You are on page 1of 11

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global

Organization

I.

Latar Belakang Perusahaan


Starbucks dimulai pada tahun 1971 ketika tiga akademisi, guru bahasa
Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegl, dan penulis Gordon Bowker
membuka Starbucks Coffee, Tea, dan rempah-rempah di Seattle.
Pertama-tama, Zev Siegl menjual habis sahamnya pada tahun 1980dan
pada tahun 1981 seorang salesman perlengkapan plastik mengamati banyaknya
termos plastik yang dibeli Starbucks dari Hammarplast, perusahaan tempatnya
bekerja Howard Schultz namanya.
Pada tahun 1982 Baldwin menggaji Schultz sebagai kepala baru di bidang
pemasaran dan segera sesudah itu mengirimnya ke Milan untuk menghadiri
pameran perabotan internasional di Italia. Ketika tiba, Schultz langsung jatuh hati
pada kultur kopi yang mengejutkannya di Italia. Gagasan Schultz tidak berjalan
baik dengan Baldwin.Baldwin tidak siap untuk memasuki bisnis rumah makan,
tidak ada suatu hal pun yang mengalihkan perhatiannya dari rencana awal untuk
menjual biji kopi utuh. Tetapi ia membiarkan Schultz mencoba membuka kedai
espresso kecil di sudut salah satu tokonya.Schultz, di samping itu,
mengembangkan bisnisnya sendiri dan membuka sebuah kedai kopi yang dinamai
beerdasarkan surat kabar Italia yang paling besar, Daily, atau Il Giornale. Dua
bulan kemudian, toko yang baru itu sudah melayani lebih dari 700 pelanggan
dalam satu hari, dan penjualannya melebihi 300 persen dari lokasi-lokasi
Starbucks.
Pada Agustus 1987, - yang meninggalkan Starbucks pada akhir 1985 dan
membentuk perusahaan sendiri, Il Giornale Coffee Company, membeli Starbucks
dan menggabungkan dengan Perusahaan sendiri. Nama perusahaan gabungan
adalah Starbucks Corporation, dan Howard Schultz menjadi presiden Starbucks
dan CEO pada usia 34.Pada tahun 1989 ada 46 toko di Northwest dan Midwest
pada tahun 1989 dan Starbucks memanggang lebih dari 2.000.000 pon kopi per
tahun. Pada saat penawaran umum perdana di pasar saham pada bulan Juni 1992,
Starbucks telah berkembang menjadi 140 outlet dan memiliki pendapatan sebesar
$ 73.5m, naik dari $ 1,3 juta pada tahun 1987. Nilai pasarnya adalah $ 271m.

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

Bagian 12% dari perusahaan dijual mengangkat perusahaan sekitar $ 25 juta yang
akan membantu dua kali lipat jumlah toko selama dua tahun ke depan.
Pada September 1992, harga saham naik 70% menjadi lebih dari 100 kali
laba bersih per saham dari tahun sebelumnya. Pada tahun 1996 Starbucks
membuka

toko

pertamanya

di

luar Amerika

Utara

yaitu

di

Tokyo,

Jepang.Starbucks memasuki pasar Inggris pada tahun 1998 dengan perolehan $


83.000.000 dari kemudian 65-outlet, yang berbasis di Inggris Seattle Coffee
Company, ulang-branding semua toko Starbucks. Dari sana, Starbucks mulai
mengembangkan usahanya di seluruh dunia.
Pada tahun 2012, Starbucks memiliki lebih dari 18.000 toko di seluruh
dunia dan $ 13.300.000.000 total pendapatan (sekitar 11% lebih tinggi dari total
pendapatan pada tahun 2011). Hari ini, setidaknya satu di seratus cangkir kopi
yang disajikan setiap hari adalah Starbucks dan itu diperkirakan memiliki 32,6%
saham di pasar.
II.

