Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
(backbone). Bahkan sampai pada bisnis jasa keuangan seperti layaknya penggadaian. Jadi,
tidak berlebihan jika dikatakan bahwa RS merupakan bisnis yang kompleks dan tentu saja
sistem remunerasinya pun kompleks,sehingga ditekankan kembali bahwa Remunerasi
didesain bukanlah untuk kepentingan efisiensi atau penghematan tetapi untuk menata
sistem penggajian agar PRODUKTIFITAS makin MENINGKAT (Burhanuddin, 2012).
Dalam formulasi sistem remunerasi dibagi menjadi 3 hal pokok, terdiri dari:
a. Gaji (didalamnya termasuk Gaji pokok, Tunjangan dan Jaminan)
b. Insentif
c. Bonus
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat dilakukannya Remunerasi yakni :
a. Investasi perusahaan
b. Memenuhi kebutuhan Dasar Pegawai
c. Meningkatkan Motivasi dalam bekerja
d. Memberikan penghargaan kepada karyawan (reward)
BAB II
PENTINGNYA REMUNERASI DI RSIM
Berdasarkan Ruky (1999), Soeroso (2002), Kuncoro (2001) dan Subanegara (2005) Dalam
Remuneraction, 2012, dimana prinsip remunerasi harus memperhatikan beberapa hal yakni :
1.
Keadilan
Imbalan/Upah yang diberikan harus mampu memberikan perasaan adil diantara karyawan.
Terdapat 3 (tiga) dimensi yang menjadi syarat tercapainya keadilan :
a. Dimensi Internal
Imbalan/Upah yang diberikan harus sesuai dengan Jabatan dan Pekerjaan individu.
b. Dimensi Eksternal
Imbalan/Upah yang diberikan harus sesuai dengan nila pasar tenaga kerja di luar
2.
3.
4.
5.
6.
Kewajaran
Mengandung makna bahwa imbalan/upah yang diberikan harus selaras dengan keadaan yang
ada dan bisa diterima oleh karyawan.
Di RSU Al Islam H.M Mawardi sistem penggajian yang berlaku saat ini dipandang tidak
merata dan tidak seimbang, sehingga menimbulkan Gap atau hubungan tidak sehat antar
karyawan sehingga berdampak kurangnya teamwork dalam bekerja. Oleh sebab itu, pentingnya
remunerasi diberlakukan di RSIM antara lain :
A. Belum adanya sistem penggajian pagawai yang sesuai dengan aturan perundangan.
B. Belum adanya status kepegawaian yang jelas sehingga menimbulkan kinerja yang kurang
optimal.
C. Karyawan yang berkompeten merupakan aset RS yang harus dipertahankan sehingga
tidak terjadi Turn Over karyawan yang tinggi
D. Semakin ketatnya persaingan antar Rumah Sakit ,dengan dibangunnya Rumah Sakit2
baru disekitar yang mulai melirik karyawan kita yang potensial
E. Status Pegawai Negeri masih menjadi pilihan utama karyawan
F. Berlakunya JKN (BPJS).
G. Keinginan untuk terwujudnya profesionalitas dalam bekerja.
Dengan diberlakukannya remunerasi di RSIM ini yakni Manajemen rumah sakit dapat
menerapkan peraturan pegawai yang mana dalam peraturan tersebut mengatur mengenai
keseimbangan antara hak dan kewajiban karyawan dan RS sebagai pemberi kerja sebagai
berikut:
a. Menjelaskan hak dan kewajiban baik dari manajemen rumah sakit maupun Pegawai.
b. Menetapkan tata aturan dan syarat kerja bagi Pegawai.
c. Memperjelas secara legal hubungan kerja antara kedua belah pihak di dalam RSU AlIslam H.M.Mawardi.
d. Mengatur penyelesaian yang adil dalam hal timbulnya perbedaan pendapat antara
BAB III
FORMAT REMUNERASI
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa sistem Remunerasi adalah tailor made,
sehingga RSU Al Islam H.M Mawardi tidak dapat mengadopsi format remunerasi yang sama
persis dengan RS lain. Namun, format remunerasi yang kami pilih tidak terlepas dari peraturan
perundangan yang berlaku, berikut beberapa peraturan perundangan :
a. Undang-Undang Nomor No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 30 ayat 2 Tentang
Hak Rumah Sakit Menentukan Remunerasi.
b. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Pasal 88. tentang penggajian.
c. Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah.
