You are on page 1of 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RS TENTARA TINGKAT IV
(DKT)

Stroke non-hemoragik
1. Pengertian (definisi)
2. Anamnesis

defisit neurologis fokal yang terjadi


mendadak, lebih dari 24 jam dan disebabkan
oleh faktor vaskuler.
Keluhan mendadak berupa:
1. Kelumpuhan anggota gerak satu sisi
(hemiparesis)
2. Gangguan sensorik satu sisi tubuh
3. Hemianopia (buta mendadak)
4. Diplopia
5. Vertigo
6. Afasia
7. Disfagia
8. Disarthria
9. Ataksia
10. Kejang atau penurunan kesadaran
Untuk memudahkan digunakan istilah FAST
(facial movement, Arm Movement, speech,
Test
all three).
Faktor Risiko
1. Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Genetik
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
a. Hipertensi
b. DM
c. Penyakit jantung
d. Dislipidemia
e. Merokok
f. Pernah mengalami TIA atau stroke
g. Polisitemia
h. Obesitas
i. Kurang olahraga
j. Fibrinogen tinggi

3. Pemeriksaan fisik

4. Kriteria diagnosis

5. Diagnosis kerja
6. Diagnosis banding
7. Pemeriksaan penunjang
8. Tatalaksana komprehensif

1. Pemeriksaan tanda vital


a. Pernapasan
b. Nadi
c. Suhu
d. Tekanan darah harus diukur kanan
dan kiri
2. Pemeriksaaan jantung paru
3. Pemeriksaan bruitkarotis
4. Pemeriksaan abdomen
5. Pemeriksaan ekstremitas
6. Pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran: kualitatif dan
kuantitatif (Glassgow Coma Scale =
GCS)
b. Tanda rangsang meningeal: kaku
kuduk, lasseque, kernig, brudzInsky
c. Saraf kranialis: sering mengenai
nervus VII, XII, IX walaupun nervus
kranialis lain bisa terkena
d. Motorik: kekuatan, tonus, refleks
fisiologis, refleks patologis
e. Sensorik
f. Pemeriksaan fungsi luhur
g. Pada pasien dengan kesadaran
menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan refleks batang otak:
- Refleks kornea
- Refleks pupil terhadap cahaya
- Refleks okulo sefalik
- Keadaan reflek respirasi
Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi
Stroke dibedakan menjadi:
1. Stroke hemoragik biasanya disertai dengan
sakit kepala hebat, muntah, penurunan
kesadaran,
tekanan darah tinggi.
2. Stroke iskemik biasanya tidak disertai
dengan sakit kepala hebat, muntah,
penurunan
kesadaran dan tekanan darah tidak tinggi.
Stroke non-hemoragik
Stroke hemoragik
DL, Profil Lipid, GDS, EKG, Rontgen
thorax, CT-Scan
- Stabilisasi pasien dengan tindakan
ABC.
- Pertimbangkan intubasi jika

9. Edukasi

10. Prognosis

11. Tingkat evidens

kesadaran stupor atau koma atau


gagal nafas
- Pasang jalur infus IV dengan larutan
Nacl 0,9% dengan kecepatan 20
ml/jam (jangan memakai cairan
hipotonis seperti dekstrosa 5% dalam
air dan SALIN 0,45% karena dapat
memperhebat edema otak).
- Berikan O2 : 2-4 liter/menit via kanul
hidung.
- Jangan memberikan makanan atau
minuman lewat mulut.
- Konsul spesialis saraf
Rencana tindak lanjut
1. Memodifikasi gaya hidup sehat
a. Memberi nasehat untuk tidak merokok atau
menghindari lingkungan perokok
b. Menghentikan atau mengurangi konsumsi
alkohol
c. Mengurangi berat badan pada penderita
stroke yang obes
d. Melakukan aktivitas fisik sedang pada
pasien stroke iskemik atau TIA. Intensitas
sedang
dapat didefinisikan sebagai aktivitas fisik
yang cukup berarti hingga berkeringat atau
meningkatkan denyut jantung 1-3 kali
perminggu.
2. Mengontrol faktor risiko
a. Tekanan darah
b. Gula darah pada pasien DM
c. Kolesterol
d. Trigliserida
e. Jantung
3. Pada pasien stroke iskemik diberikan obatobat antiplatelet: asetosal, klopidogrel
- Mengedukasi keluarga agar
membantu pasien untuk tidak
terjadinya serangan kedua.
- Jika terjadi serangan berikutnya
segera mendatangi pelayanan primer.
- Mengawasi agar pasien teratur minum
obat.
- Membantu pasien menghindari faktor
risiko.
Vitam : Tergantung luas dan letak lesi
Fungsionam : Tergantung luas dan letak lesi
Sanationam : Dubia.
I/II/III/IV

