Professional Documents
Culture Documents
Malang,
Penulis
Juni 2007
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................
ii
10
11
14
20
20
23
24
24
24
25
ii
25
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................
27
BAB V PENUTUP..........................................................................................
28
28
28
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asfiksia neonnatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
Anamnesa dan pemeriksaan fisik yang cermat biasanya dapat
mengarah ke diagnosa yang benar. Asfiksia neonatorum di sebabkan oleh
hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktorfaktro yang timbul dalam kehamilan, persalinan atau ssegera setelah bayi
lahir
Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi
tidak di lakukan secara sempurna, tindakan yang akan dikerjakan pada bayi
bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi gejalagejala lanjut yang mungkin timbul
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai penerapan ilmu asuhan kebidanan yang telah kami peroleh pada
neonatus dengan asfiksia di aruang neonatus RSUD Sidoaarjo, sehingga
dapat
memperluas
dan
memperbanyak
pengetahuan
sserta
Pengertian neonatus
2.3.2
2.3.3
2.3.4
2.3.5
2.3.6
Pemberian ASI
Intervensi
3.13
Implementasi
3.14
Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.3 Kesimpulan
5.4 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Neonatus
2.1.1
Pengertian Neonatus
Neonatus adalah bayi usia 0 sampai 28 minggu
2.1.2
2.1.3
Alat pemotong dan penguat tali pusat serta obat antiseptic dan
kasa steril untuk perawatan tali pusat
tetesan
nitras
argenti
1-2%
Di periksa juga anus, genetalia eksterna, jenis kelamin lakilaki di periksa adakah kimosis. Apakah des census
testiculorum telah lengkap di beberapa negara barat pada bayi
laki-laki segera di lakukan sirkumsisi, apalagi kalao fimosis
Nilai 4-6
Nilai 0-3
Tanda
Pulse rate
(frekuensi nadi)
Desperation
(usaha nafas)
Activity
(fokus otot)
Grimance
(reaksi rangsangan)
0
Tidak ada
1
Lambat < 100x/mnt
2
> 100x/mnt
Tidak ada
Lambat tidak
teratur
Freni pada
ekstremitas
Meringis
Apzreance
(warna kulit)
Biru pucat
Mengangi
dengan keras
Bergerak dengan
aktif
Menangis
dengan sangat
keras
Seluruhnya
merah muda
Lemah
Tidak ada
Merah muda,
ekstremitas biru
Kebersihan
1. Kencing dan berak harus dibersihkan popok di ganti
2. Tempat tidur dan pakaian harus bersih dan hangat
Menyusukan bayi
1. 12 jam pertama kali bayi puasa
2. kemudian harus diteteki
6
Mulut diperiksa untuk melihat kemungkinan infeksi kandidatkandidatis merupakan suatu penyakit andemik di daerah
tempat perawatan bayi. Bila ditemukan segera diobati dengan
larutan gentian violet 1% dengan larutan nystatin yang
langsung di teteskan kemulut bayi.
Tali pusat : pada umumnya tali pusat akan pupus pada waktu
bayi berumur 6-7 hari, bila tali pusat belum lepas maka setiap
mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan
Sebelum tali pusat lepas, sebaiknya bayi diseka saja dengan air
steril
(Sarwono, 2002 : 257-258)
F. Pemberian ASI
Walaupun ASI belum keluar sebaiknya anak di teteki 12 jam
setelah lahir. Maksudnya sebagai latihan untuk ibu dan anak dan
menyusukan anak merupakan rangsangan untuk produksi ASI.