FORMAT REMUNERASI RSIM
A. GAJI POKOK
Gaji pokok adalah bentuk balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang biasanya
sangat bergantung dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki dan pengalaman kerja.
RSU Al-Islam H.M Mawardi menggunakan format gaji pokok berdasarkan study banding
dan literatur dari beberapa Rumah Sakit sehingga mendapatkan format gaji yang ada
dibawah ini.
Format Gaji pokok ini dihitung dengan menggunakan pengali atau konstanta karena
dengan menggunakan system konstanta dapat berubah sesuai keinginan kita, konstanta yang
kami pergunakan masih mengacu pada UMK (Upah Minimum Karyawan) Sidoarjo tahun
2013 yaitu sebesar Rp 1.720.000,-( ingat UMK 2014 sebesar Rp 2.200.000) karena menurut
perhitungan besaran inilah yang cukup sesuai dengan kemampuan Rumah Sakit
Dalam Format gaji pokok menggunakan prosentase yang akan dikalikan dengan
konstanta. Adapun prosentase sudah baku atau tetap. Prosentase didapat berdasarkan
golongan dan jabatan dimana golongan dan jabatan berdasar pada tingkat pendidikan dan
lama kerja, dengan rincian sebagai berikut:
PENDIDIKAN
IC
SD
ID
SMP
IIA
SMA
IIB
SMK & D1
IIC
DII
IID
DIII
IIIA
S1
IIIB
S2
IIIC
S3
Ket: Rincian golongan diatas sebagai dasar penentuan
perhitungan awal penggajian.
Format tabel gaji pokok terlampir.
B. TUNJANGAN
Tunjangan adalah unsur unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara
langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui secara pasti.
Tunjangan terdiri dari:
1. Tunjangan tetap
Adalah tunjangan yang dibayarkan secara tetap dan teratur berkaitan dengan
pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pegawai, dan tidak dikaitkan dengan
kehadiran serta dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan gaji pokok. Tunjangan
Tetap terdiri dari:
a. Tunjangan Fungsional
Adalah tunjangan yang diberikan berdasarkan tugas, tanggung jawab,
kewenangan dan hak seorang pegawai dalam suatu organisasi yang dalam tugasnya
didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
NON MEDIS
50.000
50.000
50.000
50.000
75.000
100.000
125.000
150.000
175.000
200.000
225.000
250.000
275.000
PARA MEDIS
100.000
125.000
150.000
175.000
200.000
225.000
250.000
275.000
300.000
MEDIS
150.000
175.000
200.000
225.000
250.000
275.000
300.000
325.000
b. Tunjangan Jabatan
Tunjangan ini hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai jabatan tertentu.
Tabel 3.3 Tabel Tunjangan Jabatan
NO
1
2
3
JABATAN
Penanggung Jawab
Koordinator
Kepala Seksi
REMUNERASI
100.000
150.000
200.000
SEBELUM
25.000
100.000
150.000
UANG HADIR
Staf, Penanggung Jawab
Koordinator
REMUNERASI
15.000/kehadiran
25.000/kehadiran
SEBELUM
15.000
25.000
25.000/kehadiran
25.000
Selanjutnya untuk mempermudah kami akan memberikan ilustrasi tata cara penghitungan
Contoh perhitungan
Nama karyawan
: Sdr X
Lama kerja
: 11 Tahun
Unit
: Kasir
Kedudukan
: Staf
Pendidikan
: SMA
: 26 hari
: IIA
Gaji Pokok
Tunjangan Fungsional
: Rp
Kehadiran
: Rp
75.000;
390.000; (15.000 x 26 )
Rp 1.669.000;
Potongan Jamsostek
: Rp
25 580;
Potongan BPJS
: Rp
6.395;
Iuran sosial
: Rp
2.000;
Rp
33.975;
Total Potongan
Total Gaji Bersih Rp
C. INSENTIF
Rp1.635.025;
INDEX BOBOT
4
6
8
10
12
14
16
18
20
24
1
2
3
4
SCORE
5.
