepada
pemegangnya untk mengklaim penyerahan suatu barang.
3. Surat tagihan; suatu klaim atas sejumlah uang: golongan surat penglunasan
(kwitansi dan surat tunjuk), surat perintah membayar, surat janji/ pengakuan
membayar seperti promes atas tunjuk.
c. Pengaturan Perundang2an Pasar Modal No.8 (1996), Peraturan Pelaksanaan
dari UU Pasar Modal dan Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek
dimana saham akan diperdagangkan (pasar sekunder). Saham sebagai salah
satu jenis surat efek atau surat berharga.
d. Pengaturan dalam Peraturan Khusus:
Untuk saham saham dari PT BUMN diatur juga dalam aturan mengenai BUMN.
Untuk saham saham dari suatu Bank diatur juga dalam peraturan perbankan
dan ketentuan-ketentuan yang ditertibkan oleh Menteri Keuangan,
Untuk suatu PT PMA/ PMDN berlaku juga ketentuan-ketentuan yang berkenaan
dengan PMA/ PMDN.
HAK SUARA DAN VOTING AGREEMENT
Prinsipnya: one share one vote, namun tidak mutlak sebab UUPT menganut
prinsip saham yang bersifat:
1. Variatif- ada saham yang mempunyai hak suara khusus, bersyarat, terbatas
atau saham tampa hak suara sama sekali (vide pasal 46 4(a) UUPT)
2. Dinamis- karena satu atau lebih klasifikasi saham dapat ditarik kembali atau
ditukar dengan klasifikasi saham lainnya (vide Pasal 46 4 (b) UUPT)
3. Konkurensi- UUPT memperkenankan berlakunya beberapa klasifikasi/ jenis
saham sekaligus dalam satu PT, asal saja salah satu dari klasifikasi tersebut
mestilah dalam bentuk saham biasa.
Tujuan dari voting adalah untuk kepentingan pihak dalam rapat umum pemegang
saham yang akan datang, atau dalam rapat umum yang membahas hal tertentu
ataupun bahkan dalam setiap rapat umum pemegang saham.
Kekecualian pada asas pemisahan tersebut apabila:
Dimungkinkannya saham tampa hak suara (Pasal 46 4(a))
Saham yang dimiliki oleh perseroan sendiri tidak punya hak suara (Pasal 72 (2))
Saham induk perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan tidak mempunyai
hak suara (Pasal 77 (3))
Saham yang dibeli kembali oleh perseroan tidak mempunyai hak suara (Pasal
33 (2))
Saham induk perusahaan yang dibeli oleh anak perusahaan juga tidak
mempunyai hak suara (Pasal 33 (1))
PEMBELIAN KEMBALI SAHAM OLEH PERUSAHAAN TERBUKA
Syarat2:
Dibayar dengan laba bersih perusahaan,
Berlaku rumus KB > MDt +CW, kekayaan bersih PT tersebut tidak menjadi lebih
kecil dari penjumlahan antara jumlah modal yang ditempatkan dengan besarnya
cadangan wajib.
Berlaku rumus JNS P + JNS AP + GS < =10 % MDt, penjumlahan antara nilai
nominal seluruh saham perusahaan induk dan anak perusahaan dengan gadai
saham yang dipegang tidak boleh melebihi dari 10% dari modal yang
ditempatkan.
Dilakukan berdasarkan keputusan RUPS,

