Professional Documents
Culture Documents
Pokok Bahasan : pada pertemuan ini akan dibahas mengenai teori komunikasi massa, konsep
teori serta pembagian teori komunikasi massa berdasarkan era teknologi dan masyarakatnya.
Tujuan : mahasiswa mengetahui, memahami, serta mampu menjelaskan teori komunikasi massa,
konsep teori serta pembagian teori komunikasi massa berdasarkan era teknologi dan
masyarakatnya.
Materi Modul
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, tidak ada defenisi yang pasti ketika
mendefenisikan komunikasi massa. Hal ini dikarenakan kontribusi berbagai cabang ilmu dan
perkembangan teknologi serta masyarakatnya. Ketika sebuah organisasi menggunakan teknologi
sebagai sebuah media untuk berkomunikasi dengan khalayak yang besar maka kita sebut dengan
komunikasi massa. Akan tetapi perkembangan teknologi dan masyarakat maka kompleksitas
komunikasi massa pun semakin berkembang.
Sebelumnya dalam materi model komunikasi massa telah dijelaskan secara rinci bahwa
model komunikasi massa pun selalu berubah-ubah, kaitannya dalam merepresentasikan
fenomena komunikasi melalui media massa ataupun informasi yang disampaikan oleh media
massa. Hal ini akan memudahkan kita melihat potret masyarakat dan perilaku bermedia massa
nya dalam setiap eranya. Begitupun halnya dengan teori komunikasi massa, membicarakan teori
komunikasi massa tidak terlepas dari perkembangan masyarakat dan teknologi media, sehingga
dalam beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan ragam teori komunikasi massa.
Beberapa hal yang perlu diketahui sebagai gambaran awal mempelajari teori komunikasi
massa adalah teori komunikasi massa berkaitan dengan sistem media massa secara keseluruhan
dan peranannya dalam masyarakat, sekaligus melihat penggunaan dan pengaruh media yang
spesifik. Beberapa dari teori komunikasi yang ada, sebagian memang ada yang bertahan lama
bahkan ada lagi yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakatnya. Oleh sebab itu, teori
komunikasi massa yang akan dibahas dalam materi ini akan berkaitan dengan kondisi
masyarakat serta revolusi komunikasi modern.
1. Defenisi Teori
Memahami teori erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Sudah menjadi
kodratnya manusia terlahir sebagai mahkluk dengan rasa ingin tahu yang besar.
Memenuhi rasa ingin tahu yang besar itu, maka manusia selalu mencoba melakukan
percobaan. Sehingga melalui ilmu pengetahuan itulah manusia berusaha memahami
dunia nya. Orang -orang yang terlibat didalamnya dikenal dengan sebutan ilmuwan.
Sebagian hasil temuan dari ilmuwan ini ditanggapi beragam oleh masyarakat, disisi lain
temuan tersebut dianggap sesuatu yang diyakini kebenarannya akan tetapi disisi lain
menganggap hasil temuan tersebut sebagai sesuatu yang belum tentu kebenarannya
hingga perlu dilakukan kembali kajian yang mendalam terkait temuannya itu.
Perbedaan cara pandang ilmuwan terhadap kajian cabang ilmu membuat
kemudian munculnya kontroversi diantara para ilmuwan tersebut. Ilmuwan ilmu pasti
menganggap bahwa segala sesuatu itu harus teramati dan harus dapat diukur hingga bisa
menghasilkan kesimpulan yang logis dan pasti. Sedangkan cara ilmuwan fisik
memandang ilmuwan social sebagai ilmuwan yang dianggap berfikiran skeptis dan
pesimistis. Hal ini beralasan karena hasil temuan ilmuwan social dianggap sebagai
temuan yang tidak dapat membuktikan kondisi real dari objek yang diteliti. Misalnya,
ilmuwan social melihat pengaruh tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku
agresivitas anak, meskipun tidak bisa memberikan kepastian jika televisi sebagai
penyebab tunggal.
Perbedaan cara pandang tersebut tidak kemudian menjadikan para ilmuwan
dengan bidang masing-masing berhenti mempelajari ilmunya. Para ilmuwan baik
ilmuwan ilmu pasti maupun social harus selalu berurusan dengan teori. Teori merupakan
cerita bagaimana
Melalui beragam defenisi tersebut dapat kita pahami bahwa teori merupakan
serangkaian gagasan yang telah diujikan kebenarannya kemudian menjadi acuan bagi
penelitian-penelitian lain bahkan selalu terus menerus untuk diujikan kebenarannya.
Setelah memahami defenisi teori memudahkan kita memahami teori komunikasi massa.
2. Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massa merupakan teori yang kurang lebih harus relevan dengan
media, khalayak, waktu, kondisi, dan teoritikus (Baran, 2010:22). Pernyataan ini mejadi
pembeda teori komunikasi massa dengan teori komunikasi lainnya. Pembicaraan
mengenai media massa hingga khalayak media massa menjadi kan teori komunikasi
massa memiliki batasan tertentu, akan tetapi hal ini tidak menjadikan teori komunikasi
massa tersebut statis. Perkembangan masyarakat dan teknologi memaksa teori
komunikasi massa pun selalu berevolusi dan dinamis. Hal ini sejalan dengan kehadiran
serta kharakteristik media massa yang beragam, khalayak yang terus berkembang, dan
hakikat masyarakat pengguna media yang terus mengalami evolusi.
Kebanyakan teori-teori komunikasi massa yang ada saat ini merupakan versi
terbaru dari teori-teori masa lalu, bahkan ketika teori tersebut melakukan perubahan yang
radikal dengan pandangan sebelumnya. Akan tetapi hal itu tidak lantas membuat teori
komunikasi massa berkembang dengan cara-cara yang kronologis, stabil, tersusun dengan
ide-ide baru menggantikan pandangan lama yang tidak lagi diterima. Kemungkinankemungkinan teori komunikasi massa dengan versi lama masih relevan pada sebagian
kehidupan masyarakat dalam bermedia. Sebagai contoh misalnya di dalam kehidupan
masyarakat pedesaan, media massa masih dianggap sebagai sumber informasi yang
terpercaya apalagi ketika didukung oleh pendapat pemuka adat/ tokoh, sedangkan bagi
masyarakat perkotaan media massa bukanlah satu-satunya pilihan dalam memperoleh
informasi, mereka memiliki pilihan-pilihan yang beragam sesuai dengan manfaat yang
akan didapatkan.
Berikut diberikan beberapa teori komunikasi massa, dari era masyarakat massa
hingga yang masih relevan dengan kondisi dan perkembangan masyarakat informasi.
Media
audiens
perlawanan.
Dari tahun 1930 1940 apa yang disajikan media massa secara langsung/ kuat
jika khalayak
diterpa peluru, tidak semuanya mengenai sasaran, melainkan ada yang tidak
pasukan tersebut.
Film merupakan sarana yang efektif dalam penyampaian pesan, tetapi tidak serta
merta merubah prilaku.
media
Pembawa
pengaruh
Masyarakat
umum
( opinion leader )
media
audiens
audiens
Meskipun teori ini akurat dalam menjelaskan apa yang terjadi dalam
pembentukan opini dan sikap kita tetap perlu mengkombinasikan dengan teori
yang lain.
D. Teori Kultivasi.
Dikemukakan oleh George Gerbner.
Penelitian dengan menggunakan teori ini lebih menekankan kepada dampak.
Awal kajiannya lebih focus pada audiens dan televisi, terutama tayangan
kekerasan.
Penelitian kultivasi menekankan bahwa media massa merupakan agen sosialisasi
dan menyelidiki apakah penonton televisi lebih mempercayai tv daripada apa
Budaya barat
Media barat
( ide, prilaku )
Budaya timur
menjadi barat,
F. Diffusion of Inovation budaya
Theory ( asli
teori difusi inovasi )
Oleh Rogers mulai hilang.
Media Timur
peneguhan
pengalaman-pengalaman
yang
estetis,
tentang apa.
Media massa mengarahkan kita kepada apa yang harus kita lakukan.
Media massa yang banyak dikuasai oleh orang-orang kaya dan berkuasa tentu
selalu ingin melanggengkan kekuasaan dan kekayaan melalui apa yang akan
Teori ini juga menyebutkan bahwa media dapat memiliki pengaruh yang kuat
dalam perbincangan sehari-hari , media dapat mendiamkan wacana publik
terhadap topic tertentu dengan memberikan posisi mendukung satu isu melawan
macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.
Tekonologi membentuk individu bagaimana cara berfikir, berprilaku dalam
masyarakat, dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk
Teori kritis sering kali menganalisis institusi social tertentu, meraba-raba sejauh
Referensi
Baran, Stanley J. 2010. Teori Komunikasi Massa, dasar pergolakan dan masa depan.
Jakarta: Salemba Humanika
Littlejhon, Stephen W dan Karen A.Foss. 2005. Theories of Human Communication.
Canada: Thomson Wadsworth
Werner J.Severin dan James W.Tankard,Jr.1992.Communication Theories: Origins,
Methods, and Use in the Mass Media. New York:Longman