You are on page 1of 6

BIOSINTESIS ANTIBIOTIK

Antibiotik merupakan salah satu produk metabolit skunder. Keistimewaan


dari metabolisme sekunder adalah lintasan reaksinya yang berbeda-beda
tergantung jenis organismenya, dibandingkan dengan lintasan rekasi metabolisme
primer yang hamir sama berbagai kelopmpok organisme. Meskipun demikian,
metabolit sekunder tidak bersifat esensial untuk kehidupan, akan tetapi
biosintesisnya diperlukan bagi organisme yang menghasilkannya.
Karena perbedaan dalam hal lintasan biosisntesis yang bersifat
karakteristik untuk tiap-tiap organisme, maka biosintesis antibiotik tidak dapat
ditinjau dari satu organisme saja. Untuk itu, maka biosintesis antibiotik akan
dikelompokkan berdasarkan jenis antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme
tertentu.
Reaksi-Reaksi Yang Penting dalam Biosintesis Antibiotik
Meskipun lintasan biosintesis antibiotik berbeda-beda untuk spesies
mikroorganisme, tetapi terdapat beberapa kesamaan dalam hal reaksi yang terjadi.
Beberapa reaksi yang umum terjadi dalam biosintesis antibiotik maupun metabolit
sekunder ialah :
1.

Hidroksilasi
Hidroksilasi Merupakan reaksi yang menambahkan gugus hidroksi kepada
suatu senyawa organik. Pada reaksi ini, bagian substrat yang berupa atom
karbon jenuh (C-H) akan digantikan oleh gugus OH- menjadi C-OH. Proses
ini bersifat oksidatif, dengan enzim hidroksilase.
Selain atom karbon jenuh, hidroksilasi juga dapat terjadi pada substrat
aromatik yang memanfaatkan adanya oksigen.

Hidroksilasi pada biosintesis metabolit sekunder memegang peranan ynag


penting, dimana salah satu sifat dari gugus hidroksi adalah hidrofilik,
sehingga dengan adanya gugus hidroksi akan memudahkan kelarutan
senyawa metabolit sekunder dan mudah diekskresikan. Salah satu contoh

reaksi hidroksilasi pada biosintesis antibiotic adalah penambahan gugus OH


pada senyawa flavonon untuk menghasilkan dihidroflavonol. Senyawa inilah
2.

yang akan digunakan untuk biosintesis antosianidin.


Metilasi
Metilasi merupakan reaksi penambahan gugus metil (CH 3) pada substrat
ataupun substituent suatu atom atau gugus. Metilasi merupakan reaksi yang
sering dijumpai dalam biosintesis metabolit sekunder.
Contoh dalam biosintesis antibiotic adalah metilasi triptofan dalam
pembentukan asam kuinaldat dengan mengtransfer gugus metil metionin.
Senyawa ini kemudian akan bereaksi lebih lanjut membentuk antibiotic

3.

thiostrepton.
Asilasi
Asilasi atau disebut juga alkanolasi, merupakan reaksi penambahan gugus
asil (-RO) pada suatu senyawa. Senyawa penyumbang gugus asil yang
umumnya

4.

digunakan

adalah

asil

halide,

campuran

anhidrida

dan

disikloheksilcarbodiimida.
Pengkopelan (coupling) oksidatif fenol
Biosintesis fenol terutama terjadi melalui dua cara yaitu mengikuti jalur
poliketida yang berawal dari asetil Ko-A atau mengikuti jalur asam shikimat.
Yang penting dalam hal ini adalah pengkopelan dari 2 residu fenolat.
Pembentukan ikatan karbon-karbon menurut hipotesis ini, hanya dapat terjadi
orto atau para terhadap gugus-gugus hidroksi fenolat. Penyelidikan pada
biosintesis senyawa fenolat menunjukkan kebenaran hipotesis ini, bahwa
pengkopelan selalu pada orto atau para terhadap gugus hidroksi fenolat, suatu

gugus hidroksi haruslah selalu ada pada tiap cincin aromatik.


