Professional Documents
Culture Documents
NO. DOKUMEN
REVISI
I/IF/I/2013
HALAMAN
1 dari 2
Tanggal Terbit
Ditetapkan
2 Januari 2013
Dr Yudy Herriantorro
Standar
Prosedur
Operasional
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Instalasi Farmasi
1)
2)
Melakukan
operan
jaga
dengan
penjaga
shift
sebelumnya
3)
4)
5)
6)
Prosedur
7)
8)
9)
10)
Vk
OK
REVISI
II/IF/I/2013
HALAMAN
1 dari 1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
2 Januari 2013
Dr Yudy Herriantorro
Standar
Prosedur
Operasional
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Instalasi Farmasi
Prosedur
Unit terkait
Instalasi Farmasi
REVISI
III/IF/I/2013
HALAMAN
1 dari 2
Tanggal Terbit
Ditetapkan
2 Januari 2013
Dr Yudy Herriantorro
Standar
Prosedur
Operasional
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Instalasi Farmasi
Prosedur
Unit terkait
Instalasi farmasi
Perawat jaga rawat inap
Rawat inap kandungan
Standar
Prosedur
Operasional
NO. DOKUMEN
REVISI
IV/IF/I/2013
HALAMAN
1 dari 2
Tanggal Terbit
Ditetapkan
4 Januari 2013
Dr Yudy Herriantorro
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Instalasi Farmasi
Prosedur
Unit terkait
Instalasi farmasi
REVISI
V/IF/I/2013
HALAMAN
1 dari 2
Tanggal Terbit
Ditetapkan
4 Januari 2013
Dr Yudy Herriantorro
Standar
Prosedur
Operasional
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Instalasi Farmasi
Unit terkait
Instalasi farmasi
Standar
Prosedur
Operasional
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
NO. DOKUMEN
REVISI
VI/IF/9/2013
HALAMAN
1 dari 1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
30 September
2013
Dr Yudy Herriantorro
Direktur
Instalasi Farmasi
Instalasi farmasi
REVISI
VII/IF/9/2013
HALAMAN
1 dari 1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
30 September
2013
Dr Yudy Herriantorro
Standar
Prosedur
Operasional
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Untu Memastikan untuk obat obat injeksi high alert semua terlabeli
sesuai dengan prosedur yang berlaku
Instalasi Farmasi
Prosedur
Unit terkait
Direktur
Instalasi farmasi
REVISI
VIII/IF/9/2013
HALAMAN
1 dari 1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
30 September
2013
Dr Yudy Herriantorro
Standar
Prosedur
Operasional
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Direktur
Untu Memastikan untuk obat obat oral high alert semua terlabeli
sesuai dengan prosedur yang berlaku
Instalasi Farmasi
Instalasi farmasi
REVISI
IX/IF/9/2013
HALAMAN
1 dari 1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
30 September
2013
Dr Yudy Herriantorro
Standar
Prosedur
Operasional
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Direktur
Instalasi Farmasi
Instalasi farmasi
REVISI
X/IF/11/2013
Tanggal Terbit
HALAMAN
1 dari 1
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
10 November
2013
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Untu Memastikan ketersediaan obat dan alkes selalu ada dan siap
untuk digunakan dengan system penyimpanan yang benar
Instalasi Farmasi
b.
Bon obat akan dilayani oleh tenaga
farmasi sesuai dengan prosedur yang
berlaku
c.
Bon obat diberikan ke tenaga medis
di Instalasi rawat inap sambil membawa
buku anfra rawat inap beserta status
pasien
d.
Dilakukan check ber sama dengan
tenaga medis diruang rawat inap dan
ditanda tangani bersama
e.Tenaga medis rawat inap akan membawa
pasien ke Instalasi Kamar Operasi beserta
bon obat dan alkes yang sudah disiapkan
Unit terkait
Instalasi farmasi
Instalasi Kamar Operasi
Instalasi Rawat Inap
REVISI
XI/IF/11/2013
Tanggal Terbit
HALAMAN
1 dari 1
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
10 November
2013
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Untu Memastikan ketersediaan obat dan alkes selalu ada dan siap
untuk digunakan dengan system penyimpanan yang benar
Instalasi Farmasi
REVISI
XII/IF/11/2013
Tanggal Terbit
HALAMAN
1 dari 1
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
12 November
2013
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Instalasi Farmasi
serta
Unit terkait
Instalasi farmasi
Dokter umum
Dokter Spesialis
Instalasi Rawat Inap
REVISI
XIII/IF/12/2013
HALAMAN
1 dari 1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
2 Desember 2013
Standar
Prosedur
Operasional
Direktur
Tindakan yang harus dilakukan ketika pasien rawat inap
membutuhkan obat dan alkes dalam keadaan emergency
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Untu
Instalasi Farmasi
1. Apabila ada pasien dalam keadaan emergency
dan segera membutuhkan obat /alkes tertentu
yang tidak ada difloor stok rawat inap, perawat
menelpon instalasi farmasi untuk mengebonkan
obat atau alkes yang diperlukan.
