You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagian besar kejadian dan kesakitan yang disebabkan oleh tromboflebitis seperti pada
kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan paska persalinan terjadi empat jam setelah
kelahiran bayi. Karena itu penting sekali memantau tromboflebitis secara ketat, khusunya
kejadian saat persalinan dilakukan.Jika sudah ada tanda-tanda yang menyerupai tromboflebitis
segera periksa apakah memang gejala tromboflebitis atau hanya gejala radang biasa.
Kita harus dapat membedakan gejala antara tromboflebitis dengan flebotrombosis
ataupun radang biasa.Oleh karena itu, kita harus tahu sebenarnya gejala dari keduanya agar
dapat membedakannya sehingga kita dapat tanggap dalam menanganinya,agar jangan sampai ke
tahap yang lebih parah.
Selama kehamilan kejadiannya relatif rendah,risiko tromboflebitis vena kaki atau pelvis
meningkat setelah kehamilan atau operasi.
Insiden tromboflebitis superfisial sekitar 1dalam 600 pasien-pasien antepartum dan 1
dalam 95 bagi pasien-pasien postpartum.Insiden tromboflebitis profunda berkisar 1 dalam 1900
pasien antepartum dan 1 dalam 700 pasien postpartum.
Faktor-faktor yang mempermudah trombosis vena(tromboflebitis) antar lain, stasis
(perlambatan aliran darah),luka pada dinding pembuluh darah (iritasi lokal dan infeksi),dan
perubahan fisika atau kimia pada konstituen darah.
1.2 RUANG LINGKUP MASALAH
Ruang lingkup permasalahan makalah ini adalah mencakup pengertian trombosis,
Etiologi trombosis, patogenesis trombosis, morfologi dan perjalanan trombus,efek dari
trombosis, perbedaan tromboflebitis dan flebotrombosis, definisi tromboflebitis, etiologi atau
penyebab tromboflebitis,faktor predisposisi tromboflebitis,klasifikasi tromboflebitis, tanda dan
gejala tromboflebitis dan penanganan dari trmboflebitis.
1.3 RUMUSAN MASALAH

Apakah pengertian dari trombosis ?

Apa penyebab/etiologi trombosis ?

Bagaimana patogenesis dari trombosis ?

Bagaimana morfologi dan perjalanan trombus ?

Apakah efek dari trombosis ?

Apakah perbedaan antara tromboflebitis dengan flebotrombosis ?

Apakah definisi dari tromboflebitis ?

Apakah penyebab tromboflebitis ?

Apakah faktor predisposisi tromboflebitis ?

Bagaimana klasifikasi tromboflebitis ?

Apa sajakah tanda dan gejala tromboflebitis ?

Bagaimana penanganan atau penatalaksanaan tromboflebitis?

1.4 TUJUAN

Untuk mengetahui pengertian dari trombosis

Untuk mengetahui penyebab trombosis

Unruk mengetahui patogenesis trombosis

Untuk mengetahui morfologi dan perjalanan trombus

Untuk mengetahui efek dri trombosis

Untuk mengetahui perbedaan antara tromboflebitis dengan flebotrombosis

Untuk mengetahui definisi tromboflebitis

Untuk mengetahui penyebab tromboflebitis

Untuk mengetahui faktor predisposisi tromboflebitis

Untuk mengetahui klasifikasi tromboflebitis

Untuk mengetahui tanda dan gejala tromboflebitis

Untuk mengetahui penanganan dari tromboflebitis

1.5 MANFAAT
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi atau menambah
wawasan tentang :

Pengertian dari trombosis

Penyebab trombosis

Patogenesis trombosis

Morfologi dan perjalanan trombus

Efek dari trombosis

Perbedaan antara tromboflebitis dengan flebotrombosis

Definisi tromboflebitis

Penyebab tromboflebitis

Faktor predisposisi tromboflebitis

Klasifikasi tromboflebitis

Tanda dan gejala tromboflebitis

Penanganan dari tromboflebitis

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I

: PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini terbagi menjadi 6 sub bab yang terdiri dari latar belakang, ruang lingkup
masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II

: PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai tromboflebitis, yang terbagi atas 12 sub bab, yakni
pengertian trombosis, penyebab trombosis, patogenesis trombosis, morfologi dan perjalanan
trombus, efek trombosis, perbedan antara tromboflebitis dan flebotrombosis,definisi

tromboflebitis,penyebab tromboflebitis, faktor predisposisi tromboflebitis, klasifikasi


tromboflebitis, tanda dan gejala tromboflebitis, dan penanganan dari tromboflebitis.
BAB III

