turndown requirements, three to four levels

of injection points would typically be

needed. SNCR system suppliers have the
capabilities to estimate boiler temperature
profiles to support the selection of
injectors or installation of additional
injectors may be necessary after initial
SNCR system operation.
Reagent utilization is a predominant
concern with SNCR use on steam
generators larger than 100 to 200 MW.
Stoichiometries can range from 3.0 to 4.0
(moles of NH3 per mole of Nox removed)
to attain 30% to 50% Nox reductions. The
increased reagent consumption is a result
of reagent thermal decomposition, varying
temperatures, and the lack of a true steadystate controlled environment, ehich tends
to increase ammonia slip emissions.
From a process chemistry prospective,
the common reagent constituent that
influences NOx reduction for either
ammonia or urea is nitrogen. Therefore, an
accurate measurement of relative reagent
cost is dollars per ton of nitrogen. The cost
of aqueous ammonia and urea nitrogen are
approximately two and three times,
respectively, that for anhydrous ammonia.
These comparisons are based on historical
data and are influenced by factors such as
freight distance and local demand.
14.3.3.3
Reagent
Vaporization

Storage

and

The use of ammonia requires the same

safety systems, storage tanks, and
vaporizers as those described for SCR
installation in Section 14.3.2.4
Urea is a nonhazardous material with
no special storage or usage limitations. A
urea reagent based process has a pumping
skid instead of vaporizers or blower. The

urea is pumped and injected as a liquid.

One system supplier catalytically converts
the urea-based solutions to ammonia prior
to injection into the flue gas stream.
14.3.3.4
Control

Reagent

Injection

and

Ideally, reagent injection control would

be
precise
to
minimize
reagent
consumption as well as ammonia slip.
Accurate reagent injection is critical fo
successful
SNCR
Nox
reduction
performance. Limiting ammonia slip is
important to avoid deleterious side effects
when burning sulfur-bearing fules.
Unfortunately, there are no monitors
currently available that can accurately
measure ammonia slip emissions as low as
the required 2 to 10 ppm. Therefore,
SNCR reagent control must be based on
NOx emission feedback. As a result,
SNCR NOx reduction capabilities can be
significantly limited if low overall
ammonia slip limits are to be met reliably.
In addition, without accurate ammonia slip
feedback it is not possible to precisely tune
reagent injection.
14.3.4 Postcombustion
Plant Impacts

Balance of

The following sections describe

possible design and operational impacts
for installation of postcombustion Nox
reduction system.
14.3.4.1 Steam Generator Impacts
The effectiveness of SNCR is directly
dependt on gas temperature and residence
time considerations. The majority of an
existing boiler convection pass is
somewhat congested for optimum SNCR
system operation. Without modification,
this could lead to either limited Nox

reduction capabilities or excessive

ammonia slip. Therefore, effective use of
retrofit SNCR may require extensive boiler
modifications with corresponding balance
of plant impacts. The design of a new
boiler can incorporate the installation of
SNCR through the use of free space in
areas corresponding to appropriate
temperatures.
14.3.4.2 Air Heater Impacts
Sulfur trioxide (SO3) in the presence of
ammonia forms ammonium sulfate and
ammonium bisulfat salts. Ammonium
bisulfate deposits could foul air heater
surface, leading to increasing pressure
drops, and possibly create the need for
periodic offline cleanings.
Experience has indicated that deposits
in the baskets generally tend to swep out of
the air heater without significant incident.
However, if the condensation temperature
occurs betwen layers, tenacious deposits
tend to build up. Cold end soot blowers
generally are not effective in reaching and
removing these deposits online. To remove
any deposits that might occur, offline
water washing may be necesarry.
Operation of both SCR and SNCR can
result in ammonium bisulfate fouling the
air heater. However, with SNCR systems
this is not a time dependent situation. With
SNCR, the full range of ammonia slip can
occur anytime the system is operating.
With SCR cataylist and increases slowly as
the cataylist is deactivated. Without tight
control of ammonia slip emissions, the
potential for air heater fouling and
increased forced outages is much higher
for an SNCR system.
An advantage of SNCR is that there is
no increase in SO3 emmisions. However,

