You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NW

DENGAN POST APENDISECTOMY HARI KE- 0


DI RUANG JANGER RSUD BADUNG
TANGGAL 16-19 JUNI 2015
Nama

: I Kadek Hendrajaya

Tempat Praktik

: Ruang Janger RSUD Badung

Tanggal Pengkajian

: 17 Juni 2015 (Pukul 19.00 Wita)

I. Identitas Diri Klien


Nama
: NW
Tempat/tanggal lahir: 25 Juni 1979
Umur
: 36 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Lama bekerja
: 7 tahun
Tanggal Masuk RS : 13 Juni 2015
Agama
: Hindu
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Suku
: Bali
Alamat
: Jalan Bukit Permai, Jimbaran, Badung
Sumber Informasi : Pasien, keluarga pasien dan rekam medik
1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri, dan
lain lain)
Nama
: NK
Umur
: 36 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Hindu
Status Perkawinan
: Sudah Kawin
Suku
: Bali
Alamat
: Jalan Bukit Permai, Jimbaran, Badung
Hubungan dengan pasien: Suami pasien
2. Alergi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan..
3. Kebiasaan :
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan makan-makanan yang pedas dan
minum air yang sedikit.

4. Obat obatan :
Pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan apapun dirumah. Pasien
hanya mengonsumsi obat yang diberikan di puskesmas atau dokter jika ia
mengalami sakit ringan seperti panas, pilek dan batuk.
5. Pola Nutrisi :
Frekuensi/porsi makan :
Pasien mengatakan makan 3 kali/hari dengan porsi satu piring
Berat Badan
: 55 kg
Tinggi Badan
: 165 cm
BBI
: 58,5 kg
IMT
: 20,18 kg/m2
a.Jenis Makanan:
Nasi, sayur, ikan, ayam, buah.
b.
Makanan yang disukai :
Pasien mengatakan makanan yang disukai ayam dan makanan siap saji.
c.Makanan tidak disukai :
Pasien mengatakan makanan yang tidak disukai adalah sayur pare.
d.
Makanan pantangan :
Pasien mengatakan tidak memiliki pantangan terhadap makanan..
e.Nafsu makan :
Pasien mengatakan nafsu makannya tidak mengalami masalah penurunan
atau peningkatan nafsu makan.
f. Perubahan BB 3 bulan terakhir :
Pasien mengatakan tidak pernah memantau berat badannya sebelumnya.
Terakhir pasien ditimbang berat badannya masuk rumah sakit dengan berat
badan 55 kg.
6. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
Frekuensi : Satu kali dalam sehari
Waktu
: Pagi hari
Warna
: Kuning Kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Penggunaan Pencahar : Tidak ada
b. Buang air kecil
Frekuensi : 3 4 kali dalam sehari
Warna
: Kuning jernih
Bau
: Bau khas urin
7. Pola Tidur dan Istirahat :
Waktu tidur (jam)
: Pasien mengatakan tidur pukul 22.30 sampai
pukul 06.00 WITA.
Lama tidur / hari
: Pasien mengatakan lama tidurnya 7 jam / hari.
Kebiasaan pengantar tidur: Tidak ada
Kebiasaan saat tidur
: Tidur terlentang atau miring kiri/kanan
Kesulitan dalam hal tidur : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan
dalam hal tidur.

8. Pola Aktivitas dan latihan :


a. Kegiatan dalam pekerjaan :
Pasien mengatakan bekerja

sebagai

pegawai

suasata

disebuah

perusahaan.
b. Olah raga :
Pasien mengatakan jarang berolahraga, tidak pasti sempat berolah raga
dalam satu minggu.
c. Kegiatan di waktu luang :
Pasien mengatakan menghabiskan waktu luang dengan mengerjakan
kegiatan rumah atau beristirahat di rumah dengan anak dan suaminya.
d. Kesulitan/keluhan dalam hal :
Pasien mengatakan belum berani bergerak banyak dan terbatas dalam
bergerak, pasien mengatakan ke kamar mandi dibantu oleh keluarga
karena masih merasa sakit pada bekas luka operasinya dengan skala
nyeri 5 dari rentang skala 1-10 yang diberikan. Pasien tampak meringis
dan membatasi pergerakannya.
9. Pola Kerja:
a. Jenis pekerjaan
:
Pasien mengatakan bekerja sebagai pegawai swasta.
b. Jumlah jam kerja : 1 kali
c. Lamanya
: 8 jam
d. Jadwal kerja : Senin sampai sabtu.
II. Riwayat Keluarga
III.
Genogram :

