Professional Documents
Culture Documents
I.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1.
2.
II.
3.
4.
5.
6.
7.
Dasar Teori
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) adalah suatu
pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan air sebagai tenaga
penggeraknya seperti: saluran irigasi, aliran sungai atau air terjun alam
dengan cara memanfaatkan tinggi jatuhan air (head) dan jumlah debit air
(Jatmiko, dkk 2012). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mikrohidro
merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan
hidro yang berarti air. Dengan demikian pembangkit listrik tenaga
mikrohidro berarti pembangkit listrik yang menggunakan air dalam skala
yang kecil.
PLTMH termasuk sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan
karena hampir tidak ada dampak negatif yang dihasilkan dari pengoperasian
PLTMH. Dari segi teknologi, PLTMH dipilih karena konstruksinya
sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan. Secara
ekonomi, biaya operasi dan perawatannya relatif murah. PLTMH
mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian
tertentu. Pada dasarnya, PLTMH memanfaatkan energi potensial jatuhan air
(head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air
yang dapat diubah menjadi energi listrik.
2.
3.
4.
5.
6.
Turbin Crossflow
Turbin crossflow adalah salah satu turbin air dari jenis turbin aksi
(impulse turbine). Prinsip kerja turbin ini mula-mula ditemukan oleh
seorang insinyur Australia yang bernama A.G.M. Michell pada tahun 1903.
Kemudian turbin ini dikembangkan dan dipatenkan di Jerman Barat oleh
Prof. Donat Banki sehingga turbin ini diberi nama Turbin Banki kadang
disebut juga Turbin Michell-Ossberger (Haimerl, L.A., 1960).
Turbin arus silang (crossflow) dapat dioperasikan pada head antara 1
s/d 200 m (Dietzel, 1991). Turbin arus silang memiliki pemasukan air ke
sudu secara radial. Air dialirkan melewati sudu-sudu jalan yang berbentuk
silinder, pertama-tama air dari luar masuk ke dalam silinder sudu-sudu
kemudian dari dalam keluar. Pada Gambar 1, menunjukkan penampang
turbin arus silang. Turbin jenis ini mempunyai 2 tingkat kecepatan. Aliran
yang melewati tingkat kedua menghasilkan daya kurang lebih 20% dari
daya yang dihasilkan pada tingkat pertama. Turbin crossflow terdiri atas dua
bagian utama, yaitu: nosel dan runner. Dua piringan sejajar disatukan pada
lingkaran luarnya oleh sejumlah sudu membentuk konstruksi yang disebut
runner. Turbin crossflow menggunakan nosel persegi panjang yang lebarnya
sesuai dengan lebar runner. Nosel memancarkan fluida bertekanan
bertingkat
ini
ternyata
memberikan
keuntungan
dalam
hal
Daya hidrolis (
),
Daya turbin (
),
2
60
Daya generator (
),
100%
Efisiensi generator ( ),
100%
Efisiensi sistem (
mengubah energi kinetik dari air yang mengalir menjadi energi listrik.
100%
Keterangan Gambar 3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Reservoir bawah
Feed pump
Katup utama
Pressure gauge
Saklar utama
Sistem eksitasi
Mulitimeter
Beban lampu
Saklar lampu
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Saklar eksitasi
Pipa pesat
Kopling
Rumah turbin
Alternator
Lengan torsi
Neraca massa
Reservoir atas
Kolom air
Pada instalasi alat uji simulasi PLTMH ini, air ditampung dalam
sebuah bak penampungan air (reservoir) kemudian dialirkan menggunakan
sebuah pompa pengumpan (feed pump) melalui pipa-pipa pesat menuju
rumah turbin. Untuk mengatur jumlah air (debit) yang mengalir pada pipa
pesat menggunakan sebuah katup utama yang dipasang pada sisi keluaran
feed pump. Jenis katup yang digunakan adalah jenis bola (bulb valve)
dengan ukuran 1 inchi dan terbuat dari bahan PVC. Bukaan dari katup
utama dapat divariasi dengan cara memutar tuas katup searah jarum jam,
sehingga dapat menghasilkan debit air dan tekanan air yang sesuai dengan
kebutuhan. Untuk menunjukkan besar sudut bukaan katup, pada tuas katup
dipasang busur derajat dan jarum penunjuk, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4. Katup akan terbuka penuh (full open) pada penunjukan sudut 90o
atau posisi tuas katup vertikal, sedangkan posisi tertutup penuh (full close)
pada penunjukan 0o atau posisi tuas katup horisontal.
Gambar 4. (a) Katup utama posisi full close dengan sudut 0o,
(b) Katup utama posisi full open dengan sudut 90o
6
20L
15L
10L
5L
IV.
1.
2.
Tachometer
3.
Neraca Massa
4.
Stopwatch
Prosedur Pengujian
Agar pengujian dapat berjalan dengan lancar, maka dibuatlah suatu
prosedur pengujian.
1.
2.
Mengisi reservoir bawah dengan air bersih hingga terisi 2/3 bagian
3.
4.
5.
6.
e) Tegangan generator (
8.
9.
V.
VI.
Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menelaah dan mengolah data dari hasil
penelitian kemudian disusun kedalam tabel. Adapun data yang disusun pada
tabel antara lain: debit ( ), laju aliran massa ( ), kecepatan air masuk ( ),
torsi ( ), daya hidrolis (
), daya turbin (
), daya generator (
), efisiensi
). Format dari
2.
3.
10
4.
5.
6.
11
VII. Kesimpulan
Kesimpulan
yang
diambil
diperoleh
dari
hasil
perhitungan
Skripsi
Sarjana,
Fakultas
Teknik,
Universitas
Muhammadiyah Semarang.
12
(V)
(A)
(rpm)
(grf)
(kgf/cm2)
(liter)
(sekon)
13
30
40
Beban
(watt)
(rpm)
(m3/s)
(kg/s)
(m/s)
(Nm)
(watt)
(watt)
(watt)
(%)
(%)
(%)
0
10
20
30
40
0
10
20
30
40
0
10
20
30
40
90