STARBUCKS STRATEGIS VISI DAN EVOLUSI PERUSAHAAN


a. Pada tahun 1983, visi strategis asli Howard Schultz untuk Starbucks adalah
"Ada lebih banyak untuk bisnis kopi dari sekedar menjual kacang dan
membuat orang untuk menghargai menggiling biji mereka sendiri dan
menyeduh kopi baik di rumah mereka.
b. Pada tahun 1991-2008,
Melebihi membuka 125 toko,
Starbucks penawaran umum perdana pada tahun pertama adalah yang

paling sukses dari IPO tahun


Lini produk tumbuh, usaha patungan terjadi, berlisensi toko di daerah dari

maskapai penerbangan, hotel, bandara, dan lain-lain


c. Pada tahun 2000 -2012,

Ekspansi sebelumnya terdiri dari 12 manajer, hari ini adalah 180 manajer
dengan tiga kantor regional lainnya

Perjanjian lisensi denganTrans Fair

Toko pertama di Tokyo

Lokasi baru di Asia, Eropa, Australia, and selatan America

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

Hal ini jelas terlihat bahwa Schultz telah memenuhi visi strategisnya dengan
mendirikan strategi yang berbeda meskipun beberapa strategi harus mengatasi
dengan beberapa masalah pada pertama kalinya. Dengan visi yang jelas Schultz
dan strategi, ia telah secara sistematis mengubah Starbucks dari perusahaan
ukuran kecil untuk merek internasional yang terkenal.
III.

Permasalahan yang dihadapi oleh Starbucks Corporation


Starbucks Corporation tumbuh menjadi besar seperti sekarang tidak lepas
dari rintangan dan permasalahan yang menjadi constraint dan barrier bagi
pertumbuhan perusahaan ini.Constraint awal diawali ketika Howard berinovasi
untuk membuat jaringan Starbucks Cafe di Amerika.Permasalahan yang dihadapi
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Permasalahan awal datang dari pihak lokal di Seattle ketika Starbucks Cafe ingin
membuka beberapa cabangnya di kota Seattle itu sendiri.
Penolakan-penolakan diberikan oleh cafe-cafe yang telah berdiri di Seattle
sebelumnya dan ini merupakan barrier type pertama menurut teori Michael Porter
yang dibahas dalam buku Managerial Economics and Business Strategy tulisan
Michael R Baye, yaitu barrier dari sisi existing competitor.
2. Pertumbuhan yang pesat dari Starbucks Corporation juga menghadapi
permasalahan pasar yang jenuh di AS, dimana gerai Starbucks Cafe sudah begitu
menjamur di AS. Pembukaan gerai baru justru akan menurunkan volume sales
dari gerai Starbucks Cafe yang sudah ada dan ini harus dihindari.
3. Permasalahan juga diberikan oleh berbagai pihak ketika Howard memperluas
strategi expansi Starbucks Cafe ke luar negeri. Di berbagai tempat di Amerika
Serikat sejumlah gerai Starbucks telah menjadi sasaran serangan sejumlah pihak
yang berpendapat bahwa perusahaan ini menjadi bagian dari homogenisasi
kebudayaan Amerika dan arusglobalisasi yang melanda dunia. Bentuk serangan
berbeda-beda, dari corat-coret di dinding, penuangan lem pada kunci pintu dan
jendela gerai untuk mempersulit orang masuk atau mengotori jendelanya, hingga
pemasangan surat pemberitahuan dengan kop surat palsu Starbucks yang isinya
mengumumkan dengan penuh penyesalan tentang ditutupnya ribuan gerai di
seluruh dunia.

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

4. Barriers juga dialami Starbucks Corporation di negara-negara Asia dan Timur


Tengah yang sensitif dengan isu AS, menjamurnya Starbucks Cafe di seluruh
dunia dianggap sebagai imperialisme AS ke seluruh dunia. Economic barriers dari
isu penolakan competitor berkembang menjadi politis dan berlandaskan alasan
cultural. Begitu juga di eropa dimana budaya minum kopi sudah mengental sejak
dulu dan jumlah cafe di daratan eropa yang sudah tidak terhitung lagi banyaknya,
beberapa warga eropa tidak menganggap Starbucks Cafe sebagai tempat yang
istimewa dan tidak jauh berbeda dengan cafe-cafe lainnya yang sudah ada sejak
dulu di eropa.
Analisis SWOT
Strength
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.

Brand image yang kuat


Pelayanan dan produk berkualitas tinggi
Pelanggan yang loyal
Hubungan yang kuat dengan karyawan
Program CSR yang cukup baik
Kelemahan
Harga yang cukup mahal.
Produk yang terbatas untuk anak-anak
Isu kesehatan terhadap beberapa produk
Sebagian besar cabangnya berada di Amerika Serikat sehingga beresiko lebih
tinggi

Peluang
1. Ekspansi internasional
2. Adanya akses kepada pemasok berkualitas tinggi
3. Kemajuan teknologi, seperti jejaring sosial dan teknologi komunikasi lainnya
sebagai strategi pemasaran
Ancaman
1. Kenaikan harga biji kopi
2. Banyaknya produk pengganti, seperti softdrink, jus, teh, dsb.
3. Banyaknya pesaing yang menjual produk serupa seperti The Coffe Bean, J.Co.
IV.

