Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Aisyah Putri Nuriawati
NIM P.17420113002
dengan Leukemia Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Pihak-pihak tersebut adalah:
1. Dosen pengampu mata kuliah Ilmu Keperawatan Anak I
2. Teman-teman kelas 2A1 prodi DIII Keperawatan Semarang yang juga telah
mendukung penulis dalam membuat makalah.
Penulis telah berusaha sebaik-baiknya untuk menyusun makalah ini. Namun,
makalah ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Leukemia
2.2 Etiologi Leukemia
2.3 Patofisiogi Leukemia
2.4 Manifestasi Klinis
BAB III PEMBAHASAN
Konsep Asuhan Keperawatan
Pada Anak Dengan Leukemia
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leukemia (kanker darah) merupakan suatu penyakit yang
ditandai dengan pertambahan jumlah sel darah putih (leukosit).
Pertambahan ini sangat cepat dan tidak terkendali serta bentuk sel-sel
darah putihnya tidak normal. Beberapa ahli menyebut leukemia
sebagai keganasan sel darah putih (neoplasma hematology). Leukemia
ini sering berakibat fatal meskipun leukemia limpositik yang menahun
(chronic lympocytic leucaemia), dahulu disebut sebagai jenis leukemia
yang bisa bisa bertahan lama dengan pengobatan yang intensif.
Kemungkinan anak-anak terkena kanker cukup tinggi. Mengingat
tingginya risiko anak-anak terkena kanker dan tumor, diingatkan
bahwa para orangtua perlu perhatian dan kesigapan. Terutama
terhadap anak-anak yang memiliki gejala-gejala mirip dengan gejala
kanker. Lebih ditekankan para orangtua, terutama masyarakat awam,
mengetahui dan mendapatkan informasi cukup tentang kanker dan
tumor yang menyerang anak-anak. Masyarakat diharapkan tahu
banyak,
sadar,
percaya,
dan
akhirnya
berbuat
sesuatu
untuk
dari
orang
dewasa,
karena
mereka
masih
di
usia
menganalisa
leukemia.
3. Mahasiswa
menyusun
mampu
data
dengan
rencana
dan
masalah
intervensi
keperawatan terhadap
klien anak dengan leukemia.
4. Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai dengan
intervensi
keperawatan yang telah disusun.
5. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap implementasi
keperawatan
yang telah dilaksanakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Leukimia
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah
berupa poliferasi sel hemopoetik muda yang di tandai oleh adanya
kegagalan sumsum tulang dalam pembentuk sel darah normal dan
adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain. (Kapita Selekta kedokteran,
2000).
2.2 Etiologi Leukemia
Penyebab leukemia masih belum diketahui secara pasti hingga kini.
Menurut hasil penelitian, orang dengan faktor risiko tertentu lebih
meningkatkan risiko timbulnya penyakit leukemia.
1. Host
a. Umur, jenis kelamin, ras
Insiden leukemia secara keseluruhan bervariasi menurut umur.
LLA merupakan leukemia paling sering ditemukan pada anak-
anak, dengan puncak insiden antara usia 2-4 tahun, LMA terdapat
pada umur 15-39 tahun, sedangkan LMK banyak ditemukan
antara umur 30-50 tahun. LLK merupakan kelainan pada orang
tua (umur rata-rata 60 tahun). Insiden leukemia lebih tinggi pada
pria dibandingkan pada wanita. Tingkat insiden yang lebih tinggi
terlihat di antara Kaukasia (kulit putih) dibandingkan dengan
kelompok kulit hitam.
Leukemia menyumbang sekitar 2% dari semua jenis kanker.
Menyerang 9 dari setiap 100.000 orang di Amerika Serikat setiap
tahun. Orang dewasa 10 kali kemungkinan terserang leukemia
daripada anak-anak. Leukemia terjadi paling sering pada orang
tua. Ketika leukemia terjadi pada anak-anak, hal itu terjadi paling
sering sebelum usia 4 tahun.
Penelitian Lee at all (2009) dengan desain kohort di The Los
Angeles County-University of Southern California (LAC+USC)
Medical Centre melaporkan bahwa penderita leukemia menurut
etnis terbanyak yaitu hispanik (60,9%) yang mencerminkan
keseluruhan populasi yang dilayani oleh LCA + USA Medical
Center. Dari pasien non-hispanik yang umum berikutnya yaitu
Asia (23,0%), Amerika Afrika (11,5%), dan Kaukasia (4,6%).
b. Faktor Genetik
Insiden leukemia pada anak-anak penderita sindrom down
adalah 20 kali lebih banyak daripada normal. Kelainan pada
kromosom
21
dapat
menyebabkan
leukemia
akut.
Insiden
dalam
keluarga.
Kemungkinan
untuk
mendapat
CI=1,32-10,99)
artinya
orang
yang
menderita
merupakan
salah
satu
faktor
risiko
untuk
penelitian
yang
menunjukkan
bahwa
merokok
kromosom
menambahkan
perubahan
atau
struktur
dapat
meliputi
menghilangkan
termasuk
perubahan
seluruh
translokasi
angka,
yang
kromosom,
atau
(penyusunan
kembali),
delesi, inversi dan insersi. Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih
keganasan.