Pada dua hari pertama bayi hanya dapat colostrom sedikit. Bayi
yang cukup bulan diteteki 4 jam sedangkan bayi premature harus
Definisi
teratur
sehingga
dapat
menurunkan
O2
dan
makin
2.2.2
Etiologi
a. Faktor-faktor dari pihak janin
1. Gangguan aliran darah dalam tali pusat karena tekanan tali
pusat
2. Defresi pernaafasan karena otot-otot anastesi/ anas getika
yang diberikan pada ibu, perdarahan intra kranias dan
kelianan bawaan
b. Faktor-faktor dari pihak ibu
1. Gangguan his : hipertani dan tetani
2. Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan : placenta
previa
3. Hipertensi pada eklampsia
4. Gangguan mendadak pada placenta : solusio placenta
(Sarwono. 199 : 710)
2.2.3
Patogenesis
2.2.4
Diagnosis
Untuk dapat mengatakan diagnosis gawat janin dapat di tetapkan
dengan melakukan pemeriksaan sebagai berikut :
a. Denyut jantung
Denyut jantung janin normal antara 120-160 kali permenit
terjadi gawat janin menimbulkan perubahan denyut jantung
janin
-
10
Penanganan
Prinsip dasar yang perlu diingat dalam resultasi ini adalah :
1. Menciptakan lingkungan yang baik dan mengusahakan tetap
bebasnya jalan nafas
2. Memberikan bantuan pernafasan secara aktif pada bayi dengan
usaha pernafasan buatan
3. Memperbaiki aridosis yang terjadi
4. Menjaga agar peredaran darah tetap baik
Tindakan-tindakan yang dilakukan pada bayi dapat dibagi 2
golongan yaitu:
1. Tindakan umum
Tindakan ini dikerjakan setiap bayi tanpa memandang nilai
apgar. Segera setelah bayi lahir, diusahakan agar bayi mendapat
pemanasan yang baik. Harus dicegah atau dikurangi kehilangan
panas dari tubuhnya, penggunaan sinar lampu untuk pemanasan
luar dan untuk mengeringkan tubuh bayi mengurangi
evaporasi.
Bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah dan pengisapan
saluran pernafasan bagian atas segera dilakukan. Harus
11
ini
dikerjakan
setelah
tindakan
umum
di
dengan
O2
dipompa
secara
teratur
dengan
Tempat
Jam
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, nama orang tua,
umur orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, agama.
Untuk memudahkan identifikasi pasien
2. Keluahan Utama
Berisi keluhan yang tampak dirasa oleh klien atau bayi di ambil
dari orang tua atau keluarga yang lain bahwa bayi tidak langsung
menagis dan sesak setelah lahir
3. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat prenatal
Hamil berapa, apakah ada komplikasi, selama kehamilan yang
dapat mempengaruhi bayi baru lahir seperti kala II lama,
premature, KPD, hidramnion, berapa kali ANC, ada keluhan
selama hamil atau tidakmendapatkan suntikan TT atau tidak,
mengkonsumsi jamu-jamuan atau tidak. Bagaimana pola
makan ibu pantangan yang dilakukan selama hamil serta HPHT
b. Riwayat natal
Biasanya terjadi pada persalinan premature, Kpd, infeksi, kala
II lama persalinan dengan tindakan. AS < 7
c. Riwayat post natal
Untuk mengetahui perdarahan post partum, TTV pada ibu TFU
pada bayi mengopservasi TTV dan infeksi tali pusat
4. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui dalam keluarga apakah ada yang menderita
penyakit menular, menahun seperti DM, jantung, TBC, hipertensi
dan hepatitis
14
5. Pola Kebiasaan
a. Pola nutrisi
Pada bayi dengan asfiksia pola nutrisi terganggu karena
biasanya pada bayi asfiksia harus di puasakan
b. Pola eliminasi
Untuk mengetahui pengeluaran defekasi urine terjadi 24 jam
pertama setelah melahirkan, konsistensi, warna, sedangkan
urine warna, produksi beberapa cc (produksi normal urine pada
neonatus 50-300 cc/ jam, 1-2 cc/ kg BB atau jam)
c. Pola istirahat
Untuk mengetahui pola keadaan fisiologis bayi lebih banyak
tidur sekitar 16 sampai 20 jam
d. Pola aktifitas
Bayi kelihatan lemas dan tidak menangis
6. Riwayat psikososial
Untuk mengetahui kesiapan keluarga menerima anggota baru dan
kesanggupan ibu menerima dan merawat anggota baru
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Suhu
: < 36oC
Nadi
Pernafasan
2. Pemeriksaan Fisik
Muka
Hidung
Mulut
15
Dada
Reeflek menggenggam
Apabila telapak tangan disentuh dengan jari pemeriksa maka
bayi akan berusaha menggenggam jari pemeriksa
Glabella reflek
Bayi disentuh pada US glabella atau pangkal hidung dengan
jari tangan pemeriksa maka ia akan mengerutkan keningnya
atau mengedipkan mata
Gland reflek
Bayi disentuh pada lipatan kanan dan kiri dengan jari tangan
maka ia akan berusaha mengangkat kedua pahanya
16
PB
: normalnya 48-50 cm
: normalnya 11 cm
: N = 9,5 cm
: N = 11 cm
: N = 12 cm
: N = 13,5 cm
: N = 9,5 cm
f. Diameter bi parietalis
: N = 9 cm
g. Diameter bi temporalis
: N = 8 cm
II.