STRATEGI KOMPETITIF UMUM DARI STARBUCKS


Howard Schultz menyadari sejak awal bahwa akan begitu banyak
constraint dan barriers yang dia hadapi ketika pertama kali memutuskan untuk
mengembangkan jaringan Starbucks Cafe di seluruh dunia. Oleh karena itu

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

strategi differensiasi dipilih oleh Howard dalam mengembangkan jaringan


Starbucks Cafe.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang bahwa Starbucks
Cafe tidak hanya menjual minuman kopi tetapi sebuah experience dalam
menikmati minuman kopi, inilah yang disebut The Starbucks Experience oleh
Joseph Michelli dalam bukunya yang berjudul sama. Experience yang diberikan
oleh Starbucks Cafe kepada para pelanggannya berbeda dengan cafe-cafe lainnya
yang hanya menyuguhkan minuman kopi dan makanan ringan. Experience dalam
minum kopi sambil menikmati musik, baca buku, berinternet ria, dst merupakan
layanan yang ditawarkan Starbucks Cafe kepada para pelanggannya. Dan Howard
memposisikan Starbucks Cafe sebagai The Third Place for Coffee selain di rumah
dan di kantor. Starbucks mencoba untuk jujur dengan menyatakan bahwa mereka
tidak berkompetisi dengan kopi yang disajikan di rumah yang mungkin
merupakan

ritual

keluarga

ataupun

dengan

kopi

di

tempat

kerja.

Sehingga cukup jelas komunitas yang ingin diklarifikasi oleh Starbucks, yaitu
kelompok sosial yang gemar berkumpul di luar kantor dan rumah.
Seperti yang disebutkan dalam teori winning the competitive advantage
oleh Michael Porter dalam buku Strategic Cost Management tulisan Shank &
Govindarajan, bahwa terdapat dua strategi untuk menciptakan keunggulan dalam
rangka memenangkan kompetisi, yaitu
1. Cost leadership
2. Differensiasi.
Jika cost leadership selalu mengedepankan kepada efisiensi biaya dan harga jual
yang lebih murah dari existing competitor, maka Howard lebih memilih
menggunakan strategi differensiasi dengan The Starbucks Experience sebagai
senjata andalannya. Terbukti bahwa perkembangan Starbucks begitu pesat di
seluruh dunia dengan The Starbucks Experience nya, tidak hanya di AS namun
juga di eropa dengan budaya minum kopinya yang classical dan conventional
begitu juga di belahan penjuru dunia lainnya. Dengan The Starbucks Experience
yang dijual oleh Starbucks Cafe dan disukai oleh pelanggan, maka Starbucks

