You are on page 1of 17

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien : Tn B
Bangsal

: X

No.Cm

: 027470

Mahasiswa : Yunita Nugraheni


KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON

ANALISA

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

VERBAL

BERPUSAT PADA

PADA PERAWAT

P : kontak mata, berjabat tangan,

Merasa senang disapa oleh

Mengucapkan

perawat

terapeutik dan berharap klien

sebagai

mau berkenalan

dalam

KLIEN
P : Selamat pagi Pak.

mnedekati klien
K : kontak mata, menjabat tangan

salam

perawat

Ucapan salam terapeutik


langkah

awal
membina

hubungan saling percaya.


Mulai terbina hubungan

K : Selamat pagi Mbak

K : mendekati perawat sambil


tersenyum

Menurut pada perawat untuk

Merasa senang karena klien

saling percaya

duduk di kursi

mau duduk untuk berbincang-

klien mau duduk dengan

bincang dengan perawat

perawat

P : membalas senyum pasien,


mengajak pasien duduk di

Untuk menimbulkan rasa

kursi
P: Nama saya Yunita Nugraheni, saya

P : kontak mata, memperbaiki

Klien duduk berhadapan dan

senang dipanggil Yunita. Saya akan

duduk sambil lebih mendekat

siap untuk diajak bincang-

merawat Bapak pada shift pagi ini

dan sedikit membungkuk kea

bincang

pk.08.00-13.00,

rah klien

saya

bersedia

membantu Bapak. Nama Bapak siapa

memperhatikan

perawat,

sehingga

Berharap dapat melanjutkan

percaya bagi klien terlebih

bincang-bincang

dahulu

perawat

memperkenalkan diri

dan suka dipanggil apa?

kontak mata
Menyebutkan

K : Nama saya B.S, saya lebih suka


dipanggil Mas B karena saya belum

K : kontak mata, tersenyum

Perawat

P : kontak mata, tersenyum dan

melanjutkan perkenalan

menikah

menganggukkan kepala

Klien

bicara

lancar,

berharap

dapat
ini

memohon, tersenyum

Perawat

berharap

klien

K : kontak mata, mengamati

Klien tampak senang disebut

mampu tebuka menceritakan

berbincang-bincang sekitar 15 menit

perawat seperti merasa ragu

sesuai nama panggilan yang

tentang masalahnya

tentang kejadian di rumah sehingga

atau agak curiga

disukai, klien masih ragu-

membantu

cara

menerima hubungan

saling percaya

sebutan Mas B. Bagaimana kalau kita

bisa

klien nampak ragu.

masalahnya
Pasien

K : Kalau Mbak Y memang mau


dengan

K : menatap tajam perawat, expresi

saya

curiga
P : kontak mata, mendengarkan

Klien

merasa

sidik, amanah, tabligh, fatonah karena

dan memperhatikan ucapan

curiga

pada

saya juga begitu.

klien

sehingga

klien

meminta

perawat

untuk

bersikap

P : BaiklahInsya Allah saya akan

P : kontak mata, menepuk bahu

bersikap jujur, menjaga rahasia apa


kita

bicarakan

nanti

serta

serta menganggukkan kepala

ragu

dan

perawat

tersenyum puas

telah mengingatkan saya.

curiga

Perawat berharap hubungan

langsung percaya kepada

saling percaya bisa terbina

perawat.

agar bisa membantu pasien.

jujur, menjaga rahasia dan


menepati janji.

Salah

satu

cara

untuk

Perawat berusaha memenuhi

membina hubungan saling

keinginan klien sebatas masih

percaya

adalah

dengan

Klien merasa senang dan

dalam

bersikap

jujur,

menjaga

puas

realita.

K : memperhatikan perawat dan

menepati janji. Terima kasih Mas B

merasa

sehingga dia tidak bisa

harus ditata dulu hatinya dan harus

yang

sehingga

ragu untuk mengungkapkan

mengatasinya.

berbincang-bincang

kesediaan

Belum terbina hubungan

P : kontak mata hangat, bernada

saya

menandakan

dengan bincang-bincang.

menjawab pertanyaan sesuai


P : Baiklah, saya akan memanggil dengan

nama

karena

perawat

batas

wajar/sesuai

rahasia dan menepati janji.

memenuhi
K : Nahkalau begitu sekarang saya siap
untuk diwawancara. Mbak Y mau

keinginan/harapannya
K

tersenyum

dan

Klien

mulai

menaruh

tanya tentang apa?

mempersilahkan

dengan

kepercayaan

tangannya.

