Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Bendungan adalah suatu bangunan air yang dibangun khusus untuk membendung
(menahan) aliran air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung
sementara dalam jumlah tertentu kapasitas/volume air dengan menggunakan
struktur timbunan tanah homogen (Earthfill Dam), timbunan batu dengan lapisan
kedap air (Rockfill Dam), konstruksi beton (Concrete Dam) atau berbagai tipe
konstruksi lainnya.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan bendungan telah mengaburkan batasan secara jelas pengelompokan
tipe bendungan, karena sebagai akibat dari usaha para perancang concrete dams dan
geotechnical engineers dalam mengatasi permasalahan bendungan timbunan
(Embankment Dams) untuk menurunkan biaya konstruksi, pemeliharaan serta untuk
mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Usaha untuk mendapatkan nilai yang lebih kompetitif diantaranya adalah :
-
Tingginya biaya membangun lapisan inti kedap air dan tanah liat diganti
dengan timbunan batu dan melapisi kedap air pada dinding permukaan sisi hulu
bendungan.
-
beton
tuang
yang
langsung
dipadatkan
(Roller Compacted
Concrete Dams).
-
diatasi dengan mengijinkan air melimpah melalui tubuh bendungan yang telah
dirancang tersendiri baik pada bendungan timbunan (Embankment Dams)
Teknik Sipil UMY 2014
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
d. Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan
mudah.
4. Bangunan pelimpah (spill way)
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke
dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian
penting dari bangunan pelimpah :
a. Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)
Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil
tetapi debit airnya besar.
b. Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way)
Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di
dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila
kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat
panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya
terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi
setempat.
c. Bangunan peredam energy (energy dissipator)
Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air agar
tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir
bangunan pelimpah.
5. Kanal (canal)
Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.
6. Reservoir
Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.
7. Stilling basin
Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.
8. Katup (kelep, valves)
Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih
tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk membuka,
mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah
melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.
9. Drainage gallery
Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan
Teknik Sipil UMY 2014
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
serba
guna
Pembagian tipe
Umum
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
Dams)
Pada dasarnya bendungan ini mampu menahan beban dari waduk/
Reservoir melalui daya tahan gesekan akibat dari berat bendungan pada
pondasi.
Pada bentang melebar bendungan dapat diasumsikan bias-bias kantilever
dengan mengusahakan sekecil mungkin gaya tarik akibat momen untuk
menahan gaya guling (Overturning).
Lapisan batuan yang menahan pondasi harus mampu terhadap beban gesek
dan daya dukungnya dengan faktor keamanan sesuai yang berlaku.
(Lihat
Gambar
8.2,
Bendungan
Tipe
Gravity)
- Bendungan tipe Lengkung (Curved gravity Dams), apabila panjang as
bendungan sempit, maka sebagian dari gaya yang bekerja pada bendungan
dialihkan ke tebing (abutment).
Untuk menghindari terjadinya gaya tarik pada tubuh Bendungan beton, maka
bentuk bendungan disesuaikan dengan penyebaran arah gaya yang terjadi, dan
yang paling mendekati kea rah tegak lurus ke abutment adalah membuat
bentuk lengkung (Curved) atau busur (Arch).
(Lihat Gambar 8.3, Bendungan Tipe Lengkung (Curved Gravity
Dam))
Teknik Sipil UMY 2014
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
dan lebih sempit, maka untuk memperoleh bentuk Bendungan yang lebih
sesuai dengan penyebaran gaya yang terjadi dengan arah tekan ke dinding
abutment, maka bentuk struktur menjadi lengkung busur atau Bendungan
tipe Busur (Arch Dams). Bentuk diperlukan dinding sandaran abutment yang
kokoh. (Lihat Gambar 8.4, Bendungan Tipe Busur (Arch Dams))
- Bendungan dengan Penyangga (Buttress Dams)
Tipe bendungan ini merupakan alternative penyelesaian untuk bendungan
tipe gravity bentang yang cukup panjang dengan lebih mengintensifkan
tenaga pelaksana dan memperkecil volume beton yang diperlukan.
Bentuk Bendungan dapat merupakan kombinasi antara Gravity, Curved atau
Arch Dams diantara kolom penyangganya.
Namun pemilihan dari bentuk Bendungan ini masih tergantung dari kondisi
geologi dan problem yang ditemui di lapangan.
(Lihat Gambar 8.5, Bendungan Tipe Penyangga (Buttress Dam))
[1]
Pondasi (Foundation)
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
pada
beton.
Untuk
mengatasi
kondisi
terjadi
tersebut, diperlukan
Shaping)
Perubahan bentuk yang tajam (patah) diusahakan untuk dihindari, karena
dapat menimbulkan penempatan konsentrasi tegangan.
