You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok masyarakat (komunitif). Individu yang dilayani adalah bagian dari
keluarga atau komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit,
pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta pemulihan kesehatan
terhadap masalah kesehatan ibu, anak balita, remaja dan wanita lanjut usia
didalam keluarga dan masyarakat.
Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi,
seringkali berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk
mencapai keadaan sehat secara reproduksi. Banyak sekali hal hal yang
berkaitan dengan hal ini, mulai dari pemahaman mengenai perlunya
pemeliharaan kebersihan alat reproduksi, pemahaman mengenai proses proses
reproduksi serta dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti
kehamilan tidak diinginkan, aborsi, penularan penyakit menular seksual
termasuk HIV/AIDS.
Kesehatan reproduksi merupakan topik yang perlu diketahui oleh
masyarakat khususnya para remaja agar mereka memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Keluarga Bapak P terdiri dari 4 anggota keluarga, dengan permasalahan
keluarga tidak memiliki tanaman obat, remaja tidak mengetahui tentang penyakit
menular seksual (PMS) dan remaja mengalami dismenore saat menstruasi.
Dalam permasalahan yang ada dalam keluarga Bapak P, pentingnya dilakukan
keluarga binaan untuk memberikan pendidikan pada remaja mengenai kesehatan
reproduksi khususnya dismenore saat menstruasi, karena berdasarkan skala
prioritas masalah tersebut membutuhkan penanganan segera, disamping juga
masalah yang lainnya harus tetap dicari solusinya.

B. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membina kesehatan keluarga dalam komunitas dan
pembinaan kesehatan keluarga didaerah binaan yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik problem solving.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa akan mampu melaksanakan kompetensi yang ditentukan,
meliputi :
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian kesehatan pada keluarga
b. Mahasiswa dapat menemukan masalah kebidanan pada keluarga binaan
c. Mahasiswa dapat melakukan intervensi, implementasi dan evaluasi
masalah keluarga binaan
d. Mahasiswa dapat melakukan dokumentasi tentang keluarga binaannya

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan
sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
berkualitas, bahagia, dan sejahtera.
Bidan adalah seorang wanita yang mendapat pendidikan kebidanan
formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan mendapat izin
serta kewenangan melakukan kegiatan praktek mandiri.
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi atau
daerah atau area tertentu. Bidan komunitas (community midwifery) adalah bidan
yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan
komunitas adalah konsep dasar bidan dalam melayani keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita didalam keluarga
dan masyarakat.

B. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Keluarga Binaan


Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen Kebidanan adalah pendekatan
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Depkes RI, 2005, manajemen
kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan khusus
dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu,
keluarga dan masyarakat. Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan adalah
proses

pemecahan

masalah

yang

digunakan

sebagai

metode

untuk

mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-

penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk


pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Langkah langkah manajemen kebidanan :
1. Identifikasi Masalah
Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di
masyarakat yang berada di desanya.Sebagai pemberi pelayanan kesehatan,
bidan melalukan identifikasi untuk mengatasi keadaan dan masalah
kesehatan masyarakat di desanya, terutama kesehatan ibu dan anak. Untuk
itu

ia

melakukan

pengumpulan

data.

Berdasarkan

sumber

data,

pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke masyarakat (data subyektif)


dan tidak langsung (data obyektif).
a. Data Subyektif
Data subyektif diperoleh dari informasi langsung yang diterima dari
masyarakat melalui wawancara.
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi,
pemeriksaan dan penelaahan

catatan

keluarga, masyarakat

dan

lingkungannya.
2. Analisa Data
Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan sebagai
bahan untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi tentang:
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan,
keadaan sosial-budaya (perilaku), pelayanan kesehatan yang ada, serta
faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak balita.
c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya.
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan
kesehatan ibu dan anak balita serta KB dilakukan.
3. Perumusan Masalah
Setelah data dianalisa, selanjutnya dirumuskan masalah kesehatan
masyarakat. Rumusan masalah kesehatan masyarakat dapat menggambarkan
keadaan kesehatan dan status kesehatan masyarakat karena merupakan hasil
dari pemikiran dan pertimbangan yang mendalam tentang situasi kesehatan,
lingkungan, norma, nilai, kultur yang dianut oleh masyarakat tersebut.
4