: PENUTUP

Dalam bab ini akan dilampirkan kesimpulan dari bab pembahasan sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TROMBOSIS
Trombosis ialah proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem
vaskular(yaitu,pembuluh darah atau jantung) selama manusia masih hidup.Koagulum darah
dinamakan trombus.Akumulasi darah yang membeku diluar sistem vaskular,tidak disebut
sebagai trombus.Selain itu,bekuan yang terbentuk didalam sistem kardiovaskular setelah
manusia meninggal tidak dinamakan trombus tetapi disebut bekuan postmortem.
Trombosis jelas memiliki nilai adaptif yang berharga dalam kasus perdarahan,trombus
bekerja efektif sebagai sumbatan hemostasis.Namun,trombosis dapat menjadi masalah jika
mekanisme pengaturan normal terganggu dan keadaan ini terbukti sangat berbahaya.
2.2 ETIOLOGI TROMBOSIS
Menurut vircow terdapat tiga kelompok faktor yang dapat mencegah pembentukan
trombus yang tidak normal antara lain :
Perubahan pada permukaan endotel
Endotel normal merupakan permukaan yang rata dan halus. Dianggap bahwa pada endotel
normal terdaat muatan listrik yang akan menolak tiap unsur darah yang mendekatApabila terjadi
kerusakan endotel maka terjadi perubahan dalam potensial listriknya, sehingga trombosit dapat
melekat pada endotel
Suatu anggapan lain menyatakan bahwa jaringan endotel yang rusak mengeluarkan suatu
zat sehingga terjadi koagulasi darah.
Perubahan pada alitran darah
Bila aliran darh melambat; maka trombosit akan menepi, sehingga mudah melekat pada
dinding pembuluh.
Normal dalam aliran darah terdapat suatu axial stream yang mengandung unsur darah yang
berat seperti lekosit.Trombosit mengalir pada zone yang lebih perifer dan dibatasi dari dinding
pembuluh oleh suatu zone plasma.

Bila timbul keterlambatan dalam aliran maka trombosit masuk kedalam zone plasma
sehingga kontak dengan endotel bertambah.Perubahan dalam aliran darah lebih sering terjadi
dalam vena.Tombus juga sering terjadi dalam varices, yaitu vena-vena yang melebar.
Perubahan pada konstitusi darah
Perubahan dalam jumlah dan sifat trombosit dapat mempermudah trombosis.Pada masalah
setelah mengalami pembedahan dan masa nifas, jumlah trombosit dalam darah kira-kira 2-3 kali
lipat daripada normal, serta bersifat lebih mudah melekat.
1.3 PATOGENESIS TROMBOSIS
Aliran darah pada sirkulasi arteri merupakan aliran dengan tekanandan kecepatan yang
tinggi, dan arteri itu sendiri berdinding agak tebal dan tidak mudah berubah bentuk.Karena
alasan ini maka penyebab tersering trombosis arteri adalah penyakit pada lapisan dan dinding
arteri, khususnya aterosklerosis.
Pada sirkulasi vena, aliran darah nya merupakan alirn bertekanan rendah dengan kecepatan
yang relatif rendah.Vena berdinding tipis sehingga mudah berubah bentuk oleh tekanan-tekanan
dari luar. Karena alasan ini, penyebab tersering trombosis vena adalah akibat berkurangnya aliran
darah.
Pada akhirnya, perubahan kimia dalam darah pasien dengan berbagai variasi penyakit,
mengakibatkan hiperkoagulasi yang dapat menjadi komplikasi.
1.4 MORFOLOGI DAN PERJALANAN TROMBUS
Trombus terdiri dari berbagai kombinasi agregasi trombosit, endapan fibrin,serta eritrosit
dan leukosit yang terjaring.Jika trombus mulai trombus terbentuk dalam aliran darah,unsur
pertama yang sering adalah gumpalan trombosit yang melekat pada endotel.Sewaktu mengalami
agregasi, trombosit melepaskan zat-zat yang mendorong terjadinya pengendapan fibrin, sehingga
dengan segera agregasi trombosit dikelilingi oleh fibrin dan menjaring eritrosit.
Gelombang peristiwa yang berturut semacam ini dapat mengakibatkan struktur trombus
menjadi kompleks dan berangka. Sebaliknya, jika trombus terbentuk dalam pembuluh yang
aliran darhnya lambat, maka bekuan darahnya hanya terdiri dari jalinan difus fibrin yang
menangkap unsur-unsur darah yang kurang lebih sama..
1.5 EFEK DARI TROMBOSIS
Bergantung kepada besar dan jenis trombus, pembuluh yang terkena, dan terdapat tidaknya
kolateral yang cukup baik.

