Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan fungsi otak
menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progresif atau statis. Ensefalopati yang terjadi sejak
dini dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologis. Pasien dengan ensefalopati
dapat mengalami kemunduran dalam fungsi kognitif umum, prestasi akademis, fungsi
neuropsikologik dan kebiasan. Skor intelegensi pasien yang mengalami ensefalopati juga
rendah jika dibandingkan anak seusianya. Dari segi prestasi akademis, pasien akan mengalami
kesulitan untuk membaca, mengeja dan aritmatik. Sedangkan fungsi neuropsikologikal dapat
menjadi hiperaktif maupun autis.(1)
Angka kejadian ensefalopati secara umum belum banyak diteliti, penelitian dilakukan pada
masing-masing jenis ensefalopati. Penelitian yang dilakukan di London, menunjukkan bahwa
angka kejadian ensefalopati hipoksik iskemik mencapai 150 per 57 ribu kelahiran hidup atau
berkisar 2,64%.(2) Sedangkan penelitian yang dilakukan di Australia Timur menunjukkan
angka yang lebih tinggi 164 per 43 ribu kelahiran hidup atau berkisar 3,8%.(3) Diperkirakan
berkisar 30% kasus ensefalopati hipoksis pada negara maju dan naik menjadi 60% pada negara
berkembang berkairtan dengan kejadian hipoksik iskemik intrapartum.(4)
Tidak ada data akurat terkait dengan angka kejadian ensefalopati hepatik. Hepatik
ensefalopati yang dapat diklasifikasikan menjadi ensefalopati hepatik murni dan ensefalopati
hepatik minimal. Ensefalopati hepatik murni terjadi pada 30-45% pasien dengan sirosis hepatis
dan 10-50% pada pasien shuntingtransjugular intrahepatik portosystemik. Ensefalopati hepatik
minimal biasanya terdiagnosis pada pasien sirosis hepatis dan pada pasien hipertensi portal
nonsirosis. Kejadian ensefalopati hepatik minimal dilaporkan berkisar 20-84% pada pasien
sirosis. .(5)
BAB II
2.1.
DEFINISI
Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan fungsi
otak menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progresif atau statis. (6) Ensefalopati
adalah disfungsi kortikal umum yang memiliki karakteristik perjalanan akut hingga
sub akut (jam hingga beberapa hari), secara nyata terdapat fluktuasi dari tingkat
kesadaran, atensi minimal, halusinasi dan delusi yang sering dan perubahan tingkat
aktifitas psikomotor (secara umum meingkat, akan tetapi dapat menurun). (7)
Penggunaan istilah ensefalopati menggambarkan perubahan umum pada fungsi otak,
yang bermanifestasi pada gangguan atensi baik berupa agitasi hiperalert hingga koma..
(8)
2.2.
ETIOLOGI
Secara klinis, diagnosis ensefalopati digunakan untuk menggambarkan disfungsi
otak difuse yang disebabkan oleh gangguan faktor sistemik, metabolik,atau toksik.(8)
Etiologi ensefalopati pada anak meliputi penyebab infeksi, toksis (misalnya karbon
monoksida, obat, timah hitam), metabolik dan iskemik..(6)
2.3.
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian ensefalopati secara umum belum banyak diteliti,
penelitiandilakukan pada masing masing jenis ensefalopati. Penelitian yang
dilakukan di London, menunjukkan bahwa angka kejadian ensefalopati hipoksik
iskemik mencapai 150 per 57 ribu kelahiran hidup atau berkisar 2,64%. (2)
Sedangkan penelitian yang dilakukan di Australia Timur menunjukkan angka
yang lebih tinggi 164 per 43 ribu kelahiran hidup atau berkisar 3,8%.(3) Diperkirakan
berkisar30% kasus ensefalopati hipoksis pada negara maju dan naik menjadi 60%
Ensefalopati terkait sepsis terjadi berkisar 9% hingga 71% pada pasien yang
menderita sepsis. Angka kejadian ensefalopati akibat timbal juga sulit ditemukan
angka yang tersedia adalah kadar timbal dalam serum yang lebih dari 10mcg/dl
berkisar 88% pada 3 tahun terakhir. Dimana kadar lebih dari 10mcg/dl pada darah
dapat menyebababkan ensephalopati pada anak. Prevelensi asam valproate
menginduksi keadaan heperamonia adalah berkisar 35-45%
Tidak ada data akurat terkait dengan angka kejadian ensephalopati hepatic.