BIOSINTESIS ANTIBIOTIK GOLONGAN MAKROLIDA
1. Eritromisin
Eritromisin A merupakan antibiotik makrolida yang bercirikan cincin
lakton mengandung 12, 14, atau 16 atom. Eritromisin A pertama kali diisolasi
dari Saccharopolyspora erythraea. Biosisntesis eritromisin terbagi menjadi
dua fasa. Fasa pertama yaitu poliketida sintase (PKS) mengkatalisis
kondensasi sekuen dari satu unit propionil KoA dan enam unit metilmalonil
KoA

untuk

menghasilkan

6-deoksieritronolida

yang

mengalami

hidroksilasi ada C-6 menghasilkan erithronolida B dengan enzim C-6


erithronolida hidroksilase.
Gugus mikarosa kemudian terikat pada gugus hidroksil C-3 erithronolida
B dengan enzim TDP-mikarosa glikosiltransferase, menghasilkan 3-Omikarosil-erithronolida B.

amino gula desosamin kemudian ditambahkan

pada gugus hidroksil C-5 dengan enzim TDP-desosamin glikosiltransferase,


menghasilkan intermediet eritromisin D. Hidroksilasi C-12 dengan enzim C12 hidroksilase akan menghasilkan eritromisin C, sedangkan O-metilasi pada
gugus hidroksil C-3 dengan enzim O-metiltransferase akan menghasilkan
eritromisin B. Eritromisin A akan dihasilkan baik dari eritromisin C melalui
O-metilasi ataupun dari eritromisin B melalui hidroksilasi C-12.

2.

Gambar 1. lintasan biosintesis eritromisin dari 6-deoksierithronolida


Rapamisin
Rapamisin merupakan makrolida di mana sebuah rantai poliketida
dihubungkan dengan sebuah asam amino dalam cincin makrosiklik.
Rapamisin

diisolasi

pada

tahun

1975

dari

spesies

Streptomyces

hygroscopicus. Cincin makrolakton inti dari rapamisin dibiosintesis dengan


poliketida

sintase

(PKS)

melengkapi

asam

4,5-dihidrosikloheksana

karboksilat. Rantai poliketida lurus kemudian dikondensasi dengan pipakolat


menggunakan enzim peptide sintetase, diikuti dengan siklisasi untuk
membentuk cincin makrolida.

Gambar 2. pembentukan cincin makrolida rapamisin


SUMBER
Antibiotik Makrolida dihasilkan oleh beberapa bakteri : Eritromisin berasal
dari Streptomyces erythreus, Saccharopolyspora erythraea dan Sarcina lutea.

Oleandomisin berasal dari Streptomyces antibioticus, karbamisin berasal dari


Streptomyces halstedii dan Spiramisin berasal dari Streptomyces ambofaciens.
Kelompok antibiotik makrolida terdiri dari Eritromisin dan derivatnya,
Klaritromisin, Roksitromisin, Azitromisin dan Diritromisin. Eritromisin bekerja
sebagai bakteriostatis terhadap bakteri gram positif. Mekanisme kerjanya yakni
dengan pengikatan reversibel pada ribosom bakteri, sehingga sintesis proteinnya
dapat dihambat.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id diakses pada tanggal 15 maret 2015


Staunton, James dan Weissman, Kira. 2001. Polyketide Biosynthesis : a
millennium review. Department of Chemistry. University of
Cambridge. 2001,18. Hal 380-416.

MAKALAH FITOKIMIA II

POLIKETIDA : ANTIBIOTIK MAKROLIDA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

OLEH
KELOMPOK VI (ENAM)
SRI NURLIANA BASRY
7. VETHRA NELLYA ADA M
NUR ALIFAH K
8. RAYA DALIPANG
NUR ARIFAH K
9. ULFARIANY
UMAR SAID
10. YESAYA P SAMBO
SITI AMINAH
11. ANDI DIAN A
FRESKIA PANGGALO

STIFA A
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2015

You might also like