Perawat berharap hubungan

perawat sehingga bersedia

perawat-klien tidak sekedar

untuk

Klien sudah percaya dengan

untuk wawancara saja tapi

bincang lebih lanjut.

perawat

juga

P : kontak mata, tersenyum

P : Terima kasih Mas B besedia untuk

sekedar

bincang-bincang dengan saya, tetapi


saya tidak bermaksud hanya sekedar
teman Mas B sehingga Mas B bisa

tapi dia merasa


hanya

untuk

untuk

K : Klien menatap tajam perawat


kemudian tersenyum
P : kontak mata, mengamati non

mengungkapkan permasalahan yang

diajak

bincang-

membantu

memenuhi kebutuhan klien.

diwawancarai saja.

wawancara. Saya berharap menjadi

dengan

Dengan

menyatakan

Perawat bersikap tulus untuk

kesediaan

membantu

membantu,

klien

mengatasi

masalahnya.

lebih

verbal klien

untuk
klien

percaya

akan
dengan

perawat.

terjadi dan Insya Allah saya akan

Klien

memperhatikan

berusaha membantu Mas B dalam

kesungguhan perawat untuk

mencari jalan keluarnya. Bagaimana

membantunya.

Mas B?
K : Ooo..begitu, jadi Mbak Y pengin
membantu saya.

P : Apakah Mas B ingat kapan masuk


rumah sakit ini dan untuk yang
keberapa kalinya?
K : Saya masuk rumah sakit jiwa sudah 4

K : tampak termenung
P

memperhatikan

Bahasa non verbal bisa


klien,

Perawat berusaha meyakinkan

memberikan

menganggukkan kepala dan

klien dengan kontak mata,

pada bahasa verbal.

menepuk bahu

anggukan kepala dan menepuk

kali, yang pertama dulu ketika masih


SMP di rumah sakit Tawang. Yang
terakhir ini saya masuk tgl 6 Juni
2005.

bahu
P : kontak mata hangat, tangan
mempersilahkan
K : memperhatikan pertanyaan

Menstimulasi

Klien sedang memikirkan

terhadap

dan merenungkan ucapan

Perawat

perawat.

menjawab

penguatan

berharap

klien

pertanyaan

waktu.

peristiwa

klien
dan

perawat
P : Bagus sekali, Mas B mampu
mengingatnya dengan baik.

perawat.

K : kontak mata, bicara lancara

Klien

menjawab

K:-

Memperhatikan

dengan

sungguh-sungguh

tampak

Orientasi

bersedia
pertanyaan

perawat.

waktu
Perawat

berharap

mampu

klien

peristiwa
klien

dan

baik,

isi

pembicaraan sesuai.

mengingat

kejadian/peristiwa dan waktu.


P : Mas B masih ingat kejadian di rumah
sehinnga Mas B di bawa ke sini?

Klien
P:

menganggukkan

kepala,

bicara

lancar,

isi

pembicaraan sesuai

tersenyum

Perawat

K : turut tersenyum

memberikan

P :

kontak mata hangat sambil


mempersilahkan

dengan

menjawab

sering marah-marah. Saya

yang

Senang dipuji perawat

klien

Perawat

berharap

mampu

K : tampak berpikir

klien

empati.

menceritakan

penyebab masuk rumah sakit.

Sudah timbul rasa percaya


sehingga

K : bicara menggebu-gebu dengan

saya untuk memeranginya

suara

keras

sambil

menggerak-gerakkan
P : Saya memaklumi perasaan Mas B,
karena saya juga tidak suka dengan

dihargai.

untuk menimbulkan rasa

punya

keyakinan bahwa Allah menyuruh

merasa

klien

Menggali masalah klien

cinta tanah air. Saya juga benci


memakan uang rakyat.Sehingga saya

membuat

klien

membaca berita tentang Amerika

koruptor-koruptor

positif

reinforcement positif kepada

K : Saya itu benci mendengarkan dan


memusuhi Indonesia karena saya

Reinforcement

Klien

mengingat-

ingat

mendengarkan

klien

dapat

mengeksplorasi

dapat

perasaan

kejadian di rumah sampai

mengungkapkan perasaannya

klien tapi perawat juga

dia masuk rumah sakit.

tapi juga was-was kalau klien

harus

marah-marah

kemarahan klien.

tangannya, tatapan mata tajam


P

Senang

perawat

memwaspadai

dengan

korupsi dan sikap Amerika terhadap

sungguh-sungguh

sambil

Indonsia. Tapi menurut Mas B apakah

menganggukkan kepala.

Klien

mengungkapkan

kejengkelan/ kemarahannya

dengan marah-marah semua masalah

terhapad sesuatu yang tidak

itu bisa diselesaikan? Apakah Bapak

disukai.

pernah berpikir bahwa hidup ini


tenang bila semua

orang

saling

menyayangi dan tidak ada kekerasan?