RUPS tersebut mempunyai quorum minimal 2/3 dari suara yang sah dengan
voting minimal 2/3 dari seluruh suara yang sah tersebut.
RUPS dapat menyerahkan kewenangannya tersebut kepada organ lain (direktur
atau komisaris) untuk waktu paling lama tahun, sewaktu-waktu dapat pula
menarik kembali kewenangan tersebut.
Waktu perpanjangan 5 tahun tersebut dapat tiap kali diperpanjang lagi
maksimum tiap 5 tahun.
Saham yang dibeli kembali tersebut tidak mempunyai hak suara dan tidak
dapat dihitung untk suatu quorum.
Dianjurkan bila jika harga saham menurun secara drastic, sehingga dengan
banyaknya permintaan beli dan sedikitnya saham yang masih beredar di pasar,
diharapkan harga saham akan naik kembali.
OBLIGASI DI PASAR MODAL
Obligasi= Fixed Income Securities= Surat Hutang= Bonds, merupakan bukti
hutang yang tergolong jangka panjang, definisi dari kamus khusus Pasar Uang
dan Modal:
Surat hutang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna
pmbiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran
belanjannya. (Bapepam, 1974:31)
Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum membeli obligasi:
Reasonable return, investasi tersebut dapat memberikan pengembalian yang
besar,
Minimum risk, investasi dengan tingkat resiko yang tinggi harus dijauhi,
Marketability, memilih investasi yang mudah diperjual-belikan (liquid),
Term of investment; harus pula diperhitungkan berapa keperluan dan jangka
waktu investasi tersebut.
Pihak penerbit biasanya perusahaan swasta, BUMN, pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah, dan biasanya lebih disukai karena kepastian membayarnya
biasanya lebih terjamin, nilai bunganya lebih tinggi dari bunga deposito, atau jika
bunganya rendah, ada kelebihan lain seperti dapat ditukarkannya dengan saham
(convertible) dan dalam Junk bonds, bunga yang ditawarkan sangat tinggi.
Reinvestment Risk: Sebgaimana diketahui bahwa bagi pemegang obligasi ada
asumsi bahwa dana yang diterima oleh pihak perusahaan penerbit akan
diinvestasi kembali dalam sesuatu atau berbagai bentuk investasi. Maka yang
dimaksud dengan reinvestment risk adalah jika reinvestasi oleh perusahaan
penerbit tersebut gagal atau tidak membawa return seperti yang diharapkan,
sehingga timbul risiko bagi perusahaan penerbit tersebut yang selanjutnya
membawa resiko bagi pihak pemegang obligasi sendiri.
Interest rate risk (market risk), contoh, apabila seseorang pemegang obligasi
telah menjual obligasinya, maka jika kemudian tingkat suku bunga menjadi
tinggi, tentu dia telah dalam keadaan potential lost.
Votality risk: risiko bagi suatu pemegang karena adanya fluktuasi dari harga
obligasi tersebut yang disebabkan oleh berbagai factor seperti tingkat suku
bunga, realisasi hak-hak penerbit obligasi, seperti hak untuk membeli kembali
dan sebagainya.
Call risk (dapat ditarik kembali) oleh pihak penerbitnya agar terdapat
fleksibilitas bagi pihak penerbit itu sendiri biasanya jika tingkat suku bunganya
sangat rendah dan tidak menguntungkan bagi investor.
Default risk (credit risk) karena penerbitan suatu obligasi pada prinsipnya sama
dengan pinjam uang oleh pihak penerbit dari investor, maka merupakan suatu
resiko apabila pihak penerbit obligasi mengadakan wanprestasi tidak melunasi
pokok atau bunga obligasi pada saat jatuh tempo.

Inflation risk (purchasing power risk) hal ini sangat riskan bagi model obligasi
yang fixed rate. Sementara bagi yang obligasi dengan floating rate, resiko inflasi
ini relative kecil berhubung tingkat suku bunga dari obligasi yang bersangkutan
selalu disesuaikan dengan tingkat inflasi.
Exchange Rate Risk (currency risk) adanya resiko terhadap pemegang obligasi
diterbitkan dalam mata uang rupiah, maka jika terjadi depresiasi rupiah terhadap
dollar, maka pihak investor tentu akan dirugikan.
Liquidity risk (marketability risk) risiko dari pihak investor jika nantinya obligasi
tersebut sulit/ murah jika dijual di pasaran.
PENERBIT OBLIGASI
Keuntungan dari penerbitan suatu obligasi:
Investor tidak berhak atas keuntungan perusahaan kecuali hanya terhadap
bunga,
Biaya penerbitan obligasi relative lebih murah dibandingan penerbitan saham,
walaupun masih lebih mahal dibandingkan dengan penerbitan commercial paper
or short term debt (notes) lainnya.
Para pemilik obligasi umumnya tidak mempunyai hak suara dan tidak dapat
mempengaruhi jalannya perusahaan,
Tingkat bunga obligasi biasanya relative tidak terlalu tinggi,
Jika obligasi diisukan lewat pasar modal, perusahaan penerbit obligasi atau
obligasinya terus dipantau oleh masyarakat dan pihak yang berwenang seperti
Bapepam misalnya, sehingga jalannya perusahaan menjadi lebih hati hati dan
terarah.
Kerugian bagi suatu perusahaan penerbit obligasi antaa lain:
Biasanya perjanjian obligasi (indenture) sangat ketat, sehingga hal ini dapat
menghambat dan membatasi kegiatan perusahaan di bidang keuangan.
Umumnya bunga obligasi haruslah dibayar tepat waktu, jika wanprestasi
bahkan perusahaan dapat dimintakan pailit.
Pembayaran pinjaman pokok obligasi pada saat jatuh tempo menyebabkan
perusahaan penerbit kala itu harus menyediakan dana dalam jumlah yang besar,
Karena obligasi dipandang sebagai hutang jangka panjang, maka hal ini dapat
mengakibatkan biaya tetap, sehingga dapat mengakibatkan biaya tetap
sehingga dapat menyulitkan tingkat solvabilitas perusahaan penerbit yang
incomenya tidak stabil atau naik turun.
PROSEDUR PENGISUAN DAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT
Obligasi dapat diterbitkan dengan 2 cara:
1. Private Placement;
2. Pasar Modal; harus memenuhi tata cara yang berlaku di pasar modal termasuk
tata cara disclosure, pernyataan pendaftaran, dan juga tata cara jual beli di pasar
sekunder (bursa efek) jika memang ingin diperjual-belikan disitu.
Karena itu penerbitan dalam suatu obligasi perlu ditentukan ratingnya terlebih
dahulu yang dilakukan oleh perusahaan khusus melakukan tugasnya itu, yang di
Indonesia dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
Mamfaatnya :
1. Membantu untuk menentukan stuktur obligasi; misalnya mengenai jenis dan
jangka waktu, besarnya bunga, dan lain lain;
2. Untuk mengetahui posisi emiten;
3. Alat promosi;
4. Menurunkan biaya perolehan dana.
Mamfaat penentuan peringkat bagi investor:
1. Merupakan informasi atas resiko investasi;
2. Mendapatkan informasi secara lebih mudah dan murah,
3. Membantu dalam melakukan keragaman investasi sesuai dengan risikonya.

DASAR HUKUM BAGI SUATU OBLIGASI


1. Dasar Hukum pengisuan obligasi;
a. UUPT
b. UU Pasar Modal
c. Penjaminan BW
d. Peratuan Pemerintah Khusus untuk perusahaan tertentu
2. Dasar hukum substantial;
a. Hutang-Piutang BW
b. Surat Berharga KUHD
c. Hukum perjanjian dari BW
3. Dasar hukum penjualan di pasar premier,
a. Hutang-piutang BW
b. UU Pasar Modal
4. Dasar hukum penjualan di pasar sekunder;
a. Hutang-piutang BW
b. UU Pasar Modal
5. Dasar hukum convertible pada convertible bonds;
a. Hutang-piutang BW
b. UUPT
6. Dasar hukum jika ada wansprestasi;
a. Hukum Perjanjian BW tentang wanprestasi;
b. Hutang Piutang BW
c. Surat Berharga KUHD
d. Hukum Acara Perdata HIR
e. UU Hak Tanggungan
7. Dasar hukum jika ada repurchase.
a. Hukum Perjanjian BW
b. Hukum Surat berharga KUHD
Dokumentasi terpenting dalam penerbitan sesuatu obligasi adalah Perjanjian
Perwaliamatan yang mengandung (KUH Perdata pasal 1317- hukum positif untuk
perjanjian kepentingan pihak ke-3 ):
- dasar dan tujuan penerbitan obligasi bagi perusahaan yang bersangkutan,
- jumlah seluruh pinjaman,
- tingkat bunga dan jumlah lembar kupon,
- kewajiban wali amanat,
- imbalan jasa abgi wali amanat;
- syarat, kondisi dan jenis dari obligasi,
- jangka waktu pinjaman dan cara-cara pelunasan;
- pengaturan mengenai sinking fund;
- kewajiban emiten;
- Pemberian kuasa dari pemegang obligasi kepada wali amanat;
- Pernyataan/ jaminan wali amanat;
- Wanprestasi emiten;
- Rapat umum pemegang obligasi;
- Jaminan hutang (kebendaan dan atau garansi)
- Pernyataan dan jaminan dari emiten;
- Tentang daluwarsa dan pengeluaran duplikat obligasi beserta kuponnya,
- Dll.
Sistem Perwaliamanatan menurut versi UU Pasar Modal 8 (1995):
1. Dilakukan oleh bank umum dan pihak lain;