Trombus yang terbentuk dalam vena menimbulkan :


Stasis darah
Bendungan pasif
Edema dan kadang-kadang nekrosis
Trombus dalam arteri dapat menimbulkan :
Iskhemi
Nekrosis
Infark atau gangren
Bila alat tubah yang terkena mempunyai kolateral baik, nekrosi tidak terjadi.
1.6 PERBEDAAN TROMBOFLEBITIS DENGAN FLEBOTROMBOSIS
Flebotrombosis yaitu pebentukan trombus dalam vena, merupakan bahaya yang selalu ada
bagi pasien yang harus berbaring di tempat tidur atau bagi pasien yang tidak dapat dimobilisasi
dan seringkali menyertai payah jantung, berbaring terlalu lama atau kurang gerak ekstremitas,
keadaan pasca bedah dan masa nifas, neoplasia dan berbagai mcam trauma parah khususnya luka
bakar.Trombus semacam ini relatif tenang atau dapat disertai dengan tanda-tanda dan gejalagejala peradangan dinding pembuluh vena yang diduga akibat sekunder dari adanya trombus.
Sedangkan jika tanda-tanda peradangan menyolok, maka disebut Tromboflebitis.Akibat
yang paling ditakutkan dari trombus vena semacam itu adalah bila sebagian trombus terlepas
kemudian terbawa dalam aliran darah dan tersangkut di tempat yang jauh. Atau dengan kata lain
Tromboflebitis ditandai dengan tanda-tanda peradangan akut sedangkan flebotrombosis
menunjukkan adanya trombosis vena tanpa tanda dan gejala peradangan yang jelas.
1.7 DEFINISI TROMBOFLEBITIS
Tromboflebitis merupakan trombosis yang diawali dengan peradangan.
Definisi Tromboflebitis secara umum
Tromboflebitis adalah kondisi dimana terbentuk bekuan dalam vena sekunder akibat
inflamasi/trauma dinding vena atau karena obstruksi vena sebagian.
Definisi Tromboflebitis menurut Adele Pillitteri, 2007
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai pembentukan
pembekuan darah. Tomboflebitis cenderung terjadi pada periode pasca partum pada saat
kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan fibrinogen; dilatasi vena

ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala janin kerena kehamilan dan
persalinan; dan aktifitas pada periode tersebut yang menyebabkan penimbunan, statis dan
membekukan darah pada ekstremitas bagian bawah.
Definisi Tromboflebitis menurut Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2002
Tromboflebitis adalah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran
darah di sepanjang vena dan cabang-cabangnya
Pengkajian data dasar Tromboflebitis
1. Aktivitas/istirahat
Riwayat duduk lama, baik karena berhubungan dengan pekerjaan atau akibat dari pembatasan
aktivitas. Imobilitas berkenaan dengan tirah baring dan anestesia.
2. Sirkulasi
Varises vena.
Sedikit peningkatan frekuensi nadi
Riwayat trombosis vena sebelumnya, masalah jantung, hemoragi, hipertensi karena kehamilan,
hiperkoagulasi pada puerperium dini.
Nadi perifer berkurang,tanda homan positof atau mungkin tidak terlihat
Ekstremitas bawah mungkin hangat dan warna kemerahan atau tungkai sakit, dingin, pucat dan
oedem.
3. Makanan/cairan
Penambahan berat badan berlebihan/kegemukan.
Suplai ASI kadang berkurang pada klien menyusui.
4. Nyeri/ ketidaknyamanan
Nyeri tekan dan pada area yang sakit misalnya betis atau paha.
Trombosis dapat teraba, menonjol/berkeluk.
5. Keamanan
Adanya endometrititis pascapartum atu selulitis pelvis.
Suhu agak meninggi, kemajuan pada peninggian yang dapat dilihat dan menggigil.
6. Seksualitas
Multipara