Dalam penyusunan masalah kesehatan, seorang bidan harus selalu mengacu


pada tipologi masalah kesehatan. Dalam tipologi masalah kesehatan
masyarakat, ada tiga kelompok masalah besar, yaitu:
a. Ancaman Kesehatan adalah keadaan yang dapat meningkatkan
terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi
kesehatan. Termasuk dalam ancaman kesehatan:
1) Penyakit keturunan seperti: diabetes mellitus, asma bronchial, dll.
2) Masyarakat yang menderita penyakit menular seperti TBC dan
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

gonore.
Kekurangan atau kelebihan gizi dalam masyarakat.
Keadaan yang dapat menimbulkan stress.
Sanitasi lingkungan yang kurang.
Kebiasaan yang merugikan kesehatan, seperti merokok.
Sifat kepribadian yang melekat, misal pemarah.
Riwayat persalinan sulit
Jumlah masyarakat yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga. Risiko terjadin kecelakaan

dalam masyarakat.
b. Kurang atau Tidak Sehat adalah kegagalan dalam memantapkan
kesehatan. Termasuk di dalamnya:
1) Kecelakaan sakit.
2) Kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Situasi Krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau
keluarga dalam menyesuaikan diri. Termasuk di dalamnya:
1) Perkawinan.
2) Kehamilan.
3) Persalinan.
4) Masa nifas.
5) Menjadi orang tua.
6) Abortus.
7) Anak masuk sekolah.
8) Kehilangan pekerjaan.
9) Kematian.
10) Pindah rumah
11) Remaja
4. Prioritas Masalah
Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan
prioritas masalah kesehatan keluarga. Dalam menyusun prioritas masalah
kesehatan keluarga, didasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut:
5

a. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi:


1) Ancaman kesehatan
2) Keadaan sakit atau kurang sehat
3) Situasi krisis
b. Kemungkinan masalah dapat diubah, yaitu kemungkinan keberhasilan

untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan


intervensi kesehatan.
c. Potensi masalah untuk dicegah, yaitu sifat dan beratnya masalah yang
akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan
kesehatan.
d. Masalah yang menonjol, yaitu cara keluarga melihat dan menilai masalah
dalam hal berat dan mendesaknya masalah tersebut untuk diatasi melalui
intervensi kesehatan.

Untuk dapat menentukan prioritas masalah

kesehatan keluarga perlu disusun skala prioritas sebagai berikut:


No
1

Kriteria
Sifat masalah
Skala:
a. Ancaman Kesehatan
b. Tidak atau kurang sehat
c. Situasi kritis
Kemungkinan masalah untuk

Nilai

Bobot

2
3
1

diubah
2
1
0

Skala:
a. Dengan mudah
b. Hanya sebagian
c. Tidak dapat
Potensi masalah untuk diubah

3
2
1

Skala:
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
Menonjolnya
Skala:
a. Masalah berat harus segera
ditangani
b. Masalah tidak harus segera

2
1

ditangani
c. Masalah tidak dirasakan

Scoring:
a. Tentukan skor setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
c. Jumlah skor untuk semua kriteria
d. Skor tertinggi
5. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah pengkajian adalah menyususn perencanaan
kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan
tindakan yang ditentukan bidan untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan yang telah teridentifikasi.
6. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam pelaksanaannya, bidan
memonitor perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ibu, anak dan
lingkungan.
7. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan
antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Suatu
kegiatan dikatakan berhasil apabila evaluasi menunjukkan data yang sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai. Walaupun tujuan telah dicapai, bukan
berarti tidak diperlukan pengkajian lebih lanjut. Bila kegiatan berhasil
mencapai tujuan, maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
Metode evaluasi yang digunakan dalam penulisan laporan adalah metode
evaluasi format SOAP sebagai berikut:
S : Subjective adalah informasi yang didapat dari klien
O : Objective adalah informasi yang didapat dari pengamatan
A : Assessment adalah analisa masalah klien atau keluarga
P : Planning adalah rencana tindakan yang akan diambil

BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT MANAJEMAN KEBIDANAN
KELUARGA/KOMUNITAS
A. IDENTIFIKASI MASALAH (PENGKAJIAN)
RT/RW

: 05

Nama surveyor

: Qorina Aulia Rakhmah

Desa / kelurahan

: Sabdodadi

Tanggal

: 05 Mei 2015

Kecamatan

: Bantul

Kab./ Kodia

: Bantul

==============================================================
1.

STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


A. Identitas Kepala Keluarga
Nama

: Tn. P

Umur

: 66 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Petani

Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

Jumlah Anggota Keluarga : 3 orang


Alamat

: Guntur, Dusun Keyongan RT 05 Desa Sabdodadi


Kec. Bantul

B. Identitas Anggota Keluarga


No Nama

1
2
3

Ny. L
Nn. A
An. R

Umur

Agama L/P Hubungan

(tahun)

dengan

52 th
16 th
12 th

KK
Istri
Anak
Anak

Islam
Islam
Islam

Tipe keluarga

: Kecil

Genogram

P
P
L

Kepala
Keluarga
(Suami)

Anak

Pendidikan Pekerjaan

S1
SMA
SMP

PNS
Pelajar
Pelajar

Ibu

Anak

Anggota keluarga yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan


Ayah

Anggota keluarga yang meninggal pada tahun terakhir : tidak

C. Pola pemenuhan sehari-hari


1. Nutrisi
Frekuensi makan/minum
No
1

Nama Aggota
Keluarga
Tn. P

Frekuensi Minum
8 gelas/hari, 200 cc/gelas

Frekuensi Makan
3x/hari
9

2
3
4

Ny. L
Nn. A
An. R

8 gelas/hari, 200 cc/gelas


8 gelas/hari, 200 cc/gelas
8 gelas/hari, 200 cc/gelas

o Waktu makan

: Teratur

o Porsi 1 kali makan

: Satu piring rata

3x/hari
3x/hari
3x/hari

o Jenis makanan
Makanan pokok

: Nasi

Lauk-pauk :

Selalu ada

Sayuran

Selalu ada

Buah-buahan

: Kadang-kadang

Susu

Kadang-kadang

Konsumsi garam beryodium

: ada

Makanan tambahan / selingan : tidak


Variasi menu

: Bervariasi

o Waktu penyajian makanan

Pagi

: 06.00 WIB

Siang

: 14.00 WIB

Sore/malam

: 19.00 WIB

o Cara menyimpan/mengamankan makanan dari pencermaan :


Disimpan di lemari makan/kulkas
o Kebiasaan minum keluarga :

Jenis minuman
Air putih

o Makanan pantangan dalam keluarga :


tidak ada
o Anggota keluarga mengkonsumsi gizi seimbang dan makan dalam porsi
cukup
ya

10

2. Pola istirahat
No Nama Aggota Keluarga
1
Tn. P

Waktu istirahat
1-2 jam siang

7 jam malam
1-2 jam siang

Ny. L

7 jam malam
7-8 jam malam
7-8 jam malam

3
Nn. A
4
An. R
3. Rekreasi

Kesempatan rekreasi
Ada, Frekuensi

Keterangan

:
Jarang

4. Pemanfaatan waktu senggang : Menonton TV


5. Sarana hiburan keluarga

Ada, jenis : TV/radio


6. Pola eliminasi

No
1
2
3
4

No
1
2
3
4

Miksi :
Nama Aggota Keluarga
Tn. P
Ny. L
Nn. A
An. R

Frekuensi
5-6 kali/ hari
5-6 kali/ hari
5-6 kali/ hari
5-6 kali/ hari

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal

Frekuensi
1 kali/ hari
1 kali/ hari
1 kali/ hari
1 kali/ hari

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal

Defekasi :
Nama Aggota Keluarga
Tn. P
Ny. L
Nn. A
An. R

11

7. Hiegiene perorangan

No
1
2
3
4

No
1
2
3
4

No
1
2
3
4

No
1
2
3
4

No
1
2
3
4

Mandi :
Nama Aggota Keluarga
Tn. P
Ny. L
Nn. A
An. R

Frekuensi
2 kali/ hari
2 kali/ hari
2 kali/ hari
2 kali/ hari

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal

Frekuensi
3 kali/ hari
3 kali/ hari
3 kali/ hari
3 kali/ hari

Keterangan
Pada saat mandi
Pada saat mandi
Pada saat mandi
Pada saat mandi

Frekuensi
3 kali/ minggu
3 kali/ minggu
3 kali/ minggu
3 kali/ minggu

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal

Frekuensi
2 kali/ hari
2 kali/ hari
2 kali/ hari
2 kali/ hari

Keterangan
Pada saat mandi
Pada saat mandi
Pada saat mandi
Pada saat mandi

Frekuensi
2 kali/ hari
2 kali/ hari
2 kali/ hari
2 kali/ hari

Keterangan
Pada saat mandi
Pada saat mandi
Pada saat mandi
Pada saat mandi

Menggosok gigi
Nama Aggota Keluarga
Tn. P
Ny. L
Nn. A
An. R
Mencuci rambut
Nama Aggota Keluarga
Tn. P
Ny. L
Nn. A
An. R
Ganti pakaian dalam
Nama Aggota Keluarga
Tn. P
Ny. L
Nn. A
An. R