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah
Dx
Ds
: Nadi
Suhu
RR
AS
:-
Do
: Nadi
17
III.
Antisipasi
Masalah Potensial
-
Kematian
Apneu
IV.
Identifikasi
Kebutuhan Segera
- Melakukan resusitasi
V.
Intervensi
Dx
Tujuan
Kriteria hasil : KU
: Baik
Bayi sehat
Suhu normal 36-37oC
Nadi normal 120-160x / menit
RR normal 20-40x/ menit
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ Mencegah terjadinya infeksi
3. Lakukan observasi TTV
R/ Untuk mendeteksi adanya kelainan lebih dini
4. Berikan dexamithason 1 ampul
R/ bayi segera dapat menangis
5. Berikan pernafasan buatan/ resusitasi
R/ Agar bayi dapat bernafas secara spontan
6. Lakukan message jantung
R/ Memacu kerja jantung
7. Kolaborasi dengan dokter
18
Lakukan resusitasi
R/ Agar bayi bernafas dengan spontan
Implementasi
Sesuai dengan intervensi
VII.
Evaluasi
Sesuai dengan kriteria hasil
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
Pengkajian Data
Tanggal pengkajian
: 11-06-2007
Tempat pengkajian
Tanggal MRS
: 11-06-2007
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama bayi
:Bayi Ny T
Tanggal lahir
: 10-06-2007
Umur
: 1 hari
: Sidomojo Krian
: Ny. T
Umur
: 30 tahun
Umur
: 35 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Suku/bangs
: Jawa
Suku/bangs
: Jawa
Alamat
: Sidomojo Krian
2. Keluhan Utama
Keluhan ibu bayinya 1 hari lahir dengan tidak menagis
3. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat prenatal
Ibu mengatakan hamil kedua, selama hamil ibu tidak sedang
mengidap penyakit menular seperti DM, hepatitis, asma hipertensi
ataupun TBC. Ibu memeriksakan kehamilannya tiap bulan di
bidan. Sselama trimester I dan II ibu tidak merasakan keluhan
20
: 96 x/menit
Suhu
: 36,5oC
RR
BAB
3. Pola istirahat
Bayi lebih banyak tidur sekitar 16 jam
4. Pola aktifitas
Bayi lemah
21
f. Riwayat psikososial
Ibu dan keluarga sangat senang dengan kehadiran bayinya
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 96 x/menit
Pernafasan
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Dada
Abdomen
Genetalia
Anus
22
3. Pemeriksaan neorologis
a. Reflek moro / terkejut
Saat bayi diberi sentuhan mendadak khususnya dengan jari dan
tangan maka akan menimbulkan gerak terkejut
b. Reflek rooting atau mencari
Saat bayi disentuh dengan jari maka ia akan menolehkan kepalanya
mencari sentuhan
c. Reflek menghisap/ sucking reflek
Saat bayi diberi dot/ putting susu di mulutnya maka ia akan
berusaha menghisap
d. Reeflek menggenggam
Bayi tidak dapat menggenggam karena keadaan umum bayi lemah
e. Glabella reflek
(-)
f. Gland reflek
(-)
4. Pemeriksaan antropometri
BB
: 3500 gram
PB
: 51 cm
Lingkar kepala
: 35 cm
LILA
: 12cm
5. Pemeriksaan penunjang
GDA
: 104
Do
: Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 96 x/menit
Pernafasan
: 40 x/menit
AS
: 4-6
23
Kematian
Apneu
Melakukan resusitasi
V. Intervensi
Diagnosa
Tujuan
Kriteria hasil
: KU
: Baik
Bayi sehat
Suhu normal
Nadi normal
RR normal
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ Mencegah terjadinya infeksi
3. Lakukan observasi TTV
R/ Untuk mendeteksi adanya kelainan lebih dini
4. Berikan dexamethason 1 ampul
R/ bayi segera dapat menangis
5. Berikan pernafasan buatan/ resusitasi
