Professional Documents
Culture Documents
Asam format
Nama IUPAC[sembunyikan]
Asam format[1]
Nama sistematis[sembunyikan]
Asam metanoat
Nama lain[sembunyikan]
Asam aminat; asam formilat, asam formiat, asam semut, asam hidrogen
karboksilat; hidroksimetanon, hidroksi(okso)metana, asam
metakarbonoat, asam oksokarbinat, oksometanol
Identifikasi
Nomor CAS
[64-18-6]
PubChem
284
DrugBank
DB01942
KEGG
C00058
ChEBI
30751
Nomor RTECS
LQ4900000
Kode ATC
SMILES
C(=O)O
InChI
1/CH2O2/c2-1-3/h1H,(H,2,3)
Sifat
Rumus kimia
CH2O2
Massa molar
46.03 g mol1
Penampilan
Densitas
1.22 g/mL
Titik lebur
Titik didih
Kelarutan dalam air
Ya
Keasaman (pKa)
3.77 [2]
Viskositas
1.57 cP at 26 C
Struktur
Bentuk molekul
Planar
Momen dipol
1.41 D(gas)
Bahaya
MSDS
JT Baker
Bahaya utama
Korosif, iritasi;
sensitizer.
NFPA 704
2
3
1
Frasa-R
R10 R35
Frasa-S
Titik nyala
69 C (156 F)
Senyawa terkait
Asam asetat
Asam propionat
Senyawa terkait
Formaldehid
Metanol
Asam format atau asam formiat (nama sistematis: asam metanoat) adalah asam
karboksilat yang paling sederhana. Asam format secara alami antara lain terdapat pada
sengat lebah dan semut, sehingga dikenal pula sebagai asam semut. Asam format
merupakan senyawa antara yang penting dalam banyak sintesis bahan kimia. Rumus kimia
asam format dapat dituliskan sebagaiHCOOH atau CH2O2.
Di alam, asam format dihasilkan banyak serangga dari bangsa Hymenoptera, misalnya lebah
dan semut sebagai alat serang atau alat bertahan. Asam format juga merupakan hasil
pembakaran yang signifikan dari bahan bakar alternatif, yaitu
pembakaranmetanol (dan etanol yang tercampur air), jika dicampurkan dengan bensin. Nama
asam format berasal dari kata Latin formica yang berarti "semut". Pada awalnya, senyawa ini
diisolasi melalui distilasi semut. Semut menghasilkan asam ini pada kantung yang disebut
sebagai acidophore. Apabila semut "mengigit" (sebenarnya menjepit), ia juga menyemprotkan
asam format dari acidophoreuntuk memperkuat rasa sakit pada korbannya. Senyawa kimia
turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester,
dinamakan format atau metanoat. Ion format memiliki rumus kimia HCOO.
^ Templat:PubChem
2.
http://www.healthline.com/health/chemical-burn-or-reaction#Overview1
http://www.emedicinehealth.com/chemical_burns/page4_em.htm
Ketiga, buka keran air atau keran ledeng, lalu alirkan air tersebut ke arah bagian tubuh yang terkena luka bakar
selama 10-20 menit.
Ini dilakukan untuk menurunkan suhu panas yang diakibatkan luka bakar tersebut. Jangan memakai air es atau
es batu atau mencemplungkan diri dalam bak mandi, karena perubahan suhu yang tiba-tiba (antara panas dan
dingin), akan memperdalam luka bakar.
Penanganan luka bakar akibat api yaitu sebaiknya jangan merasa panik, dan berlari untuk mencari air. Hal ini
akan menyebabkan sebaliknya, yaitu akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin.
Oleh karena itu, segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) orang itu agar api segera padam.
Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya.
Apabila luka bakar yang dialami serius, seperti luka bakar yang dialami oleh korban ledakan gas elpiji, maka
yang harus dilakukan adalah : buka baju korban, lepaskan cincin, jam, atau barang apapun yang melekat pada
diri korban, selimuti tubuh korban dengan selimut bersih, lalu, bawa ke rumah sakit.
2. Luka bakar akibat sumber listrik
Pisahkan korban dari sumber listrik yaitu dengan segera mematikan sumber arus listrik. sebelum sumber listrik
dimatikan, penolong sebaiknya jangan dulu menyentuh korban, apalagi jika sumber listrik memiliki tegangan
tinggi.
Jika sumber arus tidak dapat dimatikan, gunakan benda-benda non-konduktor (tidak bersifat menghantarkan
listrik seperi sapu, kursi, karpet atau keset yang terbuat dari karet) untuk mendorong korban dari sumber listrik.
Jangan menggunakan benda-benda yang basah atau terbuat dari logam.
Jika memungkinkan, berdirilah di atas sesuatu yang kering dan bersifat non-konduktor (misalnya keset atau
kertas koran yang dilipat). Jangan coba-coba menolong korban yang berada dekat arus listrik bertegangan
tinggi.
Jika korban mengalami luka bakar, buka semua pakaian yang mudah dilepaskan dan siram bagian yang terbakar
dengan air dingin yang mengalir untuk mengurangi nyeri. Jika korban pingsan, tampak pucat atau menunjukkan
tanda-tanda syok, korban dibaringkan dengan kepala pada posisi yang lebih rendah dari badan dan kedua
tungkainya terangkat, selimuti korban dengan selimut atau jaket hangat.