2. Petugas jaga instalasi farmasi yang menerima telp
akan mencatat permintaan emergency tersebut
dibuku anfra obat dan alkes emergency dan
segera mengambilkan.
3. Petugas instalasi farmasi segera mengantarkan
obat /alkes yang diminta dan membawa buku
anfra tersebut.
4. Dilakukan checker bersama antara pengantar
obat
dari
instalasi
farmasi
dengan
perawat
Unit terkait
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
farmasi
Rawat Inap
rawat inap kebidanan
kamar operasi
pulih sadar
Standar
Prosedur
Operasional
NO. DOKUMEN
REVISI
XIV/IF/1/2015
HALAMAN
1 dari 1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
7 JANUARI 2015
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
U un
Instalasi Farmasi
menanda
tangani
buku
berita
acara
Unit terkait
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
farmasi
Rawat Inap anak dan dewasa
rawat inap kebidanan
perinatologi
IGD ( ambulance)
REVISI
HALAMAN
1 dari 1
Standar
Prosedur
Operasional
Tanggal Terbit
Ditetapkan
7 JANUARI 2015
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
perbekalan
farmasi
sesuai
dengan
obat
golongan
High
Alert
yang
yang
berbeda
LASA,
misal
Claneksi DS.
Unit terkait
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
IBS
Instalasi
Farmasi
Rawat Inap anak dan dewasa
rawat inap kebidanan
perinatologi
Gawat Darurat (IGD)
High Care Unit ( HCU )
dengan
REVISI
HALAMAN
1 dari 1
0
Tanggal Terbit
Ditetapkan
7 JANUARI 2015
Standar
Prosedur
Operasional
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Benar obat
Benar dosis
Benar pasien
Benar informasi
Benar dokumentasi
Hal yang harus diperhatikan adalah pencatatan dan
pendokumentasian pemberian obat dalam formulir
catatan pemberian dan pemantauan obat pasien
Unit terkait
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
IBS
Instalasi
Farmasi
Rawat Inap anak dan dewasa
rawat inap kebidanan
perinatologi
Gawat Darurat (IGD)
High Care Unit ( HCU )
REVISI
HALAMAN
1 dari 1
Standar
Prosedur
Operasional
Tanggal Terbit
Ditetapkan
7 JANUARI 2015
obat. Selain itu, juga membantu membedakan obat-obat nama, rupa, dan
ucapan sama (NORUM) atau look alike, sound alike (LASA)
Meningkatkan
Tujuan
Kebijakan
keamanan
penggunaan
obat
dan
mengurangi
Prosedur
Unit terkait
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
IBS
Instalasi
Farmasi
Rawat Inap anak dan dewasa
rawat inap kebidanan
perinatologi
Gawat Darurat (IGD)
High Care Unit ( HCU )
REVISI
HALAMAN
1 dari 1
0
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
Dr Dedy Tri Soetjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
1.
Dokter
2.
Keperawatan
Pengkajian Resep
NO. DOKUMEN
REVISI
HALAMAN
1 dari 3
0
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
Dr Dedy Tri Soetjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
R/
Nama Pasien
: .
:
No RM
: .
Riwayat alergi : .
Ttd dokter
Tgl
pembuatan
resep
Terima
Racik
Etiket
Pemeriksa
TELAAH RESEP
Kriteria
Indikasi & KI
Aturan Pakai
Bentuk sediaan
Dosis
Duplikasi
ESO & Alergi
Ketersediaan
Lama Terapi
Tepat Obat & /
Interaksi
Tulisan Tidak jelas
PANDUAAN VERIFIKASI
N
PERHATIAN
O
1
A.
B.
C.
D.
Nama Obat
Bentuk sediaan
Dosis sediaan
Jumlah Obat
KET
Resep = Barang
Barang = komputer
2
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Nama pasien
Tanggal
Frekwensi / Waktu
Dosis
Rute
Interaksi dg
Etiket = Resep
Etiket sesuai
kategori
BB/Umur
makanan
G. ED*
H. Nama Obat
*Obat yg keluar
dari wadah asli / ED
tidak tampak
KONSELING
Poli Farmasi
Interaksi
Obat
Efek
samping
1. Kolom yang harus diisi oleh dokter penulis resep:
a. Nama dokter dan no SIP
b. Tanggal penulisan resep
c. Nama pasien
d. No RM
e. Usia pasien
f.