Perawat membantu klien


berpikir tentang realitas

P : kontak mata lama, bicara


K : Saya sekarang sudah sadar Mbak,
bahwa saya keliru kalau menghadapi

dengan suara pelan


K

masalah itu dengan marah-marah


karena

tidak

bisa

mengerutkan

Perawat berharap klien bisa


kening,

berpikir realistis

menunduk

menyelesaikan

masalah.
Klien tampak memikirkan
P : Bagus sekali, Bapak
berpikir

dan

sudah bisa

bersikap

ucapan perawat

realistis.

Terhadap kenyataan.
Jika
K : Iya Mbak..sekarang saya sudah

berpikir

merasa tenang dan damai

maka
K : menatap lurus ke depan,
Perawat senang karena klien

P : memperhatikan non verbal


P : Kalau begitu apa yang mesti Mas B

realita

Sebaiknya

saya

tidak

Klien

usah

tersenyum

mendengarkan berita-berita itu lagi ya


Mbak, supaya tidak bingung. Saya

sambil

sudah

mulai

bisa

berpikir tentang realita

kepala

kepada Allah supaya hatinya tenang.


P : Bagus..saya

senang dengan

menggunakan wahamnya

tersenyum

perawat

dan

positif

sangat

diperlukan

oleh

klien

terutama

yang

memberikan

reinforcement positif kepada

Jika klien sudah menyadari

klien

tentang realita maka dia


bisa

klien

mengalami HDR
Perawat

K : tersenyum, menganggukkan

memberi

menatap

pasien

juga harus lebih banyak berdzikir

jangan

realita

Reinforcement

lakukan untuk menghindari supaya


P : memberikan acungan jempol,

tentang

bisa

sudah bisa berpikir tentang

klien, mengangguk

rasa marah mas B tidak muncul lagi

sudah

kesempatan

menerawang

karena adanya berita-berita tersebut?

klien

menatap

Klien merasa senang apa


yang dikatakan dibenarkan

mengeksplorasi

tentang perasaannya.

keputusan yang diambil Mas B,

silahkan diingat-ingat terus ya

menganggukkan

kepala,

tersenyum

dan

diberi

reinforcement

oleh perawat

Perawat merasa senang karena

Menghindarkan klien dari

klien bicara lancar dan mampu

stressor

mengungkapkan perasaannya

memunculkan waham dan

Klien bisa mengungkapkan


K : Baiklah..kalau begitu, sekarang

P : memperhatikan respon non

saya ingin tahu lebih jauh tentang


kondisi Mas B di rumah tinggal

tentang perasaannya

dengan siapa ? Dan siapa yang paling

tampak

kemarahannya
mengambil keputusan yang

berpikir

sambil

tepat

mengerutkan kening

untuk

menekan

wahamnya

dekat dengan Mas B?

Klien

berpikir

K : bicara lancar sambil menatap

unutk

tepat

berhak

tersenyum

keputusan.

sambil
Memotivasi
keputusan yang tepat

telah diambil.

melakukan
dan
Klien

K : menatap perawat

perawat

menuruti

anjuran

selalu
untuk

keputusan yang

telah diambil.

menganggukkan kepala

verbal klien

klien

mengingat-ingat

tersenyum menatap klien

P : memperhatikan respon non

agar

mentaati keputusan yang

P : mengacungkan jempol sambil


tersenyum

klien

Klien mampu mengambil

Berharap

mengambil

yang diambil klien

menganggukkan kepala

keputusan

tetapi klien sendiri yang


Perawat senang atas keputusan

perawat

Memfasilitasi klien dalam


pengambilan

mengambil keputusan yang

bisa

Perawat berharap klien bisa

verbal klien
K

yang

ANALISA PROSES INTERAKSI


Nama Klien

: Tn. Sw

Bangsal

:X

No. CM

: 039491

Mahasiswa : Yunita Nugraheni


KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

ANALISA

ANALISA

VERBAL

NON VERBAL

BERPUSAT PADA

BERPUSAT PADA

P : Selamat pagi Mas.,

P : kontak mata, berjabat tangan,

Masih merasa asing dengan

Memberikan

kehadiran perawat

terapeutik dan mengajak

perkenalan

klien berkenalan

langkah

KLIEN
kenalkan nama saya Yunita

mendekati

Nugraheni,

tersenyum

saya

biasa

dipanggil Yunita. Nama Mas

klien

sambil

RASIONAL

PERAWAT
salam

K : menyambut jabat tangan,

siapa dan suka dipanggil

Salam terapeutik dan


awal

membina

kontak mata singkat

sebagai
dalam

hubungan

saling percaya.

