Professional Documents
Culture Documents
Diagnosa Keperawatan
1.
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC:
Respiratory status : Ventilation
Respiratory status : Airway patency
Aspiration Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
.. klien menunjukkan keefektifan jalan nafas
dengan
Kriteria Hasil :
Mampu
mengidentifikasikan
dan
mencegah faktor yang penyebab.
Intervensi
NIC:
Airway Suction
1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
3. Informasikan pada klien dan keluarga tentang
suctioning
4. Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
5. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal
6. Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
8. Monitor status oksigen pasien
9. Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
10. Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Airway Managemen
1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw
thrust bila perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan
4. Pasang mayo bila perlu
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8. Lakukan suction pada mayo
9. Berikan bronkodilator bila perlu
10. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
11. Atur
intake
untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
12. Monitor respirasi dan status O2
2.
NOC:
Respiratory status : Ventilation
Respiratory status : Airway patency
Vital sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
..klien menunjukkan keefektifan pola
nafas, dengan
Kriteria hasil:
NIC :
Airway Management
1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw
thrust bila perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan
4. Pasang mayo bila perlu
5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8. Lakukan suction pada mayo
9. Berikan bronkodilator bila perlu
10. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
11. Atur
intake
untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
12. Monitor respirasi dan status O2
Oxygen Therapy
1. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
2. Pertahankan jalan nafas yang paten
3. Atur peralatan oksigenasi
4. Monitor aliran oksigen
5. Pertahankan posisi pasien
6. Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
7. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
Vital sign Monitoring
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
6. Monitor kualitas dari nadi
7. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
8. Monitor suara paru
9. Monitor pola pernapasan abnormal
10. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
11. Monitor sianosis perifer
12. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
13. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
3.
Ketidakefektifan
Perfusi
jaringan
Definisi : Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang
dapat mengganggu kesehatan.
Batasan karakteristik :
Renal
Perubahan tekanan darah di luar batas parameter
Hematuria
Oliguri/anuria
Elevasi/penurunan BUN/rasio kreatinin
Gastro Intestinal
Secara usus hipoaktif atau tidak ada
Nausea
Distensi abdomen
Nyeri abdomen atau tidak terasa lunak (tenderness)
Peripheral
Edema
Tanda Homan positif
Perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku,
air/kelembaban)
Denyut nadi lemah atau tidak ada
Diskolorisasi kulit
Perubahan suhu kulit
Perubahan sensasi
Kebiru-biruan
Perubahan tekanan darah di ekstremitas
Bruit
Terlambat sembuh
Pulsasi arterial berkurang
Warna kulit pucat pada elevasi, warna tidak
kembali pada penurunan kaki
Cerebral
Abnormalitas bicara
Kelemahan ekstremitas atau paralis
Perubahan status mental
Perubahan pada respon motorik
Perubahan reaksi pupil
Kesulitan untuk menelan
Perubahan kebiasaan
NOC :
Circulation status
Tissue Perfusion : cerebral
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
..klien menunjukkan keefektifan perfusi
jaringan dengan
Kriteria Hasil :
a.
mendemonstr
asikan status sirkulasi yang ditandai dengan :
Tekanan systole dandiastole dalam rentang
yang diharapkan
Tidak ada ortostatikhipertensi
Tidak ada tanda tanda peningkatan
tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15
mmHg)
b.
mendemonstr
asikan kemampuan kognitif yang ditandai
dengan:
berkomunikasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan
menunjukkan perhatian, konsentrasi dan
orientasi
memproses informasi
membuat keputusan dengan benar
c.
menunjukkan
fungsi sensori motori cranial yang utuh :
tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan
gerakan involunter
NIC
:
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi
perifer)
1.
Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
2.
Monitor adanya paretese
3.
Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit
jika ada lsi atau laserasi
4.
Gunakan sarun tangan untuk proteksi
5.
Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
6.
Monitor kemampuan BAB
7.
Kolaborasi pemberian analgetik
8.
Monitor adanya tromboplebitis
9.
Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi
Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor
tekanan intrakranial)
1.
Berikan informasi kepada keluarga
2.
Set alarm
3.
Monitor tekanan perfusi serebral
4.
Catat respon pasien terhadap stimuli
5.
Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon
neurology terhadap aktivitas
6.
Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal
7.
Monitor intake dan output cairan
8.
Restrain pasien jika perlu
9.
Monitor suhu dan angka WBC
10.
Kolaborasi pemberian antibiotik
11.
Posisikan pasien pada posisi semifowler
12.