whenever a sulfur bearing fuel is

combusted, 1% to 3% of the SO2 will be
oxidized to SO3 in the combustor.
Therefore, considering the relative
availability of ammonia slip from SNCR,
substantial concern remains.
14.3.4.3 Draft System Impacts
An SCR system installed in a high
dust location can add 3 to 5 in. Wg of
pressure drop to the boiler system. During
normal operation, the SNCR system
should not increase the pressure drop more
than 1 in.wg. However, with SNCR there
is an increased potential for fouling the air
heater with ammonium bisulfate deposits.
A draft design margin of 3 to 6 in.wg
would not be unreasonable to cover worst
case SNCR conditions.
14.3.4.4 Precipitators Impacts
Properly opearating SCR or SNCR
systems should have no detrimental effects
on the precipitator. In boilers with low SO3
concentrations, the ammonia slip that does
not react with SO3 acts to enhance the
collectability of fly ash in the precipitators.
14.3.4.5 Waste Solids Handling and
Disposal Impacts
Ammonia slip from the SCR or SNCR
system condenses onto the fly ash
collected in the electrostatic precipitator, is
absorbed in the FGD system, or exits the
system through the stack. The ammonia
content to the fly ash can have an impact
on waste disposal or reuse practices. At
elevated pH, ammonia in the fly ash is
released, possibly leading to oddorous
emissions. Experience has indicated that
ammonia (NH3)

Turndown persyaratan, 3-4 tingkat

dari titik injeksi biasanya akan
diperlukan. pemasok sistem SNCR
memiliki
kemampuan
untuk
memperkirakan profil suhu boiler
untuk
mendukung
pemilihan
penyuntik atau instalasi penyuntik
tambahan
mungkin
diperlukan
setelah sistem operasi SNCR awal.
pemanfaatan
Pereaksi merupakan keprihatinan
utama dengan menggunakan SNCR
pada generator uap lebih besar dari
100-200 MW. Stoichiometries dapat
berkisar 3,0-4,0 (mol per mol NH3
NOx dihapus) untuk mencapai 30%
sampai 50% pengurangan NOx.
Konsumsi reagen meningkat adalah
hasil dari dekomposisi termal reagen,
berbagai suhu, dan kurangnya dari
lingkungan yang stabil sejati negara
dikendalikan,
ehich
cenderung
meningkatkan emisi amonia slip.
Dari proses kimia prospektif,
konstituen reagen umum yang
mempengaruhi pengurangan NOx
baik untuk ammonia atau urea
adalah nitrogen. Oleh karena itu,
pengukuran
yang
akurat
biaya
reagen relatif dolar per ton nitrogen.
Biaya air amonia dan nitrogen urea
sekitar dua dan tiga kali, masingmasing,
bahwa
untuk
amonia
anhidrat.
Perbandingan
ini
didasarkan pada data historis dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
jarak pengiriman dan permintaan
lokal.
14.3.3.3 Pereaksi Penyimpanan
dan
penguapan
Penggunaan amoniak memerlukan
sistem keamanan yang sama, tangki
penyimpanan, dan vaporizers seperti
yang dijelaskan untuk instalasi SCR

dalam
Bagian
14.3.2.4
Urea
merupakan
bahan
nonhazardous tanpa penyimpanan
khusus
atau
keterbatasan
penggunaan. Sebuah reagen urea
berdasarkan proses memiliki selip
memompa bukan vaporizers atau
blower. urea ini dipompa dan disuntik
sebagai cairan. Salah satu pemasok
sistem catalytically mengubah solusi
urea untuk amonia sebelum injeksi
ke dalam aliran gas buang.
14.3.3.4 Pereaksi Injeksi dan Kontrol
Idealnya,
kontrol injeksi reagen akan tepat
untuk mengurangi konsumsi reagen
serta slip amonia. injeksi Akurat
reagen sangat penting untuk sukses
kinerja reduksi Nox SNCR. Membatasi
slip amonia ini penting untuk
menghindari efek samping merusak
ketika fules sulfur pembakaran.
Sayangnya, tidak ada monitor saat
ini tersedia yang secara akurat dapat
mengukur
amonia
slip
emisi
terendah yang diperlukan 2-10 ppm.
Oleh karena itu, SNCR kontrol reagen
harus didasarkan pada umpan balik
emisi NOx. Akibatnya, penurunan
kemampuan SNCR NOx dapat secara
signifikan terbatas jika batas amonia
rendah
slip
keseluruhan
harus
dipenuhi andal. Selain itu, tanpa
umpan balik slip amonia akurat tidak
mungkin untuk secara tepat lagu
injeksi
reagen.
14.3.4
Postcombustion
Neraca
Dampak Tanaman
Bagian berikut ini menjelaskan
desain
mungkin
dan
dampak
operasional untuk instalasi sistem
pengurangan postcombustion Nox.