Perubahan
tersebut
seringkali
melibatkan
a.
b.
disebabkan
oleh
sindrom
kegagalan
sumsum
tulang.
d.
BAB III
PEMBAHASAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKEMIA
3.1 Pengkajian
1. Identitas Klien dan Penanggungjawab
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri tulang sering terjadi, lemah nafsu makan menurun, demam (jika disertai
infeksi) juga disertai dengan sakit kepala.
b. Riwayat Perawatan Sekarang
c. Riwayat Perawatan Sebelumnya
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Insiden LLA lebih tinggi berasal dari saudara kandung anak-anak yang
terserang terlebih pada kembar monozigot (identik).
e. Riwayat Tumbuh Kembang
Bagaimana pemberian ASI, adakah ketidaknormalan pada masa pertumbuhan
dan kelainan lain ataupun sering sakit-sakitan.
3. Pemeriksaan Fisik
c.
d.
e.
f.
Kaji adanya
1)
2)
3)
4)
5)
Hematuria
Hipertensi
Gagal ginjal
Inflamasi disekitar rectal
Nyeri
(Suriadi,R dan Rita Yuliani, 2001: 178)
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah tepi dan
pemeriksaan sumsum tulang.
a. Pemeriksaan Darah Tepi
Pada penderita leukemia jenis LLA ditemukan leukositosis (60%) dan kadangkadang leukopenia (25%). Pada penderita LMA ditemukan penurunan eritrosit dan
trombosit. Pada penderita LLK ditemukan limfositosis lebih dari 50.000/mm3,
sedangkan pada penderita LGK/LMK ditemukan leukositosis lebih dari
50.000/mm3.
b. Pemeriksaan Sumsum Tulang
Hasil pemeriksaan sumsum tulang pada penderita leukemia akut ditemukan
keadaan hiperselular. Hampir semua sel sumsum tulang diganti sel leukemia
(blast), terdapat perubahan tiba-tiba dari sel muda (blast) ke sel yang matang tanpa
sel antara (leukemic gap). Jumlah blast minimal 30% dari sel berinti dalam
sumsum tulang. Pada penderita LLK ditemukan adanya infiltrasi merata oleh
limfosit kecil yaitu lebih dari 40% dari total sel yang berinti. Kurang lebih 95%
pasien LLK disebabkan oleh peningkatan limfosit B. Sedangkan pada penderita
LGK/LMK ditemukan keadaan hiperselular dengan peningkatan jumlah
megakariosit dan aktivitas granulopoeisis. Jumlah granulosit lebih dari
30.000/mm3.
5. Analisa Data
a. Data Subjektif
Data Subjektif yang mungkin timbul pada penderita leukemia adalah sebagai
berikut.
1) Lelah
2) Letargi
3) Pusing
4) Sesak
5) Nyeri dada
6) Napas sesak
7) Priapismus
8) Hilangnya nafsu makan
9) Demam
10) Merasa cepat kenyang
11) Waktu ycng cukup lama
12) Nyeri Tulang dan Persendian.
b. Data Objektif
Data Subjektif yang mungkin timbul pada penderita leukemia adalah sebagai
berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b.
c.
d.
Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
e.
f.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia,
malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
g.
h.
i.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada
penampilan.
3.3 Intervensi
Rencana keperawatan merupakan serangkaian tindakan atau intervensi untuk
mencapai tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan adalah
preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang
harus dilakukan oleh perawat. Berdasarkan diagnosa yang ada maka dapat disusun
rencana keperawatan sebagai berikut (Wong,D.L: 2004)
Diagnosa
a.
