You are on page 1of 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT kami dapat menyelesaikan tugas laporan
Praktikum Pengujian Logam. Laporan ini

disusun sebagai salah satu tugas setelah

menyelesaikan praktikum mata kuliah Pengujian Logam dan Metallografi di Politeknik Negeri
Jakarta. Setelah menyelesaikan Proses pengujian keras dengan menggunakan metode rockwell
dan brinell, sebagai mahasiswa diharapkan tidak hanya dapat melakukan pengujian terhadap
beberapa jenis baja tetapi juga dapat membuat laporan hasil praktikum pengujian logam yang
telah dilaksanakan sejak awal semester 4. Laporan ini membahas dari mulai teori pengujian
logam sampai dengan hasil dan data pengujian logam.
Dalam penyelesaian laporan ini tidak lepas bantuan dari seluruh anggota kelompok
untuk menyelesaikan praktikum uji keras hingga membuat laporannya. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Sidik selaku dosen mata kuliah pengujian logam khususnya
pengujian keras atas bimbinganya dalam menyelesaikan praktikum pengujian keras ini, hingga
penyelesaian laporan ini. Semoga Laporan ini tidak hanya menjadi syarat tugas setelah
menyelesaikan praktikum dalam mata kuliah ini, namun dapat menjadi referensi pembelajaran
bagi mahasiswa teknik khususnya teknik mesin.
Kami menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan
ini. Karena itu, kami mengharapkan koreksi dan masukan dari berbagai pihak dalam rangka
perbaikan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi saya sendiri maupun orang lain yang
mempelajarinya.

Hormat Kami,

Penulis

PG. 1

Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................2
1. Tujuan............................................................................................................3
2. Teori...............................................................................................................3
a. Penambahan unsur paduan.......................................................................3
b. Perlakuan panas........................................................................................3
c. Perlakuan dingin......................................................................................4
3. Alat dan Bahan...............................................................................................6
4. Langkah Kerja................................................................................................7
Metode Rockwell.....................................................................................7
Metode Brinell..........................................................................................8
5. Data, Pengolahan Data dan Analisis Data......................................................9
a. Metode Rockwell.....................................................................................9
1. HRC....................................................................................................9
a.) St 45..............................................................................................9
b.) St 60..............................................................................................10
c.) St 80..............................................................................................11
d.) Amuntit.........................................................................................12
2. HRB....................................................................................................13
a.) St 37..............................................................................................13
a. Metode Brinell..........................................................................................14
1. St 60....................................................................................................14
2. St 45....................................................................................................14
3. St 80....................................................................................................15
4. St 37....................................................................................................15
5. Amuntit...............................................................................................16
6. Kesimpulan.....................................................................................................17

PG. 2

1. Tujuan
Mengetahui tingkat kekerasan suatu bahan ( logam )
Pengaruh perlakuan perlakuan tertentu terhadap perubahan tingkat kekerasan
bahan.
2. Teori Dasar
Kekerasan didefinisikan sebagai ukuran ketahanan bahan terhadap deformasi plastis
(permanen). Deformasi plastis dapat terjadi karena penekanan (penetrasi/indetansi),
penggoresan (scratching) atau penumbukan (rebound). Kekerasan suatu bahan dapat
berubah di pengaruhi perlakuan perlakuan tertentu misalnya,
a. Penambahan Unsur Paduan.
Penambahan unsur paduan (solute) terhadap unsur utama ( solvent ) dalam
keadaan larut padat (solid solution) mengakibatkan bahan menjadi keras, baja
menjadi lebih keras apabila kandungan karbonya lebih tinggi.
b. Perlakuan Panas (Heat Treatment)
Baja dengan kandungan karbon diatas 0,3 % dipanaskan sampai temperatur
austenit (austenisasi) kemudian didinginkan, kekerasanya dapat berubah
tergantung dari kecepatan pendinginan yang terjadi.
Pendinginan Lambat
Proses pendinginan dilakukan dalam waktu yang sangat lambat, misalnya
didinginkan dalam tungku setelah pemanasan (austenisasi) berakhir. Hasil
yang diperoleh adalah baja lunak, sehingga proses demikian sering dikatakan
sebagain proses (annealing).
Pendinginan Normal
Proses pendinginan dilakukan dalam waktu yang normal, misalnya
didinginkan di udara terbuka. Kekerasan yang terjadi pada pendinginan normal
ini lebih tinggi dibandingkan dengan proses anneal. Proses ini sering disebut
proses normalizing.
Pendinginan Cepat
Proses pendinginan dilakukan dalam waktu yang cepat, misalnya dicelupkan
kedalam oli, air atau air garam. Setelah proses ini kekerasan bahan meningkat
tajam sehingga cenderung getas. Untuk sedikit melunakkan biasanya diikuti
dengan proses temper.