2. Perusahaan penyelenggara perwaliamanatan (termasuk bank) harus terdaftar


di Bapepam,
3. Wali amanat tidak boleh punya hubungan affiliasi dengan emiten;
4. Mewakili kepentingan investor surat hutang, di dalam atau di luar pengadilan;
5. Wali amanat dilarang mempunyai hubungan kredit dengan emiten sampai
batas minimum tertentu,
6. Hubungan dengan emiten ditentukan dalam suatu kontrak Perwaliamanatan,
7. Wali amanat tidak boleh menjadi penanggung atas surat hutang yang sama.
Beberapa tindakan hukum yang dilakukan untuk melindungi pihak pemegang
obligasi ini adalah:
1. Kewajiban disclosure dari perusahaan penerbit obligasi;
2. Pemakaian jaminan-jaminan terhadap obligasi tersebut baik jaminan
kebendaan jaminan perorangan ataupun jaminan perusahaan,
3. Pemberian peringkat terhadap obligasi yang dilakukan oleh perusahaan
pemeringkat,
4. Peraturan yang ketat dalam listing di Bursa Efek. Dalam hal ini bursa efeklah
yang mesti membuat peraturan tersebut,
5. Memperketat aturan tentang emisi obligasi, yang dalam hal ini dilakukan oleh
Bapepam/ Menteri Keuangan,
6. Dilengkapunya penerbitan suatu obligasi dengan akta-akta yang lebih mudah
dalam eksekusinya jika terjadi wanprestasi. Misalnya dilengkapi dengan akta
pengakuan hutang murni yang dibuat oleh notaris dan mempunyai irah-irah
Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa
ASPEK HUKUM PERPAJAKAN
Perlu diperhatikan supaya pemotongan2 tertentu dapat membuat kekecewaan.
Semuanya diatur dalam Peraturan Pemerintah No 46 (1996) tentang Penghasilan
atas Penghasilan Berupa Bunga atau Diskonto Obligasi yang dijual di bursa efek.
Hukum perpajakan di Indonesia tidak memberikan insentif berupa pembebasan
pajak terhadap bunga atau diskon dari obligasi kecuali hanya terhadap beberapa
investor institutional tertentu yang tidak terkena pemotongan pajak, yaitu:
a. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri yang
berkedudukan di Indonesia;
b. Dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan;
c. Reksadana yang terdaftar di Bapepam,
d. Badan atau pejabat perwakilan Negara asing atau organisasi international.
Akan tetapi bagi bank, dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh
menteri keuangan dan reksadana yang menjual kembali obligasi kepda pihak lain
selain yang dibebaskan seperti tersebut di atas, wajib memotong pajak
penghasilan atas diskonto obligasi yang dinikmati pihak lain tersebut.
Syarat2 dan ketentuan tentang pengenaan pajak pengahasilan atas bunga
obligasi tersebut adalah sbb:
1. Ditujukan terhadap dalam segala jenis obligasi;
2. Obligasi tersebut diperdagangkan di bursa efek.
3. Pajak Penghasilan dikenakan terhadap bunga atau diskonto;
4. Pemotongan pajak bersifat final;
5. Bagi wajib pajak yang ternyata seluruh penghasilannya termasuk bunga atau
diskonto yang berasal dari obligasi tersebut dalam 1 tahun pajak tidak melebihi
penghasilan tidak kena pajak, dapt mengajukan permohonan restitusi,
6. Penerbit obligasi terkena kewajiban memotong pajak,
7. Besarnya pungutan pajak:
a. 15% dari jumlah bruto untuk wajib pajak dalam negeri,
b. 20% dari jumlah bruto bagi wajib pajak luar negeri selain usaha tetap, untuk
negara2 yang tidak ada penghindaran pajak berganda;

