Professional Documents
Culture Documents
Di susun oleh :
1. AAN JULIANTO
2. ADELLA ARY DIANTY
3. AHMAD BISNU ASTO SAPUTRA
4. AKHMAD SULUKHI
131420129530001
131420129540002
131420129560004
131420129580006
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat,serta penyertaan-Nya,sehingga makalah Drawfisme (cebol) ini
dapat kami selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa
yang sederhana,singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca.kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisan makalah ini.Maka kami berharap adanya masukan dari berbagai pihak
untuk perbaikan dimasa yang akan mendatang.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.
Penyusun
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................
DAFTAR ISI................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang....................................................................
2. Tujuan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Definisi ..............................................................................
Etiologi...............................................................................
Faktor resiko.......................................................................
Manifesta klinis..................................................................
Pemeriksaan penunjang .....................................................
Penatalaksanaan .................................................................
Patofisiologi .......................................................................
Pathway .............................................................................
Komplikasi.........................................................................
Diagnosa keperawatan .......................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 3
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
hipofisis
anterior
salah
satunya
menghasilkan
GH(Growth
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Dwarfisme
Page 4
Efek mirip prolaktin sehingga merangsang kelenjar payudara dan produksi susu saat
kehamilan.
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 5
(Atkinson, 1994).
Mutasi genetik yang berlangsung secara spontan yang terjadi pada sel telur atau pada
sel sperma. Dalam beberapa kasus, kedua orang tua yang memiliki ukuran tubuh
normal sekalipun dapat memiliki anak dengan struktur tubuh yang kecil (Nicholson,
2005).
Defisiensi hormon pertumbuhan selanjutnya dapat
disebabkan karena
penyakit
hipofisis atau defek pada tigkat hipotalamus yang tidak mampu merangsang sekresi
hormon pertumbuhan (Ganong, 1990).
2.3 Faktor risiko
Pada anak-anak, terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat defisiensi
pelepasan GH. Dwarfisme hipofisis (kerdil) merupakan konsekuensi dari defisiensi
tersebut. Ketika anak-anak tersebut mencapai pubertas, maka tanda-tanda seksual
sekunder dan genitalia eksterna gagal berkembang. Selain itu sering pula ditemukan
berbagai derajat insifisiensi adrenal dan hipitiroidisme, mereka mungkin akan
mengalami kesulitan di sekolah dan memperlihatkan perkembangan intelektual yang
lamban, kulit biasanya pucat karena tidak adanya MSH.
Pada orang dewasa, kehilangan fungsi hipofisis sering mengikuti kronologis
seperti defisiensi GH, hipogonadisme, hipotiroidisme, dan insufisiensi adrena. Karena
orang dewasa telah menyelesaikan pertumbuhan somatisnya, maka tinggi tubuh
pasien dewasa dengan hipotuitarisme adalah normal.
2.4 Manisfestasi klinis
Tanda-tanda dwarfisme meliputi :
1. Pertumbuhan lambat
2. Ukuran otot dan tulang kecil
3. Tanda-tanda seks sekunder tidak berkembang; tidak ada rambut pubis, tidak ada
4.
5.
6.
7.
rambut aksila, payudara tidak tumbuh, penis tidak tumbuh, tidak mendapat haid.
Infertilitas
Impotensi
Libido menurun
nyeri senggama pada wanita.
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 6
pertumbuhan lambat
Gangguan pertumbuhan somatis
Disfungsi seksual
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 7
2.9 Komplikasi
1. Penundaan dalam pengembangan keterampilan motorik , seperti duduk , merangkak
dan berjalan
2. Kelebihan cairan di sekitar otak ( hidrosefalus )
Diagnosa
Intervensi
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan tahap
1. Dorong
perkembangan
klien
untuk
mengeksprsikan
perasaannya.
2. Dorong klien
untuk
bertanya
mengenai
masalah
yang
dihadapinya
3. Berikan
kesempatan
pada
klien
untuk
Disfungsi seksual
biopsikososial seksualitas.
pertumbuhan
sintetis (eksogen).
1. Identifikasi
masalah
spesifik
yang
berhubungan
dengan
pengalaman
klien
terhadap
fungsi
seksualnya.
2. Dorong klien
untuk
mendiskusikan masalah
tersebut
dengan
pasangannnya.
3. Bangkitkan
motivasi
klien untuk mengikuti
program
pengobatan
secara teratur.
4. Kolaborasi pemberian
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 8
obat.
1. Bantu
klien
dalam
membina
saling
hubungan
percaya
antara
dengan
klien
perawat.
2. Bantu klien dalam hal
berinteraksi sosial.
3. Bantu
klien
untuk
meningkatkan
harga
segala
keinginan pasien.
1. Berikan
kenyamanan
dan ketentraman hati
pada klien.
2. Bantu
klien
melakukan
dalam
aktifitas
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dwarfisme adalah suatu kondisi di mana pertumbuhan individu sangat lambat
atau tertunda, sehingga dalam waktu kurang dari tinggi badan orang dewasa. Dwarfisme
ini biasa disebabkan karena kekurangan GH (Growth Hormone). Tanda dari seseorang
yang mengalami dwarisme antara lain adalah pertumbuhannya lambat,fungsi seksualnya
juga menurun. Pemeriksaan penunjang bisa dilakukan dengan CT-Scan.
Pemantauan medis secara kontinu, memerhatikan kesehatan umum dan nutrisi
dan dukungan psikologi, apabila keterlambatan pertumbuhan disertai dengan harga diri
rendah, banyak ahli menyarankan pemberian terapi hormon, hormon pertumbuhan
mampu meningkatkan tinggi badan dan di gunakan untuk terapi defisiensi hormon
tumbuhan.
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 10
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck,Gloria M, dkk. Nursing interventions classification (NIC). Jakarta : EGC.
Guyton. 1990.Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.Jakarta : EGC
Herdman, T.Heather.2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC.
Rumahorbo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Endokrin.Jakarta : EGC
Soetjiningsih.2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.Jakarta:CV.Sagung
Seto
S1 KEPERAWATAN 3A
Page 11