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

dapat memberlakukan harga yang lebih tinggi untuk secangkir kopi namun total
volume sales dari Starbucks Corporation tetap saja tinggi.
Starbucks Corporation menyadari bahwa pasar di AS telah mengalami
saturasi dan berdampak terjadinya kanibalisme di antara gerai-gerai Starbucks
Cafe.Oleh karena itu Starbucks Corporation menyadari bahwa konsep The
Starbucks Experience haruslah diekspor keluar AS dan strategi expansi dan
diversifikasi usaha mulai diterapkan oleh Starbucks Corporation dengan skala
global.Pada tahun 2000 Howard Schultz sebagai owner mengundurkan diri dari
posisi CEO of Starbucks Corporation digantikan oleh Orin Smith dan Jim
Donald.Diharapkan dengan kepemimpinan dua orang ini, Starbucks Corporation
bisa fokus dengan strategi diversifikasi dan expansi globalnya. Terbukti sejak
tahun 2000, terdapat begitu banyak gerai Starbucks Cafe baru dibuka di seluruh
dunia dengan sistem kerja sama operasi dengan perusahaan lokal.
Starbucks menghindari sistem franchising dengan alasan agar tetap
dapat menguasai kontrol penuh seluruh gerai Starbucks Cafe di seluruh dunia dan
Starbucks Corporation tetap dapat mengontrol pertumbuhan Starbucks Cafe di
negara-negara expansi sehingga tidak terjadi saturasi pasar seperti yang terjadi di
AS. Pada tahun 2008 tingkat saturasi di pasar AS begitu tinggi sehingga pada 1
Juli 2008 Starbucks Corporation menutup 600 gerai Starbucks Cafe di AS dan
pada 29 Juli 2008 Starbucks Corporation juga memberhentikan 1000
karyawannya. Memang bukan merupakan sebuah keputusan yang populis, namun
pertumbuhan Starbucks Cafe di AS harus dikurangi untuk menjaga volume sales
dan margin tetap tinggi di setiap gerai Starbucks Cafe di AS.
Namun agresivitas Orin Smith dan Jim Donald dalam melakukan expansi
dan diversifikasi usaha membuat Starbucks Corporation melupakan karakteristik
awal dari Starbucks Cafe, yaitu memberikan experience dalam menikmati kopi di
tempat ketiga yang nyaman setelah rumah dan kantor. Oleh karena itu Howard
Schultz kembali menjadi CEO Starbucks Corporation dengan mengemban misi
mengembalikan karakteristik Starbucks Cafe ke posisi semula dan mengontrol
perkembangan Starbucks Cafe di seluruh dunia.Event-event CSR dilakukan dan
kampanye cinta lingkungan ditampilkan di gerai-gerai Starbucks Cafe untuk

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

mencuri simpati masyarakat setempat di negara-negara expansi. Dan terbukti ini


membuat posisi Starbucks Cafe tetap exist di seluruh dunia.
V.

Internal Analysis
a. Store Expansion
Strategi ekspansi ini berfungsi untuk menciptakan buzz dan pengakuan merek
bagi perusahaan di daerah yang memiliki jumlah trafic tinggi sebelum pindah ke
lokasi yang memiliki trafic pelanggan kurang. Ketika daerah baru terpilih untuk
ekspansi sekelompok profesional dikirim untuk memfasilitasi pembukaan.
Starbucks juga memiliki zona wakil presiden yang akan mengawasi proses
ekspansi dan menanamkan budaya Starbucks di toko-toko baru.
b. International Expansion
Starbucks lebih memilih untuk lisensi, daripada waralaba karena lisensi
memberikan jaminan lebih dari kontrol kualitas.Ketika mereka pindah ke pasar
luar negeri salah satu dari praktek mereka adalah dengan menggunakan pasangan
atau lisensi untuk membantu individu merekrut karyawan, mengatur hubungan
dengan pemasok, mencari lokasi toko, dan belajar bagaimana untuk memenuhi
kondisi pasar lokal.
c. Pelatihan Staff
Karyawan melalui pelatihan ekstensif empelajari praktek sehari-hari dan
bagaimana memperlakukan pelanggan. Beberapa hal yang barista belajar dalam
24 jam pelatihan mereka adalah sejarah kopi, persiapan minum, pengetahuan kopi,
layanan pelanggan, keterampilan ritel, dan persiapan minuman.
d. Prinsip Bisnis Etis
Mereka sangat terlibat dalam Corporate Social Responsibility dan mengambil
sejumlah langkah untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur
ulang.Mereka juga berkomitmen untuk membeli dari perusahaan yang
menggunakan praktik penanaman lingkungan yang berkelanjutan.
e. Praktek Roasting Coffee
Resep kopi yang disatukan oleh departemen kopi setelah semua komponen telah
diuji. Dalam rangka untuk memastikan konsistensi komputerisasi roasters

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

digunakan,

tenaga

terlatih

diperlukan

untuk

memantau

proses

dengan

menggunakan pendengaran dan indra penciuman mereka untuk memeriksa ketika


biji sempurna dilakukan.
VI.

ANALISIS KEUANGAN
Selama periode awal tahun fiskal 2007-2011, Starbucks telah membuat
banyak keuntungan (total pendapatan bersih sebesar $ 9,411.5 dan $ 10.383 pada
tahun 2007 dan 2008, masing-masing) juga, telah terbuka sekitar 700 toko lagi di
seluruh

dunia.

