Professional Documents
Culture Documents
Oktoberty
Staf Pengajar Akademi Teknik Perkapalan (ATP) Veteran Semarang
Abstrak
Tahapan pengerukan
Pengerukan utamanya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Memisahkan dan mengambil material dari dasar air dengan menggunakan :
o Pengikisan (erosion)
o Memancarkan air tekanan tinggi (jetting)
o Memotong (cutting)
o Menghisap (suction)
o Memecah (breaking)
o Mengambil dengan menggunakan bucket (grabbing)
2. Mengangkut material dengan menggunakan :
o Tongkang (barges)
o Tongkang atau kapal yang didesain secara khusus memiliki wadah
penampung (hoppers)
o pipa terapung / floating pipeline
o conveyor-belt
o Truk
3. Pembuangan material tersebut dengan menggunakan :
o Pembuangan pipa (pipeline discharge)
o Alat angkat seperti crane
o Membuka pintu di bawah pada beberapa kapal atau tongkang yang
didesain secara khusus (hopper barges)
Pengerukan ini dilakukan untuk membuat :
Pelabuhan baru, termasuk alur pelayarannya. Melebarkan dan atau
mendalami pelabuhan / terusan / sungai yang sudah ada.
Proyek reklamasi.
Hal-hal lainnya yang terkait dengan pertambangan.
Alat Pengerukan
Alat yang biasa dipergunakan untuk mengambil tanah atau material dari
lokasi di dasar air, biasanya perairan dangkal seperti danau, sungai, muara
ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau membuangnya ke lokasi lain
biasa disebut Kapal Keruk.
Kapal Keruk atau dalam bahasa Inggris sering disebut dredger merupakan
kapal yang memiliki peralatan khusus untuk melakukan pengerukan. Kapal ini
dibuat untuk memenuhi kebutuhan, baik dari suatu pelabuhan, alur pelayaran,
ataupun industri lepas pantai, agar dapat bekerja sebagaimana halnya alat-alat
levelling yang ada di darat seperti excavator dan Buldoser.
Ada beberapa jenis kapal keruk diantaranya adalah :
1. Kapal keruk penghisap / Suction dredgers
1.1 .Trailing suction hopper dredger
1.2. Cutter-suction dredger
2. Bucket dredger
3. Backhoe/dipper dredge
4. Water injection dredger
b. Cutter-suction dredger
1. Kapal Tunda
Penggunaan kapal tunda dalam pengoperasian kapal keruk, dapat dibedakan
menjadi 3 tahap kegiatan, yaitu :
a. Penggunaan pada saat mobilitasi armada keruk
Untuk keperluan mobilisasi ini, kapal tunda digunakan untuk menarik kapal
keruk, tongkang lumpur, tongkang minyak, tongkang air, yang biasanya
tidak mempunyai mesin penggerak sendiri, dari home base ke lokasi
pengerukan dan sebaliknya
b. Penggunaan pada saat transportasi bahan keruk
Dalam hal ini, kapal tunda digunakan untruk menarik tongkang-tongkang
lumpur dilokasi pengerukan ke tempat pembuangan akhir yang telah
ditentukan dilaut, di pinggir pantai/sungai dan sebaliknya
c. Penggunaan di lokasi pengerukan
Pada lokasi pengerukan, biasanya kapal tunda digunakan untuk
memindahkan posisi kapal keruk, posisi jangkar, menempatkan tongkangtongkang lumpur disamping kapal keruk, dan membantu pemasangan pipapipa apung pada kapal keruk
2. Kapal Kerja
Kapal kerja mulai melakukan kegiatan dilokasi pengerukan yaitu digunakan
sebagai tempat untuk mereparasi peralatan yang cepat aus, seperti pipa-pipa
apung, sling-sling, rol-rol,kepala potong dan timba-timba keruk
3. Kapal survey
Kapal survey digunakan di lokasi pengerukan sebelum dan sesudah kapal
keruk beroprasi. Pekerjaan yang digunakan adalah mengukur kedalaman dasar
laut/sungai sebelum dan sesudahnya, menyelidiki jenis tanah/limpur yang akan
dikeruk dan volume bahan keruk yang akan dikeruk
4. Tongkang Lumpur
Tongkang lumpur dengan mesin penggerak sendiri digunakan untuk
mengangkut hasil-hasil keruk dari lokasi pembuangan akhir, yang berada di
tengah laut atau dipinggir pantai, tanpa bantuan kapal tunda
Tongkang lumpur tnapa mesin penggerak sendiri digunakan untuk
mengumpulkan bahan hasil keruk dan membawanya kelokasi pembuangan
akhir yang berada di tengah laut atau pinggir pantai denagn bantuan kapal
tunda
5. Tongkang Minyak
Tongkang minyak dengan mesin penggerak sendiri digunakan untuk
mengangkut bahan bakar dari pelabuhan ke lokasi pengerukan.
Setelah sampai ke lokasi pengerukan, bahan bakar biasanya langsung di
pindahkan ke tongkang penyimpanan bahan bakar.
Tongkang minyak tanpa mesin penggerak sendiri digunakan untuk menyimpan
bahan bakar dilokasi pengerukan, sebagai persediaan harian bagi keperluan
pengoperasian kapal keruk selama kegiatan pengerukan berlangsung
6. Tongkang Air
Tongkang air digunakan untuk menyimpan air tawar di lokasi pengerukan
sebagai persediaan harian baik untuk keperluan minuman, masak serta mandi
ABK dan karyawan maupun untuk air pendingin mesin induk dan mesin bantu
kapal keruk dan kapal-kapal penunjang lainnya.
Pengerukan ini dilakukan untuk hal-hal berikut :
a. Navigasi
b. Infrastruktur
c. Rekayasa pantai / Coastal Engineering
Salah satunya adalah beach nourishment yaitu menambang pasir di lepaspantai dan ditempatkan di pantai untuk mengganti pasir yang tererosi oleh
badai atau ombak. Hal ini dilakukan untuk melindungi fungsi dari pantai
dan rekreasi.
d. Industri pertambangan
o Pengerukan mineral
o Memindahkan permukaan tanah yang digali / overburden
o Reklamasi bekas tambang
e. Industri pertambangan lepas-pantai.
o Pembuatan parit untuk pipa bawah laut
o Menyiapkan lokasi pengeboran lepas-pantai
o Menstabilkan platform lepas-pantai
o Melindungi pipa bawah laut
KESIMPULAN
Pengerukan tanah dibawah air pada daerah perairan seperti danau,
sungai, muara ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau membuangnya ke
lokasi lain ternyata memerlukan perencanaan dan koordinasi yang sangat
intensif dan efisien.