Professional Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
1. ANALISA DATA
Nama
: Tn. M
Umur
: 63 tahun
: Islam
Suku bangsa
: Jawa/ Indonesia
Pekerjaan
: Buruh bangunan
Pendidikan
: SD
Status
: Kawin
Alamat
: Jl. Jakarta-Malang
2. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama: Nyeri hebat pada punggungnya
b. Riwayat penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan sakit punggung yang hebat dan mendadak saat melakukan
aktifitas maupun tidak sehingga saat ini untuk melakukan mobilisasi pasien
dibantu oleh keluarga, pasien juga mengeluh susah BAB.
c. Riwayat Penyakit Dulu
Pasie tidak mempunyai riwayat penyakit yang berat.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga. Menikah dan mempunyai 3
orang anak. Penderita bekerja sebagai buruh bangunan sehingga sering
mengangkat beban yang berat.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital :
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
Kepala :
: Cukup
: E4V5M6
: 110/70 mmhg.
: 84 x/menit.
: 22 x/menit
:37 o celcius
Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil bulat isokor kiri =
kanan, refleks cahaya +/+ normal.
Leher
: Kelenjar getah bening tidak membesar.
Thoraks : Inspeksi
: Pergerakan nafas simetris kiri = kanan
Auskultasi
:Suara pernapasan kiri = kanan
Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor kiri = kanan
Abdomen : Inspeksi : Datar
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
Palpasi
: Lemas, nyeri tekan (+)
Perkusi
: Timpani, pekak hepar (+)
Inguinalis :
Inspeksi : Benjolan (-), warna kulit sama dengan sekitar
Palpasi : Tes invaginasi : impuls pada ujung jari
Tes Ziemenn : teraba pulsasi di anulus inferior
Tulang belakang : Tak ada kelaina
Extremitas : Superior et Inferior : Tak ada kelainan
Neurologi : Refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/Rectal Toucher : Tonus sfingther ani cekat, ampula kosong, mukosa licin, prostat
kesan normal.
Genitalia : Tak ada kelainan
ANALISA DATA
Nama Pasien
Umur
No. Registrasi
: Tn. M
: 63 th
:
DATA PENUNJANG
MASALAH
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Nyeri
hemiparese/hemiplegia
DO : Pasien menggunakan
kursi roda
Cemas
prosedur
diagnosis,
operasi,
prognosis,
Kurangnya pemenuhan
perawatan diri
hemiparese/hemiplegia
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ruang
Nama Pasien
: Mawar
: Tn. M
1.
pemenuhan
perawatan
diri
yang
berhubungan
hemiparese/hemiplegia
6. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan tirah baring lama
C. PERECANAAN
1. PRIORITAS MASALAH
DAFTAR MASALAH
Ruang
Nama Pasien
No. Registrasi
: Mawar
: Tn.M
:
dengan
No.
DX
1.
TANGGAL
MUNCUL
TANGGAL
TERATASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri
berhubungan
penjepitan
saraf
dengan
pada
diskus
intervetebralis.
2.
Gangguan
mobilitas
berhubungan
fisik
dengan
hemiparese/hemiplegia.
3
Cemas
berhubuangan
prosedur
dengan
operasi,
diagnosis,
Kurangnya
diri
yang
pemenuhan
perawatan
berhubungan
dengan
hemiparese/hemiplegia.
5
dengan
imobilisasi,
TANDA
TANGAN
TANGGAL
NO.
DX
: Tn M
:
TUJUAN
KRITERIA
STANDART
Tujuan :
Nyeri berkurang atau
rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil :
- Klien mengatakan
tidak terasa nyeri.
- Lokasi nyeri minimal
- Keparahan nyeri
berskala 0
- Indikator nyeri verbal
dan noverbal (tidak
menyeringai)
INTERVENSI
RASIONAL
1. Nyeri
TT
merupakan
lokasi, lamanya
pengalaman
serangan, faktor
pencetus / yang
dijelaskan
memperberat. Tetapkan
pasien. Identifikasi
skala 0 10
2. Pertahankan tirah
baring, posisi semi
fowler dengan tulang
spinal, pinggang dan
lutut dalam keadaan
fleksi, posisi telentang.
3. Gunakan logroll (papan)
selama melakukan
perubahan posisi.
4. Batasi aktifitas selama
fase akut sesuai dengan
kebutuhan.
5. Berikan relaksan otot
oleh
karakteristik
nyeri
dan
yang
faktor
berhubungan
merupakan
suatu
hal
amat
yang
penting
untuk
memilih intervensi
yang
cocok
dan
untuk mengevaluasi
keefektifan
terapi
dari
yang
diberikan.
2. Untuk
yang diresepkan,
menghilangkan
antiinflamasi dan
evaluasi keefektifan.
6. Tindakan penghilangan
rasa nyeri noninvasif
dan nonfarmakologis
punggung.
3. Logroll
(Papan)
mempermudah
melakukan
mobilisasi.
4. Untuk menghindari
Tujuan:
Klien mampu
melaksanakan
adanya cidera.
5. Agen-agen
secara
ini
sistematik
menghasilkan
dengan
kemampuannya
Kriteria hasil :
- Tidak terjadi
menurunkan
inflamasi.
6. Tindakan
kontraktur sendi
- Bertambahnya
memungkinkan
klien
kekuatan otot
- Klien menunjukkan
kontrol
meningkatkan
nyeri.
mobilitas
1. Berikan / bantu pasien
untuk melakukan latihan
rentang gerak pasif dan
aktif.
