Professional Documents
Culture Documents
PERIODE INC
DATA UMUM
Nama
: Ny. TW
Nama Suami
: Tn D
Umur
: 30 Tahun
Umur
: 32 Tahun
Alamat
: Rawa bokor
Pekerjaan
:Swasta
Pendidikan Terakhir
: S1
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Indonesia
Status perkawinan
: Kawin
Pendidikan terakhir
: D3
Tanggal Masuk RS
: 11 Februari 2015
NO. RM
: 17-91-37
: 165 cm/ 60 kg
:(-)
:(-)
4. Obat-obatan
:(-)
:(-)
6. Diet Khusus
:(-)
:(-)
:(-)
:(-)
:(-)
DATA UMUM
1. Kehamilan ini direncanakan
: Ya
2. Status Obstetricus
: G2 P1 A0
3. Usia Kehamilan
: 38-39 minggu
4. HPHT
: 06 05 - 2014
: 1 orang
No
Jenis
Cara
Tempat
BB
Komplikasi
Keadaan Umu
kelamin
Lahir
Persalinan
lahir
Selama
saat ini
Sehat
4 thn
1.
Laki-laki
Spontan
Dan
proses
penolong
Di RS
persalinan
(-)
2700g
r
2.
Hamil ini.
: Tidak dikaji
: 7 kali
Tanda vital
x/m
Kepala/ Leher
Mata
Dada ( Jantung )
Paru-paru
Payudara
Abdomen
Kontraksi
Ekstremitas
Refleks
: ( + /+ )
5. Pemeriksaan Dalam
Jam
Dilakukan Oleh
Hasil
Pemeriksaa
n
06.30
Bidan R
10.30
Dokter
Hasil pemeriksaan
pemeriksaan
normal
Interpretasi
Tidak dilakukan ( - )
(-)
pemeriksaan
8.Therapi yang diberikan
Tanggal
11 Februari
Jenis therapi
Pospargin
Rute therapi
IM
Dosis
1 amp
Indikasi therapy
kontraksi His
IM
1 juta Ui
Mencegah infeksi
2015
PP
DATA PSIKOSOSIAL
1. Penghasilan keluarga tiap bulan :
Jam
Jam.07.30
Hasil Observasi
His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40 detik,
Jam 09.00
Jam 10.30
Jam 11.45
Analisa data :
1.
2.
Jam
Jam.11.45
Hasil Observasi
Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka,
Jam 11.50
: 2855 gram
Panjang badan
: 50 cm
Lingkar kepala
: 30 cm
Lingkar dada
: 30 cm
Lingkar perut
: 28 cm
APGAR SCORE ;
NO.
1.
Tgl/Jam
Tgl 11 Februari
2015
Karakteristik yg dinilai
Denyut jantung
1 menit
2
5 menit
2
Pernafasan
Refleks
Tonus otot
Warna kulit
2
1
2
1
2
1
2
2
,jam
11.50
DS : ( - )
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama Proses persalinan
3. Kala III
Tanggal
Jam
11 Februari Jam.12.40
Hasil Observasi
Kontraksi uterus ( + ), baik, plasenta dilahirkan
2015
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
2. DO : terdapat luka episiotomi
DS : DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka episiotomi)
4. Kala IV :
Tanggal
Jam
11 Februari Jam 13.35
Hasil Observasi
Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat,
2015
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak lemes
DS : pasien mengatakan badan terasa lemes
DX Keperawatan : Fatigue berhubungan dengan Proses persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL
KALA I
No Jam
Dx. Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
11
Nyeri b.d.
Setelah 6 jam
1. Managemen nyeri
08.30
02-
Fisiologis:
tindakan
2015
his dan
keperawatan
nyeri secara
ibu mampu
komprehensif yang
kepala ke
beradaptasi
meliputi lokasi,
lingkungan yang
panggul.
dengan
karakteristik, awitan,
nyaman:
DO : pasien
nyerinya
durasi, frekuensi,
* Menyarankan
tampak
Kriteria:
07.30 penurunan
orang
presipitasi
bergantian,
kontraksi.
pursed lip
DS : pasien
breathing.
penerimaan tentang
mengatakan
Tidak
nyeri
menjaga ibu
nyeri pada
mengejan
saat
sebelum
dengan meluruskan
kenceng-
waktunya.
setiap misinformasi
kenceng,
- Ekspresikan
membersihkan
tetap kering.
10.00
- Mengajarkan
rasa tak
2. Manajemen
ibu untuk
nyaman
lingkungan
melakukan nafas
pada
- Implementasikan
pinggang,
tindakan untuk
timbul.
menjalar
kenyamanan fisik
keperut dan
seperti menciptakan
ibu untuk
terus
merubah posisi
meningkat
meminimalkan
tidur miring-
stimulasi lingkungan
miring.
- Menganjurkan
mengejan
sebelum
dianjurkan.
biasa dan
menganjurkan ibu
mandi sebelumnya
3. Edukasi
prosedur/perawatan
- Demonstrasikan
pereda nyeri non
invasif/ non
farmakologis :
massage,
distraksi/imajinasi,
relaksasi, pengaturan
posisi yang nyaman.
* Jika ibu tsb tampak
kesakitan
dukungan/asuhan yang
dapat diberikan;
- lakukan perubahan
posisi, sarankan ia
untuk berjalan, dll.
- Anjurkan ibu untuk
tidak mengejan
sebelum pembukaan
lengkap
- Anjurkan ke keluarga
untuk mendampingi
dan melakukan
massage pada
punggung atau paha
2
ibu
1.Kontrol infeksi
11-
Resiko
Setelah 3 jam1.
02-
infeksi b.d.
2015
pemeriksaan
menunjukkan
08.00 dalam
kontrol
universal
08.30
vital.
berulang.
terhadap
DO : pasien
infeksi.