12. Tingkat rekomendasi

13. Penelaah kritis


14. Indikator
15. Kepustakaan

Semua pasien stroke setelah ditegakkan


diagnosis dan diberikan penanganan awal
selanjutnya
dirujuk ke pelayanan sekunder (dokter
spesialis saraf).
Kelompok studi stroke. Stroke. Perdossi.
2011.

CLINICAL PATHWAY FORM


Stroke non-hemoragik
No. RM

Tgl.Masuk

Jam

Tgl.Keluar

Jam

Nama Pasien

BB

Jenis Kelamin

TB

Umur/Tanggal
Lahir

Diagnosa Masuk
RS

Penyakit Utama

Kode ICD: I63.9

Lama hari rawat :

Penyakit Penyerta

Kode ICD :

Rencana rawat

Komplikasi

Kode ICD :

R.rawat/Kelas :

Tindakan

Kode ICD :

Rujukan : Ya / Tidak

hari
/

Kode ICD :
KEGIATAN

URAIAN
KEGIATAN

HARI KE
1

1. PEMERIKSAAN
KLINIS

KETERANGAN
5

Dokter IGD atau


Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM

3. RADIOLOGI
4. KONSULTASI
5. ASESMEN KLINIS
6. EDUKASI

7. PENGISIAN FORM

Darah Lengkap
GDS, Profil lipid
Fungsi Hati
Fungsi Ginjal
Thorax Foto, CT-Scan
Dokter saraf
Dokter Lain
Pemeriksaan DPJP
Co.Dokter/dr.Ruangan
Penjelasan Diagnosis
Rencana Terapi
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa
Rencana Terapi

Visite
Atas Indikasi

8. PROSEDUR
ADMINISTASI
9. TERAPI /
MEDIKAMENTOSA
Injeksi
Cairan Infus
Obat Oral
10. DIET / NUTRISI
11. TINDAKAN
12. MONITORING
Perawat

Dokter Ruangan
Dokter DPJP
13. MOBILISASI

Lembar Edukasi
Informed Consent
Administrasi
Keuangan
Penjadwalan Tindakan
Citicolin
IVFD cairan isotonis
Citicolin, B19,
Neurodex

Obat Pulang

Makan Lunak
Makan Biasa
Monitoring Tanda
Vital
Monitoring 14
Kebutuhan Pasien
Monitoring Tanda
Vital
Monitoring Tanda
Vital
Tirah baring
Duduk di tempat tidur
Aktivitas harian
mandiri

14. OUTCOME
Keluhan
Pemeriksaan Klinis
Lama Rawat
15. RENCANA
PULANG /
EDUKASI

Di TTD Keluarga
Pasien, Dokter

Penjelasan mengenai
perkembangan
penyakit berkaitan
terapi dan tindakan
yang sudah dilakukan
Penjelasan diet yang
diberikan sesuai
dengan keadaan
umum pasien
Surat pengantar
kontrol

Tahapan
mobilisasi sesuai
kondisi pasien

Bandar Lampung,
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan :
Jawab

Perawat Penanggung

Pelaksana Verifikasi
(
Keterangan :

You might also like