You are on page 1of 5

PORTOFOLIO

Kasus-2
Topik: Tumor suspect Kista Ateroma Regio Retroauricula
Tanggal (Kasus) : 7 Januari 2015
Presenter : dr. Gerry Irawan
Tanggal Presentasi : Hari ini
Pendamping : dr. Asep Zainudin, SpPK
DPJP : dr. Oyon Istambul SpB
Tempat Presentasi : RSUD Sekayu
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Neonatus
Deskripsi : Remaja Laki-laki, 17 tahun, Tumor susp. Kista Ateroma Regio Retroauricula
Tujuan : Diagnosis dan Tatalaksana ekstirpasi jaringan Tumor
Bahan Bahasan :
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Pustaka
Cara membahas
Diskusi
Presentasi dan diskusi
Email
Pos
Data
Pasien :

Nama : An. AS Umur 17 tahun Perkerjaan: Pelajar


No. Reg :
Alamat : LK 1 Kayuara RT 03 RW 02, Sekayu, Muba
106357
Agama : Islam
Nama RS: RSUD Sekayu
Telp : 0714 321045 Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi:
1 Diagnosis / Gambaran Klinis: Kista Ateroma Regio Retroauricula, Benjolan tanpa nyeri,
terfiksir dan semakin lama semakin membesar dan seringkali terdapat Puncta yang
merupakan muara kelenjar yang tersumbat
2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah berobat sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama
Sebelumnya
4. Riwayat Keluarga : Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal.
5. Riwayat Pekerjaan : Os belum bekerja
6. Lain-lain : Riwayat Imunisasi: Imunisasi dasar lengkap
Daftar Pustaka:
1. Sjamsuhidrajat R, De Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2004
2. Rata, IGAK. Tumor Kulit, dalam Djuanda A e. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 4.
2005
3. BedahMinor.com, diakses tanggal 14 Januari 2014
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis Kista Ateroma
2. Penatalaksanaan Kista Ateroma

Subjektif
Alloanamnesis (Orang Tua Pasien)
Pasien mengeluh timbul benjolan di belakang telinga sejak 2 tahun yang lalu, awalnya
benjolan hanya sebesar jarum pentul, semakin lama semakin membesar hingga saat ini
sebesar jari kelingking. Benjolan tidak terasa nyeri dan terfiksir. Benjolan tersebut
menganggu pasien ketika pasien menggunakan kacamata, lalu pasien berobat ke Poli
Bedah RSUD Sekayu.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sering gatal dan sering pilek disangkal
Riwayat pernah sesak sebelumnya tidak ada
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Riwayat sesak nafas dalam keluarga disangkal
Riwayat batuk lama dalam keluarga disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita merupakan anak pertama. Ayah penderita bekerja sebagai wiraswasta. Ibu
penderita seorang ibu rumah tangga. Kesan: SosioEkonomi menengah

Objektif
Dari hasil anamnesis pasien yang mengarah ke Kista Ateroma, lalu di lakukan
pemeriksaan fisik lengkap atas pasien
Keadaan Umum:
Kesadaran Compos mentis
Nadi 76 kali/ menit, isi dan tegangan cukup, reguler
Pernapasan 18 kali/ menit
Suhu 36,7 oC
Berat badan 57 kg
Tinggi badan 165 cm
Keadaan Spesifik:
Kulit: Turgor kulit normal, Anemis (-), Jaundice (-)
Kepala: Rambut hitam, tidak mudah dicabut
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil
bulat, isokor, 3 mm
Hidung: Sekret tidak ada
Telinga: Sekret tidak ada, terdapat Tumor ukuran 3 x 2 x 1 cm, terfiksir, nyeri
tekan (-), puncta (+), ulkus (-).
Mulut: Mukosa mulut kering (-), Stomatitis (-)
Tenggorok: Dinding faring tidak hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis
Leher: Perbesaran KGB tidak ada
Thorax
Paru-paru
Inspeksi: statis dan dinamis simetris

Palpasi: stremfremitus kanan = kiri


Perkusi: sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi: vesikuler (+) normal.