Ganti pakaian luar


Nama Aggota Keluarga
Tn. P
Ny. L
Nn. A
An. R

12

Cuci tangan sebelum makan :


ya, frekuensi 3 kali/hari

Cuci kaki sebelum tidur :


ya, frekuensi 1 kali/hari

8. Kebiasaan keluarga yang merugikan (merokok, berjudi, minumminuman keras dll)


No

NAMA ANGGOTA

KEBIASAAN

KELUARGA

MERUGIKAN

KET

9. Ada anggota keluarga ada yang merokok di dalam rumah dalam 1


bulan terakhir
ya

tidak

10. Ada anggota rumah tangga usia > 10 tahun dalam 1 minggu terakhir
melakukan aktifitas fisik/ berolah raga minimal 30 menit setiap hari
ya

tidak

2. FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI


1. Penghasilan
Pendapatan keluarga per bulan
< 1.500.000
1.500.000 2.500.000
2.500.000 3.500.000

13

> 3.500.000
Pengelolaan keuangan
ibu
2. Hubungan anggota keluarga dalam masyarakat
Partisipasi keluarga dalam kegiatan kemasyarakatan
aktif
Bentuk kegiatan partisipasi keluarga dalam masyarakat
Arisan, Pengajian/Yasinan
Apakah ada anggota keluarga yang menjadi kader kesehatan
ada, Ny. Lucia, kader kesehatan posyandu
Apakah kader tersebut aktif mengikuti kegiatan
aktif
Apakah kader pernah mengikuti pelatihan
pernah, jenis pelatihan posyandu
3. Anggota keluarga memiliki pembiayaan pra upaya kesehatan seperti Kartu
Sehat, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek, BPJS, atau Asuran Kesehatan lainnya
ya, jenis ASKES
3. FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN
1. Rumah
Status pemilikan

: Sendiri

Dinding rumah

: permanen

Lantai

: tegel/keramik

Langit-langit

: eternit

Atap rumah

: genting

Ventilasi atau penerangan yang cukup untuk sinar matahari masuk kedalam
rumah
ada
Jenis ventilasi

: jendela

14

Pemanfaatan jendela/lubang angin dibuka setiap hari :


ya
Penerangan

: listrik

Ukuran rumah

: 12 x 8 m

Luas rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari - hari dibagi
dengan jumlah penghuni (minimal 9 m)
ya
Cahaya matahari masuk kedalan rumah
ya
Denah rumah
WC

DAPUR

R. TIDUR

R. TIDUR

R. KELUARGA

R.TIDUR

R. TAMU

Kebersihan rumah : cukup


2. Sarana memasak
Bahan bakar

: gas

Tempat menyimpan alat dapur


rak piring
Ventilasi atap dapur : ada
Kebesiahan dapur

: cukup

3. Sampah
Sarana pembuangan sampah

: ada

Tempat pembuangan sampah

: lubang sampah
15

Letak pembuangan sampah

: belakang rumah

Jarak dengan sumber air minum : 10 meter


Pengelolaan sampah

: masukkan ke lubang sampah dibakar

4. Sumber air
Sumber air minum

: sumur gali

Jarak dengan WC

: 10 meter

Tempat penampungan air minum : ember plastik


5. Jamban keluarga
Pemilikan Jamban

: punya

Penggunaan

: ya

Jenis jamban

: leher angsa

Letak

didalam

Kebersihan

: baik

Jarak jamban-sumur atau sumber air sehari-hari : < 10 m


6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Jenis limbah

: rumah tangga

Bak limbah

: ada

Saluran limbah

: tertutup

Jarak limbah dengan sumber air bersih : 10 m


7. Lingkungan
Jarak dengan tetangga

: dekat

Suasana

: ramai

Lokasi

: dekat jalan raya

Geografi rumah

: desa

8. Kandang ternak

16

Pemilikan

: sendiri

Jenis peliharaan

: ikan dan kura - kura

Jarak dari rumah

: < 10 meter

Kotoran dibersihkan

: 1 kali/bulan

Lokasi kandang ternak

: Luar rumah

Kebersihan kandang

: Kurang

9. Rumah tangga memiliki tanaman obat keluarga


tidak
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Riwayat kesehatan anggota keluarga
No
1.