apa?
K : Nama saya Sw, biasa

K : kontak mata singkat, sedikit

dipanggil Sw

Menatap

mau

berkenalan

dengan perawat

tersenyum
P

Klien

klien

sambil

Senang karena klien mau

Klien mau berkenalan

berkenalan (menyebutkan

dengan

nama)

sebagai

perawat
tanda

terjadinya

tersenyum

awal

hubungan

saling percaya
P : Bagus, Mas Sw mau
berkennalan dengan saya

P : mengacungkan jempol sambil


tersenyum
K : tersenyum, expresi wajah
lesu

Senang diberi pujian tapi

Memberikan

klien

reinforcement

nampak

kurang

bersemangat dalam interaksi

kepada klien

Pemberian
positif

reinforcement

positif

berguna

untuk

menumbuhkan
percaya pada klien.

rasa

P : Selama 10 hari ini mulai pk

P : Menyentuh pundak klien,

07.00-13.30 WIB saya yang


akan merawat Mas Sw di

kontak mata
K : menatap lurus ke depan,

sini. Saya siap membantu

pandangan

mengatasi

ekspresi datar

permasalahan

mata

Klien

tidak

memberikan

Perawat

bersikap

tulus

respon terhadap perkataan

menyatakan

kesediaan

perawat

untuk membantu klien

Dengan
kesediaan
klien

kosong,

menyatakan
membantu,

akan

lebih

percaya

kepada

perawat

yang Mas Sw alami.


K:-

Evaluasi/validasi

P : Bagaimana perasaan Mas

P : mempertahankan kontak

Sw saat ini?

mata, sedikit membungkuk

Klien masih merasa enggan

Melakukan evaluasi/

dilakukan

diajak bincang-bincang

validasi

memastikan

ke arah klien

data

terhadap

klien

data
untuk

keadaan

klien saat ini

K : menatap lurus ke depan,


kontak mata singkat
K : Baik-baik saja Mbak..

Perawat harus memberi

K : menatap perawat, tersenyum


singkat

Belum bisa mengeksplorasi

Berharap

klien

mau

kesempatan klien untuk

perasaannya

mengungkapkan

mengungkapkan

perasaannya

perasaannya.
Setiap interaksi dengan

P : Mas Sw, bagaimana kalau

duduk

Duduk berhadapan dengan

Memulai kontrak waktu,

klien,

sekarang kita berbincang-

menghadap kea rah klien,

perawat, kelihatan agak ragu

menjelaskan

membuat kontrak yang

bincang

kontak mata

tentang

permsalahan yang Mas Sw


hadapi selama 10 menit?
K : Ya..terserah Mbak saja

memperbaiki

tujuan

pertemuan

terdiri dari topik, waktu

K : memperhatikan perawat,

dan tempat.

tampak ragu
K : kontak mata singkat, tatapan
mata kosong

Belum
Ada keraguan pada diri

Berharap

klien

bersikap

P : memperhatikan respon klien

klien

bisa
terbuka

menceritakan masalahnya

P : Bisa kita mulai sekarang ?


Dimana kita bisa duduk ?

perawat

hubungan

Klien tampak ragu dan tidak

Perawat

menawarkan

menatap klien, tersenyum

semangat memenuhi ajakan

kontrak waktu dan tempat

hangat

perawat

kepada klien

saling

percaya sehingga klien


tampak ragu.
Kontrak

P : Menyentuh pundak klien,

terbina

waktu

dan

tempat bisa ditawarkan


sesuai kehendak klien.

K : Memperhatikan perawat,
K : Ya Mbak..di sini saja.

tampak kurang bersemangat


K : mengangguk, memperbaiki
posisi duduk

Dengan

melibatkan

Bisa mengambil keputusan

Berharap bisa melanjutkan

klien dalam membuat

untuk memulai kontrak

bincang-bincang

kontrak

P : memperhatikan respon klien

akan

pertemuan
melatih

dalam

kien

pengambilan

keputusan.
P : BagusMas Sw bisa
menentukan

tempat

di

mana kita akan bincangbincang

tersenyum

hangat,

menganggukkan kepala

Senang
mendapat

dan

agak

malu

Memberikan

pujian

dari

reinforcement

K : tersenyum, menunduk

perawat

P : kontak mata hangat sambil

Tampak

mengingat-ingat

Menggali

mempersilahkan klien untuk

kejadian

sebelum

klien/penyebab

menjawab

dibawa ke rumah sakit

positif

kepada klien

Reinforcement

positif

berguna

untuk

meningkatkan

rasa

percaya diri klien.

K:P

Ada

kejadian

apa

sebelumnya sehingga Mas


Sw dibawa ke sini?