Persalinan lama berkenaan dengan tekanan kepala janin pada vena-vena pelvis, penggunaan
penjejak kaki atau posisi yang salah dari ekstremitas selam fase intrapartum atau kelahiran
melalui operasi, termasuk kelahiran sesaria.
1.8 PENYEBAB TROMBOFLEBITIS
Penyebab dari tromboflebitis antara lain
Perubahan susunan darah
Perubahan laju peredaran darah
Perubahan lapisan intema pembuluh darah
Pada masa kehamilan dan khusunya persalinan saat terlepasnya plasenta kadar fibrinogen
yang memegang peranan penting dalam pembekuan darah meningkat sehingga memudahkan
timbulnya pembekuan.
1.9 FAKTOR PREDISPOSISI TROMBOFLEBITIS
Riwayat bedah kebidanan
Usia lanjut
Multi paritas
Varices
Infeksi nifas
Trombosis bisa terdapat pada vena-vena kaki juga pada vena-vena panggul.Trombosis pada
vena-vena yang dekat

permukaan biasanya disertai peradangan, sehingga merupakan

tromboflebitis.
Kondisi yang berhubungan dengan suatu preisposisi trombosis yaitu :
1. Kerusakan sel endotel
A. vaskulitis imun
1. Lupus eritematosus sistemik
2. Penyakit Buerger
3. Arteritis sel raksaksa
4. Penyakit Takayasu
5. Vaskulitis dengan faktor antikardiolipin
2. Hiperkoagulabilitas
A. Koagulasi intravaskular yang menyeluruh

B. Defisiensi antitrombin III


C. Defisiensi protein C dan S
D. Disfibrinogenemia
3. Stasis
A. Payah jantung kongestif
B. Hiperviskositas
C. Tirah baring yang lama
D. Gangguan neurologis dengan hilangnya pompa otot
1.10 KLASIFIKASI TROMBOFLEBITIS
A. Tromboflebitis pelvis
Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum, yaitu
vena ovarika, vena uterina dan vena hipograstika. Vena yang paling sering terkena ialah vena
overika dekstra karena infeksi pada tempat implantasi plasenta terletak dibagian atas uterus;
proses biasanya unilateral. Perluasan infeksi dari vena ovarika dekstra, mengalami inflamasi dan
akan menyebabkan perisalpingo-ooforitis dan peridiapendisitis. Perluasan infeksi dari vena
uterna ialah ke vena iliaka komunis. Biasanya terjadi sekitar hari ke-14 atau ke-15 pasca partum.
B. Tromboflebitis Femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena vemarolis,
vena poplitea dan vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10 pasca partum. Edema pada salah
satu tungkai kebanyakan disebabkan oleh suatu trombosis yaitu suatu pembekuan darah balik
dengan kemungkinan timbulnya komplikasi emboli paru-paru yang biasanya mengakibatkan
kematian.
C. Tromboflebitis Superfisialis
Tromboflebitis superfisialis menyerang pembuluh darah subkutan di ekstremitas atas dan
bawah. Penyebab tersering tromboflebitis pada ekstremitas atas asalah infus intravena, terutama
jika memasukkan larutan asam atau hipertonik.Tromboflebitis superfisialis pada ekstremitas
bawah biasanya disebabkan oleh varises vena. Perjalanan tromboflebitis superfisialis biasanya
jinak dan swasirna.
D. Tromboflebitis profunda

Trombosis vena profunda merupakan kondisi diman darah pada vena-vena profunda pada
tungkai atau pelvis membeku .Trombosis vena profunda (DVT) mengenai pembuluh-pembuluh
darah sistem vena profunda yang menyerang hampir 2 juta orang amerika setiap tahunnya.
E. Tromboflebitis Supuratip
Tromboflebitis supuratif (septik) adalah infeksi pada vena yang bertrombosi, dan
biasanya dihubungkan dengan kateter intra-vena.Dapat menyebabkan sepsis yang menetap pada
penderita infeksi pevis anerobik.Kejadian tromboflebitis septik pada vena subklavia dan venavena besar, meningkat, sejak adanya hiper-alimentasi intra-vena.
1.11 TANDA DAN GEJALA TROMBOFLEBITIS
Untuk menentukan tanda dan gejala tromboflebitis berdasarkan klasifikasinya yaitu :
1.