2. - Proteksi infeksi
sesudah
dilakukan
Kriteria:
melakukan
pemeriksaan
Ibu bebas
gejala infeksi
tindakan
dalam (VT)
dari tanda
lokal/sistemik
- Menganjurkan
stiap 4 jam.
dan gejala
DS : Ibu
infeksi.
mengatakan
Ibu mampu
tidak
menjelaskan
mengerti
tanda dan
adanya
gejala
resiko
infeksi.
infeksi
agar orang
terdekat saja
yang menunggui
ibu
11.00
- Mengukur tanda
vital.
- Mencuci tangan
sebelum dan
tindakan
sesudah
melakukan
tindakan.
sarung tangan
lingkungan
steril saat
- Jaga kebersihan
melakukan
tempat tidur,
pemeriksaan
lingkungan
dalam.
5. - Pendidikan kesehatan
- Berikan penjelasan
tentang mengapa klien
menghadapi risiko
infeksi, tanda dan
gejala infeksi
6. - Administrasi
medikasi
- Berikan antibiotik
sesuai program
KALA II
No Jam
Dx. Kep
11-
Nyeri b.d.
Setelah 15
02-
Fisiologis:
menit
15
Proses
tindakan
dengan meluruskan
mensupport
Jam
persalinan.
keperawatan
setiap misinformasi
tungkai.
11.45
DO
Pasien
tampak
dengan
merintih dan
nyerinya
tungkai ibu.
menangis
Kriteria:
saat
Ibu mampu
Tujuan
Intervensi
1. Managemen nyeri
- Kurangi rasa takut
Implementasi
11.45
- Membantu ibu
- Membantu
memimpin
meneran.
- Menganjurksn
ibu untuk
merilekskan otot
mengejan.
mengatur
dasar pelvis
DS : ( - )
pola nafas
ketika
pelvis.
dukungan pada
meneran.
2. Manajemen
ibu dengan
Ibu mampu
lingkungan
memberikan
meneran
- Implementasikan
dengan tepat tindakan untuk
semangat.
- Melibatkan suami
dan benar.
kenyamanan fisik
dalam proses
Tidak terjadi
seperti menciptakan
kelahiran
ruptur di
(menemani ibu).
perineum.
meminimalkan stimulasi
Menganjurkan ibu
lingkungan
mengatur
3. Edukasi
nafasnya: selalu
*prosedur/perawatan
mengambil nafas
- Demonstrasikan pereda
dalam untuk
farmakologis : massage,
akhir kontraksi
distraksi/imajinasi,
dan keluarkan
relaksasi, pengaturan
perlahan-lahan,
mengejan panjang
diminta menahan
tidak mengejan
dulu
menganjurkan ibu
sampai berakhirnya
untuk berusaha
rileks kepala
meneran
bagian belakang
bersandar.
4.
*proses penyakit
- Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri
KALA III
No
Jam
Dx Kep
11-
Nyeri
02-
Fisiologis:
2015
Involusi
menit ibu
12.40 uterus,
Tujuan
Intervensi
b.d. Setelah
Implementasi
1. Managemen nyeri
12.40
- Melakukan
monitor pelepasan
plasenta.
luka mampu
episiotomi.
DO : Pasien
dengan
tampak
nyerinya.
perawatan/memperbaiki
meringis
Kriteria:
perineum.
Tampak
keadaan bayinya.
- Melakukan
masase fundus
DS : Pasien
tenang.
mengatakan
Menyatakan
nyeri pada
dapat
bagian
menahan
pinggang,per
nyeri.
ut dan vagina
- Lakukan
uteri.
menggunakan tehnik
nafas dalam untuk
- Melakukan
observasi
perineum.
- Anjurkan
suami/keluarga untuk
- Memimpin ibu
menemani ibu.
melakukan nafas
2. Manajemen
dalam.
lingkungan
- Menganjurkan
- Implementasikan
keluarga untuk
tindakan untuk
menemani ibu.
kenyamanan fisik
- Menganjurkan
seperti menciptakan
suami untuk
melakukan masase
meminimalkan stimulasi
lingkungan
3. Edukasi :
- Mengatur suhu
ruangan
prosedur/perawatan
(menghidupkan
- Demonstrasikan pereda
membatasi
farmakologis : massage,
penunggu ibu.
- Mengukur tanda-
distraksi/imajinasi,
relaksasi, pengaturan
tanda vital.
Dx Kep
Tujuan
11-
Fatigue b.d.
Ibu mampu
02-
Proses
melakukan
2015
persalinan.
konservasi
13.35
DO :
energi stelah
Pasien
tindakan 6
Intervensi
1.Konservasi
energi
- Monitor tingkat
kelemahan ibu.
Implementasi
113.50
- Mengukur tanda
vital.
- Memonitor tingkat
kelemahan.
tampak
- Membersihkan ibu
lemes
Ibu
dan
DS : pasien
menyatakan
mengatakan lelah
badan
berkurang.
terasa
Ibu mampu
lemes
mengatur
- Berikan periode
istirahat yang
mengembalikan ke
cukup.
ruang istirahat.
- Fasilitasi ibu
untuk istirahat.
- Berikan
pola istirahatmakanan/nutrisi
aktivitas.
pada ibu.
- Berikan
tambahan
- Menganjurkan ibu
untuk mencona
istirahat.
- Menganjurkan ibu
untuk makan dan
minum.
13.35
minuman peroral
- Menjaga
pada ibu
ketenangan
- Berikan suplai
ruangan.
oksigen yang
- Menganjurkan
- Ciptakan
lingkungan yang
tenang.
- Batasi aktivitas
ibu.
- Libatkan
keluarga untuk
memberikan
support.
tidak banyak
bergerak dulu.