K
K : Nggak tahu Mbaktibatiba saya sudah ada di sini.

tampak

Apakah

ada

yang

mengganggu pikiran Mas


Sw ?

menggelengkan

kepala,

mendengarkan

dengan

sungguh-sungguh

sambil

sakit sering berkaitan

masuk rumah sakit

denga masalah utama


(core problem)

Tampak

bingung,

tidak

P : menatap klien, menyentuh


bahu
tatapan mata kosong

Berharap

klien

mampu mengingat kejadian

mengingat

sebelum masuk rumah sakit

menceritakan
sebelum

menatap klien

K : menerawang ke depan,
K : Nggak ada Mbak..saya

utama

mengerutkan dahi

P
:

Alasan masuk rumah

berpikir,

tampak bingung

klien

masalah

mampu

Menstimulasi

klien

dan

untuk mengingat suatu

kejadian

kejadian atau peristiwa

masuk

rumah

sakit
Klien

tampak

tidak

konsentrasi dalam interaksi


dengan perawat

Menggali

permasalahan

yang dihadapi klien

Mengeksplorasi
perasaan dan pikiran
klien untuk mengetahui
permasalahan
muncul

yang

bingung,

pusing.

K : menggelengkan kepala dan

(sambil bicara kacau tak

beranjak

bisa dimengerti perawat)

perawat menuju ke kamar

P : Baiklah.sekarang Mas

kalau

Mas

Sw

Terkejut

belum siap diajak interaksi

beranjak

lebih lanjut

perawat

P : terkejut, memegang tangan

Sw istirahat dulu, besuk


kita bincang-bincang lagi

meninggalkan

Klien masih bingung dan

sudah

klien

merasa lebih baik.

dan

mengantarkan

klien ke tempat tidur

klien

meninggalkan
dan

mencegah

klien
P : sambil berjalan mengikuti

melihat

berusaha
dengan

Kondisi

klien

yang

masih bingung belum


memungkinkan
membina

untuk

hubungan

memegang tangan klien

saling percaya.

Kondisi klien belum stabil,

Perawat

Dengan menenangkan

masih bingung dan butuh

menenangkan klien dan

pikiran

istirahat

menganjurkan

diharapkan klien bisa

K : tampak bingung kemudian

berusaha

beristirahat

klien

dan istirahat

merasa lebih baik dan

memejamkan mata

bisa diajak interaksi.

ANALISA PROSES INTERAKSI


Nama Klien

: Tn. Sw

Bangsal

:X

No. CM

: 039491

Mahasiswa

: Yunita Nugraheni

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

ANALISA

ANALISA

VERBAL

NON VERBAL

BERPUSAT PADA

BERPUSAT PADA

RASIONAL

KLIEN
P : Selamat pagi Mas Sw, bagaimana

P : Mendekati klien, tersenyum,

kabarnya hari ini?

mengulurkan

tangan

untuk

PERAWAT

Klien berespon terhadap

Memberikan

sapaan perawat.

terapeutik,

berjabat tangan

salam
menyapa

klien dengan ramah.

Selalu memberikan salam terapeutik


ketika

bertemu

klien

akan

mempererat hubungan saling percaya.

K : Menoleh ke arah perawat,


membalas senyuman

Klien

K : membalas uluran tangan


K : Pagi Mbak.

mau

menunjukkan

perawat untuk berjabat tangan

Klien

menjawab

sambil tersenyum

perawat.

salam

P : kntak mata, tersenyum

menjawab
respon

awal

salam
yang

Merasa senang karena

positif untuk terbinanya hubungan

klien

saling percaya.

mau

membalas

salam perawat.

Unutk mengetahui daya ingat jangka


pendek klien.

P : duduk berhadapan dengan


P : Apakah Mas Sw masih ingat dengan
saya?Coba Mas Sw ingat-ingat, kita
pernah berbincang-bincang kemarin.

klien, mempertahankan kontak

Mengingat-ingat

mata.

yang pernah menemuinya.

memperbaiki

perawat

duduknya

Mengevaluasi
klien
perkenalan

sambil mengamati perawat.

memori
terhadap

yang

telah

dilakukan.

memperhatikan

untuk membina hubungan saling


klien,

tersenyum
P : Nama saya Yunita Nugraheni, biasa

K : Oo.Mbak Yunita.

Klien

tidak

mampu

mengingat nama perawat.

Memaklumi klien yang

percaya.

tidak mampu mengingat

Reinforcement bisa memguatkan apa

nama perawat.

yang diucapkan klien.

P : mempertahankan kontak mata,

dipanggil Yunita. Siapa Mas nama


saya?

Perkenalan sebagai langkah awal

sedang berpikir
P

Evaluasi/validasi unutk menentukan

tersenyum
K : tersenyum, mengangguk
K

:
kepala

keadaan klien masih bingung, sulit


diingat oleh klien.

