Professional Documents
Culture Documents
A. TOPIK
Role play tentang dampak positif dan negatif dari personal hygine pada lansia.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Agar lansia memahami dampak positif dan negatif dari personal hygine.
2. Tujuan khusus:
a.
b.
c.
Klien mampu menerapkan personal hygine yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
d.
Klien mampu mempertahankan personal hygine yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
C. Konsep R.O.M
R.O.M merupakan latihan gerak isotonik (terjadi kontraksi dan pergerakan otot) yang
dilakukan klien dengan menggerakan persendian-persendian tubuh manusia sesuai dengan
rentang gerak masing-masing.
Tujuan :
-
Latihan ini dapat mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
Prosedur pelaksanaan :
Perawat memberikan bimbingan dan intruksi atau motivasi pada klien untuk menggerakan
persendian tubuh sesuai dengan rentang geraknya masing-masing
Prosedur :
a.
Gerakan bahu
Abduksikan bahu
Gerakan lengan klien keatas tubuhnya sampai tangan bersangkutan menyentuh tangan
pada sisi disebelahnya.
b.
c.
Genggam telapak dengan satu tangan, tangan yang lainnya menyangga lengan bawah
dan bengkokkan pergelangan depan
d.
Flexi
Bengkokan jari-jari tangan dan ibu jari ke arah telapak tangan (tangan menggenggam)
Ekstensi
Abdukasi
Adduksi
Oposisi
g.
Gerakan leher
h.
Gerakan hiperekstensi
Bantu klien untuk berubah pada posisi pronasi di sisi tempat tidur dekat dengan perawat.
Hiperekstensi leher
Letakkan satu tangan di atas bahu klien dan tangan yang lainnya di bawah siku klien
kemudian tarik lengan atas ke atas dan kebelakang.
Hiperekstensi pinggul
Letakkan satu tangan di atas pinggul.tangan yang lain menyangka kaki bagian bawah
kemudian gerakan kaki ke belakang dari persendian pinggul.
Terapi Aktivitas Kelompok sering dipakai sebagai terapi tambahan. Sejalan dengan hal
tersebut, maka Lancaster mengemukakan beberapa aktifitas yang dilakukan pada TAK, yaitu
menggambar, mendengarkan musik, mempersiapkan meja makan, dan kegiatan sehari- hari
yang lain. Wilson dan Kneisl 1992 menyatakan bahwa TAK adalah manual, rekreasi dan
tehnik kreatif untuk menfasilitasi pengalaman seseorang serta meningkatkan respon sosial
diri dan harga diri. Aktifitas yang digunakan sebagai terapi di dalam kelompok, yaitu
membaca puisi, seni, musik, menari, literatur.
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat, yaitu terapi aktifitas kelompok stimulasi
kognitif atau persepsi, terapi aktifitas kelompok stimulasi sensorik, terapi aktifitas simulasi
realita, dan terapi aktifitas kelompok sosialisasi..
Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah di orientasikan pada kenyataan yang
ada di sekitar klien,yaitu diri sendiri,orang lain yang ada di sekeliling klien atau orang yang
dekat dengan klien,dan lingkungan yang mempunyai hubungan dengan klien.Demikian pula
dengan orientasi waktu saat ini,waktu yang lalu,dan rencana kedepan.Aktifitas dapat berupa :
orientasi orang,waktu,tempat,benda yang ada di sekitar,dan semua kondisi nyata.
a. Tujuan
1). Tujuan Umum : Klien dapat meningkatkan personal hygien yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
2). Tujuan Khusus :
a. Klien mampu memahami personal hygien
b. Klien mengerti tentang manfaat personal hygien
c. Klien mampu menerapkan personal hygien yang baik dalam kehidupaan sehari-hari
d. Klien mampu mempertahankan personal hygien yang telah di terapkan
D. KLIEN
1. Karakteristik / kriteria
a. Klien dapat diajak berkerja sama
b. Klien dapat berkonsentrasi kurang lebih 45 menit
2. Proses seleksi
-
PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a) Hari/ tanggal
b) Waktu
c) Tempat
2. Tim Terapis
a) Setting : Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran dan keadaan ruangan tenang
Fasilitator :
a. Membantu
leader
memfasilitasi
anggota
untuk
berperan
aktif
dalam
mengkonsentransikan anggota kelompok untuk ikut dan fokus pada arahan yang
diarahkan oleh leader.
b. Membantu memotifasi dalam kelompok agar ikut dalam kegiatan.
c. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
-
d. Peserta yang ingin kebelakang untuk izin dan kembali ke kelompok awal.
Observer :
a. Mengobservasi respon klien
b. Mengobservasi pelaksanaan TAK
c. Mengobservasi jalannya/proses TAK
d. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung.
3. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran / simulasi dan latihan
4. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset atau musik
c. Spidol
d. Kertas
F. PROSES PELAKSANAAN
1.
Persiapan
a)
b)
2.
a
Orientasi
Salam terapieutik
1)
2)
Evaluasi/validasi
1)
2)
Terapis menanyakan apakah telah menerapkan personal hygien yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.
c
Kontrak
1)
2)
a)
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
b)
c)
3. Tahap kerja
a.
kelompok A memegang kegiatan role play yang di peran kan oleh mahasiswa yarsi dan
kelompok B yang akan dilakukan terapis.
b.
Hidupkan tape recorder lalu leder membacakan prolog dan role play di mainkan.
c.
Setelah role play berakhir tanyakan pada kelompok B tentang makna dan arti dari role
d.
Fasilitator berperan dalam membantu dan mengarahkan klien tentang makna dan arti
Berikan pujian untuk setia jawaban anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
f.
Apabila anggota kelompok tidak dapat menjelaskan makna dan arti dari role play,maka
Beri pujian untuk setiap keberhasilan untuk anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
4. Teminasi
a.
Evaluasi
1)
2)
b.
Tindak lanjut
1)
2)
Memasukkan kegiatan untuk saling mengingatkan antar klienn untuk selalu menjaga
G.
FORMAT EVALUASI
Terlampir
FORMAT EVALUASI
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI ( TAK ) PADA LANSIA
Nama
No
1
Suandi
Adullah Maria
Menyebutkan identitas
( Nama lengkap, Nama
panggilan dan asal )
pada anggota
kelompok.
Mampu menyebutkan
manfaat dari
pergerakan sendi
Mampu mengikuti
gerakan sendi yang di
peragakan
Mampu mmengingat
kembali manfaat dari
pergerakan sendi
FORMAT EVALUASI
Artisa
Yulianti
Nyek
Hiong
Kriteria evaluasi :
Angka 4
Angka 3
Angka 2
Angka 1
Angka 0
Evaluasi kelompok
Kelemahan :
-
Kelebihan :
-
PENGORGANISASIAN TAK
Leader
Co.Leader
Observer
Peserta