Professional Documents
Culture Documents
MINYAK ATSIRI
Oleh:
David Siadari
1003113321
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengtahuan Alam
Universitas Riau
2014
MINYAK ATSIRI
Pendahuluan
Hampir seluruh tanaman penghasil minyak atsiri yang saat ini tumbuh di
wilayah Indonesia sudah dikenal oleh sebagian masyarakat. Bahkan beberapa
jenis tanaman minyak atsiri menjadi bahan yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari.
Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti
akar, batang, kulit, daun, bunga, buah, atau biji. Sifat minyak atsiri yang
menonjol antara lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir,
berbau wangi sesuai dengan aroma tanaman yang menghasilkannya, dan
umumnya larut dalam pelarut organik.
Minyak atsiri merupakan senyawa organik yang berasal dari tumbuhan
dan bersifat mudah menguap, mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman
asalnya. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak
terbang, atau sering pula disebut minyak essential. Bahan baku minyak ini
diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit
batang, akar, dan rimpang.
Minyak atsiri banyak digunakan sebagai bahan baku untuk industri
parfum, bahan pewangi (fragrances), aroma (flavor), farmasi, kosmetika dan
aromaterapi.
Berbagai macam tanaman yang dibudidayakan atau tumbuh dengan
sendirinya di berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk
diolah menjadi minyak atsiri, baik yang unggulan maupun potensial untuk
Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae & Rutaceae, misal: pinus,
jeruk.
Sedang cara pembentukan minyak atsiri dalam tanaman antara lain
beberapa
hipotesis
dapat
disimpulkan
bahwa
tumbuhan
akan
3. Ekstraksi
4. Enfleurasi
5. Hidrolisis glikosida tertentu.
Kegunaan dan Aktivitas Biologi Minyak Atsiri
Pada tanaman, minyak atsiri mempunyai tiga fungsi yaitu: membantu
proses penyerbukan dan menarik beberapa jenis serangga atau hewan,
mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan, dan sebagai cadangan
makanan bagi tanaman (Sudaryani & Sugiharti, 1998).
Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri,
misalnya industri parfum, kosmetika, farmasi, bahan penyedap (flavoring agent)
dalam industri makanan dan minuman (Ketaren, 1985).
Beberapa jenis bahan tumbuhan digunakan dalam pengobatan karena
kandungan minyak atsirinya. Contohnya adalah adas, cengkeh, dan pala. Pada
beberapa kasus, minyak atsiri digunkan sendiri sebagai obat setelah diekstraksi
atau disuling dari sumbernya, misalnya minyak kayu putih. Akan tetapi minyak
atsiri yang telah diekstraksi atau disuling biasanya digunakan sebagai perancah
dan bahan dasar parfum diuraikan pada tabel.
Tabel. Beberapa jenis minyak atsiri yang digunakan sebagai perancah dan dalam formulasi
parfum.
Tumbuhan
Bagian
Kandungan
Kandungan utama (%
tumbuhan
minyak (%)
komposisi)
Kegunaan
kalamenena (3,5 4)
rimpang
kalamol (3 - 3,5)
perancah
-asarona (1,3)
dialil disulfida
Allium sativum
dialil trisulfida
umbi
perancah
buah
34
perancah
bunga kering
0,4 1,5
perancah
(75 85)
Avocado gratissima
daun
Carum carvi
buah
37
perancah, parfum
perancah
limonena (47)
Cinnamomum
camphora
13
sineol (4 21)
safrol (1 18)
bahan pembuatan
sabun
kulit batang
12
eugenol (1 13)
verum
daun
0,5 0,7
sinamil asetat (3 4)
perancah
0,5
perancah
linlool (7)
linalil asetat (40 80)
Citrus bigardia
limonena
geraniol
perancah, parfum
geranil asetat
(+) limonena (60 80)
Citrus limon
0,1 3
-pinena (8 12)
-terpinena (8 10)
parfum
sitral (2 3)
(+) linalool (60 70)
Coriandrum
sativum
buah
0,3 1,8
-terpinena (5)
-pinena (5)
perancah, parfum
kamfor (5)
Cymbopogon
nardus
Cymbopogon
0,5 1,2
winterianus
Elettaria
cardamomum
Ecalyptus
citriodora
perancah
3-7
parfum
linalool (5)
daun segar
0,8
daun segar
13
perancah
Eucalyptus
globulus
Eucalyptus
parfum
polybractea
eugenol (75 90)
Eugenia aromatica
bunga (buah)
15 20
perancah
-kariofilena (3)
Foeniculum vulgare
buah
25
perancah
esdragol (3 20)
Gaulteria
procumbens
Illicium verum
daun
0,7 1,5
buah
58
perancah
perancah
sabinena (17 28 )
-pinena (14 22)
Myrista fragrans
biji
5 16
-pinena (9 15)
terpinena-4-ol (6 9)
perancah
miristisin (4 8)
elemisin (2)
Pimpinela anisum
buah
2 -3
perancah
perancah (dalam
Ruta graveolens
seluruh bagian
tumbuhan
konsentrasi tinggi
menyembabkan
nausea,
keguguran)
zingiberena (34)
Zingiber officinale
rimpang kering
1,5 3
-seskuifelandrena (12)
-felandrena (8)
perancah
-bisabolena (6)
penggunaannya
atau
memiliki
aktivitas
sebagai
psikoaktif
molekul yang mirip dengan asaron dan apiol. Dalam buku pengobatan
tradisional India, Aryuveda, telah dicantumkan bahwa biji dan fuli pala sebagai
salah satu made shauna atau buah narkotik. Begitu juga halnya dengan minyak
atsri gedebong (Piper aduncum) dengan kandungan apiol sekitar 65%. Jika
asaron, sfrol, miristisin, dan apiol diamati, semua molekulnya memiliki
kerangka karbon yang sama (gambar), yaitu fenil propena yang di dalam
tumbuhan disentesis melalui jalur biosintesis asam sikimat.