K : mengerutkan dahi, tampak


K : Siapa ya Mbak, saya lupa namanya.

Perkenalan yang dilakukan dalam

mengangguk-anggukkan

masalah yang muncul saat ini.


Memperhatikan

Memperkenalkan

diri

perkenalan yang dilakukan

lagi untuk mengingtakan

Kesadaran klien ditunjukka dengan

perawat.

klien.

adanya keinginan untuk pulang dan


ingat akan keluarganya.

P : Mas Sw tampaknya lebih segar hari ini.


Bagaimana perasaan Mas Sw saat ini ?

P : tersenyum, mengangguk

Klien

P : menyentuh pundak klien,

kembali nama perawat.

menatap

klien

sambil

tersenyum
K : saya baik-baik saja Mbak, saya ingin
pulang. Kapan keluarga

menjemput

saya Mbak ?

menyebutkan

reinforcement
Melakukan

K : tersenyum, kontak mata

dan

evaluasi/validasi tentang

K : menatap perawat, menunggu

dibanding kemarin.

perasaan klien hari ini.

Mulai muncul kesadaran

Merasa senang karena

pada diri klien.

klien

bersemangat

kepercayaan pada diri klien dan


menjelaskan tujuan klien dirawat.

jawaban.

P : menyentuh bahu klien, kontak

perawatan dan pengobatan lanjut agar

mata, sedikit membungkuk kea

kondisinya lebih bagus lagi jadi belum

rah klien

diijinkan pulang. Kalau keluarga Mas

mulai

K : tampak sedih, menunduk

Klien sedih karena belum

Memberikan

diijinkan pulang.

reinforcement
menjelaskan

menengok Mas Sw di sini.

pengobatan

K:sekarang

Kontrak topik, tampat dan waktu


selalu

dilakukan

pada

tiap

kali

interaksi.

Sw tak ada kesibukan pasti akan

kalau

muncul

kesadarannya.

baik. Tapi Mas Sw masih butuh

Bagaimana

dengan

menganggukkan kepala.

P : bagusjika Mas Sw sudah merasa lebih

Reinforcement untuk menumbuhkan

Klien tampak lebih segar

P : tersenyum, kontak mata

Memberikan

kita

berbincang-bincang tentang masalah

dan
perlunya

Kien menyetujui kontrak tanda mulai


terbinanya hubungan saling percaya.

dan

Alasan masuk rumah sakit pada

perawatan

lanjut

serta

pasien baru sering berkaitan dengan

berhrap

klien

bisa

masalah utama.

menerima

penjelasan

yang Mas Sw hadapi sehingga Mas Sw

P : memperbaiki posisi duduk,

di bawa ke sini ? Kita berbincang-

kontak mata, mempersilahkan

Bila klien bicara kacau, perawat

bincang di sini saja selama 10 menit ?

klien untuk menjawab

membutuhkan

K : Ya Mbak..

K : menatap lurus ke depan,


pandangan menerawang

P : Baiklah Mas Sw, ada kejadian apa di


rumah sehingga Mas Sw dibawa ke sini

perawat.

Klien

tampak

sedang

memikirkan sesuatu.

Melakukan

kontrak

pertemuan

meliputi

K : menganggukkan kepala

topik, tempat, dan waktu

P : tersenyum

dan

berharap

klien

teknik

komunikasi

yang tepat seperti focusing.

Eksplorasi perasaan dan menyatakan

menyetujui kontrak yang

kesediaan

membantu

bisa

dibuat.

membangkitkan motivasi klien untuk

P : kontak mata hangat sambil


mempersilahkan klien untuk

Menyetujui kontrak yang

Senang

karena

klien

ditawarkan perawat.

menyetujui kontrak.

Klien dengan waham mempunyai

menjawab
K
K : Nggak tahu Mbak, saya kerja di Jakarta
K
P
Mas Sw, bisa

mengerutkan

menggelengkan

kepala,

Tampak

mengingat-ingat

Menggali

kejadian

sebelum

klien/penyebab

klien

dibawa ke rumah sakit.

masalah
utama

masuk rumah sakit.

memperhatikan

Perawat tidak boleh menyangkal dan


membenarkan pernyataan klien tapi

dengan

pernyataan klien.

sambil

Perawat mengobservasi perilaku klien

menatap klien

Masih

kepada saya ? Saya siap membantu Mas


P : menatap klien, menyentuh
bahu,

budaya klien.

perlu melakukan konfrontasi atas

sungguh-sungguh

diceritakan

SW.

sesuai dengan realita dan lingkungan

tatapan lurus ke depan

P : Apakah ada sesuatu yang menjadi


pikiran

mata,

perawat,

dahi

oleh keluarga saya, dst (bicara kacau


tak jelas)

keyakinan yang terus menerus tidak

memperhatikan

kontak

sebagai tukang batu kemudian saya


pulang jalan kaki lalu di bawa ke sini

mengungkapkan masalahnya.

menunjukkan

agak

bingung,

Berharap klien mampu

belum mampu mengingat

mengingat

sepenuhnya

menceritakan

sikap

empati

terkait dengan wahamnya.

dan
kejadian

Konfrontasi dilakukan untuk meminta

sebelum masuk rumah

tanggapan klien atas keyakinannya

sakit.

yang tidak sesuai dengan realita.