Namun,

resesi

ekonomi

pada

akhir

2008

dan

2009

PendapatanStarbucks turun dari $ 10.383 sampai $ 9,774.6 pada tahun 2009 dan
hampir 1.000 toko berkinerja Starbucks ditutup, mengakibatkan sekitar 6.700
karyawan ditebang. Selain itu, laba usaha dari Starbucks turun perkiraan 50% dari
mereka pada tahun 2007.Menanggapi ini, Starbucks pendiri dan CEO, Howard
Schultz membuat banyak transformasi dalam rangka untuk meningkatkan
pengalaman pelanggan di toko Starbuck.Usahanya berhasil ketika Starbucks
pendapatan bersih meningkat menjadi $ 10,707.4, maka $ 11,700.4 pada tahun
2010 dan 2011. Total aset perseroan juga meningkat secara signifikan (sekitar
15% per tahun). Juga, aktiva lancar perusahaan sekarang lebih besar dari
kewajiban saat ini, sehingga tidak perlu khawatir tentang kebangkrutan.
Secara keseluruhan, Starbuck adalah rata-rata perusahaan yang sehat dan
menguntungkan. Satu-satunya tahun bahwa mereka melihat penurunan penjualan
selama resesi yang cukup umum di sebagian besar perusahaan

Ratio
Sale revenues
Operating income
(EBIT)
Net income
Operating margin
Current ratio
Debt ratio
Return on

2011

2010

2009

$
11,700.4
$
1,728.5
$
1,245.7
15%
1.28
48%
28%

$
10,707.4
$
1,419.4
$
945.6
13%
1.02
51%
26%

$
9,774.6
$
562.0
$
390.8
6%
1.29
38%
13%

2008

2007

$ 10,383.0

$ 9,411.5

$
503.9
$
315.5
5%
0.80
48%
13%

$ 1,053.9
$

672.6
11%
0.79
51%
29%

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

common equity
Return on total
assets
Profit margin
Basic earning
power

VII.

17%

15%

7%

6%

13%

11%

9%

4%

3%

7%

0.23

0.22

0.18

0.20

0.46

ISU DAN REKOMENDASI


Sampai dengan pertengahan 2012 resesi adalah masalah terbesar yang
dihadapi Starbucks, seperti bagaimana menghadapi penurunan baru-baru dalam
penjualan yang disebabkan oleh resesi.Starbucks harus menghadapi masalah harga
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing mereka.Dengan resesi orang
kurang bersedia untuk menghabiskan uang pada hal-hal sederhana seperti kopi
setiap

pagi.Starbucks

harus

berhubungan

kembali

dengan

pelanggan

mengingatkan mereka kualitas tinggi kopi dan bahkan mungkin mereka harus
sedikit menurunkan titik harga mereka, karena lebih tinggi dibandingkan dengan
toko-toko kopi lainnya.
Mereka

juga

menghadapi

tantangan

yang

berkembang

secara

internasional.Membobol pasar internasional selalu sulit bagi perusahaan.Salah


satu alasan sulit untuk masuk ke pasar internasional karena kurangnya kesadaran
merek. Sejak Starbucks dimulai sebagai sebuah perusahaan Amerika ada
kesempatan baik bahwa di negara lain kesadaran mereka tentang Starbucks dan
apa singkatan mungkin lemah. Hal ini akan mengurangi kemungkinan
keberhasilan perusahaan secara drastis. Juga Starbucks selalu menekankan bahwa
suasana setiap lokasi toko sesuai dengan lokasi geografis. Jika Starbucks adalah
untuk terus berkembang secara internasional mereka akan perlu menempatkan
banyak waktu dan uang untuk meneliti kebiasaan dan suasana negara mereka
pindah ke. Memperluas internasional sangat sulit untuk dilakukan.
Saat ini, Starbucks memiliki posisi tertentu di pasar minuman tidak hanya di
Amerika, tetapi juga banyak tempat di dunia. Sehingga, untuk menjaga Starbucks
dalam proses pengembangan dan terus kuat tidak mudah tugas. Tergantung pada
isu-isu Starbucks, kami dapat merekomendasikan beberapa cara yang mungkin:

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

Supplier: Berkoordinasi dengan pemasok untuk memenuhi kebutuhan konsumen


yang lebih baik, dengan berkoordinasi dengan para petani dan petani mereka
sumber biji mereka dari mereka akan dapat menambah nilai produk mereka.
Mereka telah melakukan hal ini dengan membeli Fair Trade coffee dan
organically grown products.Mereka perlu terus meningkatkan inisiatif ini
dan mengambil bagian adalah inisiatif ramah lingkungan yang menambah nilai

kepada pelanggan mereka.