Minimalkan stimuli dari lingkungan
Kardiopulmonar
Perubahan frekuensi respirasi di luar batas
parameter
Penggunaan otot pernafasan tambahan
Balikkan kapiler > 3 detik (Capillary refill)
Abnormal gas darah arteri
Bronkospasme
Dyspnea
Aritmia
Hidung kemerahan
Retraksi dada
Nyeri dada
Faktor-faktor yang berhubungan :
Hipertensi
Diabetes melitus
Hipovolemia / Hipervolemia
Hipoventilasi
Keracunan enzim
Merokok
NOC:
Respiratory Status : Gas exchange
Respiratory Status : ventilation
Vital Sign Status
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
NIC :
Airway Management
1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw
thrust bila perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
Mendemonstrasikan
peningkatan
ventilasi dan oksigenasi yang adekuat.
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu
Barikan pelembab udara
Atur
intake
untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
12. Monitor respirasi dan status O2
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Respiratory Monitoring
1. Monitor rata rata, kedalaman, irama dan usaha
respirasi
2. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostal
3. Monitor suara nafas, seperti dengkur
4. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
5. Catat lokasi trakea
6. Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)
7. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan
8. Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi
crakles dan ronkhi pada jalan napas utama
9. auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui
hasilnya
AcidBase Managemen
1. Monitro IV line
2. Pertahankanjalan nafas paten
3. Monitor AGD, tingkat elektrolit
4. Monitor status hemodinamik(CVP, MAP, PAP)
5. Monitor adanya tanda tanda gagal nafas
6. Monitor pola respirasi
7. Lakukan terapi oksigen
8. Monitor status neurologi
9. Tingkatkan oral hygiene
5.
Nyeri Akut
Definisi :
pengalaman
emosional
Sensori
yang
tidak
menyenangkan dan yang muncul akibat kerusakan
jaringan secara aktual atau potensial atau
menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat
diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan
dengan durasi < 6 bulan.
Batasan karakteristik :
Perubahan dalam selera makan dan minum
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekuensi jantung
Perubahan frekuensi pernafasan
Laporan isyarat
diaforesis
Tingkah laku distraksi, (mis: jalan-jalan, menemui
orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulangulang)
Mengekspresikan perilaku (mis: gelisah, merengek,
menangis)
Masker wajah (mis: mata kurang bercahaya,
tampak kacau, gerakan mata berpencar,atau tetap
pada satu fokus meringis)
Sikap melindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis: ggn persepsi nyeri,
hambatan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan)
Indikasi nyeri dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan:
NOC :
Pain Level,
Pain control
Comfort level
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama..... nyeri pada klien berkurang atau hilang
dengan
Kriteria Hasil :
Mampu
mengontrol
nyeri
(tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
Mampu
mengenali
nyeri
(skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
NIC :
Pain Management
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
13. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis
optimal
7. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
9. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)
6.
6.
Resiko infeksi
Definisi : mengalami peningkatan resiko terserang
organisme patogenetik
Faktor-faktor resiko :
Penyakit kronis (diabetes melitus, obesitas)
Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari
pemajanan patogen
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
(gangguan, peritalsis, kerusakan integritas kulit,
perubahan sekseri pH, penurunan kerja siliaris,
pecah ketuban dini, pecah ketuban lama, merokok,
stasis cairan tubuh, trauma jaringan)
Ketidakadekuatan pertahanan sekunder (penurunan
hemoglobin,
imunosepresi,
supresi
respon
inflamasi)
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan
terhadap
patogen
lingkungan
meningkat (wabah)
Prosedur Infasif
Malnutrisi
NOC :
Immune Status
Knowledge : Infection control
Risk control
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama..... masalah resiko infeksi teratasi dengan
Kriteria Hasil :
Mendeskripsikan
proses
penularan
penyakit,
factor
yang
mempengaruhi
penularan serta penatalaksanaannya,
Menunjukkan
kemampuan
untuk
mencegah timbulnya infeksi
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
2. Pertahankan teknik isolasi
3. Batasi pengunjung bila perlu
4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan
saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan
pasien
5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
kperawtan
7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan
alat
9. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing
sesuai dengan petunjuk umum
10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
11. Tingktkan intake nutrisi
12. Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor hitung granulosit, WBC
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring pengunjung terhadap penyakit menular
6. Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko
7. Pertahankan teknik isolasi k/p
8. Berikan perawatan kuliat pada area epidema
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
7.