K : mengerutkan dahi seperti


K : Saya dimasuki roh Sunan Kalijogo

mengingat-ingat sesuatu

Masih

mengingat-ingat

Memberi

kesempatan

sehingga saya punya ilmu dan kekuatan

kejadian

yang

terjadi

klien

lebih

sebelum

klien

masuk

mengungkapkan

yang

laindst

tidak

dimiliki

orang

(bicara

kacau,

susah

K : berbicara sambil menggerak-

dipahami)

gerakkan

P : Bagaimana Mas Sw tahu kalau dimasuki


roh Sunan Kalijogo ? Apa yang Mas Sw

rumah sakit.

tangannya,

pandangan lurus ke depan

untuk

perilaku

perasaannya

dan

menyatakan

kesediaan

dahi, menunggu penjelasan


K

:
tangannya

menggerak-gerakkan

terkait

dengan

wahamnya.

Bila respon klien terhadap wahamnya


Klien

P : menatap klien, mengerutkan

klien

untuk membantu.

P : memperhatikan klien

rasakan ?

Perawat harus selalu mengobservasi

tidak

berbicara
sesuai

mengarah

ke

kacau

Tidak menyangkal dan

sudah

realita,

tidak

memfokuskan

waham

keyakinan klien.

membenarkan

selesai,

perawat
pembicaran

kembali
sesuai

tujuan interaksi/topik.

kebesaran.
Sikap empati menunjukkan bahwa

K : Roh itu menyatu dengan jiwaku

perawat bisa memahami perasaan

sehingga semua kekuatan bersemayam


di tubuhku.

K : sambil terus menggerakgerakkan tangannya

P : Kekuatan seperti apa ? Apakah saya bisa


melihatnya?

Melakukan

konfrontasi

ilmu dan kekuatan yang

terhadap

pernyataan

dia maksudkan.

klien.

memperhatikan

klien,

Penolakan, kekerasan, aniaya fisik

klien

bisa mempengaruhi harga diri klien

menunjukkan kekuatan yang

yang dapat memunculkan adanya

mempersilakan
dimaksud
K

Keyakinan/waham

tersenyum

sambil

memperbaiki posisi duduknya


K

klien

sambil

Bila ada orang lain mengalami hal

diri klien.

klien.

yang sama bisa membuat klien


merasa tidak sendiri.

menarik

Klien akan menunjukkan

Masih

nafas dalam dan memejamkan

kekuatan yang dimilikinya.

konfrontasi

saya,

selama

di

P : kontak mata, menunjukkan

seperti

sikap terbuka, mempersilahkan

dengan

menatap

perawat,

Klien

memperagakan

kekuatan

masalah dengan teman atau pekerjaan ?

sedih

dimaksudkan.

memerhatikan

perawat

melakukan evaluasi subyektif tentang

kekuatan

bincang.

yang

terminasi,

klien

setelah

bincang-

Hubungan saling percaya terbina bila


klien

mampu

mengungkapkan

tentang permasalahannya dan merasa

mengerutkan dahi kmd tampak


P

fase

perasaan

klien untuk menjawab


K

Pada

klien

diyakinimya.

Jakarta ada masalah apa ? Mungkin


K : Saya kerja sebagai tukang batu tapi

melakukan

meminta
menunjukkan

kekuatan yang dimaksudkan. Sekarang

waham.

verbal dan non verbal

P : memperhatikan respon klien


P : Baiklah, Mas Sw sudah menunjukkan

respon

masih melekat erat pada

mata

kepada

Memperhatikan

menggerak-gerakkan

tangannya

ceritakan

klien.

P : memperhatikan respon klien


P

K : Ya..kekuatan seperti ini.

Klien mendemonstrasikan

yang

Memperhatikan
klien

respon
terhadap

wahamnya.

membutuhkan perawat.
Menggali alasan masuk rumah sakit
untuk menentukan masalah yang

dengan

dihadapi klien.

mandor saya orang Karang Wader

sungguh-sungguh,

Dalam membina hubungan saling

sering marah dan memukuli saya, upah

menunjukkan sikap empati

percaya,

saya juga tak dibayar penuh. Kemudian

K : tampak sedih dan putus asa

Mengingat-ingat kejadian

Memfokuskan

saya pulang jalan kaki karena tak punya

di Jakarta yang membuat

pembicaraan

uang.

klien merasa tertekan.

mengarah pada penyebab

perawat

harus

bersikap

empati dan menerima klien apa


yang

adanya.