Tromboflebitis pelvis

Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau bagain smping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas
dengan atau tanpa panas
Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut:
o Menggigil berulang kali, menggigil terjadi sangat berat dengan interval hanya beberapa jam saja
dan kadang-kadang 3 haro. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
o Suhu badan naik turun secara tajam
o Penyakit dapat berlangsung selam 1-3 bulan
o Senderung terbentuk pus yang menjalar kemana-mana terutama ke paru-paru
o Gambaran Darah
Terdapat leukositosis
Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat sebelum mulai menggigil, kultur
darah sangat suakr dibuat karena bakterinya adalah anaerob
Pada pemeriksaan dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena
adalah vena ovari.
2. Tromboflebitis Femoralis
Keadaan umum etap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu mendadak
naik kira-kira pada hari ke 10-21 yang diserai dengan menggigil dan nyeri sekali.
Pada salah satu kaki yang terkena, biasanya kaki kiri akan memberikan tanda-tanda sebagai
berikut:

Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas
dibandingkan dengan kaki lainnya

o Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki teras tegang dan keras pada paha bagian atas
o Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
o Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri, dan
dingin dan pulsasi menurun
o Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri dan pada umumnya terdapat pada paha
bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian melus
dari bawah ke atas
o Nyeri betis yang terjadi spontan atau dengan memijat betis atau dengan meregangkan tendo
akhiles (tanda homan positif)
3. Tromboflebitis Superfisialis
Nyeri akut disertai rasa terbakar dan nyeri tekan permukaan
Ujung-ujung saraf kulit berdekatan dengan letak proses peradangannya
Kulit disepanjang vena mungkin menjadi eritematosa dan hangat
Kulit terasa bengkak ddan vena dapat teraba
4. Tromboflebitis profunda
Bengkak dan Edema pada ekstremitas yang terkena .Pembengkakan karena peningkatan volume
intravaskular akibat bendungan darah vena; edema menunjukkan adanya perembesan darah di
sepanjang membran kapiler.
Rasa sakit atau berdenyaut dan mungkin berat
Meningktnya turgor jaringan disertai pembengkakan
Kenaikan suhu kulit dengan dilatasi vena-vena superfisial
Bintik-bintik dan sianosi karena stagnasi aliran
Peningkatan ekstraksi oksigen dan penurunan hemoglobin
5. Tromboflebitis Supuratif (septik)
Septikemia yang berat dengan etiologi yang tidak diketahui
Demam yang menetap
Biakan darah yang positif berulang kali
Adanya pus dari vena pada aspirasi atau insisi.

1.12 PENANGANAN TROMBOFLEBITIS


Penanganan tromboflebitis dapat dilakukan berdasarkan klasifikasinya antara lain:
Tromboflebitis Pelvis
Lakukan pencegahan terhadap endometri dan trombofleitis dengan menggunakan
teknik asptik yang baik
Rawat inap : penderita tirah baring untuk pemantauan gejal penyakit dan mencegah
terjadinya emboli pulmonum
Terapi medik : pemberian antibiotika, heparin terdapat tanda-tanda adanya emboli
pulmonum
Terapi operatif : pengikatan vena kava inferior jika emboli septik terus berlangsung
sampai mencapai paru-paru
Tromboflebitis Femoralis
Anjurkan ambulasi dini untuk meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah dan
menurunkan kemungkinan pembentukan pembekuan darah.
Pastikan klien untuk tidak berada pada posisi litotomi dan menggantung kaki lebih
dari 1 jam, dan pastikan untuk memberikan alas pada penyokong kaki guna mencegah adanya
tekanan yaang kuat pada betis.
Sediakan stocking pendukung kepada klien pasca patrum yang memiliki varises
vena untuk meningkatkan sirkulasi vena dan membantu mencegah kondisi stasis.
Instruksikan kepada klien untuk memakai stocking pendukung sebelum bangun
pagi dan melepaskannya 2x sehari untuk mengkaji keadaan kulit dibawahnya.
Anjurkan tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena.
Dapatkan nilai pembekuan darah perhari sebelum obat anti koagulan diberikan.
Berikan anti koagulan, analgesik, dan anti biotik sesuai dengan resep.
Berikan alat pamanas seperti lampu. Atau kompres hangat basah sesuai instruksi,
pastikan bahwa berat dari kompres panas tersebut tidak menekan kaki klien sehingga aliran
darah tidak terhambat.
Sediakan bed cradle untuk mencegah selimut menekan kaki yang terkena.

