You are on page 1of 7

RESUME HIPOTENSI

(TEKANAN DARAH RENDAH)

A. Pengertian Hipotensi
Hipotensi merupakan suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di
bawah tekanan darah normal.Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah
suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai
nilai rendah 90/60 mmHg.
Ada tiga jenis utama hipotensi:
a. Hipotensi ortostatik. Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan tiba-tiba posisi
tubuh, biasanya ketika beralih dari berbaring ke berdiri, dan biasanya hanya berlangsung
beberapa detik atau menit. Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah makan dan sering
diderita oleh orang tua, orang dengan tekanan darah tinggi dan orang dengan penyakit
Parkinson.
b. Hipotensi Dimediasi Neural (NMH dalam singkatan bahasa Inggris). NMH paling sering
mempengaruhi orang dewasa muda dan anak-anak dan terjadi ketika seseorang telah
berdiri untuk waktu yang lama.
c. Hipotensi akut akibat kehilangan darah tiba-tiba (syok), Mengenai image masyarakat
yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi
penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun
dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah.
Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak
maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa
kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang
akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke
otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.
B. Penyebab Hipotensi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah, di antaranya
adalah :
a. Menurunnya kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat
disebabkan akibat kelainan/penyakit jantung uang mengakibatkan irama jantung
abnormal, rusak, kelainan funsgi otot jantung, atau penyakit katub jantung. Semakin
banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya, semakin tinggi tekanan darah.
b. Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh pendarahan yang hebat
(luka sobek, haid berlebihan/abnormal,dll), diare yang tak cepat teratasi, keringat
berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.

c. Adanya tahanan perifer (dinding pembuluh darah tepi). Semakin lebar diameter
pembuluh adarah, tahanan perifer dinding pembuluh darah semakin kecil, sehingga
tekanan darah semakin rendah. Hal ini bisa terjadi akibat pemanasan panas, diare, obatobatan vasodilator (yang memperlebar pembuluh darah).
d. Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari
jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
e. Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan
menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan
oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
f. Efek samping obat seperti alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresan, diuretik, obatobatan untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner, analgesik.
g. Masalah jantung seperti perubahan irama jantung (aritmia), serangan jantung, gagal
jantung.
h. Kejutan emosional, misalnya syok yang disebabkan oleh infeksi yang parah, stroke,
anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa dan trauma hebat.
i. Diabetes tingkat lanjut
j. Dehidrasi karena kurang minum, demam, diare hebat dan muntah.
k. Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, obat jantung, antidepresi, obat disfungsi ereksi,
atau obat untuk parkinson. Penggunaan obat diuretik secara berlebihan, misalnya pil
pelangsing.
l. Mengalami anemia, infeksi berat, gangguan jantung, gangguan sistem saraf pusat,
gangguan endokrin (termasuk hipotiroid, hipertiroid, diabetes, dan kadar gula darah
rendah).
m. Terlalu lama terpapar udara panas, kehamilan, terlalu lama berbaring karena sakit, usia
makin tua.
n. Pendarahaan yang hebat sehingga menyebabkan jumlah darah berkurang, diare yang
tidak cepat teratasi, keringat berlebihan, dan buang air kecil.
C. Gejala Hipotensi
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan
keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas
(kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat
lelah tak bertenaga , bahkan mengalami pingsan yang berulang. Pada pemeriksaan secara
umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai
darah
yang
tidak
maksimum
keseluruh
jaringan
tubuh.
Selain itu ada beberapa gejala lain dari hipotensi sebagai berikut.

a. Nyeri dada
b. Napas pendek
c. Denyut jantung ireguler
d. Demam
e. Batuk berdahak
f. Diare
g. Muntah
h. Penurunan kesadaran.
D. Penanganan Hipotensi
Hipotensi pada orang sehat yang tidak menimbulkan masalah biasanya tidak
memerlukan perawatan. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala tekanan darah rendah,
Anda mungkin memerlukan pengobatan, yang tergantung pada penyebabnya. Jika hipotensi
ortostatik disebabkan oleh obat-obatan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau memberikan
obat yang berbeda. Jangan berhenti minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Pengobatan lain untuk hipotensi ortostatik termasuk penambahan cairan untuk mengobati
dehidrasi atau memakai selang elastis untuk meningkatkan tekanan darah di bagian bawah
tubuh.
Selain hal diatas juga terdapat cara-cara penganan Hipotensi sebagai berikut.
a. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari,
sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah
akan meningkat
b. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat
membantu mengurangi timbulnya gejala
c. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
d. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi
yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya
akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan
bagi penderita.
e. Perbanyak garam. Bagi penderita tekanan darah rendah, hal ini bisa bermanfaat. Namun
karena kelebihan sodium bisa bisa menyebabkan gagal jantung, khususnya pada orang
dewasa, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Kurangi alkohol. Alkohol
membuat Anda dehidrasi dan menurunkan tekanan darah, bahkan jika diminum dalam
jumlah sedang. Sedang air mengatasi dehidrasi dan meningkatkan volume darah.

