Professional Documents
Culture Documents
DENGAN EDH
DI BANGSAL CEMPAKA RSMS PURWOKERTO
Oleh
Kiki Andryani, S. Kep
1.
PENGKAJIAN
Tanggal
: 2 Juli 2009
Jam
: 08.30 WIB
a.
b.
Identitas
Nama
: Ny. Y
Umur
: 43 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
Alamat
: Wanadadi 2/3
No. Reg
: 775646
Diagnosa medis
Tanggal Masuk RS
: 28 06 2009
Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
teratur dengan makanan yang cukup gizi. Selama dirawat di RS pasien mengikuti
program terapi yang diberikan.
Nutrisi Metabolik
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan teratur 3x sehari dengan
nasi, sayur, dan laukpauk. Minum 5-6 gelas/ hari. Selama dirawat pasien
diberikan makanan diit 3x sehari.
Eliminasi
Keluarga pasien mengatakan sebelum dirawat BAB pasien normal 1x sehari,
BAK 4-5 kali sehari, tidak ada keluhan seperti nyeri saat BAB/BAK, dsb.
Selama dirawat di RS pasien belum pernah BAB. BAK tidak ada masalah, 4-5
kali sehari. Pasien tidak terpasang kateter.
Aktivitas
Selama dirawat aktivitas pasien hanya diatas tempat tidur.
No. Kemampuan perawatan diri
1.
Makan/minum
Skore
2
2.
Toileting
3.
Berpakaian
4.
5.
Ambulasi/ROM
Ket.
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
Pola Persepsi Kognitif
Pasien dan keluarga tidak mengerti penyakit yang diderita.
Pola Istirahat
Keluarga mengatakan sebelum pasien biasa tidur 6-8jam per hari. Selama sakit
pasien lebih banyak tidur 10 jam sehari.
Konsep Diri
-
Gambaran diri : Pasien adalah seorang istri. Yang mempunyai 1 suami dan 3
anak. Pasien juga seorang ibu rumah tangga.
Peran
Ideal diri
pulang.
-
Harga diri
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4V4M6
TTV
Head to toe
Kepala : terdapat luka tertutup balutan, terdapat rembesan cairan pada balutan.
Terdapat pembengkakan sepanjang luka.
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
: gigi patah (-), gigi palsu (-), caries (-), mukosa bibir lembab
Leher
: tidak ada kaku kuduk, peningkatan JVP (-), tidak ada pembesaran
Thorax
Abdomen : tidak ada massa, teraba supel, distensi (-), peristaltic 6x/menit
Ekstrimitas :
Ekstrimitas atas : tangan kanan terpasang infus, ROM kurang aktif
Ekstrimitas bawah : ROM kurang aktif, oedem (-)
Kekuatan otot :
5
5
e.
Kulit
5
5
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tanggal 28 Juni 2009
-
Ureum darah
Kreatinin darah
Px. Elektrolit
Natrium
Kalium
: 3,3 mmol/l
Klorida
Kalsium
: 8 mg/dl
(N)
: 14,1 g/dl
Lekosit : 10.900 ul
(N= 4800-10800/ul)
Hemotokrit : 39 %
(N= 37-47%)
: 83,9 fl
MCH
:30,3
MCHC : 36,1
-
(N= 33-37%)
HItung Jenis
Segmen
: 75 %
(N= 40-70%)
Limfosit
: 21%
(N= 25-40%)
Monosit
: 4%
(N= 2-8%)
PT
APTT
Px. Elektrolit
Natrium
Kalium
: 3,6 mmol/l
Klorida
Kalsium
: 8,4 mg/dl
: 12,0 g/dl
Lekosit : 10.600 ul
(N= 4800-10800/ul)
Hemotokrit : 36 %
(N= 37-47%)
MCV
: 86,5 fl
MCH
:28,9
MCHC : 33,4
-
f.