PG. 3

c. Proses Pengerjaan Dingin (Cold Working)


Pengerjaan dingin adalah proses yang dilakukan terhadap bahan dalam keadaan
dingin (dalam temperatur ruang). Proses dingin ini misalnya di rol, ditarik,
dilebarkan atau ditempa, akibat dari proses dingin bahan menjadi lebih keras.
Metode Pengujian Kekerasan :
Menggores
Dua bahan yang berbeda saling digoreskan, tingkat kekerasanya ditentukan
dari bahan mana yang tergores dan mana yang mampu menggores. Bahan yang
mampu menggores lebih keras dibanding yang tergores. Metode ini
dikembangkan oleh MOHS. Khusus untuk batuan, sehingga didapat 10
(sepuluh) tingkat kekerasan dari yang paling rendah talkum sampai tertinggi
intan.
Gambar tingkat kekerasan logam :
Tumbukan (Rebound/Dynamic Hardness)
Metode ini dikembangkan oleh SHORE dengan menyatukan baja baja dari
ketinggian tertentu bahan uji seperti ditunjukkan pada gambar 2.1 dibawah ini :

Harga kekerasan ditentukan seberapa tinggi bola baja tersebut memantul


kembali setelah dijatuhkan.
Penekanan (Penetrasi/Indentasi)
Metode ini dilakukan dengan menekan penetrator / indentor terhadap benda uji
dengan beban tertentu. Harga kekerasan didapat dengan metode, Brinnel,
Vickers atau Rocwell.

PG. 4

Harga kekerasan Brinnel


Penetrator / Indentor yang digunakan Brinnel terbuat dari bola baja yang keras,
oleh karena itu pengujian dengan metode Brinnel dibatasi hanya untuk baja
yang tidak dikeraskan, besi tuang logam non fero.

Harga kekerasan Vickers


Pengujian dengan metode Vickers, menggunakan penetrator terbuat dari intan
berbentuk piramid dengan sudut 136o . Metode vickers ini dapat digunakan
untuk menguji kekerasan berbagai macam tingkat kekerasan bahan.

Harga kekerasan Rockwell.


Menentukan harga kekerasan dengan metode rockwell agak berbeda
dibandingkan dengan Brinell maupun Vickers.
Langkah melakukan pengujian rockwell

Tahap 1 = Penetrator digerakkan tepat diatas specimen.

Tahap 2 = Penetrator ditekan dengan beban minor. Ujung penetrator yang


diwakili oleh jarum ukur, diletakan pada harga maksimum.

Tahap 3 = Penetrator diberi beban tambahan menjadi beban mayor,


ditunggu beberapa saat.

PG. 5

Tahap 4 = Beban mayor ditiadakan tinggal beban minor. Karena


berkurangnya beban, maka specimen memberikan reaksi balik sehingga
penetrator terangkat keatas.

Harga kekerasan rockwell diukur dari garis minimum sampai ujung penetrator
pada tahap IV (empat).

3. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam uji kekerasan antara lain :
1. Mesin uji kekerasan

a. Rockwell
b. Brinell
2. Indentor

a. Indentor diamond
b. Indentor ball
c. Indentor brinell
3. Jangka Sorong
4. Logam yang diuji
a. St 37
b. St 45
c. St 60
d. St 80
e. Amuntit
5. Kikir (halus dan kasar)

PG. 6

4. Langkah Kerja
Metode Rockwell
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kikir bahan yang akan diuji :
- St 37
- St 45
- St 60
- St 80
- Amuntit
3. Setelah bahan dikikir hinggal halus menggunakan kikir kasar lalu kikir halus
bahan siap diuji kekerasannya dengan metode rockwell
4. Pasang tatakan uji keras pada mesin uji keras rockwell.
5. Pasang indentor
6. Nyalakan mesin, pilih indentor diamond dan ball
7. Putar beban 150 pada saat menggunakan indentor diamond dan 100 pada saat
menggunakan indentor ball.
8. Pasang bahan yang akan di uji pada tatakan tadi, lalu putar alat uji di angka
360 (standar mesin). Jika melewati angka standar maka akan ada tanda
overload.
9. Lalu setelah tepat diputar sesuai standar mesin, tekan start tunggu hingga
mesin memberi sinyal kekuatan bahan yang terbaca pada mesin ( jika good
maka bahan dapat diuji dengan indentor yang kita gunakan, jika not good
maka bahan tidak dapat diuji dengan indentor yang kita gunakan)
10. Ujia bahan sebanyak 20 kali dan catat hasilnya lalu cari rata-rata dari
pengujian setiap bahan untuk mendapat nilai HRB atau HRC rata-rata nya.
11. Rapikan tempat, alat, dan bahan.
12. Kembalikan semua alat dan bahan ke tempat semula.
- Tabel pemilihan beban dan penetrator ditunjukan seperti pada tabel :
Metode atau
Penetrator
Beban
Skala Rockwell
(indentor)
Mayor (kg)
Minor (kg)
B
Bola baja 1/16
100
10
C
Intan 120o
150
10
o
D
Intan 120
100
10
G
Bola baja 1/16
150
10
Super Rockwell
30 N
Intan 120o
30
3
30 T
Bola baja 1/16
30
3

PG. 7

Metode Brinell
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kikir bahan yang akan diuji :
- St 37
- St 45
- St 60
- St 80
- Amuntit
3. Setelah bahan dikikir hinggal halus menggunakan kikir kasar lalu kikir halus
bahan siap diuji kekerasannya dengan metode brinell.
4. Pasang tatakan uji keras pada mesin uji keras brinell.
5. Pasang indentor khusus untuk uji brinell.
6. Ukur diameter bola indentor.
7. Lalu atur gaya tekan pada mesin sebesar 500 N.
8. Lalu pompa tuas hingga beban naik ke batas merah.
9. Setelah sampai ke batas merah lepaskan tuas hingga turun kebawah.
10. Setelah itu hitung diameter cekungan akibat pembebanan yang dilakukan
menggunakan mikroskop pengukur.
11. Catat hasil pengujian dan hitung dengan rumus
:
2
=
. ( 2 2

PG. 8

5. Data, Pengolahan Data dan Analisa Data


a. Metode Rockwell
1. Menggunakan Indentor Diamond (HRC)
st 45
st 45
Hasil
Percobaan (HRC)
1
12
2
13,9
3
13,9
4
13
5
15,5
6
16
7
15,4
8
14,9
9
14,7
10
15,5
11
15,2
12
14,2
13
15,6
14
13,8
15
15,5
16
14,5
17
14,2
18
14,6
19
15,9
20
15,6
Rata-rata
14,695
Jadi, Harga kekerasan st 45 adalah 14,695 HRC

PG. 9

st 60
st 60
Hasil
Percobaan (HRC)
1
28,5
2
27,7
3
27,5
4
27,6
5
27,6
6
27,1
7
26,7
8
26,6
9
25,7
10
21,6
11
23,6
12
24,1
13
25,9
14
26,8
15
26,8
16
27,5
17
28,4
18
27,6
19
27,3
20
28,2
Rata-rata
26,64
Jadi, Harga kekerasan st 60 adalah 26,64 HRC

PG. 10

st 80
st 80
Hasil
Percobaan (HRC)
1
27,6
2
27,8
3
28,8
4
28,5
5
27,4
6
28,4
7
28,1
8
28,1
9
26,7
10
24
11
28,6
12
27,8
13
28,1
14
27,2
15
26,6
16
27,4
17
29,4
18
28,9
19
28,6
20
27,7
Rata-rata
27,785
Jadi, Harga kekerasan st 80 adalah 27,785 HRC