Safrol
Miristin
Apiol
Asaron
abovata),
Cinnamomum
macrophyllum,
C.
javanicum,
C.
tersebut
telah
menstimulasi
pengalaman
empirik
dan hasil
dikandungnya terutama dari golongan terpen, alkohol, aldehid, dan fenol seperti
karvakrol, eugenol, timol, sinamaldehid, asam sinamat, dan perilaldehid (Burt,
2007).
Secara tradisional minyak atsiri sering digunakan
sebagai bumbu
(Burt, 2007; Dubey et al., 2010; Koul et al., 2008; Rajkumar & Jebanesan, 2007;
Reichling, 2009). Pada saat ini minyak atsiri telah banyak digunakan secara
luas di berbagai jenis industri bahan-bahan kebutuhan rumah tangga, kosmetik,
makanan dan minuman, farmasi obat-obatan, parfum, pestisida dan sebagainya
(Isman, 2000; Koul et al., 2008).
Minyak atsiri juga mempunyai peluang untuk dikembangkan menjadi
produk-produk derivat lainnya seperti pestisida. Pengembangan produk-produk
derivat dari minyak atsiri diharapkan dapat mengurangi atau menggantikan
produk-produk yang berasal dari bahan kimia sintetik.
Aktivitas Minyak Atsiri sebagai Antibakteri
Aktivitas biologi minyak atsiri terhadap mikroba telah banyak diteliti
terutama terhadap bakteri patogen pada manusia dan hewan. Hasil beberapa
penelitian menunjukkan bahwa sejumlah minyak atsiri mempunyai aktivitas
terhadap bakteri patogen baik yang bersifat gram negatif
dengan nilai MIC (Minimum
Inhibitory
Concentration)
maupun
positif
yang Bervariasi.
(repellent),
menarik
(attractant),
racun
kontak
(toxic),
racun
telur
(oviposition
deterrent),
menghambat
petumbuhan,
umumnya
perbedaan
komposisi
minyak
atsiri
disebabkan
perbedaan jenis tanaman penghasil, kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur
panenan, metode ekstraksi yang digunakan dan cara penyimpanan minyak.
Minyak atsiri biasanya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia
yang terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada
umumnya komponen kimia minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu: 1)
Hidrokarbon, yang terutama terdiri dari persenyawaan terpen dan 2)
Hidrokarbon teroksigenasi.
a. Golongan hidrokarbon
Persenyawaan yang termasuk golongan ini terbentuk dari unsur Karbon
(C) dan Hidrogen (H). Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri
sebagian besar terdiri dari monoterpen (2 unit isopren), sesquiterpen (3 unit
isopren), diterpen (4 unit isopren) dan politerpen.
b. Golongan hidrokarbon teroksigenasi
Komponen kimia dari golongan persenyawaan ini terbentuk dari unsure
Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Persenyawaan yang termasuk dalam
golongan ini adalah persenyawaan alcohol, aldehid, keton, ester, eter, dan fenol.
Ikatan karbon yang terdapat dalam molekulnya dapat terdiri dari ikatan
tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga. Terpen mengandung
ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua. Senyawa terpen memiliki aroma
kurang wangi, sukar larut dalam alkohol encer dan jika disimpan dalam waktu
lama akan membentuk resin. Golongan hidrokarbon teroksigenasi merupakan
senyawa yang penting dalam minyak atsiri karena umumnya aroma yang lebih
wangi. Fraksi terpen perlu dipisahkan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk
pembuatan parfum, sehingga didapatkan minyak atsiri yang bebas terpen
(Ketaren, 1985).
Minyak
Adas
Nama
Dagang
Fennel Oil
Nama Tanaman
Kegunaan
Kondisi
Foenicullum
vulgare
2.
Akar wangi
Vetiver Oil
Vetiveria zizanoides
3.
Bangle
Bangle Oil
4.
Cendana
Sandalwood
Oil
Zingiber
cassummunar
Santalum album
5.
Cengkeh
Clove Oil
Syzygium
aromaticum
6.
Gaharu
Agarwood
Oil
Aquilaria sp.
7.
Gandapura
8.
Jahe
Wintergree
n Oil
Ginger Oil
Gaultheria
fragrantissima
Zingiber officinale
9.