c. Untuk wajib pajak luar negeri yang negaranya melakukan penghindaran pajak
berganda, berdasarkan tariff dalam perjanjian penghindaran pajak berganda,
8. Yang dikecualikan dari pajak atas bunga dan diskonto obligasi seperti tersebut
diatas tidak terkena pemotongan pajak.
HUKUM TENTANG PENERBITAN DERIVATIF DI PASAR MODAL
Derivatif adalah merupakan produk-produk yang berasal atau berhubungan
(derive) dari atau dengan efek2 lain yang merupakan efek utama seperti saham
atau obligasi. Fungsi (2): mengamankan kewajibannya dari fluktuasi suku bunga,
dan sebagai sarana untuk investasi dan sekaligus merupakan ajang
untukberspekulasi.
a. Right Issue adalah pengisuan saham dengan memberikan hak kepada
pemegang saham lama untuk membeli terlebih dulu sejumlah saham yang
secara proposional menjadi haknya pada harga (exercise prise= subscription
price) yang telah ditetapkan sebelumnya (in casu lebih rendah dari harga pasar)
selama periode tertentu dalam jangka pendek.
Misalkan PT ABC ingin melakukan right issue dimana kepada setiap pemilik 5
saham lama diberikan 1 saham baru dengan harga pelaksanaannya Rp 2000.00
per saham. Katakanlah kurs saham PT ABC yang tercatat di Bursa Efek pada saat
diumumkannya right issue (periode cum right) adalah Rp. 6200.00 maka
besarnya harga right dihitung sbb:
HP = Pc (Harga saham di bursa saat periode cum right Ps (harga saham)
N (Jumlah saham lama yang diperlukan untuk 1 saham baru +1
6200-2000 = 4200 = 700
5+1 6
Right of issue berbeda dengan saham bonus maupun dividen. Pemegang saham
lama hanya diberikan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau tidak saham
baru yang dikeluarkan oleh emiten. Dividen diberikan kepada pemegang saham
lama.
b. Option: suatu privilesa atau hak istimewa utnuk membeli atau menjual
menerima atau menyerahkan harta benda yang diberikan sesuai dengan syarat
syarat yang telah disetujui dan biasanya dengan suatu ganti rugi atau harga.
Objek dari barang barang tersebut misalnya saham, obligasi, barang-barang
komoditi, valas, metal, selisih suku bunga dan lain-lain.
Harga yang ditentukan sebelumnya itu sering disebut dengan exercise prise atau
contract price ataupun striking price. Bagi pembeli yang berantisipasi bahwa
harga saham tertentu akan naik secara drastic, maka call option cukup
menjanjikan suatu keuntungan.
Sementara yang dimaksud dengan put option adalah suatu kontrak yang
memberikan hak untuk menjual sejumlah saham tertentu pada suatu waktu
tertentu dengan harga tertentu pula. Mereka yang menjual call option ataupun
put option disebut writer.
c. Warrant: merupakan suatu opsi untuk membeli sejumlah tertentu financial
instrument pada suatu waktu tertentu dengan harga tertentu.
Biasanya dikeluarkan oleh perusahaan yang mengisukan optioned stock, tidak
dikeluarkan oleh pihak externak perusahaan. Biasanya merupakan sebuah
sweetening action.
Covered warrant: suatu jenis warrant yang penerbitnya sudah dijamin oleh
sejumlah saham tertentu yang telah ditempatkan pada trustee dimana melalui
covered warrant ini seorang pemegang saham dapat menawarkan kepemilikan
saham yang telah dimilikinya setelah beberapa waktu tertentu.

d. Sekuritas Credit; salah satu jenis pengakuan hutang jangka menengah


(biasanya 3 tahun) yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan. Dasar hukumnya
sama dengan ketentuan yang berlaku untuk suatu obligasi, commercial paper dll.

You might also like