Luka/cidera akibat listrik seringkali disertai dengan terlontarnya atau terjatuhnya korban sehingga terjadi cedera
traumatik tambahan, baik berupa luka luar yang tampak nyata maupun luka dalam yang tersembunyi.
Jangan memindahkan kepala atau leher korban jika diduga telah terjadi cedera tulang belakang. Setelah aman
dari sumber listrik, segera dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi pernafasan dan denyut nadi. jika terjadi
gangguan fungsi pernafasan dan nadinya tidak teraba, segera lakukan resusitasi.
Sebaiknya dicari tanda-tanda patah tulang, dislokasi dan cedera tumpul maupun cedera tulang belakang. (halhal tersebut diatas sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis).
3. Luka bakar akibat bahan kimiawi
Bahan kimiawi yang dapat menyebabkan luka bakar adalah asam kuat atau basa kuat. Luka bakar akibat bahan
kimia umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan dapat membakar kulit, seperti
[sodium hidroksida], silver nitrate, dan bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).
Untuk penanganannya segera basuh menggunakan air bersih dan jauhkan dari sumber bahan kimia, lalu, bawa
ke rumah sakit segera untuk penanganan selanjutnya.
4. Akibat sengatan sinar matahari dan radiasi
Sengatan sinar matahari (sunburn) umumnya terjadi karena paparan sinar ultraviolet yang berlebihan yang
dipancarkan oleh matahari. Paparan yang berlebihan dalam waktu cukup lama dapat mengakibatkan
peradangan kulit akut. Sebenarnya, definisi sunburn tidak terbatas pada sinar ultraviolet dari matahari, tetapi
juga termasuk luka bakar akibat paparan sinar ultraviolet dari sumber lain seperti lampu ultraviolet.
Penanganan sunburn dapat dilakukan antara lain dengan cara : mendinginkan daerah yang terkena dengan
kompres dingin atau berendam di air dingin, menjaga bagian yang mengalami luka bakar tetap lembab, misalnya
dengan mengoleskan krim pelembab, membiarkan luka lepuh tetap utuh.
Jangan mencoba untuk memecahkannya karena akan memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan
risiko infeksi, jika timbul nyeri, dapat dikurangi dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri misalnya parasetamol
atau ibupropen, jika kulit mulai mengelupas, rawat dengan hati-hati dan kalau perlu oleskan krim pelembab.
Semua penangan diatas hanya merupakan penangan pertama yang didapat dilakukan dalam keadaan darurat,
penangan selanjutnya terutama pada kasus-kasus yang gawat tentunya memerlukan penanganan lebih lanjut
dengan segera di rumah sakit.
oleh : dr. H. Yahmin Setiawan, MARS (Direktur LKC Dompet Dhuafa) dan Putri Halley Sari
Hadi(Mahasiswa FKUI Kelas Internasional Semester 13 Yang Magang di LKC )
http://www.lkc.or.id/2012/04/20/penanganan-pertama-pada-luka-bakar/
General Information
After a chemical mass casualty incident, trauma with or without burns is expected to
be common.
Burn therapy adds significant logistical requirements and complexity to the medical
response in a chemical mass casualty incident.
Burns complicating physical injury and/or chemical injury decrease the likelihood of
survival.
Health care providers with burn expertise are needed to optimize burn care.
top of page
Diagnosis of Burns
Definition: A burn is the partial or complete destruction of skin caused by some form
of energy, usually thermal energy.
Anatomic Surface
9%
Anterior trunk
18%
Posterior trunk
18%
9% each
18% each
1%
First-degree burns
Second-degree burns
Fourth-degree burns
Age
Delay in resuscitation
Associated injuries
top of page
11. Burn injury in children who will require special social/emotional and/or long-term
rehabilitative support, including cases involving suspected child abuse or substance
abuse
top of page
Treatment
General information
o
All burn patients should initially be treated with the principles of Advanced
Burn and/or Trauma Life Support
Airway
o
Massive burns
High anxiety
Breathing
o
Hypoxia
Diagnosis of CO poisoning
Nondiagnostic
Diagnostic
Carboxyhemoglobin levels
<10% is normal
Treatment
Remove source
Pathophysiology
Diagnosis
Bronchoscopy
Treatment
Circulation
o
Fluid requirements decrease with less severe burn (may be less than
calculated rate)
Isotonic
Cheap
Easily stored
Resuscitation formulas:
Fluid calculation
Parkland formula:
4 x 100 x 80 = 32,000 ml
May use
Complications of over-resuscitation
Compartment syndromes
Limb compartments
Hemostasis is required
Hemostasis is required
Treatment
Abdominal escharotomy
NG tube
Treatment supportive
Wound Care
o
Maintain temperature
Skin grafting
Medications
o
top of page
Special Burns
General information
o
Electrical injuries
o
Chemical Burns
o
Delays treatment
Special chemical burns require contacting a Verified Burn Center, for example:
http://chemm.nlm.nih.gov/burns.htm
http://pact.esicm.org/media/Burns_Injury_3_Dec_2012_final.pdf