Berat badan
g. Riwayat alergi
h. Dan tanda tangan dokter
2. Yang harus diisi oleh Apoteker atau Asisten Apoteker
a. Tanggal pembuatan resep
b. Paraf petugas yang menerima resep
c. Paraf petugas yang meracik resep
d. Paraf petugas yang memberi etiket pada obat
e. Paraf petugas yang memeriksa dan sekalian yang
memberikan KIE ke pasien
3. Bagian belakang resep ( telaah resep ditulis /diisi ) oleh
Apoteker hanya untuk pasien dengan kategori :
a. Pasien dengan multiple drug
b. Pasien resiko tinggi ( pasien dengan histori penyakit
kronis, komplikasi,riwayat alergi obat )
1. Instalasi Farmasi
2. IGD
3. Rawat Inap
4. Rawat Jalan
Unit terkait
5. Dokter Umum
6. Dokter Spesialis
7. Perawat
Rekonsiliasi
NO. DOKUMEN
REVISI
HALAMAN
1 dari 1
0
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
Dr Dedy Tri Soetjahjono
Direktur
Suatu program kerja sama antara apoteker,dokter
penanggung jawab (DPJP, perawat yang bergabung dan
berkoordinasi dalam pemantauan terapi pasien mulai
dari pasien masuk rawat inap sampai pasien tersebut
pulang.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
Unit terkait
3.
Dokter
4.
Keperawatan
NO. DOKUMEN
REVISI
HALAMAN
1 dari 2
1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
Dr Dedy Tri Soetjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Unit terkait
Instalasi Farmasi
Instalasi Rawat Jalan (Poli )
Instalasi Gawat Darurat
Bagian Keuangan ( Kasir )
NO. DOKUMEN
REVISI
HALAMAN
1 dari 1
1
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
Dr Dedy Tri Soetjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1. Keluarga pasien membawa resep ke Instalasi Farmasi.
2. Penerima resep membawa kelengkapan resep,
membuka menu program pembelian resep pada
komputer.
3. Transaksi diprint rangkap 3, dan ditawarkan ke
pasien/keluarga pasien untuk membayar saat itu juga
atau saat akan KRS.
4. Resep yang telah dihargai diberikan ke pasien.
5. Resep putih diberikan kepada bagian pelayanan, untuk
dilakukan pelayanan
6. Pelaksana peracikan mempersiapkan obat berdasarkan
nomer urut, kecuali resep cyto disiapkan terlebih
dahulu. Obat yang tidak ada diganti dengan obat lain
yang komposisinya sama atas persetujuan dokter yang
Unit terkait
Instalasi Farmasi
Instalasi Rawat Inap ( VIP, Kls I, II, III )
Instalasi OK/ICU
Instalasi Kebidanan/Perinatal
Bagian Keuangan
Keluarga Pasien
REVISI
HALAMAN
1 dari 1
0
Tanggal Terbit
Ditetapkan
Standar
Prosedur
Operasional
Dr Dedy Tri Soetjahjono
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1. Keluarga pasien membawa perbekalan Farmasi dalam
kemasan utuh beserta blanko bon obat rawat inap, dan
resep obat untuk dibawa pulang
2. Pelaksana administrasi menulis jumlah masing masing
obat yang direturn tersebut dan menginput ke dalam
program komputer
3. Apabila ada resep obat tambahan untuk dibawa pulang,
resep putih diberikan ke bagian pelayanan untuk
dilayani, dan copy resep digunakan untuk menginput ke
program pembelian
4. Seluruh lembar print transaksi pembelian bon obat dan
alkes selama rawat inap yang belum terbayar ditotal .
5. Untuk total bon obat dlharus dibayar saat KRS ( saat
pasien akan pulang ) obat dan alkes yang belum
terbayar dikurangi total bon obat yang sudah terbayar
dikurangi total nominal obat yang direturn
6. Total obat yang harus dibayar diprint rangkap 3 lembar,
2 lembar diberikan ke pasien untuk melakukan
pembayaran ke kasir , obat diserahkan sambil diberi
penjelasan (KIE)mengenai obat yang harus diminum
ketika dirumah, dan djelaskan lembar print total obat
yang harus dibayar diserahkan ke kasir.untuk ditotal
dengan tagihan rawat inap.
7. Keluarga pasien diberikan copy resep obat yang direturd
yang telah dihargai untuk diberikan kepada perawat.
8. Perawat memberikan copy resep obat yang direturd dan
Unit terkait
Instalasi Farmasi
Instalasi Rawat Inap ( VIP, Kls I, II, III )
Instalasi OK/ICU
Instalasi Kebidanan/Perinatal
Bagian Keuangan
Keluarga Pasien