Nama Anggota
Keluarga
Ny. Lucia

Jenis penyakit

Ket

penanggulangannya
Berobat ke dokter

DM

2. Jaminan Kesehatan Keluarga

Upaya

: ada, ASKES

3. Kebiasaan periksa
Waktu :

Bila sakit

Tempat :

Dokter

Alasan :

Dekat dengan rumah

4. Kebiasaan minum obat


Waktu

Bila Sakit

Jenis

Alasan penggunaan obat

: -

Asal obat

: -

17

5.

Riwayat Kesehatan Ibu dan Anak


1.

Riwayat Obstetri : P2A0Ah2

2.

KB

Data keluarga berencana


Bagaimana peran suami terhadap KB ?
No

1.

Nama

Alat

anggota

kontrasepsi

keluarga
Ny. L
Kalender

Keluhan

Cara

Tempat Lama

Alasan

mengatasi kontrol

pakai berhenti

Jumlah
anak
2

tahun
6.

Pra Sekolah/ Usia Sekolah


1. Pola Makan

: Teratur

2. Ada pola kebiasaan makan yang salah : Tidak


3. Jenis pola makan yang salah

: Tidak

4. Sudah mendapatkan imunisasi Booster (BIAS)


Ya
Jenis Imunisasi
DT, frekuensi 1 kali
TT, frekuensi 1 kali
Campak, frekuensi 1 kali
5. Ada anak yang sedang sakit

: Tidak

6. Anak telah mendapatkan vitamin A: Ya


7. Remaja
1. Remaja perempuan sudah menstruasi : Sudah
Keluhan menstruasi

: Ada, jenis dismenore

Remaja laki-laki sudah baliq

: Sudah

Aktif organisasi

: Tidak, alasan sibuk kegiatan di sekolah

2. Mengetahui tentang usia reproduksi sehat : Ya

18

3.

Mengetahui tentang fungsi reproduksi : Ya

4.

Mengetahui tentang penyakit menular seksual : Tidak

5. Ada penyimpangan perilaku

: Tidak

6. Mengetahui tentang kehamilan

: Ya

7. Mengetahui tentang deteksi dini penyakit pada usia remaja : Tidak


8. Ada remaja yang sedang sakit

: Tidak

8. Premenopause
1.

Dalam keluarga ada ibu yang


mengalami premenopause
Tidak

Ada
2.

Ibu mengetahui perihal tandatanda premenopause


Tidak

Ya

9. Menopause
Dalam keluarga ada ibu yang mengalami menopause

1.

Ada

Tidak

STATUS KESEHATAN RUMAH TANGGA BERDASARKAN PHBS-KIA


Sehat

Tidak Sehat

19

B. ANALISIS DAN PRIORITAS MASALAH


ANALISIS MASALAH (Individu dan Keluarga)
1.

Rumah tangga tidak memiliki tanaman obat keluarga (TOGA)

2.

Remaja tidak mengetahui PMS

3.

Remaja mengalami dismenore

PRIORITAS MASALAH
No

Masalah

1.

Rumah

Sifat

Kemungkinan

Potensi

Menonjol

Jml

Prioritas

Masalah

masalah dapat

Masalah

nya

dirubah

untuk

masalah

dirubah
1

11

tangga
tidak
memiliki
tanaman
obat
keluarga
(TOGA).
Remaja

2.

tidak
mengetahui
PMS
Remaja

3.

mengalami
dismenore
C. Perencanaan Intervensi Masalah Kesehatan Keluarga
1.

Menyampaikan hasil survei kepada anggota keluarga


20

2. Merumuskan
3.
4.
5.

masalah

berdasarkan

skala

prioritas

dan

menentukan

pemecahannya.
Memberikan penyuluhan pentingnya TOGA bagi keluarga
Memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan PMS
Memberikan konseling mengenai dismenore pada Nn. A

D. Penatalaksanaan
1. Memberikan penyuluhan tentang TOGA dan memberikan TOGA secara simbolis
kepada ketua RT.
Telah dilakukan penyuluhan tentang TOGA dan pemberian TOGA secara
simbolis kepada ketua RT pada kegiatan jalan sehat tanggal 17 Mei 2015.
2. Memberikan penyuluhan tentang PMS
Telah dilakukan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dan PMS pada
remaja tanggal 16 Mei 2015.
3. Memberikan penyuluhan tentang dismenore, pengertian dismenore, penyebab,
tanda dan gejala, macam macam dismenore dan cara pengobatannya.
Telah dilakukan penyuluhan tentang nyeri haid pada Nn. A tanggal 19 Mei 2015.