Jeringau
Parfum,
Pengobatan,
Kosmetik
Parfum, Sabun, Sudah
Kosmetik,
Berkembang
Sebagai Fiksatif
Farmasi
Potensi
dikembangkan
Antibakteri,
Sudah
Antiseptik,
Berkembang
Desinfektan,
Ekspektoran,
Sedatif,
Stimulan,
dan
Refrigeran.
Flavor,
Sudah
Antibiotik
Berkembang
Calamus
Oil
Jeruk Limau -
Acarus calamus
Parfum,
Kosmetika, dan
Obat-obatan
Parfum,
Obatobatan, Flavor
Pengobatan
tradisional,
Penyedap
Makanan
(Flavor)
Farmasi
Jeruk Purut
Lime Oil
Citrus hystrix
12.
Kapolaga
13.
Kayu Manis
14.
Kayu Putih
Cardamon
Oil
Cinnamon
Bark Oil
Cajuput Oil
15.
Kemangi
Basil Oil
Elletaria
cardamomum
Cinnamomum
casea
Melaleuca
leucadendron
Ocimum
grattisimum
Makanan,
Parfum
Farmasi
16.
Kemukus
Cubeb Oil
10.
11.
Piper cubeba L.
Sedang
Berkembang
Potensi
Dikembangkan
Sedang
Dikembangkan
Potensi
dikembangkan
-
Potensi
dikembangkan
Potensi
dikembangkan
Penyedap Rasa, Potensi
Flavor
dikembangkan
Obat
Gosok, Sudah
Farmasi
Berkembang
Farmasi,
Potensi
Makanan,
dikembangkan
Pestisida Nabati
Flavor
Saus, Sedang
Minuman
Berkembang
Beralkohol,
17.
Kenanga
18.
Ketumbar
19.
Klausena
20.
Kunyit
21.
Lada
22.
Lawang
23.
Masoi
24.
Melati
25.
Nilam
26.
Pala
27.
Palmarosa
28.
Permen
29.
Rosemari
30.
Selasih
Mekah
Fragrance pada
Sabun,
Detergen, Krim,
Parfum,
Obat
Radang,
Bronchitis,
Asma, dll.
Cananga
Canangium
Aromaterapi,
Oil
odoratum
Parfum,
Kosmetik
Coriander
Coriandrum
Makanan,
OIl
sativum
Farmasi
Clausena/A Clausena anisata
Farmasi,
nis Oil
Minuman,
Parfum, Rokok,
Permen Karet,
Pasta Gigi
Curcuma
Curcuma domestica Flavour,
Oil
Farmasi
Black
Piper nigrum
Flavor
pada
Pepper Oil
produk Makanan
&
Minuman,
Antimikroba
Lawang
Obat
gosok,
minyak angin
Massoi Oil
Criptocaria massoia Flavour
Makanan
Jasmine Oil Jasminum sambac
Parfum,
Aromaterapi,
Kosmetik
Patchouli
Pogostemon cablin Sebagai Fiksatif
Oil
Benth
pada pembuatan
parfum
Nutmeg Oil Myristica fragrans Flavor
pada
Houtt
Makanan, Rokok
Palmarosa
Cymbopogon
Farmasi
Oil
martini
Cormint Oil Mentha arvensis
Flavor, Parfum,
Pasta
gigi,
Permen
Rosemari
Rosmarinus
Farmasi
Oil
officinale
Basil
Oil Ocimum
Farmasi,
(Eugenol
grattisimum
Makanan
type)
Sudah
Berkembang
Potensi
dikembangkan
Sedang
Berkembang
Potensi
dikembangkan
Sudah
Berkembang
Potensi
dikembangkan
Sedang
Berkembang
Sedang
Berkembang
Sudah
Berkembang
Sudah
Berkembang
Potensi
dikembangkan
Potensi
dikembangkan
Potensi
dikembangkan
Potensi
dikembangkan
31.
Sereh Dapur
32.
Sereh Wangi
33.
34.
Sirih
35.
Surawung
Pohon
Temulawak
36.
Terpentin
37.
Ylang-ylang
Lemongrass
Oil
Citronella
Oil
-
Cymbopogon
citratus
Cymbopogon
nardus
-
Makanan,
Farmasi
Flavor, Parfum,
Sabun
x
Sedang
Berkembang
Sudah
Berkembang
x
Native
Myrthle Oil
Curcuma
Oil
Terpentin
Oil
Backousia
citriodora
Curcuma
xanthorizza
Pinus merkusii
Farmasi
Potensi
dikembangkan
Potensi
dikembangkan
Sedang
Berkembang
Ylang-ylang
Oil
Canangium
odoratum
Farmasi,
Minuman
Kosmetik,
Campuran
Bahan Pelarut,
Minyak
Cat,
Antiseptik,
Kamper,
dan
Farmasi
Bahan
dasar Sedang
parfum
Berkembang
Kesimpulan
Kandungan
senyawa
kimia
dalam
berbagai
jenis
minyak
atsiri
Referensi
http://lansida.blogspot.com/2012/06/apakah-minyak-atsiri-itu.html
http://www.atsiri-indonesia.com/index.php?page=blog&det=minyakatsiri