Generator Uap Dampak 14.3.4.1

Efektivitas SNCR langsung dependt
pada suhu gas dan pertimbangan
waktu
tinggal.
Mayoritas
pas
konveksi boiler yang ada agak padat
untuk operasi sistem SNCR optimal.
Tanpa modifikasi, hal ini dapat
menyebabkan baik Nox terbatas
pengurangan kemampuan atau
slip amoniak yang berlebihan. Oleh
karena itu, gunakan efektif retrofit
SNCR
mungkin
membutuhkan
modifikasi boiler ekstensif dengan
saldo sesuai dampak tanaman.
Desain sebuah boiler baru dapat
menggabungkan
instalasi
SNCR
melalui penggunaan ruang bebas di
daerah sesuai dengan suhu yang
sesuai.
Pemanas Air Dampak 14.3.4.2
Sulfur trioksida (SO3) dengan adanya
bentuk amonium sulfat amoniak dan
garam amonium bisulfat. Amonium
deposito
bisulfat
bisa
udara
permukaan
pemanas
busuk,
menyebabkan penurunan tekanan
meningkat,
dan
mungkin
menciptakan
kebutuhan
untuk
periksa
offline
berkala.
Pengalaman
telah
menunjukkan
bahwa
deposito
di
keranjang
umumnya cenderung swep keluar
dari pemanas udara tanpa insiden
signifikan.
Namun,
jika
terjadi
kondensasi suhu lapisan betwen,
deposito
ulet
cenderung
membangun. akhir jelaga blower
dingin umumnya tidak efektif dalam
mencapai dan menghapus simpanan
online. Untuk menghapus semua
deposito yang mungkin terjadi, air
offline mungkin mencuci necesarry.
Operasi kedua SCR dan SNCR dapat
mengakibatkan
fouling amonium

bisulfat pemanas udara. Namun,

dengan sistem SNCR ini bukan waktu
tergantung situasi. Dengan SNCR,
kisaran penuh slip amonia dapat
terjadi kapan saja sistem operasi.
Dengan cataylist SCR dan meningkat
perlahan-lahan
sebagai
cataylist
tersebut dinonaktifkan. Tanpa kontrol
ketat dari emisi slip amonia, potensi
fouling
pemanas
udara
dan
meningkatkan dipaksa padam jauh
lebih tinggi untuk sistem SNCR.
Keuntungan dari SNCR adalah bahwa
tidak ada peningkatan emmisions
SO3. Namun, setiap kali bahan bakar
bantalan belerang terbakar, 1%
hingga 3% dari SO2 akan teroksidasi
menjadi SO3 dalam ruang bakar
tersebut. Oleh karena itu, mengingat
ketersediaan slip relatif amonia dari
SNCR, perhatian besar tetap.
Draft Dampak Sistem 14.3.4.3
SCR Sebuah sistem yang terinstal di
lokasi
yang
tinggi-debu
dapat
menambahkan 3-5 masuk WG drop
tekanan pada sistem boiler. Selama
operasi normal, sistem SNCR tidak
harus
meningkatkan
penurunan
tekanan lebih dari 1 in.wg. Namun,
dengan
SNCR
ada
potensi
peningkatan fouling pemanas udara
dengan deposito amonium bisulfat.
Sebuah desain konsep margin 3
sampai 6 in.wg tidak akan masuk
akal untuk menutupi kasus SNCR
kondisi
terburuk.
Dampak
debu
14.3.4.4
Benar opearating SCR atau SNCR
sistem seharusnya tidak memiliki
efek yang merusak pada presipitator
tersebut.
Pada
boiler
dengan
konsentrasi
rendah
SO3,
slip
amoniak yang tidak bereaksi dengan
tindakan SO3 untuk meningkatkan
kolektibilitas abu terbang dalam
debu.
14.3.4.5 Solids Penanganan Limbah

dan
Pembuangan
Dampak
Amonia slip dari sistem SCR atau
mengembun SNCR ke abu terbang
yang dikumpulkan di presipitator
elektrostatik, diserap dalam sistem
FGD, atau sistem keluar melalui
stack. Isi amoniak untuk abu terbang
dapat berdampak pada praktik
pembuangan
limbah
atau
menggunakan kembali. Pada pH
tinggi, ammonia dalam abu terbang
dilepaskan, mungkin menyebabkan
emisi oddorous. Pengalaman telah
menunjukkan bahwa amonia (NH3)