Konsentrasi
tegangan ini merupakan bagian yang kritis terutama apabila terjadi gempa.
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
a.
Umum
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
permukaan hulu dapat terbuat dari lapisan Asphalt atau beton, dengan
menggunakan metode cetakan berjalan (Slipforming methods) dan ikatan (key)
kedalam lapisan kedap air, pondasi batuan keras atau cut off.
Lapisan material kedap air tidak mungkin dapat menghilangkan 100% rembesan
dan hanya dapat memperkecil rembesan. Oleh karena itu harus disiapkan
lapisan drainase untuk mengalirkan rembesan secara aman didalam tubuh
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
3.
[A]
Pondasi
(Foundation)
Pondasi bendungan timbunan dapat dibangun diatas
batuan keras atau tidak. Bila dibangun diatas massa
batuan keras maka penurunan/Settlement yang terjadi
lebih kecil bila dibandingkan bendungan yang dibangun
diatas massa batuan lunak karena terdapat tambahan
penurunan pada pondasi (Consulidate) dan penurunan
lebih kecil pada awal masa operasinya.
[B]
Pemutus
aliran
(Cut
offs)
Cut off sangat diperlukan oleh pondasi pada massa
Teknik Sipil UMY 2014
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
Sifat
Pelunakan
(Liquefaction)
Kejenuhan akan mengakibatkan penurunan kepadatan
material halus dan akan menjadi tidak stabil bila
ditambah dengan beban gempa. Selama terjadi gempa,
konfigurasi butiran akan menjadi lebih padat yang
mengakibatkan menaikkan tekanan air pori dan lepas.
Sistem drainase tidak berfungsi dengan baik dan air
akan
membuat
perilaku
pondasi
menjadi
meleleh/mencair.
[D]
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
Bendungan
terhadap
timbunan
harus
direncanakan
aman
ini
kemungkinan
juga
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
BAB II
PEMBAHASAN
Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi
sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung di
bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura (Siguragura Power Station) yang
berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat
generator tersebut adalah 203 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. Tipe
bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.
Informasi Infrastruktur
Propinsi
:
Sumatera Utara
Sektor
:
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Tahun Mulai
:
1978
Tahun Selesai
:
1981
Tipe
:
Beton Gravity
Tinggi Diatas Dasar Sungai
:
Tinggi Diatas Galian
:
46,00 m
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
Panjang Puncak
:
173 m
Lebar Puncak
:
9,50 m
Volume Tubuh Bendungan
:
38000 m
Biaya
:
Konsultan
:
Nippon Koei Co Ltd
Kontraktor
:
Kajima, Mitsubishi, Toshiba
Manfaat
:
Listrik 1868 GWH/thn
Lokasi
:
Sigura- gura, Tapanuli Utara-Sumatera Utara
Dari kejauhan terlihat, air terjun Sigura-gura seperti air terjun raksasa. Air
terjun ini berasal dari Sungai Asahan yang airnya dari Danau Toba. Suara
dentuman air yang turun kebawah, masih bisa terdengar dari kejauhan karena
ketinggiannya.
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
Air terjun ini dikelilingi tebing-tebing bebatuan yang sangat terjal dan
licin. Nuansa hutan rimba yang alami pun akan menyambut sobat ketika
memasuki kawasan ini, beberapa pepohonan khas dataran tinggi tampak
tumbuh dan menghiasi panorama di sekitar objek wisata air terjun ini.
Tertinggi Di Indonesia
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
Bendungan Sigura-gura
PLTA SIGURA-GURA terletak di Simorea yang berada 200 m di dalam perut bumi
dengan 4 unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut
adalah 286 MWatt (4 x 71,5 Mwatt) dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di
Indonesia. Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.
Sayangnya ditengah defisit listrik yang masih terjadi di Sumut sebesar 200 MW, listrik
yang dihasilkan PLTA ini sepenuhnya hanya digunakan oleh PT INALUM.
Rumah pengendali
Semua pengendalian seperti membuka dan menutup pintu air, menjalankan atau menghentikan
putaran turbin, menurunkan atau menaikkan pembangkit tenaga listrik oleh generator dan lain-lainnya
diatur melalui rumah pengendali.
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN
Listrik yang dibangkitkan di Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura selanjutnya dialirkan ke Kuala
Tanjung. Sebelum dialirkan ke Kuala Tanjung, arus listrik diatur di Rumah Pengendali. Pengendalian
ini dilaksanakan dengan bantuan komputer di rumah pengendali PLTA Sigura-Gura, dengan sistem
kendali jarak jaur. Rumah pengendali dipersiapkan untuk mengendalikan pengoperasian semua PLTA
yang akan dibangun di sepanjang Sungai Asahan.
BAB III
PENUTUP
KELOMPOK 5
HIDROLOGI TERAPAN