(N= 33-37%)
HItung Jenis
Segmen
: 85 %
(N 40-70%)
Limfosit
: 10%
(N 25-40%)
Monosit
: 5%
(N 2-8%)
Therapi
Manitol 4x 125 cc
Fenitoin 3x100 gr
Ranitidine 2x1 amp
Torasix 2x1 amp
Brain act 2x1 amp
Ampicilin 3x1 gr
Infus RL 20 tpm
B. ANALISA DATA
No. Tanggal
. 1. 2/7/09
Data
Problem
DS : pasien mengatakan nyeri Nyeri akut
Etiologi
Discontinuitas
di kepalanya
jaringan
DO :
peningkatan
Pasien
tampak
merintih
-
Terdapat
luka
P : nyeri berasal
TIK
dan
Q : nyeri tumpul,
dengan skala 7
S
mengganggu
nyeri
aktivitas,
T : nyeri dirasakan
terus-menerus
dan
tidak
TTV :
TD = 130/90
2.
2/7/09
N =80 x/menit
Kecemasan
Kurang
S =36,6oC
keluarga
pengetahuan
RR =20x/menit
mengenai
kondisi
dan
DS :
kebutuhan
pengobatan
pasien
DO :
Keluarga dan suaminya sering
3.
2/7/09
Kelemahan
fisik
kesakitan.
DS :
Pasien mengatakan badannya
lemas.
DO :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d discontinuitas jaringan dan peningkatan TIK.
2. Kecemasan keluarga b.d kurang pengetahuan mengenai kondisi dan
kebutuhan pengobatan pasien.
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan.
1. NCP
Tanggal
2/7/2009
No DP
1
Setelah
keperawatan
Tujuan
dilakukan
selama
diharapkan nyeri
tindakan
3x24
1.
jam
berkurang atau
Mampu
mengontrol
2.
untuk
nyeri,
mencari
4.
bantuan)
2.
nyeri
3.
Melaporkan
bahwa
berkurang
dengan
5.
Mampu
mengenali
(skala,
intensitas,
6.
Intervensi
Lakukan
pengkajian
nyeri secara komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
Observasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
Gunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
untuk
mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Bantu
pasien
dan
keluarga untuk mencari
dan menemukan dukungan
Kontrol
lingkungan
yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan
dan
kebisingan
Pilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri
4.
Menyatakan
rasa
2/7/2009
Setelah
dilakukan
keperawatan
diharapkan
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter
personal)
7.
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi
8.
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
9.
Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri
10. Tingkatkan istirahat
tindakan
selama
3x24
kecemasan
jam
1.
keluarga
2.
hasil :
2.
Ekspresi
3.
kecemasan
3.
Keluarga
mengerti
cara
berhubungan
dengan pasien
Berikan dorongan
spiritual untuk keluarga.
4.
Pengetahua
n keluarga mengenai keadaan,
2/7/2009
pengobatan
dan
tindakan
meningkat.
Setelah
dilakukan
keperawatan
selama
tindakan
3x24
jam
terpenuhi
secara
adekuat
Berpar
1. Observasi adanya
pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
2. Dorong anak untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan.
3. Monitor nutrisi dan
sumber energi yang
adekuat
4. Monitor pasien akan
adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
Mamp
u melakukan aktivitas sehari
hari (ADLs) secara mandiri
5. Monitor respon
kardivaskuler terhadap
aktivitas
6. Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
7. Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
8. Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan social
5. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam
2/7/2009
09.30
No DP
1
Implementasi
Respon
Mengukur TTV
Mengkaji
lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi nyeri
Mengkaji skala nyeri
DS : ps. mengatakan
kepalanya sakit, dan
dirasakan terus-menerus,
nyeri tidak dirasakan
kalau sedang tidur.
DO :Pasien kooperatif,
TD = 130/90 mm/hg
N =80 x/menit
S =36,6oC
RR =20x/menit
Skala nyeri 6
Paraf
09.45
DO : pasien melakukan
latihan nafas dalam
10.10
Kolaborasi
teraphi injeksi ssp
DO : ps. kooperatif
Injeksi ssp (+)
12.30
Menganjurkan keluarga
untuk memberi dukungan pasien
dan mengurangi stimulus
DS:suami pasien
mengatakan
akan menemani
istrinyanya bergantian
dengan kakak atau adik
dari istrinya.