= Laki-laki

= meninggal

= Perempuan
= Pasien

= tinggal serumah

IV. Riwayat Lingkungan


Kebersihan lingkungan : Lingkungan kamar pasien tampak bersih
Bahaya
: Tidak ada tampak adanya bahaya disekitar lingkungan
pasien

Polusi

: Tidak ada polusi

V. Aspek Psikososial:
1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan :
Pasien tidak menggunakan alat bantu seperti kaca mata dan alat bantu
pendengaran.
b. Kesulitan yang dialami :
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan yang dialami pasien saat ini.
2. Persepsi diri
a. Hal yang diperkirakan saat ini :
Pasien mengatakan hal yang dipikirkan saat ini adalah mengenai proses
kesembuhannya saat ini.
b. Harapan setelah menjalani perawatan :
Pasien mengatakan harapannya setelah menjalani perawatan adalah rasa
sakit di bagian perut dan luka operasinya hilang/dapat sembuh dan dapat
beraktivitas seperti biasa.
c. Suasana hati
:
Pasien mengatakan merasa lebih baik dari sebelum dilakukan operasi
walaupun pasien masih merasa nyeri karena bekas operasinya.
3. Hubungan komunikasi :
a. Bicara
Pasien dapat berbicara dengan jelas menggunakan Bahasa Bali.
b. Tempat tinggal
Mempunyai rumah sendiri yang ditempati bersama suami dan anaknya.
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut
:
Pasien mengatakan biasa ikut dalam kegiatan di lingkungan
rumahnya seperti bila ada kegiatan di banjarnya atau acara-acara

yang dilakukan oleh tetangganya.


Pembuatan keputusan dalam keluarga :
Pasien mengatakan dalam membuat keputusan biasa dilakukan oleh

dirinya dan suaminya dengan berunding terlebih dahulu.


Pola komunikasi:
Pasien mampu berkomunikasi dengan keluarga, dokter, dan

perawat.
Keuangan ;
Pasien mengatakan masalah keuangannya cukup baik dan

ditanggung oleh dirinya dan suaminya.


Kesulitan dalam keluarga :

Pasien mengatakan hubungan dengan suami, anak, orang tua, dan


saudaranya tidak ada hambatan/kesulitan.
4. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
Pasien mengatakan suaminya tinggal serumah dengannya dan tidak ada
masalah dalam hubungan rumah tangganya.
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual :
Pasien mengatakan sudah paham mengenai fungsi seksual.
5. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
Pasien mengatakan pengambilan keputusan dilakukan oleh dirinya dan
suaminya dengan sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu.
b. Yang disukai tentang diri sendiri :
Pasien mengatakan menyukai semua yang ada pada dirinya.
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan :
Pasien mengatakan ingin merubah kebiasaanya untuk terbiasa minum air
putih 8 gelas/hari dan mengurangi makan-makanan yang pedas.
d. Yang dilakukan jika sedang stress :
Pasien mengatakan jika sedang stress pasien biasanya
melampiaskannya dengan mengomel dirumah.
6. Sistem nilai kepercayaan
a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan:
Pasien mengatakan sumber kekuatannya adalah keluarga dan Tuhan.
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
Ya. Pasien mengatakan berkat karunia Tuhan, Ia masih diberikan
kesembuhan dengan jalan operasi ini.
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) sebutkan :
Pasien mengatakan biasa bersembahyang/mebanten setiap sore hari.
d. Kegiatan Agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
rumah sakit, sebutkan :
Pasien mengatakan selama dirumah sakit yang ingin dilakukan hanya
sebatas berdoa dalam hati.
VI. PngkajianFisik
A. Vital sign
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu
: 36,50C
Nadi
: 82 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
B. Kesadaran
: Compos Mentis