Intoleransi aktivitas
Definisi : ketidakcukupan energi secara fisiologis atau
psikologis pada seseorang untuk bertahan aau
menyelesaikan aktivitas sehri-hari yang harus atau
ingin dilakukan
Batasan karakteristik:
Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
Respon frekuensi jantung abnormal terhadap
aktivitas
Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia /
iskemia
Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
Menyatakan merasa letih
Menyatakan merasa lemah
Faktor yang berhubungan :
Tirah Baring atau imobilisasi
Kelemahan umum
Ketidakseimbangan antara suplei dan kebutuhan
oksigen
Immobilisasi
Gaya hidup yang dipertahankan (monoton)
NOC :
Self Care : ADL
Toleransi aktivitas
Konservasi energi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
. klien bertoleransi terhadap aktivitas dengan
Kriteria Hasil :
Level kelemahan
Energy psikomotor
NIC :
Activity Therapy
1.
Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
2.
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
3.
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai
dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
4.
Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
5.
Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
6.
Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai
7.
Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu
luang
8.
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
9.
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
10.
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
11.
Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
Energy Management
1.
Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
2.
Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
3.
Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
4.
5.
8.
NOC :
Join movement : Active
Mobility level
Self care: ADLs
Transfer performance
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama....
masalah hambatan mobilitas fisik teratasi dengan
Kriteria Hasil:
9.
10.
Hambatan muskuloskeletal
Depresi
Hambatan neuromuskular
Penurunan kontrol otot
Nyeri
Penurunan kekuatan otot
Pergerakan
aktifitas fisik
Inisiatif berpindah
Ketidaknyamanan
Gaya hidup
Gangguan sensorik
NOC :
Self care : Activity of Daily Living (ADLs)
NOC :
Tissue Integrity
Membranes
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama ..... masalah defisit perawatan diri teratasi
dengan
Kriteria Hasil :
a.
Klien terbebas dari bau badan
b.
Menyatakan
kenyamanan
terhadap
kemampuan untuk melakukan ADLs
c.
Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
Skin
and
Mucous
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama ..... masalah kerusakan integritas kulit
NIC
:
Self Care assistane : ADLs
1.
Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri
yang mandiri.
2.
Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan
makan.
3.
Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh
untuk melakukan self-care.
4.
Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari
yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
5.
Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
6.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk melakukannya.
7.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.
8.
Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari
NIC :
Pressure Management
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
longgar
2. Hindari kerutan padaa tempat tidur
3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
11.
teratasi dengan
Kriteria Hasil :
a. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan
(sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
b. Tidak ada luka/lesi pada kulit
c. Perfusi jaringan baik
d. Menunjukkan pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya
sedera berulang
e. Mampu
melindungi
kulit
dan
mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alam
Resiko Cidera
Definsi : berisiko mengalami cidera sebagai akibat
kondisi lingkungan yang berinteraksi dengan sumber
adaftif dan sumber defensif individu.
Faktor resiko :
Eksternal
NOC :
Risk Kontrol
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama .... masalah resiko injury teratasi dengan
Kriteria Hasil :
NIC
:
Environmental
Management
safety
(Manajemen
Lingkungan)
1.
Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
2.
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu pasien
3.
Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
(misalnya memindahkan perabotan)
4.
Memasang side rail tempat tidur
5.
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
6.
Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau pasien.
7.
Membatasi pengunjung
8.
Memberikan penerangan yang cukup
9.
Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
masyarakat, mikroorganisme)
Kimia (polutan, racun, obat, agen farmasi,
alkohol, kafein nikotin, bahan pengawet, kosmetik,
celupan (zat warna kain))
Internal
Mal nutrisi
Bentuk
darah
abnormal,
contoh
:
leukositosis/leukopenia,
perubahan
faktor
pembekuan,
trombositopeni,
sickle
cell,
thalassemia, penurunan Hb, Imun-autoimum tidak
berfungsi.
Disfugsi gabungan
Disfungsi efektor
Hipoksia jaringan
kesehatan
12.
NOC:
Nutritional status: Adequacy of nutrient
Nutritional Status : food and Fluid Intake
Nutritional Status : nutrient intake
Weight Control
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama.masalah nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi
Kriteria hasil :
a. Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
b. BBI sesuai dengan tinggi badan
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d. Tidak ada tanda- tanda malnutrisi
e. Menunjukkan penigkatan fungsi pengecapan
dari menelan
f. Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
10.
11.
NIC :
Nutrition Managemen
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin C
5. Berikan substansi gula
6. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
7. Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
8. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian.
9. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
10. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
11. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Resiko
Aspirasi
Definisi : Resiko masuknya sekret sekret
gastrointestinal , oropharingeal, benda-benda padat,
atau
cairan
kedalam
tracheobronkhial
Faktor-faktor Resiko :
selang makanan
keperluan pengobatan
gangguan menelan
NGT
Nutrition Monitoring:
1. BB pasien dalam batas normal
2. Monitor adanya penurunan berat badan
3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
4. Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
5. Monitor lingkungan selama makan
6. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
makan
7. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
10. Monitor mual dan muntah
11. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
12. Monitor makanan kesukaan
13. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
14. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
15. Monitor kalori dan intake nuntrisi
16. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah
dan cavitas oral.
17. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
NOC :
Respiratory Status : Ventilation
Aspiration control
Swallowing Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
..resiko aspirasi tidak teratasi dengan
Kriteria Hasil :
a.
Klien dapat bernafas dengan mudah,
tidak irama, frekuensi pernafasan normal
b.
Pasien mampu menelan, mengunyah
tanpa terjadi aspirasi, dan mampumelakukan
oral hygiene
c.
Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak
merasa tercekik dan tidak ada suara nafas
abnorma
NIC:
Aspiration precaution
1.
Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan
kemampuan menelan
2.
Monitor status paru
3.
Pelihara jalan nafas
4.
Lakukan suction jika diperlukan
5.
Cek nasogastrik sebelum makan
6.
Hindari makan kalau residu masih banyak
7.
Potong makanan kecil kecil
8.
Haluskan obat sebelumpemberian
9.
Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
Kelebihan
Volume
Cairan
Dalam
Tubuh
Definisi : Retensi cairan isotomik meningkat
Batasan karakteristik :
Oliguria, azotemia
NOC :
Electrolit and acid base balance
Fluid balance
Hydration
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
.. masalah kelebihan volume cairan dalam
tubuh teratasi
Kriteria Hasil:
a.
Terbebas dari edema, efusi, anaskara
b.
Bunyi
nafas bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu
c.
Terbebas dari distensi vena jugularis,
reflek hepatojugular (+)
d.
Memelihara tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru, output jantung dan vital
sign dalam batas normal
e.
Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau
kebingungan
f.
Menjelaskanindikator kelebihan cairan
NIC
:
Fluid management
1.
Timbang popok/pembalut jika diperlukan
2.
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
3.
Pasang urin kateter jika diperlukan
4.
Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN , Hmt , osmolalitas urin )
5.
Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP,
PAP, dan PCWP
6.
Monitor vital sign
7.
Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles,
CVP , edema, distensi vena leher, asites)
8.
Kaji lokasi dan luas edema
9.
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
intake kalori harian
10.
Monitor status nutrisi
11.
Berikan diuretik sesuai interuksi
12.
Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi
dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
13.
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk
Fluid Monitoring
1.
Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan
eliminaSi
2.
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak
seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati,
dll )
3.
Monitor berat badan
4.
Monitor serum dan elektrolit urine
5.
Monitor serum dan osmilalitas urine
6.
Monitor BP, HR, dan RR
7.
Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan
irama jantung
8.
Monitor parameter hemodinamik infasif
9.
10.
Kelemahan
Haus
Hematokrit meninggi
NOC:
Fluid balance
Hydration
NIC
:
Fluid management
1.
Timbang popok/pembalut jika diperlukan
2.
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
3.
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika
diperlukan
4.
Monitor vital sign
5.
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
intake kalori harian
6.
Kolaborasikan pemberian cairan IV
7.
Monitor status nutrisi
8.
Berikan cairan IV pada suhu ruangan
9.
Dorong masukan oral
10.
Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
11.
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
12.
Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
13.
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
meburuk
14.
Atur kemungkinan tranfusi
15.
Persiapan untuk tranfusi
Hypovolemia Management
1.
Monitor status cairan termasuk intake dan ourput
cairan
2.
Pelihara IV line
3.
Monitor tingkat Hb dan hematokrit
4.
Monitor tanda vital
5.
Monitor responpasien terhadap penambahan cairan
6.
Monitor berat badan
7.
Dorong pasien untuk menambah intake oral
8.
Pemberian cairan Iv monitor adanya tanda dan
gejala kelebihanvolume cairan
9.
Monitor adanya tanda gagal ginjal
Hipertermia
Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal
Batasan Karakteristik:
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
penyakit/ trauma
peningkatan metabolisme
pengaruh medikasi/anastesi
ketidakmampuan/penurunan
kemampuan
untuk berkeringat
dehidrasi
NOC :
Thermoregulation
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
.. masalam hipertermi teratasi dengan
Kriteria Hasil :
a.
Suhu tubuh dalam rentang normal
b.
Nadi dan RR dalam rentang normal
c.
Tidak ada perubahan warna kulit dan
tidak ada pusing, merasa nyaman
NIC
:
Fever treatment
1.
Monitor suhu sesering mungkin
2.
Monitor IWL
3.