DO: keluarga dan pasien
dapat bekerjasama
13.00
DS : suaminya
mengatakan khawatir
dengan keadaan istrinya
saat ini
DO : pasien tampak
terbaringlemas.
13.30
Membina
hubungan
saling percaya dengan pasien dan
keluarga
Dengarkan dengan aktif
dan empati keluhan pasien dan
keluarga.
Memberikan dorongan
spiritual untuk keluarga.
DS : suaminya
mengatakan selalu
Memotivasi
dan membantu istrinya dan
membantu pasien dan keluarga agar mau mencoba untuk
sering menggerak-gerakan kaki dan latihan menggerakan kaki
tangan pasien.
dan tangan istrinya
perlahan-lahan.
DO : pasien tampak
terbaring lemas.
3/7/09
21.30
1
-
pemberian
DS : pasien mengatakan
masih merasa pusing tapi
Mengukur TTV
sudah berkurang.
Mengkaji
lokasi, Pasien mengatakan
karakteristik, durasi, frekuensi, tengkuknya terasa pegal.
kualitas dan faktor presipitasi nyeri
DO :
Mengkaji skala nyeri
Pasien tidur terus setelah
Mengobservasi luka post operasi
operasi
TD = 120/90 mm/hg
N = 80x/mnt
S = 36,9oC
R = 22x/mn
Skala nyeri 5
23.00
06.30
06.45
4/4/2009
22.00
DS : pasien masih
merintih menahan nyeri
post op.
DO : ps. kooperatif
Injeksi ssp (+)
23.00
06.30
06.45
4
-
Kolaborasi
pemberian
analgetik :
Rantin 1amp, Kutoin 100 mg,
Toraxic 30 mg, Brain act 1 amp,
Piracetam 3gr
Dengarkan dengan aktif
dan empati keluhan pasien dan
DS : suaminya
mengatakan sudah agak
lega setelah melihat
perkembangan istrinya.
DO : pasien sudah dapat
sedikit menggerakan
kaki dan tangannya.
keluarga.
-
Memberikan
spiritual untuk keluarga.
dorongan
Memotivasi
dan
membantu pasien dan keluarga agar
sering menggerak-gerakan kaki dan
tangan pasien.
6. EVALUASI
Tanggal/Jam
2/7/2009
13.45 wib
No DP
1
Evaluasi
S : pasien mengatakan kepalanya sakit, dan
dirasakan terus-menerus, nyeri tidak dirasakan
kalau sedang tidur.
O: skala nyeri 6
TTV : TD = 130/90 mm/hg
N =80 x/menit
S =36,6oC
RR =20x/menit
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1.
Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
2.
Melakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
3.
Kolaborasi analgetik untuk mengurangi nyeri
4.
Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
5.
Meningkatkan istirahat
S : keluarga dan suami pasien mengatakan khawatir
dengan keadaan istrinya saat ini.
O : keluarga pasien tampak cemas dan banyak
bertanya kepada perawat
A : Masalah kecemasan keluarga belum teratasi
Paraf
3/7/09
07.00 wib
P : Lanjutkan intervensi :
1.
Memberi penjelasan tentang semua
prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
pada pasien.
2.
Memberikan dorongan spiritual
untuk keluarga.
S : suaminya mengatakan selalu membantu istrinya
dan mau mencoba untuk latihan menggerakan kaki
dan tangan istrinya perlahan-lahan.
O : pasien tampak terbaring lemas.
A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1.
Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan.
2.
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan social.
S : pasien mengatakan masih merasa pusing tapi
sudah berkurang.
Pasien mengatakan tengkuknya terasa pegal.
O:
Pasien tidur terus setelah operasi pasien masih
merintih menahan nyeri post op.
TD = 120/90 mm/hg
N = 80x/mnt
S = 36,9oC
R = 22x/mn
Skala nyeri 5
Injeksi ssp (+)
A:
Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
6.
Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
7.
Melakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
8.
Kolaborasi analgetik untuk mengurangi nyeri
9.
Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
10.
Meningkatkan istirahat
3
4/7/09
06.45 wib