PG. 11

Amuntit
Amuntit
Hasil
Percobaan (HRC)
1
12,6
2
14,4
3
15,3
4
14,3
5
15,6
6
14,8
7
14,9
8
13,8
9
14,7
10
15,2
11
14,9
12
15,5
13
15,1
14
14,1
15
14,4
16
15,4
17
15,2
18
15,1
19
14,9
20
15
Rata-rata
14,76
Jadi, Harga kekerasan Amuntit adalah 14,76 HRC

PG. 12

2. Menggunakan Indentor Bola (HRB)


st 37
st 37
Hasil
Percobaan (HRB)
1
90,2
2
89,2
3
88,5
4
86,8
5
87,7
6
88,7
7
91,5
8
87,9
9
88
10
88,5
11
88,8
12
89,9
13
89,5
14
89,2
15
87,6
16
90,6
17
88,7
18
90,2
19
89,6
20
90,3
Rata-rata
89,07
Jadi, Harga kekerasan st 37 adalah 89,07 HRB

PG. 13

b. Metode Brinell
St 60
Diketahui :
F = 500 N
D = 2,5 mm
d = 0,32 mm
= 3,14
Ditanya

HB = ?
Jawab :
=
=
=

2
. ( 2 2
2 (500 )
3,14 . 2,5 (2,5 (2,5 )2 (0,32 )2 )
1000
0,161

= 6211,18
Jadi, st 60 memiliki harga kekerasan brinell sebesar 6211,18 N / mm

St 45
Diketahui :
F = 500 N
D = 2,5 mm
d = 0,31 mm
= 3,14
Ditanya :
HB = ?
Jawab :
=
=
=

2
. ( 2 2
2 (500 )
3,14 . 2,5 (2,5 (2,5 )2 (0,31 )2 )
1000
0,152

= 6602,34

Jadi, st 45 memiliki harga kekerasan brinnel sebesar 6602,34 N/mm

PG. 14

St 80
Diketahui :
F = 500 N
D = 2,5 mm
d = 0,30 mm
= 3,14
Ditanya :
HB = ?
Jawab :
=
=

2
. ( 2 2
2 (500 )
3,14 . 2,5 (2,5 (2,5 )2 (0,30 )2 )
1000

0,1418

= 7051, 571
Jadi, st 45 memiliki harga kekerasan brinnel sebesar 7051,571 N/mm

St 37
Diketahui :
F = 500 N
D = 2,5 mm
d = 0,4 mm
= 3,14
Ditanya :
HB = ?
Jawab :
=
=
=

2
. ( 2 2
2 (500 )
3,14 . 2,5 (2,5 (2,5 )2 (0,4 )2 )
1000
0,253

= 3955,25

Jadi, st 37 memiliki harga kekerasan brinell sebesar 3955,25 N/mm

PG. 15

Amuntit
Diketahui
:
F = 500 N
D = 2,5 mm
d = 0,32 mm
= 3,14
Ditanya :
HB = ?
Jawab :
=
=
=

2
. ( 2 2
2 (500 )
3,14 . 2,5 (2,5 (2,5 )2 (0,32 )2 )
1000
0,161

= 6211,18

Jadi, amuntit memiliki harga kekerasan brinell sebesar 6211,18 HB

PG. 16

6. Kesimpulan
o Bahan yang paling keras adalah st 80.
o St 37 pada metode rockwell tidak dapat diuji dengan indentor diamond namun
menggunakan indentor ball.
o Sedangkan st 45, st 60, st 80, dan amuntit pada metode rockwell tidap dapat diuji
dengan indentor ball namun dapat menggunakan indentor diamond.
o Maka bahan yang diuji hanya dapat menggunakan salah satu indentor saja.
o Dari hasil pengujian di dapat data harga kekerasan sebagai berikut
:
Metode Rockwell :
No, Nama Bahan HRC
HRB
1
st 37
89,07
2
st 45
14,695
3
st 60
26,64
4
st 80
27,785
5
Amuntit
14,76
Metode Brinell :
No, Nama Bahan
1
st 37
2
st 45
3
st 60
4
st 80
5
Amuntit

PG. 17

HBN
3955,25
6602,34
6211,18
7051,571
6211,18

You might also like