6.
7.
8.
9.
10.
D3 Umum
D3 Kesehatan
S1/D4
Dokter Umum/Drg/Apoteker/SKM/S. Kep
S2/Dokter Spesialis
S3/Dokter SubSpesialis
5
6
7
8
9
10
Total Insentive
Ket: Total Indexing Rumah Sakit adalah total seluruh index pegawai
Contoh perhitungan insentif karyawan :
Nama
: Sdr X
Lama kerja
: 11 Tahun
Unit
: Kasir
Kedudukan
: Staf
Pendidikan
: SMA
Total Insentive
: Rp 60.000.000
: 4337
= 10 (10 x 1)
Index Pendidikan
= 6 (3 x 2 )
BOBOT
SCORE
Index Jabatan
= 9 (3 x 3 )
Insentive X =
25
60.000.000
X 25
4337
= Rp. 345.861;
= Gaji + Insentive
( Rp 1.635.025 + Rp 345.861)
= Rp 1.980.886;
: Rp. 169.506.000;
4.150.000;
Tunjangan Jabatan
: Rp.
21.025.000;
Uang Hadir
: Rp.
69.420.000;
Insentive
: Rp.
60.000.000;
Total Kotor
Rp. 324.101.000;
2.646.156;
Potongan BPJS
: Rp.
973.405;
Iuran sosial
: Rp.
332.000;
Total Bersih
Rp 320.149.439;
: Rp. 7.787.240,-
Total Tunjangan
: Rp. 13.176.831,-
Bulan
Oktober
Rp
209.209.072
Rp
248.552.129
Rp
233.812.070
Rp
8.441.500
Rp
10.984.500
Rp
13.284.500
Gaji Karyawan
Gaji
Insentive
Rp
Rp
184.290.605
86.846.971
Rp
Rp
154.762.153
89.838.501
Rp
Rp
195.880.723
82.834.292
Rata-Rata
Rp
230.524.423
Rp
10.903.500
Rp
178.311.160
Rp
86.506.588
Rp
264.817.748
Rp
258.581.974
Rp
60.000.000
Rp
318.581.974
Agustus
September
Jasa Medis
Fee Kiriman
Remunerasi
Kenaikan(%)
Total
Rp
488.788.148
Rp
504.137.283
Rp
525.811.585
Rp
506.245.672
20,30
Keterangan:
1.Data diatas diambil dari biaya Gaji 3 bulan tahun 2013sebagai rerata
2.Pada kolom gaji sebelum remunerasi reratanya adalah Rp 178.311.160 sesudah Remunerasi menjadi Rp 258.581.974
3.Pada kolom insentif sebelum remunerasi reratanya adalah Rp 86.506.588 dan saat Remunerasi memakai perhitungan 15% dari
sisa operasional menjadi hanya Rp 60.000.000
4. Sehingga total gaji yang diterima oleh Karyawan yang semula rerata Rp 264.817.748 setelah remunerasi menjadi Rp
318.581.974 dimana ada kenaikan 20,3%
RENCANA PENDAPATAN
Melihat adanya kenaikan dalam biaya gaji sesudah Remunerasi ,manajemen RS harus membuat
perhitungan untuk menaikkan pendapatan, sebagai berikut:
* maka Kenaikan pendapatan perbulan
1.494.299.742
1.643.729.716
149.429.974
Rp. 1.494.299.742
Rp. 1.266.511.526
3. Sisa Operasional
Rp. 227.788.215
Rp. 260.053.961
17,4 %
Setelah Remunerasi
1. Asumsi jika Pendapatan Sama Biaya Gaji Karyawan
Naik 20% Per Bulan
Rp. 312.064.753
20,9%
Rp. 1.643.729.716
Rp.
312.064.753
19,0%
BAB IV
PENUTUP