Ensephalopati hepatik yang dapat diklasifikasikan menjadi ensephalopati hepatik
murni dan ensephalopati hepatik minimal. ensephalopati hepatik murni terjadi pada
30-45% pasien dengan sirosis hepatis dan 10-50% pada pasien shunting tranjugular
intrahepatic portosistemic, ensephalopati hepatik minimal biasanya terdiagnosis pada
pasien sirosis hepatis dan pada pasien hipertensi portal nonsirosis. Kejadian
ensephalopati hepatik minimal dilaporkan berkisar 20-84% pada pasien siorosis.
2.4.
KLASIFIKASI
1. Ensefalopati akibat infeksi
a. Definisi
Infeksi system saraf
pusat
termasuk
didalamnya
meningitis,
Ensefalopati
Ensefalitis
Tidak umum
Tidak umum
Deteriorasi
Tidak umum
Umum
Umum
Umum
Mungkin fluktuasi
Umum
Umum atau fokal
Leukositosis umum
Pleositosis umum
Pembengkakan umum
Terkadang normal
abnormalitas fokal
Abnormalitas fokal
dan
darah.
Pembengkakan
kaki
astrosit
merupakan
yang
hati-hati.
Ensefalopati
metabolic
adalah
kardiovaskuler
janin
dan
system
saraf
pusat,
yang
menyebabkan
iskemia
dapat
menyebabkan
5. Ensefalopati hipertensif
Ensefalopati hipertensif adalah paling lazim disertai dengan
penyakit ginjal pada anak termasuk glomerulonephritis akut,
pielonefritis kronik, dan penyakit ginjal stadium akhir. Pada beberapa
kasus, ensefalopati hipertensif merupakan manifestasi awal penyakit
ginjal
yang
menimbulkan
mendasari.
Hipertensi
vasokontriksi
sistemik
pembuluh
darah
yang
otak,
mencolok
yang
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosi ensefalopati adalah masing-masing jenis ensefalopati
(iskemik, metabolik, toksik dan septik) selain itu ensefalopati juga harus
dibedakan dengan :
2.6.
Ensefalitis
Perdarahan intrakranial
Edema serebri
KOMPLIKASI
Ensefalopati merupakan komplikasi dari beberapa keadaan yang
mendasarinya seperti iskemia, metabolic, toksik maupun septik. Keadaan
yang bias timbul bila ensefalopati terjadi adalah gangguan perkembangan,
bahkan hingga kematian.
BAB III
3.1.
KESIMPULAN
Ensefalopati adalah kelainan fungsi otak menyeluruh yang dapat akut atau
dan infeksi
Penatalaksanaan pada ensefalopati yang terutama adalah mengetahui
penyebab utama terjadinya ensefalopati, untuk kemudian memberikan
substrat yang mengalami defisiensi (misalnya oksigen, glukosa) dan
menghilangkan substrat yang berlebihan (misalnya ammoni, obat)
DAFTAR PUSTAKA
1. Handel MV, Swaab H, De Veries LS, Jongmans MJ. Long term cognitive and
bevavioral consequences of neonatal encephalopathy following perinatal
asphyxia: a review. Europian Journal Pediatric. 2007;166: 645-654.
2. Evanks K, Rigby AS, Hamilton P, Titcher N, Hall DM. the relationship
between neonatal encephalopathy and cerebral palsy: a cohort study. Jobstet
Gynecol. 2001;21: 114-20.
3. Badawi N,K urinczukk JJ, Keogh JM,Alessandri LM, Osullivan F, Burton
PR,et al. intrapartum risk factors for newborn encephalopathy: Western
Australia case control study. Br Med. 1998;317:1554-8.
4. Kurincuzukk JJ, White-K oningM, badawi N. epidemiology of neonatal
encephalopathy and hypoksic ischemic encephalopathy. Early human
development.2010;86:329-338.
5. Benedeto-Stojanov D. Minimal hepatic Encephalopaty. In: editor Team
Faculty
of
Medicine
University
of
Nis
Serbio.
Miscellanea
on