2. Berikan perawatan kulit
dengan baik, masase
titik yang tertekan
setelah rehap perubahan
posisi. Periksa keadaan
Tujuan:
Rasa cemas klien akan
berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
- Klien mampu
mengungkapkan
ketakutan/kekuatiran
nya.
- Respon klien tampak
tersenyum.
untuk
mendapatkan
tindakan untuk
ini
rasa
terhadap
1. Dapat
meningkatkan
kemampuan pasien
untuk
melakukan
tekanan
pada
area
penonjolan tulang.
3. Penggunaan
analgetik
yang
berlebihan
dapat
menutupi
gejala,
dan
ini
menyulitykan
defisit
neurologis
lebih lanjut.
4. Pasien
yang
mengalami
seksual terjadi
kehilangan
permanen.
5. Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi untuk latihan
fisik klien.
tubuh
fungsi
permanen
besar
makna kehilangan,
semakin
dalam
lama
reaksi
kesedihan
ini
dialami.
5. Menurunkan resiko
terjadinnya iskemia
jaringan
akibat
yang tertekan.
1. Menurunkan
1. Berikan lingkungan yang
stimulasi
yang
berlebihan
dapat
dengan kemampuan
nyaman.
2. Catat derajat ansietas.
3. Libatkan keluarga dalam
klien
- Klien dapat
proses keperawatan.
4. Diskusikan mengenai
melakukan aktivitas
perawatan diri sesuai
3
mengurangi
kecemasan.
2. Pemahaman bahwa
mengidentifikasi
kemungkinan kemajuan
perasaan
sumber
dapat
pribadi/komunitas
mempertahankan harapan
klien meningkatkan
untuk memberikan
beberapa perasaan
kebutuhan sehari-hari.
5. Berikan support sistem
control emosi.
3. Peran
serta
bantuan sesuai
kebutuhan.
normal
membantu
keluarga
sangat
membantu
dalam
pendekatan spiritual).
6. Reinforcement terhadap
menentukan
koping.
4. Menunjukkan
dimiliki berhubungan
dengan penyakit,
dia
berkomunikasi
dapat
dengan
efektif
tanpa menggunakan
alat
khusus,
sehingga
dapat
mengurangi
rasa
cemasnya.
5. Dukungan
dari
bebarapa
yang
Klien tidak
pengalaman
mengalami konstipasi.
Kriteria hasil :
sumber
dapat
- Konsistensifses
untuk
berkomunikasi.
permenit )
yang
mendukung
dia
lunak
( 15-30 kali
saja
ada
disekitarnya
obat
apa
yang
tanpa menggunakan
yang
menyadari sumber-
defekasi secara
memiliki
membantu klien.
6. Agar
klien
- Klien dapat
orang
Tujuan:
1. Membantu dalam
1. Monitor kemampuan dan
mengantisipasi/mer
encanakan
melakukan perawatan
pemenuhan
diri.
2. Beri motivasi kepada
klien untuk tetap
melakukan aktivitas dan
kebutuhan secara
individual.
2. Meningkatkan
harga diri dan
Tujuan:
Klien mampu
mempertahankan
keutuhan kulit
Kriteria hasil :
- Klien mau
berpartisipasi
terhadap pencegahan
luka
- Klien mengetahui
penyebab dan cara
pencegahan luka
- Tidak ada tandatanda kemerahan atau
luka.
semangat untuk
berusaha terusmenerus.
3. Klien mungkin
menjadi sangat
ketakutan dan
sangat tergantung
meskipun bantuan
yang diberikan
bermanfaat dalam
mencegah frustasi,
adalah penting bagi
klien untuk
melakukan
sebanyak mungkin
untuk diri-sendiri
untuk
mepertahankan
harga diri dan
meningkatkan
pemulihan.
4. Meningkatkan
perasaan makna diri
dan kemandirian
serta mendorong
klien untuk
berusaha secara
kontinyu.
5. Memberikan bantuan
yang mantap untuk
mengembangkan
akan mengerti
tentang penyebab
obstipasi.
2. Bising usus
menandakan sifat
aktivitas peristaltik.
3. Diit seimbang tinggi
kandungan serat
merangsang
peristaltik dan
eliminasi reguler.
4. Masukan cairan
adekuat membantu
mempertahankan
Klien.
6. Kolaborasi dengan tim
konsistensi feses
meningkatkan
efisiensi pembasahan
air usus, yang
melunakkan massa
feses dan membantu
eliminasi.
1. Meningkatkan aliran
darah kesemua
1. Anjurkan untuk
melakukan latihan ROM
(range of motion) dan
mobilisasi jika mungkin.
2. Rubah posisi tiap 2 jam.
3. Gunakan bantal air atau
pengganjal yang lunak di
bawah daerah-daerah
6
yang menonjol.
4. Lakukan massage pada
daerah yang menonjol
yang baru mengalami
tekanan pada waktu
berubah posisi.
5. Observasi terhadap
eritema dan kepucatan
dan palpasi area sekitar
terhadap kehangatan dan
pelunakan jaringan tiap
merubah posisi.
6. Jaga kebersihan kulit dan
seminimal mungkin
hindari trauma, panas
terhadap kulit
daerah.
2. Menghindari tekanan
dan meningkatkan
aliran darah.
3. Menghindari tekanan
yang berlebih pada
daerah yang
menonjol.
4. Menghindari
kerusakan-kerusakan
kapiler-kapiler.
5. Hangat dan
pelunakan adalah
tanda kerusakan
jaringan.
6. Mempertahankan
keutuhan kulit.
http://istanakeperawatan.blogspot.com/2011/11/asuhan-keperawatan-hernianukleus.html