f. Ikuti pola diet sehat. Dapatkan semua nutrisi yang Anda perlukan dengan fokus pada
beragam makanan, termasuk whole grain, buah-buahan, sayuran, ayam tanpa kulit dan
ikan.
g. Ubah posisi tubuh secara perlahan. Anda bisa mengurangi pusing saat berdiri dengan cara
berdiri perlahan. Sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari, tarik nafas dalam-dalam
selama beberapa menit kemudian duduk perlahan sebelum berdiri. Untuk melawan efek
gravitasi, cobalah tidur dengan sedikit mempertinggi kepala tempat tidur Anda. Jika
mulai mengalami gejala saat berdiri, silangkan paha Anda dalam posisi seperti gunting
dan tekan, atau letakkan salah satu kaki di pinggir kursi dan condongkan badan ke depan
sejauh mungkin. Gerakan ini mendorong darah bergerak dari kaki ke jantung Anda.
h. Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk mencegah
penurunan tekanan darah drastis setelah makan, konsumsilah makanan dalam porsi kecil
beberapa kali sehari. Selain itu, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi,
pasta dan roti.
E. Tips bagi penderita hipotensi
Ada beberapa tips bagi para penderita hiotensi yang dapat membantu mencegah penyakit
hipotensinya, antara lain sebagai berikut.
a.

Banyak wanita penderita hipotensi yang memiliki tingkat zat besi sangat rendah karena
menstruasi yang sangat banyak. Mintalah nasihat spesialis bila membutuhkan suplemen
penambah darah.

b.

Terjatuh sangat berbahaya bagi orang tua karena dapat membuat cedera patah tulang
dan komplikasi lainnya. Selalu dampingi orang tua Anda yang menderita hipotensi
berat.

c.

Bila Anda merasakan gejala penurunan tekanan darah, Anda harus segera duduk atau
berbaring dan mengangkat kaki Anda di atas ketinggian jantung.

d.

Jika tekanan darah rendah menyebabkan seseorang pingsan, segeralah cari perawatan
medis. Jika orang tersebut tidak bernafas, segeralah lakukan pertolongan bantuan
pernafasan.

MATERI TERAPI HERBAL : JUS TOMAT


A. Pengertian Tomat
Tomat (Solanum Licopersicum syn. Lycopersicum Eskulentum) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika tengah dan selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.
Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. Kata tomat berasal dari kata dalam bahasa
Nahuati, tomatl.

Buah tomat atau sering dibuat sebagai jus tomat mengandung 50 kalori/250 ml.Jus
tersebut juga mengandung bioflavonoid yang membantu memperkuat pembuluh darah kapiler
sehingga dapat menahan terjadinya kebocoran pada pembuluh darah dan pembentukan
kantong yang mengandung air pada kulit yang menyebabkan selulit.Kandungan likopen
dalam tomat yang menjadi zat antioksidan tertinggi mampu mencegah oksidasi lipid sehingga
mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler.Penggunaan jus tomat sebaiknya dihindari pada
individu dengan tekanan darah tinggi, karena jus tomat mengandung kadar garam yang tinggi
yang bisa meningkatkan tekanan darah. Berdasarkan ketiga kandungan gizi yang terdapat di
dalam tomat yaitu likopen, bioflavanoid dan kadar garam yang tinggi, jus tomat ini
diharapkan dapat menjadi suatu terobosan yang baru bagi penderita hipotensi untuk
meningkatkan tekanan darah rendah. Jus tomat ini belum banyak dipakai dan diteliti oleh
orang lain untuk meningkatkan tekanan darah rendah (Anne, 2012).
1. Cara mengkonsumsi herbal
a. Bahan

: 1-2 buah tomat ukuran sedang

b. Pengolahan : Tomat dipotong-potong, masukan kedalam blender, masukan air

mineral 75 ml, tambahkan 2 sdm gula pasir dan susu (bila perlu).
Konsumsi selama 7 hari sebanyak 1-2 kali setiap hari.

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER PADA TN. D


DENGAN HIPOTENSI DI RT 06/RW 03
KELURAHAN JAYARAKSA BAROS KOTA SUKABUMI
Oleh

: M. Samsul Bahri, S.Kep

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama

: Tn. D

Umur

: 60 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Perum BTN Jayaraksa

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Wiraswasta

Suku/Bangsa

: Sunda/Indonesia

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan
Klien mengatakan kepala terasa pusing dan terasa berat.
b. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pada saat dikaji klien mengeluh pusing, pusing dirasakan seperti berputar-putar.
Pusing dirasakan apabila terbangun dari tidur dan tempat duduk, pusing dirasakan
berkurang pada saat badan dibaringkan dengan posisi kepala semi fowler.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak mengetahui kalau dirinya mengalami hipotensi (tekanan
darah rendah).
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran

: Compos Mentis

b. Penampilan Umum
Pada saat dikaji klien terlihat memegang kepalanya berkali-kali.
c. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmHg

Nadi

: 75x/Menit

Respirasi

: 22x/Menit

Suhu

: 37,6 C

B. Masalah
Hipotensi
C. Intervensi Keperawatan
Masalah
Keperawatan
Gastritis Kronis
(maag)

Tujuan

Tujuan Umum :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan komplementer selama 7
hari ,masalah keperawatan teratasi
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan komplementer selama
1x24 jam,masalah keperawatan
teratasi sebagian dengan kriteria
sebagai berikut :
-

Pusing berkurang
Tekanan darah normal
Klien memahami isi penyuluhan
tentang hipotensi
Klien bisa memperaktekan
membuat terapi herbal untuk
penyakitnya

Intervensi
1. Kaji keluhan klien
2. Observasi TTV
3. Anjurkan posisi semi
fowler pada saat
berbaring
4. Berikan penyuluhan
kesehatan tentang
hipotensi
5. Ajarkan klien untuk
membuat terapi herbal
untuk penyakitnya

You might also like