P : Mas Sw, tahu kenapa mandornya berbuat


seperti itu ? Apakah teman lain juga ada

P : memperhatikan respon klien

munculnya masalah pada

Reinforcement

K : pandangan menerawang ke

klien.

membangkitkan percaya diri klien.

yang mendapat perlakuan seperti itu ?

depan

Pada

fase

positif
terminasi

untuk
perawat

memberikan rencana tindak lanjut


K : Saya tidak tahu Mbak.temanku
kadang juga ada yang diperlakukan

seperti itu.

menggelengkan

kepala,

menatap perawat
P

P : Baiklah.bagus sekali Mas Sw

memperhatikan

klien,

menganggukkan kepala.

Sedih ketika menceritakan

Menunjukkan

sikap

pengalamannya di Jakarta

empati

klien

yang

menceritakan

Pada

pengalaman yang tidak

mengakhiri

menyenangkan.

membuat kontrak yang akan datang

sering

perlakuan

mendapat

kasar

dari

mandornya.

ketika

mampu menceritakannya dengan saya.


P : menatap klien, tersenyum

setelah kita bincang-bincang ?

K : tersenyum, kontak mata

Masih

K : Saya senang Mbak, ada teman yang bisa


ngajak saya ngobrol.

tampak

sedih

P:tersenyum,

Berusaha

mengenang

lebih

pengalamannya di Jakarta.

mengenai

K : tersenyum, menatap perawat

P : Coba ingat-ingat kembali , ada kejadian

dalam

lagi

bahu

tidak sendiri.

K : kontak mata, mengangguk

merasa

senang

diperhatikan oleh perawat

Memberikan
reinforcement
melakukan

ekspresi

wajah

sedih,

dan
evaluasi

subyektif.

menunduk
P : mendengarkan, kontak mata

Menunjukkan

sikap

hubungan

saling

perawat.

mengalami

Klien

terjalin

klien.
Bersyukur klien merasa

pengalaman

Telah

kontrak dan merasa membutuhkan

Klien merasa tidak sendiri

sampai di rumah saya dibawa keluarga


saya ke sini.

sambil

kekerasan yang dialami

P : menatap klien, menyentuh


kemudian

pertemuan

percaya sehingga klien menyetujui

yang tidak menyenangkan.

K : Saya dari Jakarta stress Mbak, pulang


(keluyuran)

perawat

tindak

apa sebelumnya sehingga Mas Sw

kaki

terminasi

mengeksplore

menganggukkan

kepala

jalan

fase

meliputi topik, tempat dan waktu.

Sekarang bagaimana perasaan Mas Sw

dibawa kemari ?

untuk klien.

Senang

karena

bisa

P : Bagus .Mas Sw mampu mengingatnya

menganggukkan kepala

dengan baik. Coba nanti diingat-ingat

menerima hubungan saling

membina

percaya.

saling percaya dengan

kembali apa yang masih menjadi


masalah Mas Sw selama ini.
K : Ya Mbak

hubungan

klien.
P : menyentuh bahu klien, kontak
mata

P : Baiklah Mas Sw, pertemuan kita kali ini

Klien

akan

mulai

Mengeksplorasi

cukup. Bagaimana kalau kita bertemu

menjelaskan alasan masuk

penyebab klien dibawa

lagi besuk Senin pk 08.00-08.30 untuk

rumah sakit.

ke rumah sakit.

Klien menejelaskan alasan

Bersikap empati terhadap

masuk rumah sakit.

ungkapan perasaan klien.

mendiskusikan

tentang

kemampuan

K : kontak mata, mengangguk

yang Mas Sw miliki ?Kita berbincangbincang di sini lagi ?


K: Ya Mbak..besuk Senin kita ketemu
lagi. Terima kasih Mbak

P : kontak mata, tersenyum,


mempersilahkan klien untuk
menjawab
K : kontak mata, tersenyum

Menyetujui

anjuran

perawat

Memberikan
reinforcement positif dan

K : mengangguk, tersenyum

rencana

P : kontak mata, tersenyum

untuk klien.

Memperhatikan

kontrak

yang ditawarkan perawat.

tindak

Mengakhiri
dan
untuk

lanjut

pertemuan

membuat

kontrak

pertemuan

berikutnya.

Menyetujui

kontrak

pertemuan berikutnya.

Merasa senang karena


klien menyetujui kontrak
pertemuan berikutnya.

You might also like