Monitor warna dan suhu kulit
4.
Monitor tekanan darah, nadi dan RR
5.
Monitor penurunan tingkat kesadaran
6.
Monitor WBC, Hb, dan Hct
7.
Monitor intake dan output
8.
Berikan anti piretik
9.
Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
demam
10.
Selimuti pasien
11.
Lakukan tapid sponge
12.
Berikan cairan intravena
13.
Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
14.
Tingkatkan sirkulasi udara
15.
Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya
menggigil
Temperature regulation
1.
Monitor suhu minimal tiap 2 jam
2.
Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
3.
Monitor TD, nadi, dan RR
4.
Monitor warna dan suhu kulit
5.
Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
6.
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
7.
Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
8.
Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
akibat panas
9.
Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan
10.
Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan
dan penanganan emergency yang diperlukan
11.
Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
12.
Berikan anti piretik jika perlu
NOC :
Thermoregulation
Thermoregulation : neonate
Kriteria Hasil :
a.
Suhu tubuh dalam rentang normal
b.
Nadi dan RR dalam rentang normal
NIC
:
Temperature regulation
1.
Monitor suhu minimal tiap 2 jam
2.
Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
3.
Monitor TD, nadi, dan RR
4.
Monitor warna dan suhu kulit
5.
Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
6.
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
7.
Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
8.
Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
akibat panas
9.
Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan
10.
Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan
dan penanganan emergency yang diperlukan
11.
Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
12.
Berikan anti piretik jika perlu
Vital sign Monitoring
1.
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2.
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Ansietas
Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran
yang samar disertai respon autonom (sumber seringkali
tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu).
Perasaan takut yang desebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat
kewaspadaan yang memperingatkan individu akan
adanya bahaya dan memberi kemampuan individu
untuk
bertindak
menghadapi
ancaman.
Batasan Karakteristik:
Perilaku:
Penurunan produktivitas
Gerakan yang ireleven
Gelisah
Melihat sepintas
Insomnia
Kontak mata yang buruk
Affektif
Fisiologis
Simpatik
Parasimpatik
Kognitif
Faktor yang berhubungan:
Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan,
kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status
NOC :
Anxiety control
Anxiety Level
Coping
Kriteria Hasil :
NIC
:
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
1.
Gunakan pendekatan yang menenangkan
2.
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
pasien
3.
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
selama prosedur
4.
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
5.
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
6.
Dorong keluarga untuk menemani anak
7.
Lakukan back / neck rub
8.
Dengarkan dengan penuh perhatian
9.
Identifikasi tingkat kecemasan
10.
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
11.
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
12.
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
13.
Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
peran)
Pemajanan toksin
Terkait keluarga
Herediter
Infeksi / kontaminan interpersonal
Penularan penyakit interpersonal
Kirisis situasional, krisis maturasi
Stress, ancaman kematian
Penyalahgunaan zat
Ancaman pada(status ekonomi, lingkungan,
kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status
peran, konsep diri)
Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting
hidup
Konflik tidak disadari mengenai nilai yang
esensial/penting
Kebutuhan yang tidak dipenuhi
NOC :
Cardiac Pump effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status
NIC
:
Cardiac Care
1.
Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi,
durasi)
2.
Catat adanya disritmia jantung
3.
Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
putput
4.
Monitor status kardiovaskuler
5.
Monitor status pernafasan yang menandakan gagal
jantung
6.
Monitor abdomen sebagai indicator penurunan
perfusi
7.
Monitor balance cairan
8.
Monitor adanya perubahan tekanan darah
9.
Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
antiaritmia
10.
Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
11.
Monitor toleransi aktivitas pasien
12.
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ortopneu
13.
Anjurkan untuk menurunkan stress
Fluid Management
1.
Timbang popok/pembalut jika diperlukan
2.
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
3.
Pasang urin kateter jika diperlukan
4.
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika
diperlukan
5.
Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN , Hmt , osmolalitas urin )
6.
Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP,
PAP, dan PCWP
7.
Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit
8.
Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles,
CVP , edema, distensi vena leher, asites)
9.
Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis
10.
Kaji lokasi dan luas edema
11.
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
intake kalori harian
12.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
cairan sesuai program
13.
Monitor status nutrisi
14.
Berikan cairan
15.
Kolaborasi pemberian diuretik sesuai program
16.
Berikan cairan IV pada suhu ruangan
17.
Dorong masukan oral
18.
Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
19.
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
20.
Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
21.
Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi
dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
22.
Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
23.
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
meburuk
24.
Atur kemungkinan tranfusi
25.
Persiapan untuk tranfusi
Fluid Monitoring
1.
Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan
eliminaSi
2.
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
16.