E. Evaluasi
1.

Telah dilakukan penyuluhan tentang TOGA dan pemberian


TOGA secara simbolis kepada ketua RT pada kegiatan jalan sehat tanggal 17
Mei 2015. Keluarga Tn. P mengikuti jalan sehat dan sudah mengerti pentingnya
TOGA.

2.

Telah dilakukan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dan


PMS pada remaja tanggal 16 Mei 2015, namun Nn. A tidak mengikuti kegiatan
penyuluhan tersebut.

3.

Telah dilakukan penyuluhan tentang dismenore pada Nn. A


tanggal 19 Mei 2015.
Nn. A sudah mengetahui tentang dismenore dan cara mengatasinya.
21

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktik kebidanan komunitas di Desa Sabdodadi khususnya di Dusun
Keyongan, mahasiswa telah melakukan Survey Mawas Diri (SMD) selama 4 hari dari
rumah ke rumah. Dari hasil SMD tersebut dapat diketahui bahwa masih rendahnya
kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan hasil SMD diketahui terdapat 425 KK di Dusun Keyongan,
keluarga Bp. P menjadi salah satu KK yang di kaji. Pengkajian dilakukan pada tanggal
05 Mei 2015. Pada pengkajian dilakukan dengan mewawancarai salah satu anggota
keluarga, serta mengobservasi keadaan lingkungan sekitar terkait kelengkapan data
survei. Berdasarkan Survey Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan pada keluarga
Bpk. P didapatkan analisa masalah yang sudah diprioritaskan masalahnya, yaitu remaja
mengalami dismenore saat menstruasi, remaja tidak mengetahui PMS dan keluarga
tidak memiliki Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Berdasarkan masalah yang ada, sudah dilakukan penatalaksanaan diantaranya
telah dilakukan konseling kepada Nn. A pada tanggal 19 Mei 2015 mengenai dismenore
yang ia alami saat menstruasi, penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja RT 05
pada tanggal 15 Mei 2015 dan penyuluhan pentingnya Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
pada acara jalan sehat tanggal 17 Mei 2015.
Dari kegiatan kegiatan yang telah dilakukan terhadap masyarakat khususnya
keluarga binaan, diharapkan tumbuhnya kesadaran dalam diri setiap individu yang akan
merubah pola hidup mereka, dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang sehat
sehingga akan tercipta lingkungan yang sehat di suatu tatanan rumah tangga. Jika
seluruh individu dari masyarakat mempunyai kesadaran akan pentingnya hidup bersih
dan sehat di rumah tangga, maka derajat kesehatan masyarakat akan meningkat.

22

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Survey Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan pada keluarga
Bpk. P didapatkan analisa masalah yang sudah diprioritaskan masalahnya, yaitu
remaja mengalami dismenore saat menstruasi, remaja tidak mengetahui PMS dan
keluarga tidak memiliki Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Dari hasil survey
tersebut telah dilakukan penatalaksanaan diantaranya adalah dilakukan konseling
mengenai dismenore pada Nn. A, penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja di
RT 05 dan penyuluhan pentingnya tanaman obat keluarga (TOGA) dalam kegiatan
jalan sehat. Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan mengenai masalah
yang ada dalam keluarga, keluarga sudah lebih memahami PHBS dalam tatanan
rumah tangga dan keluarga lebih memperhatikan kesehatan antar anggota keluarga
yang lain.
B. Saran
1.

Setelah dilakukan program keluarga binaan diharapkan


keluarga mampu meningkatkan PHBS dalam keluarganya.

2.

Setelah dilakukan program keluarga binaan diharapkan


keluarga dapat mengatasi masalah kesehatan dalam keluarganya.

23

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R., Y.Sriati. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha
Medika.
McKenzie, James F., Pinger, Robert R., Kotecki, Jerome E. 2007. Kesehatan
Masyarakat: Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta: EGC

24

25

You might also like