Professional Documents
Culture Documents
SHINTIA ANDRIANI
P17420611073
A. PENGERTIAN
Peritonitis merupakan
suatu
proses
inflamasi
local
atau
peritonitisyang
disertai
pembentukan
jaringan
glomerulonepritis.
Penyebab
utama
adalah
trauma
atau
perforasi
tumor,
peritoneal
diawali
terkontaminasi material.
Awalnya material masuk ke dalam rongga abdomen adalah
steril (kecuali pada kasus peritoneal dialisis) tetapi dalam beberapa
jam terjadi kontaminasi bakteri. Akibatnya timbul edem jaringan dan
pertambahan eksudat. Caiaran dalam rongga abdomen menjadi keruh
dengan bertambahnya sejumlah protein, sel-sel darah putih, sel-sel
yang rusak dan darah.
peritonitisnya
dilakukan
pembilasan
terlokalisasi
karena
sebaiknya
tindakan
ini
tak
malah
semula,
mempengaruhi
pertahanan
menyebabkan
perforasi
yang
mengakibatkan
merupakan
terjadinya
faktor-faktor
peritonitis.
yang
Keputusan
memudahkan
untuk
melakukan
dan
morbiditas
dan
mortalitas.
penanggulangannya
Ketepatan
tergantung
dari
fisik
dan
pemeriksaan
penunjang.
Diagnosa Keperawatan
No
2
Ansietas berhubungan
dengan kurang
pengetahuan tentang
pra dan pascaoperasi
dan takut akan
kecacatan
.
Perencanaan
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
1. Membentuk rasa saling percaya
2. Untuk
mengurangi
stresor
negatif yang dapat memperparah
kondisi psikologis klien.
3. Sebagai suatu upaya distraksi
dalam mengurangi beban klien.
4. Sebagai inforcement
klien tidak sendiri
bahwa
dan
Tujuan :
Jangka pendek : Setelah di rawat selama 30 menit klien mampu mendemontrasikan model /cara mereduksi nyeri melalui nafas
dalam, distraksi pada daerah kontralateral, memberikan bacaan .
Jangka panjang: Setelah 2 hari nyeri terkontrol, skala nyeri berkisar antara 1- 4
3
Mendemonstrasikan
bebas nyeri dengan
1. Untuk meminimalkan nyeri 1
kriteria
scrotum/penis : anjurkan
o ekspresi
wajah
untuk melakukan aktivitas
terbatas pada daerah yang
rileks,
sakit
o luka kering,
2
o menyatakan nyeri
berkurang
2. Lakukan latihan nafas dalam
dan distraksi nyeri dengan
aktivitas yang disukai klien
Rasa
nyaman
merupakan
prioritas dalam pemberian
perawatan pasien demgam post
operasi Kontrol rasa
nyeri
butuh narkotik dosis tinggi.
Napas dalam dan batuk kuat
meregangkan membran pleura
dan menimbulkan nyeri dada
pleuritik. . Anti batuk menekan
pusat batuk di otak
Untuk
memblokir
sistem
penghataran
reseptor
H1
sehingga rasa nyeri berkurang.
Antitusif mengurangi batuk
sehingga menurunkan tekanan
intra thorakal yang berakibat
Tujuan :
Jangka pendek : tanda ifeksi sekunder tidak terjadi, luka kering dan bersih.
Jangka panjang : Setelah 4 hari tindakan keperawatan , infeksi sekunder tidak terjadi
4.
resiko terjadinya
infeksi berhubungan
dengan adanya luka
operasi
.
- tanda infeksi
1
sekunder tidak terjadi
- luka kering dan bersih 2
- suhu tubuh normal.
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Menghinari
terjadinya
kontaminasi (infeksi sekunder)
Menjaga
kebersihan
dan
terhindarnya kontaminasi
diet TKTP membantu untuk
merangsang
pertumbuhan
jaringan
mendeteksi sedini mungkin
terjadinya infeksi
fungsi interdependent perawat,
untuk mencegah pertumbuha
kuman.
Mendeteksi sedini mungkin
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC
Brunner, Suddarth.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta : EGC.
Nanda Internasional. 2011. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.
Jakarta.EGC
Smeltzer, Suzanne. C, Bare, Brenda. G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol. 3. Jakarta: EGC
Doengoes, Marylinn. E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC