Professional Documents
Culture Documents
Metode Ceramah
Diskusi
Kaji bahan bacaan
Simulasi
Proses Fasilitasi 1. Paparkan secara singkat tujuan dari sessi ini (5 menit).
2. Ajak peserta untuk membayangkan dirinya hendak
melakukan penjajagan awal sebelum memasuki komunitas.
3. Minta peserta menginventarisasi,“Aspek-aspek apa saja di
masyarakat yang penting untuk diketahui?” (15 menit).
4. Diskusikan gagasan peserta. Gali lebih lanjut dengan
mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa aspek-aspek
tersebut penting untuk diketahui?” (15 menit).
5. Ajukan pertanyaan dan diskusikan, “Bagaimana cara
mengumpulkan informasi tersebut di masyarakat? Siapa
yang melakukannya?” (20 menit).
6. Jelaskan bahwa apa yang sedang dikerjakan saat ini adalah
merupakan dasar-dasar dari Analisis Sosial. Berikan uraian
ringkas mengenai pengertian, maksud dan pelaku dari
Analisis Sosial tersebut (10 menit).
7. Minta tanggapan peserta (15 menit).
8. Bagi peserta menjadi tiga kelompok. Ajak masing-masing
kelompok coba membayangkan dirinya akan menganalisis
kehidupan komunitas (pilih contoh yang sesuai, misalkan
komunitas kota, desa, buruh, tani, nelayan, dll.) (5 menit).
9. Bagikan Lembar Kerja Kelompok: Membuat Pertanyaan
yang telah disediakan. Persilakan peserta untuk berdiskusi
dan mengisi Lembar Kerja (30 menit).
10. Beri contoh pengisiannya. Misal: Aspek Nilai Masyarakat.
Pertanyaan yang penting diajukan seperti, “Bagaimana
sistem kekerabatan yang ada?”. “Apa yang dianggap
perilaku baik atau buruk oleh masyarakat?” dll.
11. Persilakan peserta mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya (15 menit).
12. Diskusikan hasil presentasi kelompok tadi (20 menit).
13. Bagikan Bahan Bacaan: Analisis Sosial dan Perubahan
Sosial.
• A - 42
14. Persilakan peserta untuk membaca bahan bacaan (10 menit).
15. Jelaskan secara ringkas prinsip dan tahapan kerja Analisis
Sosial (5 menit).
16. Ajukan pertanyaan, “Bagaimana masyarakat dapat
melakukan Analisis Sosialnya sendiri di lapangan?”.
17. Minta tanggapan peserta, dan diskusikan beberapa gagasan
yang cukup menarik (20 menit).
18. Tutup sessi dengan meringkas gagasan pokok dari sessi ini (5
menit).
• A - 43
Lembar Kerja:
Membuat Pertanyaan
Aspek Pertanyaan yang penting
diajukan
1. Aspek ekonomi
2. Aspek sosial
3. Aspek politik
4. Aspek nilai
masyarakat
• A - 44
Bahan Bacaan:
Suatu analisis sosial adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap
tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural, kultural dan historis, sehingga
memungkinkan untuk menangkap dan memahami realitas yang sedang dihadapi.
Suatu analisis pada dasarnya “mirip” dengan sebuah “penelitian akademis” yang
berusaha menyingkap suatu “hal atau aspek” tertentu. Dalam proses ini yang
dilakukan bukan hanya mengumpulkan data, berita atau angka, melainkan berusaha
membongkar apa yang sesungguhnya terjadi, bahkan menjawab mengapa demikian,
dan menemukan pula faktor-faktor apa yang memberikan pengaruh kepada kejadian
tersebut. Lebih dari itu, analisis sosial seyogyanya mampu memberikan prediksi ke
depan, tentang kemungkinan apa yang akan terjadi.
Apakah hasil kesimpulan dari analisis bersifat final? Tentu saja tidak. Hasil analisis
dapat dikatakan hanya merupakan kebenaran tentatif, yang berubah sesuai fakta
atau data temuan-temuan yang baru. Dengan demikian, analisis ini bersifat dinamis,
terus bergerak, memperbaharui diri, dikaji ulang dan terus diperkuat dengan fakta-
fakta pendukung. Hasil analisis bukan suatu dogma, atau sejenis kebenaran tunggal.
• A - 45
1. Berguna untuk mengidentifikasi dan memahami persoalan-persoalan yang
berkembang (ada) secara lebih mendalam dan seksama (teliti); berguna untuk
membedakan mana akar masalah (persoalan mendasar) dan mana yang bukan,
atau mana yang merupakan masalah turunan.
2. Akan dapat dipakai untuk mengetahui potensi yang ada (kekuatan dan
kelemahan) yang hidup di masyarakat.
3. Dapat mengetahui dengan lebih baik (akurat) mana kelompok masyarakat yang
paling dirugikan (termasuk jawaban mengapa demikian)
4. Dari hasil-hasil tersebut, dapat diramalkan apa yang akan terjadi, sehingga
dengan demikian dapat pula diperkirakan apa yang akan dilakukan.
Berbeda dengan analisis sosial yang hendak dikembangkan disini. Analisis sosial
bukan pekerjaan kegenitan sosial dan bukan pula sejenis keisengan tanpa dasar.
Kegiatan ini dengan jelas didedikasikan dan diorientasikan untuk suatu keperluan
bagi perubahan. Ada watak ‘mengubah’ yang dihidupkan dalam proses analisis sosial
ini. Justru karena itu pula, maka menjadi sangat jelas bahwa analisis sosial
merupakan salah satu titik simpul dari proses panjang mendorong perubahan.
Analisis sosial akan menghasilkan semacam “peta” yang memberikan arahan dan
dasar, bagi usaha-usaha perubahan.
• A - 46
dapat dikumpulkan dari banyak sumber dan dengan banyak cara. Pelaku
mengambil pilihan sedemikian rupa sehingga data sebanyak mungkin diperoleh
dan valid. Setelah data diperoleh, ditata, disusun sedemikian rupa sehingga
mempunyai bentuk dan dapat dibaca. Atau dengan kata lain, data yang ada
hendaknya disusun menjadi suatu deskripsi tentang sesuatu sehingga mudah
dipahami. Pada tahap ini pula sebetulnya proses dan penetapan posisi sudah
dimulai, yakni ketika memberikan tekanan kepada beberapa bagian dari data.
3. Melakukan analisis. Dalam seluruh tahap ini, seluruh data yang ada coba dicari
kaitan diantaranya. Apa saja kaitan yang penting untuk ditelaah? Antara lain,
kaitan historis (kesejarahan, sejarah peristiwa), kaitan struktur, nilai-nilai, reaksi
yang berkembang dan arah masa depan.
• Telaah historis dimaksudkan untuk melihat ke belakang. Asumsi dari
telaah ini bahwa suatu peristiwa tidak dengan begitu saja hadir, melainkan
melalui sebuah peristiwa sejarah. Dengan ini peristiwa dapat diletakkan
posisinya dalam kerangka masa lalu, masa kini dan masa depan. Melalui
telaah ini akan dikembangkan pula kesadaran historis.
• Telaah struktur. Biasanya orang enggan dan cemas melakukan telaah
ini, terutama oleh stigma tertentu. Analisis ini sangat tajam melihat apa yang
ada, dan mempersoalkan apa yang mungkin tidak pernah berani diganggu
gugat. Struktur yang akan dilihat adalah struktur ekonomi (distribusi sumber
daya); politik (bagaimana kekuasaan dijalankan); sosial (bagaimana
masyarakat mengatur hubungan di luar politik dan ekonomi); dan budaya
(bagaimana masyarakat mengatur nilai).
• Telaah nilai. Penting pula untuk diketahui tentang apa nilai-nilai yang
dominan dalam masyarakat. Mengapa demikian? Dan siapa yang paling
berkepentingan dengan pengembangan nilai-nilai tersebut.
• Telaah reaksi. Melihat reaksi yang berkembang berarti mempersoalkan
siapa atau pihak mana yang sudah bereaksi dan mengapa reaksi itu muncul.
Telaah ini penting untuk menuntun kepada pemahaman mengenai “peta”
kekuatan yang bekerja.
• Telaah masa depan. Tahap ini lebih merupakan usaha untuk
memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kemampuan untuk memberikan prediksi (ramalan) akan dapat menjadi
indikasi mengenai kualitas dari tahap-tahap selanjutnya.
• A - 47
Sessi Analisis Sosial 2 - Perubahan Sosial
Metode Ceramah
Diskusi
Kaji bahan bacaan
Simulasi
Proses Fasilitasi 19. Paparkan secara singkat tujuan dari sessi ini (5 menit).
20. Ajak peserta membayangkan dirinya akan terjun ke
komunitas untuk melakukan pengorganisasian, yang untuk
itu perlu melakukan Analisis Sosial.
21. Minta peserta untuk menjawab pertanyaan,
• “Apa yang dimaksud dengan Analisis Sosial?”.
• “Mengapa kita perlu melakukan Analisis Sosial?”
• “Apa kaitan dan peran Analisis Sosial dengan
perubahan sosial yang sedang kita upayakan?”
Inventarisir dan diskusikan pendapat peserta (20 menit)
22. Minta peserta menginventarisasi “Aspek-aspek apa saja di
masyarakat yang penting untuk diketahui oleh fasilitator atau
CO dalam penjajagan?” (15 menit).
23. Ajukan pertanyaan dan diskusikan, “Bagaimana kita dapat
mengumpulkan informasi tersebut di masyarakat? Siapa
yang melakukannya?” (20 menit).
24. Bagi peserta menjadi empat kelompok. Ajak masing-masing
kelompok coba membayangkan dirinya akan menganalisis
kehidupan komunitas petani, nelayan, pedagang kaki lima
dan masyarakat di pemukiman kumuh di perkotaan (bisa
salah satu atau beberapa jenis komunitas, misal kota saja
atau desa-kota, sesuai kebutuhan) (5 menit).
25. Bagikan Lembar Kerja Kelompok “Membuat Pertanyaan”.
Persilakan peserta untuk berdiskusi dan mengisi Lembar
Kerja. Beri contoh pengisiannya. Misal: Aspek Nilai
Masyarakat. Pertanyaan yang penting diajukan seperti:
Bagaimana sistem kekerabatan yang ada?; Apa yang
dianggap perilaku baik atau buruk oleh masyarakat?; dll. (45
menit)
26. Persilakan peserta mempresentasikan hasil diskusi
• A - 48
kelompoknya (40 menit).
27. Diskusikan hasil presentasi kelompok tadi (30 menit).
28. Bagikan Bahan Bacaan: Analisis Sosial dan Perubahan
Sosial.
29. Persilakan peserta untuk membaca bahan bacaan (10 menit).
30. Jelaskan secara ringkas prinsip dan tahapan kerja Analisis
Sosial (10 menit).
31. Ajukan pertanyaan, “Bagaimana masyarakat dapat
melakukan Analisis Sosialnya sendiri di lapangan?”.
32. Minta tanggapan peserta, dan diskusikan beberapa gagasan
yang cukup menarik (20 menit).
33. Tutup sessi dengan meringkas gagasan pokok dari sessi ini (5
menit).
Catatan untuk Sajikan sessi ini sebagai pengantar Analisis Sosial untuk
Penyelenggara pelatihan bagi Fasilitator Komunitas pemula.
• A - 49
Lembar Kerja:
Membuat Pertanyaan
Masyarakat petani Pertanyaan yang penting diajukan
Aspek ekonomi
Aspek sosial
Aspek politik
Aspek ekonomi
Aspek sosial
Aspek politik
Aspek ekonomi
Aspek sosial
Aspek politik
Aspek ekonomi
Aspek sosial
Aspek politik
• A - 50
Sessi Analisis Sosial 3 - Pendekatan Struktural dan
Analisis Sosial
Metode Ceramah
Diskusi kelompok
Simulasi
Proses Fasilitasi 1. Buka sessi dengan memaparkan secara singkat tujuan dari
sessi ini (5 menit).
2. Bagikan Bahan Bacaan: Dasar-dasar Analisa Sosial.
3. Persilakan peserta membaca bahan bacaan dan
menggarisbawahi gagasan kunci yang terdapat pada bahan
bacaan tersebut (20 menit, tambah waktu bila diperlukan).
4. Berikan uraian singkat tentang isi bahan bacaan tersebut (5
menit).
5. Minta tanggapan atau gagasan peserta tentang pendekatan
struktural. Pandu peserta dengan pertanyaan-pertanyaan
seperti:
• Apa yang dimaksud dengan pendekatan struktural?.
• Apa hubungan analisis sistem dengan pendekatan
struktural?
• Mengapa pendekatan struktural dianggap lebih mampu
mengungkap akar masalah yang ada di masyarakat?
6. Diskusikan pertanyaan atau tanggapan dari peserta. Libatkan
peserta sebanyak mungkin dalam diskusi bagian ini (sekitar
30 menit).
7. Tampilkan Bagan Lingkaran Sistem yang menggambarkan
beberapa sistem yang ada dalam suatu masyarakat (sistem
ekonomi, sosial, politik, dan ideologi).
8. Jelaskan secara ringkas mengenai bagan tersebut (5 menit).
9. Ajak peserta untuk membayangkan apa yang terjadi pada
masyarakat Indonesia secara umum, berkaitan dengan
sistem-sistem yang sudah dikupas tadi (5 menit).
10. Bagi peserta menjadi 4 kelompok yang akan membahas
masing-masing sistem (Kelompok A membahas sistem
ekonomi; Kelompok B membahas sistem politik; Kelompok C
membahas sistem sosial dan Kelompok D membahas sistem
ideologi) (5 menit).
• A - 51
11. Bagikan Lembar Kerja Kelompok “Analisis Sosial 2”.
(Masing-masing sistem dengan beberapa pertanyaan kunci).
12. Minta peserta mendiskusikan, mengisi jawaban dari
pertanyaan yang ada pada Lembar Kerja tersebut (30
menit, tambah waktu bila diperlukan).
13. Persilakan kelompok untuk dapat mengembangkan
pertanyaan lain yang relevan dengan masing-masing
bahasan.
14. Persilakan tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi, dan
menuliskannya di depan kelas (40 menit, tambah waktu bila
diperlukan).
15. Bahas bersama hasil diskusi kelompok. Ajak peserta
menghubungkan gagasan atau konsep pendekatan struktural
dengan hasil analisis sistem (30 menit).
16. Tutup sessi dengan mengkaji ulang proses dan gagasan
kunci dari sessi ini (5 menit).
• A - 52
Lembar Kerja:
Lembar Kerja Kelompok A
Sistem Ekonomi
Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem ekonomi yang dominan
berlangsung di Indonesia.
Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan
yang ada di kolom pertama.
Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi
berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.
Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.
• ..
2. Bagaimana pola kepemilikan modal
atau alat produksi?
• ..
3. Bagaimana golongan yang mampu
mempekerjakan golongan miskin?
• ..
4. Hubungan kerja dan pola upah?
• ..
5. ..
• ..
6. ..
• A - 53
Lembar Kerja:
Lembar Kerja Kelompok B
Sistem Sosial
Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem sosial yang dominan
berlangsung di Indonesia.
Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan
yang ada di kolom pertama.
Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi
berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.
Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.
4. .. • ..
5. .. • ..
6. ..
• ..
7. ..
• ..
• A - 54
Lembar Kerja:
Lembar Kerja Kelompok C
Sistem Politik
Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem politik yang dominan
berlangsung di Indonesia.
Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan
yang ada di kolom pertama.
Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi
berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.
Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.
• ..
3. Kelompok mana yang sejalan dan
berseberangan dengan pemimpin itu?
Mengapa? • ..
4. Apa kepentingan dari pemimpin atau
kelompok yang dekat dengan pemimpin
tersebut? • ..
5. Bagaimana keputusan publik diambil?
• ..
6. ..
• ..
7. ..
• ..
8. ..
• A - 55
Lembar Kerja:
Lembar Kerja Kelompok D
Sistem Ideologi
Lembar kerja ini adalah untuk mengupas sistem ideologi yang dominan
berlangsung di Indonesia.
Dalam Analisis Sosial sangat penting untuk dapat merumuskan dan menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan
yang ada di kolom pertama.
Kolom kedua harap diisi dengan berbagai fakta atau kenyataan yang terjadi
berkait dengan pertanyaan yang ada di kolom pertama.
Isilah kedua kolom tersebut dengan pertanyaan dan fakta sebanyak mungkin.
4. .. • ..
5. .. • ..
• A - 56
Bahan Bacaan:
Sistem Ideologi
Sistem Ekonomi
• A - 57
Bahan Bacaan:
Pengantar
Untuk suatu keterlibatan yang efektif dalam proses transformasi sosial, tidaklah
cukup seseorang melakukan sesuatu tanpa perangkat analisis yang memadai.
Kenyataan sosial tidak bercerita sendiri, melainkan merupakan fakta-fakta dan
data-data yang harus ditafsirkan melalui suatu perangkat analisa. Pemahaman
atas hubungan sosial dan cara kerja yang diperoleh dari pengumpulan fakta
dan data hanya dapat di ubah menjadi suatu pemahaman atas realitas melalui
suatu alat tafsir yang dinamakan pendekatan (teori).
Untuk itu, bagi mereka yang memiliki tujuan melakukan perubahan sosial harus
dapat memahami kenyatan sosial dan melihat makna sosial dari kerjanya pada
realitas sosial yang akan diubah. Seringkali terjadi pada kelompok atau individu yang
serius ingin melakukan perubahan, malah dalam cara berpikir, sikap dan tindakan-
tindakannya menguatkan dan memapankan realitas yang ingin diubah karena
kekurangan pemahaman atas realitas.
Contohnya:
Melihat penindasan atau eksploitasi buruh oleh pemilik modal, sebagai kejahatan
yang semata-mata dibebankan pada pengusaha yang tidak bermoral dan upaya
untuk menanggulanginya adalah dengan menyingkirkan oknum pengusaha tadi.
Untuk menghilangkan salah tafsir (pemahaman) atas realitas sosial atau salah
kaprah dalam bertindak mengupayakan perubahan sosial, berikut ini disampaikan
pendekatan struktural dalam melakukan analisa sosial sebagai bekal dalam
menafsirkan kenyataan sosial dan melihat pengaruh tindakannya pada kenyataan
sosial yang akan diubah, baik itu melalui tindakan aktif maupun tindakan pasif
(berdiam diri). Melalui pendekatan ini dapat dilihat apakah kenyataan sosial yang
berlangsung sedang diubah atau bahkan dikekalkan oleh tindakan-tindakan para
aktivis perubahan sosial.
Pendekatan struktural dalam analisa sosial sesungguhnya dapat memberi arah yang
jelas dan mendalam tentang keadaan yang konsisten dengan perubahan sosial yang
diharapkan atau mencegah jatuh pada perangkap pragmatisme dan aktivisme dari
kasus ke kasus.
• A - 58
demikian, para sosiolog berbeda-beda dalam menyusun datanya untuk
menyelesaikan tujuan sosiologi itu sendiri.
Disini pendekatan struktural adalah sebuah cara untuk menyusun data yang di dapat
dari studi sosiologis atas realitas. Karena itu, pendekatan ini menentukan dan
membatasi lebih jauh obyek-obyek ini. Tujuan yang tegas adalah menemukan logika
yang tetap ada (immanen) dari gejala sosial yang dapat diamati dengan menganalisa
sistem-sistem yang mendasarinya.
Walaupun demikian, harus diingat lagi bahwa sosiologi akan memberikan kerangka
yang lebih mendasar karena seluruh ilmu pengetahuan kemanusiaan (humaniora)
berbeda dengan ilmu lainnya karena memiliki konteks sosial yang khusus. Hal
tersebut memang merupakan obyek studi sosiologi. Jadi sebagai contoh, situasi
sosial yang berbeda-beda menyebabkan teologi yang berkembang di suatu
masyarakat juga berbeda. Seperti situasi di Amerika Latin yang melahirkan teologi
pembebasan.
Basis Teoritis
Asumsi-asumsi
Sistem ekonomi menjadi bangunan dasar masyarakat, yang kemudian disebut sistem
determinan. Sistem-sistem yang lain adalah bangunan atas yang bersifat dominan
dalam kaitan terhadap keseluruhan.
• A - 59
Struktur dan fungsi sistem atau elemen tidak secara sadar diproduksikan.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, obyek struktural adalah logika immanen
yang mendasari berdirinya masyarakat itu, yaitu logika yang tidak disadari dari
seluruh gejala yang dapat diamati.
Seluruh gejala sosial terjadi disebabkan oleh perilaku-perilaku sosial, yang pada
tingkat abstraksi bisa memiliki macam-macam alternatif yang dipilih. Tetapi pada
tingkat kenyatan konkrit, manusia banyak bertindak secara tidak sadar dalam
kerangka struktur masyarakat. Sebagai contoh, seorang pemimpin dalam sebuah
negara demokratis tak dapat memerintah dengan cara diktator karena struktur yang
berbeda dan membatasi keputusan dan tindakannya.
Selain itu, struktur-struktur dan fungsi-fungsi dapat dimengerti lebih baik melalui
studi pemunculan asalnya (kelahirannya), disamping mempelajari interpelasi
(hubungan-hubungan) yang aktual dan timbul daripadanya.
Pada dasarnya setiap masyarakat memiliki asumsi makro, mikro. Hal ini berarti
bahwa proyek pembangunan pada tingkat mikro suatu komunitas masyarakat yang
kecil ditentukan dalam masyarakat yang makro nasional.
Hal ini juga berarti, bahwa analisa masyarakat pada tingkat makro tidak menjadi
komprehensif dan tepat jika tidak menetapkannya dalam kaitan (fungsi) terhadap
struktur peta-masyarakat atau terhadap situasi medan (dunia) Internasional.
Definisi-definisi
Dalam sosiologi, struktur didefinisikan sebagai totalitas koheren yang terdiri dari
sekumpulan hubungan yang stabil tetapi tidak terlihat nyata yang menentukan guna
atau fungsi setiap elemen dari totalitas. Di lain pihak, sistem adalah juga totalitas
koheren. Akan tetapi ia tersusun dari elemen-elemen yang terlihat dengan mengikuti
aturan atau hierarki internal tertentu.
Jadi sistem bertalian dengan seluruh proses kegiatan yang terorganisasikan dan
teratur, sementara struktur berkaitan dengan sekumpulan hubungan yang tidak
terlihat nyata yang menentukan fungsi elemen sebuah sistem.
Dari sini, analisa struktural secara mendasar merupakan studi terhadap interrelasi
(hubungan-hubungan) serta fungsi dari sistem dalam masyarakat dan elemen
sebuah sistem. Analisa struktural berusaha mengungkapkan logika yang tidak
kelihatan yang berada dibalik proses yang dapat dilihat dari sebuah sistem.
Sebuah pendekatan analisa struktural adalah sebuah cara untuk menyusun data dan
fakta-fakta sosial. Data ini dapat dikumpulkan sedikit demi sedikit dari bahan sejarah
dan studi empiris. Sedangkan fakta dapat ditemukan melalui pengalaman nyata
• A - 60
manusia dari berbagai sektor masyarakat yang berbeda. Pengalaman ini bisa berupa
pengalaman orang pertama, atau beberapa laporan teruji dari pengalaman orang
ketiga dan tidak meniadakan pengalaman yang sudah diketahui umum.
Dalam menyusun data dan fakta dengan menggunakan kerangka struktural, orang
dapat memilih periode sejarah tertentu, mengenali elemen yang menyusun
bermacam sistem dalam periode tertentu, dan menggambarkan interrelasi diantara
elemen dalam kaitan dengan struktur serta fungsi-fungsi. Pekerjaan ini adalah usaha
membuat Analisa Inkronis.
Sedangkan mengulangi periode ini dalam periode yang berurutan adalah usaha
membuat Analisa Diakronis. Dengan analisa ini kita dapat menganalisa asal
(kelahiran) dari struktur-struktur dan fungsi elemen atau sistem. Jadi, jika kita ingin
melakukan analisa diakronis terhadap masyarakat Indonesia, misalnya, kita dapat
membagi periode dalam masa pra kolonial, kolonial, kemerdekaan, Orde Baru, post
Orde Baru. Selanjutnya menerapkan analisa sinkronis terhadap setiap periode yang
dibagi lagi dalam sub-sub periode.
Tetapi sebuah elemen atau sistem dapat tidak bersesuaian dengan sistem atau
elemen lain. Gejala ini menghasilkan situasi ketegangan atau situasi genting.
Ketegangan ini yang disebabkan oleh otonomi disebut Torsi. Sistem yang
mengandung torsi adalah tempat bagi transformasi sosial. Torsi otonomi apa saja
yang menyebabkan perubahan sosial disebut ruang sosial (space).
Kehadiran yang mengandung torsi dan ruang sosial adalah faktor yang
memungkinkan transformasi sosial. Kalau tidak, sistem secara tidak sadar berfungsi
mengembangkan homologi, menstabilkan masyarakat dan memperkokoh status
quo.
Dalam masyarakat yang sepenuhnya homologi, kita bisa melihat dominasi sebuah
sistem atau dominasi sebuah sistem terhadap sistem lainnya terhadap sistem makro.
Hal ini berarti bahwa elemen-elemen yang sama dalam sistem dominan ditemukan
menyusup ke tengah-tengah sistem yang lain dan meminimalisasi torsi-torsi, dan
menjaga sistem kesatuan dalam homologi.
Dalam proses transformasi sosial, sistem dominan menimbulkan rintangan awal bagi
kemajuan aktifitas sosial untuk melakukan pekerjaannya. Di pihak lain, sistem
• A - 61
determinan karena posisinya yang fundamental dalam sistem-sistem lain, adalah
torsi yang paling sukar didapatkan atau diciptakan, sebab sekali sistem berantakan
maka seluruh sistem yang lain juga akan mengalami hal yang sama.
• A - 62
Sessi Analisis Sosial 4 - Pendekatan Struktural dan
Analisis Sosial
Metode Ceramah
Diskusi kelompok
Simulasi
Proses Fasilitasi 1. Buka sessi dengan memaparkan secara singkat tujuan dari
sessi ini (5 menit).
2. Review muatan yang menjadi bahasan dalam Analisis Sosial
2 (5 menit).
3. Bagikan Bahan Bacaan: Langkah-langkah dan Teknik
Analisa Struktural.
4. Persilakan peserta membaca bahan bacaan dan
menggarisbawahi gagasan kunci yang terdapat pada bahan
bacaan tersebut (10 menit).
5. Berikan uraian singkat tentang bahan bacaan tersebut (5
menit).
6. Ajak peserta untuk mendiskusikan langkah dan teknik
analisis sosial (20 menit).
7. Bagikan Bahan Bacaan: Pedoman Analisa Sosial.
8. Persilakan peserta membaca bahan bacaan dan
menggarisbawahi gagasan kunci yang terdapat pada bahan
bacaan tersebut (10 menit).
9. Berikan uraian singkat tentang bahan bacaan tersebut (5
menit).
10. Ajak peserta untuk mendiskusikan pedoman analisa sosial
(20 menit).
11. Bagi peserta menjadi tiga kelompok. Masing-masing
menyusun suatu model atau desain analisis sosial yang akan
digunakan untuk suatu komunitas di suatu wilayah, misalnya
di kota atau di desa. Caranya adalah dengan membuat suatu
daftar pertanyaan dan jawaban yang relevan. Masing-masing
kelompok membahas seluruh sistem dan langkah analisis
• A - 63
sosial seperti sudah dibahas sebelumnya (sistem skonomi,
sosial, politik, ideologi, dll.) (60 menit).
12. Persilakan kelompok menyampaikan hasil diskusi, dan
menuliskannya di depan kelas (40 menit, tambah waktu bila
diperlukan).
13. Bahas bersama hasil diskusi kelompok (30 menit).
14. Bagikan Bahan Bacaan: Pertanyan Penting dalam
Analisa Sosial. Jelaskan secara singkat muatan dalam
bahan bacaan tersebut (5 menit).
15. Ajak peserta untuk membandingkan bahan bacaan dengan
hasil diskusi terakhir tadi (15 menit).
16. Kemukakan kembali gagasan kunci yang sudah dipelajari
sebelum menutup sessi ini.
• A - 64
Bahan Bacaan:
Langkah dasar pendekatan struktural sebagai alat analisa untuk digunakan dalam
menganalisa masyarakat, adalah:
1. Metoda dasar bertolak dari gejala yang disadari (the conscious fenomena) menuju
struktur-stuktur tak kelihatan dan tak disadari. Dari sini dimulai dengan membuat
situasi fotografis terhadap situasi sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan
menunjukkan seluruh fakta, data, kecenderungan positif dan negatif yang
mungkin, sehubungan dengan masyarakat di bawah tinjauan menurut jangka
waktu tertentu.
2. Dari fakta, kemudian di identifikasikan sistem-sistem masyarakat dan disusun
menurut sistem-sistem yang ditemukan. Fakta yang berkaitan dengan cara
masyarakat mengatur diri sendiri dalam kehidupan material termasuk ekonomi.
Fakta yang berkaitan dengan cara pembuatan keputusan dan fakta yang terkait
dengan nilai, harapan, ideologi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat,
yang termasuk dalam sistem budaya. Sistem budaya juga mencakup pendidikan,
media massa, keluarga, kesehatan , agama, dll.
3. Buat pertanyaan-pertanyaan singkat yang menggambarkan situasi dalam sistem.
Untuk membuat pertanyaan-pertanyaan itu, persoalan-persoalan berikut dapat
membantu:
a. Ekonomi
Contohnya:
Apakah keuntungan atau kerugian sama-sama dinikmati dan dipikul oleh
seluruh anggota masyarakat? Siapa yang untung? Siapa yang menderita
kerugian? Bagaimana perbandingan diantara mereka itu?
b. Politik
Contohnya:
Sejauh mana peran dan partisipasi masyarakat dalam pembuatan keputusan?
Seberapa jauh keefektifan suatu keputusan terhadap tingkah laku dan
persepsi masyarakat? Apakah yang diperoleh kelompok-kelompok masyarakat
dan apa yang dinikmati oleh kelompok yang berbeda dalam membuat dan
mentaati keputusan-keputusan politik?
c. Sosial
Contohnya:
Apa yang menjadi nilai-nilai fundamental? Apakah ada kebudayaan massa
atau kebudayaan ekslusif? Apakah kebudayaan itu kebudayaan daerah atau
asing?
4. Setiap langkah tadi akan menentukan apa-apa yang akan diamati. Sekarang kita
masuk ke dalam persoalan-persoalan immanen dan tak disadari. Kita melakukan
ini dengan menganalisa setiap sistem dengan memfokuskan masalah kepada
interrelasi struktural antara elemen-elemen dalam sebuah sistem. Dan
selanjutnya menentukan interrelasi antar sistem berikut struktur dan
kelembagaannya.
5. Setelah mempelajari bagaimana sistem-sistem saling berrelasi satu sama lain,
langkah yang diambil kemudian adalah menentukan bagaimana setiap sistem
berrelasi terhadap keseluruhan tatanan sosial. Sekarang kita masuk ke dalam
analisa diakronis untuk melihat apakah sebuah sistem berrelasi dengan sistem
yang lain sebagai determinan dan sisanya sebagai sistem dominan.
6. Kesimpulan-kesimpulan kemudian diturunkan. Kesimpulan ditarik dari analisa dan
di tuangkan secara umum.
• A - 65
Contoh: Sektor pedesaan menghidupi sektor kota dalam hubungan pusat-
pinggiran (center-peripheral). Sistem politik dilegitimasi dengan budaya yang
dipaksakan.
• A - 66
Bahan Bacaan:
Proses ini dapat dibuat dengan melakukan analisis terhadap masyarakat tersebut
dengan cara yang kritis untuk membuka mekanisme-mekanisme yang tersembunyi
di dalamnya. Seringkali apa yang terlihat dari luar berbeda dengan apa yang ada
dalam masyarakat tersebut. Dengan cara pandang sederhana, orang mungkin saja
mengatakan bahwa masyarakat tertentu “baik-baik saja”, padahal sesungguhnya
ada beberapa kekuatan negatif yang bekerja di dalamnya sehingga merugikan
masyarakat tersebut. Semua itu hanya bisa digali dengan suatu proses analisis
sosial.
Jika seorang pekerja sosial itu tidak mempunyai suatu penolong untuk melakukan
analisis sosial yang kritis karena kelalaian atau keterbatasannya, ia bagaikan
merusak kekuatan-kekuatan yang positif dan bergabung dengan kekuatan-kekuatan
negatif tanpa sepengetahuannya, dan malahan berlawanan dengan apa yang
diinginkannya. Dengan demikian analisis sosial merupakan suatu keharusan.
Analisis sosial dapat disamakan dengan diagnosa yang dilakukan seorang dokter.
Untuk menemukan sebab suatu penyakit, dokter mengajukan pertanyaan-
pertanyaan mengenai beberapa bagian tubuh pasien dan menghubungkannya
dengan data yang diperolehnya dalam suatu keterangan yang logis. Semakin dokter
pandai, ia semakain banyak tahu mengenai hubungan-hubungan antara beberapa
bagian tubuh dan dengan demikian ia dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang bertalian dengan bagian-bagian tersebut.
Demikian pula, dengan melakukan analisis sosial kita dapat mencoba menemukan
data mengenai macam-macam bagian dari masyarakat, dan menjalinnya di dalam
suatu keterangan yang logis untuk menemukan suatu masalah-masalah yang pokok
dalam masyarakat tersebut.
Untuk membuat suatu analisa sosial, semua sistem tersebut harus ditelusuri dan
dianalisis. Kita ambil masing-masing sistem tersebut dan kita lihat dalam suatu
kerangka kerja tertentu untuk menganalisisnya.
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal yang memuat segala
kegiatan yang bertalian dengan kelangkaan hidup manusia yang segera. Untuk
menganalisis sistem ini, pertama-tama harus didefinisikan apakah yang menjadi
• A - 67
sumber utama kegiatan-kegiatan ekonomi. Sumber utama itu bisa saja pertanian,
peternakan, penangkapan ikan, industri, dst.
Ketiganya akan menyingkapkan dinamika ekonomi yang ada dalam sistem tersebut.
Dalam struktur pemilikan, mungkin kita menemukan bahwa ada tiga kelompok besar,
yaitu:
• Kelompok yang memiliki tanah sangat luas,
• Kelompok yang memiliki tanah cukup,
• Kelompok yang sama sekali tidak memiliki tanah.
Hal sama dapat kita lakukan terhadap tingkat pendapatan masyarakat; pemasaran
hasil bumi; dst. Semuanya ini akan memberikan gambaran yang sebenarnya
mengenai kelompok yang paling besar dalam desa tersebut.
Sistem Sosial
Bila orang mempelajari sistem sosial, ia harus mampu menganalisis bagaimana
masyarakat, stratifikasi sosial atau pelapisan sosial yang terbentuk dan bagaimana
hal itu dapat terbentuk.
Pengertian lapisan sosial mengandaikan kesamaan orang sebagai dasar dan
ketidaksamaan keluar dari proses sosial. Didasarkan pula pada apa yang dicapai
seseorang, yang pada waktu ini mencakup juga kekayaan dan tingkat pendidikan.
Sistem Politik
Sistem politik menggambarkan proses pengambilan keputusan secara kolektif.
Bagaimana sebuah keputusan yang menyangkut seluruh anggota komunitas dapat
diambil. Apa saja institusi yang ada di komunitas; siapa tokoh yang banyak berperan;
bagaimana hubungan para pemimpin formal/informal dengan anggota komunitas
lainnya, dst.
• A - 68
nilai tertentu untuk membenarkan (baik terselubung maupun terbuka) posisi
kekuasaan, tindakan kekuasan maupun kebijakan-kebijakannya.
Termasuk dalam ideologi adalah sistem budaya yang tentunya juga harus turut
dianalisis, khususnya bidang budaya yang sarat akan nilai-nilai. Bila kita mengadakan
suatu analisa yang kritis mengenai sistem tersebut, yaitu dengan mengaitkan antara
data yang diperoleh dengan suatu keterangan logis (alasan yang rasional) untuk
menjelaskan realitas sosial, maka kita akan menemukan asal muasal (kelahiran) dari
nilai-nilai tersebut, tujuan-tujuannya, kekuatan sosial yang berupa kelompok-
kelompok masyarakat tertentu, dan kerugian-kerugian yang dialami komunitas lain,
atau mekanisme apa yang bekerja, cara-cara kerjanya, dsb.
Dengan demikian kita akan dapat mengetahui atau memiliki suatu gambaran
mengenai masyarakat sesuai dengan masalah utama yang ada didalamnya. Analisa
sosial tidak hanya dapat dipahami oleh suatu perangkat teori saja, tetapi juga
memerlukan kerja praktis di lapangan, karena merupakan suatu latihan yang terus
menerus dan tentu saja orang tidak boleh merasa puas dengan percobaan atau
usahanya yang sedang dalam tahap permulaan.
• A - 69
Bahan Bacaan:
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi menyangkut semua kegiatan yang berhubungan dengan
kelangsungan hidup manusia, masyarakat, negara, dan berbagai organisasi. Analisis
atas sistem ini berkaitan dengan bagaimana manusia melakukan kegiatan-kegiatan
produksi, distribusi dan konsumsi, berikut hubungan-hubungan sosial yang di
timbulkan dari proses sistem ini.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu:
1. Bidang usaha atau macam pekerjaan apa yang utamanya terdapat di daerah itu
(pertanian, perdagangan, industri, peternakan, nelayan, dst.)
2. Ambil bidang utama tersebut, dan carilah sistem pemilikannya.
Misalnya soal pemilikan tanah di desa:
Berapa luas lahan yang dimiliki masyarakat? Adakah lahan yang dimiliki orang
kota? Berapa yang dimiliki perkebunan? Berapa yang dikuasai oleh
Perhutani ? Lahan basah atau kering? Adakah sumber air? Bagaimana pola
tanam masyarakat? Berapa banyak hasilnya? dst.
Data tadi dapat dirinci sbb:
Berapa banyak golongan yang tidak punya tanah atau punya tanah sedikit?
Golongan yang memilik tanah yang cukup memadai? Golongan yang punya
tanah luas dibanding kebutuhannya? dst.
Berdasar data tadi, kelompokkan semua data dalam bentuk penggolongan lapisan-
lapisan sosial.
3. Setelah menemukan pelapisan sosial tadi, pelajari interaksi atau hubungan antar
lapisan tersebut.
Bagaimana golongan yang mampu mempekerjakan golongan yang miskin?
Pola hubungan macam apa yang terbangun? Bagaimana tingkat
ketergantungan satu golongan dengan golongan lainnya? dst.
5. Bagaimanakah sistem upah yang berlaku? Apakah cukup layak? Adakah sistem
pinjaman? Kenapa mereka meminjam? Bagaimana sanksi bagi yang terlambat
bayar pinjaman? dst.
6. Bagaimana sistem pemasaran yang berlaku? Adakah sistem ijon? Siapa yang
menampung hasil produksi? Bagaimana sistem pembayarannya? Siapa yang
memiliki warung? Bagaimana dengan industri yang ada? Sarana transportasi?
7. Dari situasi tersebut, siapa yang lebih banyak memperoleh manfaat? Adakah pola
penguasaan oleh satu kelompok kepada kelompok lain?
8. dst.
• A - 70
Sistem sosial
1. Kelompok sosial mana yang dipandang terhormat di tempat tersebut? Karena
faktor apa (kekayaan, pendidikan, dll)?
2. Bagaimana jenjang golongan kaya, menengah dan miskin? Bagaimana hal
tersebut tercermin?
3. Hubungan atau interaksi macam apa yang biasanya terjadi di antara ketiga
lapisan tadi? Apakah toleransi, penerimaan, dominasi atau sikap memandang
rendah?
4. Dst.
Sistem Politik
1. Siapakah yang dipandang sebagai pemimpin di komunitas itu? Bagaimana
sampai ia pada posisi demikian?
2. Kelompok mana yang sejalan dengan pemimpin itu?
3. Jika berdasar pemilihan, kelompok mana yang berseberangan? Bagaimana
mereka melakukan persaingan?
4. Adakah partai politik di wilayah itu? Partai apa? Siapa pengurusnya? Berapa
anggotanya dan simpatisannya
5. dst.
Sistem Ideologi
1. Nilai-nilai macam apakah yang terdapat pada masing-masing lapisan sosial
tersebut yang berkaitan dengan bidang-bidang kehidupan (sebaiknya dianalisis
masing-masing lapisan), Seperti nilai tentang pekerjaan, pendidikan, kesehatan ,
rekreasi, hidup keluarga, hidup bermasyarakat, kesejahteraan, dll.
2. Tradisi atau kebiasaan apa yang mendukung atau bertentangan dengan nilai-nilai
tersebut? Dari mana sumber tradisi tersebut?
3. dst.
Sistem Pendidikan
1. Kelompok mana yang pendidikannya baik, cukup dan kurang? Bagaimana
hubungannya (perbandingannya) dengan sistem ekonomi, politik dan ideologi
tadi?
2. Fasilitas pendidikan apa saja yang ada? Bagaimana masing-masing lapisan
mengakses fasilitas tersebut?
3. dst.
Hal yang sama dapat dilakukan pada sistem kesehatan, sistem keagamaan, sistem
lainnya.
• A - 71