Tujuan
Keperawatan
Resiko infeksi Anak
berhubungan
dengan
Intervensi
menurunnya
infeksi
sistem pertahanan
tubuh
dengan baik
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada
organisme infektif
4. Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk
semua prosedur invasive
Rasional:
untuk
mencegah
kontaminasi
Intoleransi
Terjadi
aktivitas
peningkatan
berhubungan
toleransi aktifitas
aktifitas sehari-hari
Rasional: menentukan
dengan
kelemahan akibat
anemia
derajat
perhatikan
dan
efek
ketidakmampuan
2. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat
tanpa gangguan
Rasional: menghemat energi untuk aktifitas dan
regenerasi seluler atau penyambungan jaringan
3. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada
aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan
Rasional: mengidentifikasi kebutuhan individual
menunjukkan
ekimosis
berhubungan
Rasional:
perdarahan
dengan
karena
perdarahan
memperberat
penurunan
jumlah trombosit
Resiko
kekurangan
tinggi
kemoterapi
Rasional: untuk mencegah mual dan muntah
volume
cairan
berhubungan
dengan mual dan
muntah
yang
menyengat
dapat
Perubahan
Pasien
efek
samping
agen
kemoterapi
oral
Rasional: untuk mendapatkan tindakan yang
segera
2. Hindari mengukur suhu oral
Rasional: untuk mencegah trauma
3. Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator
berujung kapas, atau jari yang dibalut kasa
Rasional: untuk menghindari trauma
4. Berikan pencucian mulut yang sering dengan
cairan salin normal atau tanpa larutan bikarbonat
Rasional: untuk menuingkatkan penyembuhan
5. Gunakan pelembab bibir
Rasional: untuk menjaga agar bibir tetap lembab
dan mencegah pecah-pecah (fisura)
6. Hindari penggunaan larutan lidokain pada anak
kecil
Rasional: karena bila digunakan pada faring,
dapat
menekan
mengakibatkan
refleks
resiko
muntah
aspirasi
dan
yang
dapat
menyebabkan kejang
7. Berikan diet cair, lembut dan lunak
Rasional: agar makanan yang masuk dapat
ditoleransi anak
8. Inspeksi mulut setiap hari
Rasional: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
9. Dorong masukan cairan dengan menggunakan
sedotan
Rasional: untuk membantu melewati area nyeri
10. Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen
peroksida dan susu magnesia
Rasional: dapat mengiritasi jaringan yang luka
dan dapat membusukkan gigi, memperlambat
penyembuhan dengan memecah protein dan
dapat mengeringkan mukosa
11. Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan
Rasional: untuk mencegah atau mengatasi
mukositis
12. Berikan analgetik
Rasional: untuk mengendalikan nyeri
Perubahan nutrisi Pasien mendapat 1. Dorong orang tua untuk tetap rileks pada
kurang
dari nutrisi
yang
yang
berhubungan
serta kemoterapi
dengan
anoreksia,
malaise,
samping
kemoterapi
dan
atau stomatitis
optimal
3. Berikan makanan yang disertai
suplemen nutrisi gizi, seperti susu
bubuk atau suplemen yang dijual bebas
Rasional: untuk memaksimalkan kualitas intake
nutrisi
4. Izinkan anak untuk terlibat dalam
persiapan
dan
pemilihan
makanan
kebutuhan
ditingkatkan
begitu
jaringan
juga
metabolik
cairan
untuk
peranan
penting
dalam
yang Pasien
mengalami nyeri
sampai 5
dengan
efek atau
nyeri
fisiologis
leukemia
tingkat
dapat
anak
yang
diterima 2. Jika mungkin, gunakan prosedurprosedur (misal pemantauan suhu non invasif,
alat akses vena
Rasional: untuk meminimalkan rasa
tidak aman
3. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri
dengan derajat kesadaran dan sedasi
Rasional:
untuk
menentukan
kebutuhan
Kerusakan
integritas
Pasien
kulit mempertahankan
berhubungan
integritas kulit
dengan
pemberian agens
kemoterapi,
sirkulasi
dan
radioterapi
mengiritasi kulit
4. Kaji kulit yang kering terhadap efek samping
terapi kanker
Rasional: efek kemerahan atau kulit kering dan
pruritus, ulserasi dapat terjadi dalam area radiasi
pada beberapa agen kemoterapi
5. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan
menepuk kulit yang kering
Rasional: membantu mencegah friksi atau trauma
kulit
6. Dorong masukan kalori protein yang adekuat
Rasional: untuk mencegah keseimbangan
nitrogen yang negative
7. Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas
Gangguan
citra Pasien
tubuh
keluarga
berhubungan
menunjukkan
dengan
atau
alopesia perilaku
perubahan positif
cepat
penampilan
pada
koping
3.4 Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil
yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah sebagai berikut.
a. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
b. Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya
c.
d.
e.
f.
g.
menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga
menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga
mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama
anak.
k. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dan anak
mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada
tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka simpulan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut. Pada tahap pengkajian yaitu saat
pemeriksaan fisik, kaji adanya tanda-tanda anemia (pucat, kelemahan, sesak, nafas
cepat), kaji adanya tanda-tanda leucopenia (demam, infeksi), kaji adanya tanda-tanda
trombositopenia (ptechiae, purpura, perdarahan membran mukosa), kaji adanya tandatanda invasi ekstra medulola (limfadenopati, hepatomegali, splenomegali), kaji adanya
pembesaran testis, kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi disekitar
rectal, dan nyeri. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan darah tepi dan
pemeriksaan sumsum tulang.
Menurut Wong, D.L (2004 :596 610) , diagnosa pada anak dengan leukemia adalah
resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh, intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia, resiko terhadap cedera :
perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit, resiko tinggi
kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah, perubahan membran
mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi,
perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
yang
berhubungan
dengan
anoreksia,malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis, lalu
nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia, kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas, dan gangguan
citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan.
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran pemulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1.
mengenai asuhan
keperawatan pada anak dengan leukemia
2.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, Kliegman, Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC
Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit Edisi 2.Jakarta:EGC
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Salemba Merdeka.
Suriadi & Rita. 2006. Asuhan Keperawatan anak Edisi 2. Jakarta:Sagung Seto