Jantung
Inspeksi: pulsasi, iktus cordis dan voussour cardiaque tidak terlihat
Palpasi: thrill tidak teraba
Perkusi: jantung dalam batas normal
Auskultasi: HR=76 kali/ menit, irama reguler, murmur dan gallop tidak
ada, Bunyi Jantung I dan II normal
Abdomen
Inspeksi: datar
Palpasi: lemas, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: timpani
Auskultasi: bising usus (+) normal
Lipat paha dan genitalia: Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada
Ekstremitas: Akral dingin tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak ada
Fungsi Motorik: dbn
Fungsi Sensorik: dbn
Fungsi Nervi Kraniales: dbn
GRM: Kaku Kuduk (-), Brudzinsky I, II (-), Kernig sign (-)

Assessment

Kista Ateroma
Definisi
Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis,
yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada
muara kelenjar tersebut.Tumor jinak di kulit yang terbentuk sebagai akibat tersumbatnya
muara kelenjar sebasea.
Patofisiologi
Terbentuk akibat sumbatan pada muara kelenjar sebasea, oleh karena itu ditemukan puncta
berbentuk titik kehitaman sebagai muara kelenjar di kulit yang tersumbat. Sekret kelenjar
sebacea yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam kantung kelenjar, lama
kelamaan membesar dan terlihat sebagai masa tumor yang berbetuk lonjong sampai bulat,
berbatas tegas, berdinding tipis, tidak terfiksir ke dasar, tetapi melekat pada dermis di
atasnya. Isi kista adalah bubur eksudat berwarna putih abu-abu yang berbau asam.
Epidemiologi
Sering terjadi dimulai pada usia 20 sampai 30-an, predileksi pada pria dua kali lebih banyak
dibanding pada wanita.

Perhatikan adanya puncta diatas masa


Diagnosa
Tampak bulat atau oval, superficial-subkutan, batas tegas, ada puncta berupa titik kehitaman
yang letaknya biasanya dipermukaan kulit tepat ditengah masa. Batas tegas, konsistensi lunak
sampai kenyal, umumnya tidak nyeri, Predileksi di bagian tubuh yang berambut (kepala,
wajah, belakang telinga, leher, punggung, dan daerah genital).
Diagnosis banding
Lipoma, limfadenitis.
Terapi
Terapi Antibiotik diberikan jika terdapat tanda adanya infeksi yaitu kemerahan dan inflamasi,
seringnya adalah infeksi bakteri staphylococci. Ekstirpasi menyertakan kulit dan puncta
untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh. Bila terjadi infeksi
sekunder dan terbentuk abses, dilakukan insisi, evakuasi dan drainase. Setelah tenang (3-6
bulan) dapat dilakukan operasi definitif
Teknik operasi
1. Lakukan tindakan aseptik.
2. Tutup dengan duk bolong
3. Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrate) dengan lidocaine 2%
4. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, berbentuk elips, dengan panjang sejajar
dengan garis Langers

1. Insisi kulit sampai subkutis.


2. Pegang ujung insisi dengan klem dan angkat

1. Lakukan diseksi tajam dengan gunting menelusuri masa kesekelilingnya


2. Usahakan kista tidak pecah
3. Jika masa sudah terangkat, potonglah jaringan bagian bawah

1. Perdarahan dirawat
2. Jahit luka operasi lapis demi lapis.
3. Masa dibelah dan dilihat isinya kemudian dikirim ke patologi anatomi
4

Plan

Pemeriksaan Penunjang
Hematologi:
HB: 12,2 gr/dl
HT: 37 %
Leukosit: 7200/mm3
Trombosit: 249.000/mm3
Hitung Jenis Sel: 0/1/3/62/30/4
CT: 5 menit
BT: 3 menit
BSS: 98 mg/dl
Tatalaksana
Non Farmakologi:
Informed Consent
Pre Operasi
Ekstirpasi Massa Tumor
Farmakologi:
Amoxiclaf 3 x 500 mg p.o
Asam Mefenamat 3 x 500 mg p.o k/p
Vit C 1 x 1 p.o

You might also like