R/ Agar bayi dapat bernafas secara spontan
6. Lakukan message jantung
R/ Memacu kerja jantung
7. Kolaborasi dengan dokter
R/ Melakukan fungsi dependen
24
VI. Implementasi
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3. Melakukan observasi TTV
4. Memberikan dexamithason 1 ampul
5. Memberikan pernafasan buatan/ resusitas
a. Menghangatkan bayi
b.Rangsangan tantis
c. Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi
d.Pompa resusitasi di hubungkan dengan kateter trakea, kemudian udara
dengan oksigen di pompakan secara teratur dengan memperhatikan
gerakan-gerakan dinding toraks
6. Melakukan message jantung di kerjakan dengan melakukan penekanan
diatas tulang dada secara teratur 80-100x /menit. Tindakan ini dilakukan
berselingan dengan nafas buatan yaitu setiap 5 kali massage jantung
diikuti dengan saatu kali pembuatan nafas buatan
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter
Dx
:-
: Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 96 x/menit
Pernafasan
: 40 x/menit
: Lanjutkan intervensi
- Observasi TTv
- Berikan dexamitason 1 ampul
- Kolaborasi dengan dokter
25
Catatan perkembangan
Tanggal : 12-06-007
Dx
:-
: 36,5oC
Nadi
: 120 x/menit
Pernafasan
: 80 x/menit
: Lanjutkan intervensi
- Observasi TTV
- Berikan dexamitason 1 ampul
- Kolaborasi dengan dokter
Tanggal : 1306-007
Dx
:-
: Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 120x/menit
Pernafasan
: 80 x/menit
26
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam kasus yang diambil oleh penulis tidak banyak terdapat kesenjangan
dengan teori. Penulis melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. T di ruang
neonatur RSUD sidoarjo tanggal 10-06-2007 dengan asfiksia. Penulis
memberikan asuhankebidanan dengan memperhatikan setiap gejala dan keluhan
yang terjadi secar optimal, sehingga diharapkan tidak terjadi masalah lain yang
lebih parah. Dari kasus ini telah ditemukan.
-
Pengkajian data
Pada pengkajian data baik pada tinjauan pustaka maupun kasus tidak
ditemukan kesenjangan
Intervensi
Pada tinjauan pustaka maupun kasus tidak ditemukan kesenjangan karena
dilakukan sesungguhnya.
I. Implementasi
Pada tinjauan teori tidak dijelaskan tetapi pada tinjauan kasus dijelaskan
J. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses asuhan kebidanan
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan pembuatan asuhan kebidanan pada bayi dengan sfiksia
neonatus di RSUD Sidoarjo maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam
melakukan suatu asuhan kebidanan sangat diperlukan pengetahuan,
keterampilan dan ketelitian sebagai seorang bidan dalam melakukan
pengkajian kasus sehingga didapatkan data subyektif dan obyektif yang
akurat.
5.2 Saran
Diharapkan masyarakat ikut serta dalam pemantasuan BBL agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Serta meningkatkan pengetahuan
tentang masalah kesehatan melalui tugas kesehatan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obtetri. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBP-SP
Syaifuddin, Abdul Hari, 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP
29
ASUHAN KEBIDANAN
OLEH
TRIAS ANDRIYANI
05.04.44