Ukur diameter kaki pada bagian paha dan betis dan kemudian bandingkan
pengukuran tersebut dalam beberapa hari kemudian untuk melihat adanya peningkatan atau
penurunan ukuran.
Dapatkan laporan mengenai lokea dan timbang berat pembalut perineal untuk
mengkaji pendarahan jika klien dalam terapi antikoagulan.
Kaji adanya kemungkinan tanda pendarahan lain, misalnya: pendarahan pada gusi,
bercak ekimosis, pada kulit atau darah yang keluar dari jahitan episiotomi.
Yakinkan klien bahwa heparin yang diterimanya dapat dilanjutkan pada masa
menyusui karena obat ini tidak akan berada didalam air susu.
Siapkan pemberian protamin sulfat sebagai antagonis heparin.
Jelaskan pada klien mengenai pemberian heparin yang harus dilakukan melalui
terapi sub kutan
Jelaskan kepada klien bahwa untuk kehamilan selanjutnya ia harus memberitahukan
tenaga kesehatan yang dia hadapi untuk memastikan bahwa pencegahan trombofrebitis yang
tepat telah dlakukan.
Tromboflebitis Superfisialis
Meninggikan ekstremitas yang terserang dan mengompresnya dengan air hangat.
Pemberian obat anti radang dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan meningkatkan
kerja antitrombosis
Bila terdapat kemungkinan perluasan penyakit ke pembuluh darah vena profunda
utaa, dapat diindikasikan ligasi atau pemotongan vena superfisialis yang terserang pada
persambungan safenofemoral.
Tromboflebitis profunda
Metode fisik : tekana dari luar dengan kaus kaki penekan dianjurkan untuk
mengurangi stasis vena, tetapi dilakukan dengan berhati-hati
Meninggikan bagian kaki tempat tidur hingga lebih tinggi dari jantung adalah
tindakan sederhana untuk mengurangi tekanan hidroststik vena dan memudahkan pengosongan
vena
Terapi antikoagulan dengan hepari dosis rendah atau enoksaparin, dianjurkan oleh
beberapa ahli sebagai profilaksis pada kelompok berisiko tinggi.

Tromboflebitis Supuratif
Terapi antibiotika langsung terhadap organisme yang ditemukan pada biakan darah
atau yang dari vena
Bila diagnosa diperkirakan, venotomi eksploratif harus dikerjakan di sebelah
proksimal tempat vena-pungsi
Pemberian infus, antibiotik dosis tinggi
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Trombosis

ialah proses pembentukan

bekuan darah atau

koagulum dalam sistem

vaskular(yaitu,pembuluh darah atau jantung) selama manusia masih hidup.


Menurut vircow terdapat tiga kelompok faktor yang dapat mencegah pembentukan trombus yang
tidak normal antara lain :
Perubahan pada permukaan endotel pembuluh
Perubahan pada aliran darah
Perubahan pada konstitusu darah
Perubahan kimia dalam darah pasien dengan berbagai variasi penyakit, mengakibatkan
hiperkoagulasi yang dapat menjadi komplikasi.
Trombus terdiri dari berbagai kombinasi agregasi trombosit, endapan fibrin,serta eritrosit dan
leukosit yang terjaring.
Efek dari trombus bergantung kepada besar dan jenis trombus, pembuluh yang terkena, dan
terdapat tidaknya kolateral yang cukup baik.
Tromboflebitis ditandai dengan tanda-tanda peradangan akut sedangkan flebotrombosis
menunjukkan adanya trombosis vena tanpa tanda dan gejala peradangan yang jelas.
Tromboflebitis adalah kondisi dimana terbentuk bekuan dalam vena sekunder akibat
inflamasi/trauma dinding vena atau karena obstruksi vena sebagian.
Penyebab dari tromboflebitis antara lain :
Perubahan susunan darah
Perubahan laju peredaran darah
Perubahan lapisan intema pembuluh darah

Faktor predisposisi tromboflebitis, yaitu Riwayat bedah kebidanan, Usia lanjut, Multi paritas,
varises dan Infeksi nifas.
Tromboflebitis dapat di klasifikasikan menjadi 5 jenis yaitu:
Tromboflebitis pelvis
Tromboflebitis femoralis
Tromboflebitis Superfisialis
Tromboflebitis profunda
Tromboflebitis Supuratip

Beri peringkat:

You might also like