Kemitraan: Lanjutkan dengan kemitraan mereka dengan perusahaan seperti
PepsiCo, Unilever, dan Jim Beam Merek yang akan memungkinkan mereka untuk
memperluas penawaran produk mereka ke pasar konsumen baru. Kemitraan ini
akan memungkinkan mereka untuk menggunakan nama merek mereka untuk
produk yang tidak terkait langsung dengan kopi dan karena itu menarik lebih
banyak konsumen. Kemitraan ini seperti yang dengan PepsiCo dan Unilever
sangat kuat, karena Starbucks telah mampu memperpanjang mereka melampaui
tujuan awal mereka. Misalnya, Starbucks dan Unilever awalnya dibuat kemitraan
untuk memproduksi merek Starbucks es krim, tapi ketika mereka mengakuisisi
Tazo Tea mereka menyampaikan bahwa kesepakatan untuk memproduksi,
memasarkan, dan mendistribusikan Starbucks siap minum minuman Tazo di

Amerika Serikat dan Kanada.


Model bisnis Starbucks ini: Agar berhasil mengimplementasikan strategi ini inti
dari model bisnis Starbucks ': layanan pelanggan, pemasaran, manajemen merek,
dan teknologi harus kuat sehingga mereka dapat berhasil menerapkan nilai
tambahan. Layanan pelanggan yang baik akan membantu mereka keluar karena
tidak dikenakan biaya tambahan apapun mereka. Ada pembedaan kecil bahwa
mereka dapat menambah, seperti menawarkan jasa pengiriman atau katering

untuk pertemuan bisnis.


Harga: Harga yang lebih rendah atau lebih promosi: untuk menjangkau lebih
banyak konsumen yang mungkin menghindar dari Starbucks karena harga kopi
yang tinggi Starbucks mungkin ingin untuk berpikir tentang sedikit menurunkan
harga mereka. Hal ini akan membantu untuk menjangkau lebih banyak konsumen

yang tidak merasa nyaman dengan harga tinggi saat ini.


Fitur Tangible dan Intangible:

10

Starbucks in 2012: Evolving into a Dynamic Global


Organization

Meningkatkan penggabungan fitur nyata yang meningkatkan kepuasan pelanggan:


Ini merupakan aspek penting dalam memberikan nilai unggul melalui strategi
diferensiasi yang luas. Hal ini melibatkan penambahan spesifikasi produk, fungsi,
dan styling. Salah satu cara yang dapat Starbucks melakukan ini adalah dengan
menawarkan pengiriman kopi dalam jarak tertentu dengan sepeda. Dengan cara
ini mereka akan dikenakan biaya sedikit dan menggunakan metode transportasi
lingkungan, sambil menambahkan nilai kepada pelanggan. Mereka perlu untuk
terus mengetahui pelanggan di daerah di mana mereka membuka toko untuk
menawarkan mereka lingkungan toko yang mereka inginkan.

Pertumbuhan Internasional: Meskipun Starbucks saat ini terletak di lebih dari


50 negara; kami percaya ide Howard Schultz harus memperluas ke Jepang dan
China adalah satu yang baik. Jepang di luar Amerika Serikat telah menjadi
konsumen terbesar produk Starbucks.Hal ini membuka pintu bagi Starbucks untuk
membuka banyak toko di Jepang. Karena pernah memperluas ekonomi China dan
hubungan yang besar dengan Amerika Serikat itu juga akan bermanfaat untuk
membuka sejumlah besar Starbucks di sana. Hal ini penting untuk mulai
membuka toko strategis di kota-kota besar dalam perusahaan ini dan mencatat
pertumbuhan mereka. Dengan cara ini lokasi yang gagal dapat ditutup, dan toko-

toko yang berkembang dapat difokuskan pada.


Pertumbuhan Amerika Serikat: Meskipun Amerika Serikat memiliki jumlah
yang sangat besar toko jumlah drive melalui lokasi masih cukup kecil. Dalam
rangka untuk memenuhi on-the-go peminum kopi Amerika Saya percaya bahwa
lebih drive thru lokasi yang diperlukan. Ini juga akan memungkinkan untuk
perputaran pelanggan lebih cepat karena membagi pelanggan antara datang dalam
untuk memesan, dan luar drive melalui jendela.

11

You might also like