GCS : 15
Eye : 4
Motorik : 6
Verbal : 5

C. Keadaan umum :
Sakit/nyeri : di kuadrant III region 7 (bekas luka operasi/insisi)
dengan skala nyeri 5 dari rentang skala 1-10 yang diberikan. Pasien
tampak meringis.
P : Nyeri terjadi saat berbaring maupun berganti posisi.
Q : Nyeri seperti perih.
R : Pada daerah bekas operasinya (luka jahitan).
S : Skala 5 dari interval 1-10.
T : Muncul tidak menentu.
Status gizi
: Baik
Berat Badan
: 55 kg
Tinggi Badan
: 165 cm
BBI
: 58,5 kg
IMT
: 20,18 kg/m2
Sikap : Tenang
Personal hygiene : Bersih
Orientasi waktu/tempat/orang : Baik
D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Bentuk
: Mesochepale
Lesi/luka : Tidak terdapat lesi/luka di kepala
2. Rambut
Warna
: Hitam
Kelainan : tidak rontok atau berketombe
3. Mata
Penglihatan : Normal
Sclera
: Tidak ikterik
Konjungtiva : Tidak anemis
Pupil
:Isokor
Kelaianan : Tidak ada kelainan pada penglihatan pasien
4. Hidung
Penghidu : Normal
Secret/darah/polip : Tidak terdapa sekret, darah, atau polip pada

hidung pasien
Tarikan cuping hidung : Tidak ada tarikan cuping hidung saat

pasien bernapas
5. Telinga
Pendengaran
: Normal
Skret/cairan/darah : Tidak terdapat sekret, cairan, atau darah
pada telinga pasien
6. Mulut dan Gigi
Bibir

: Lembab

Mulut dan tenggorokan


Gigi

: Normal
: Penuh/normal

7. Leher
Pembesaran tyroid
: Tidak terdapat pembesaran tyroid
Lesi
: Tidak terdapat lesi
Nadi karotis
:Teraba nadi karotis
Pembesaran limfoid
: Tidak terdapat pembesaran limfoid
8. Thorax
Jantung : 1. Nadi : 82x/menit,
2. Kekuatan : Kuat
3. Irama :Teratur
Paru
: 1. Frekuensi Nafas : Teratur
2. Kualitas
: Normal
3. Suara Nafas : Vesikuler
4. Batuk
: Tidak
5. Sumbatan jalan nafas : Tidak ada sumbatan jalan
napas
Retraksi dada : Tidak ada
9. Abdomen
Peristaltic usus : Ada.
Kembung : Tidak
Nyeri tekan : Ya. Di kuadran III/bagian kanan baawah ragion 7
(bekas luka jahitan operasi)
Ascites
: Tidak
10. Genetalia
Pimosis
: Tidak
Alat bantu : Tidak
Kelainan : Tidak
11. Kulit
Turgor
: Elastis
Laserasi
: Tidak
Warna kulit : Normal (putih)
Terdapat bekas luka jahitan bekas operasi (incisi) di 3 titik pada
abdomen kuadran III region 7, panjang : + 2 cm setiap titik.
12. Ekstrimitas
Kekuatan otot

555
555
444
444
ROM
: Terbatas
Hemiplegi/parase : Tidak
Akral
: Hangat
CRT
: <3 detik
Edema
: Tidak ada
Terpasang infus di tangan sebelah kiri

VII. Data Penunjang


a. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 13 Juni 2015
Hematologi

Urine Lengkap

Pemeriksaan USG

b. Program terapi Post Op (tangal 16 Juni 2015)

Pemberian terapi
IVFD RL
28 tpm
Ceftriaxone
2x1 gr
Ketorolac
3x30 mg
Puasa sampai flatus

A. ANALISA DATA
No
1.

Data focus
Data Subyektif :
Pasien mengatakan
nyeri

pada

daerah

Analisis

Masalah

obstruksi apendik oleh fekalit Nyeri akut


merasa
bekas

mukosa terbendung

operasinya (di kuadrant III


region 7) dengan skala nyeri 5
dari rentang skala 0-10 yang

tekanan intraluminal

diberikan.
P : Nyeri terjadi saat

aliran darah terganggu

berbaring maupun berganti


posisi.
Q : Nyeri seperti perih.
R : Pada daerah bekas
operasinya dan luka

10.
T : Muncul tidak menentu.
Data Obyektif :
- Pasien tampak meringis.
- Tekanan darah : 120/80
mmHg
Suhu
: 36,50C
Nadi
:82
x/menit
Pernafasan
:
20
x/menit
Data Subjektif :
Pasien mengatakan
nyeri

pada

daerah

apendiks
apendisitis

jahitan.
S : Skala 5 dari interval 1-

invasi bakteri pada dinding

Intervensi pembedahan

Luka operasi (insisi)


Pengeluaran hormone
histamine dan prostaglandin
Nyeri
obstruksi apendik oleh

merasa

fekalit

bekas

operasinya (di kuadrant III

mukosa terbendung

region 7) dengan skala nyeri 5


dari rentang skala 0-10 yang

tekanan intraluminal

diberikan. Pasien mengatakan


belum berani bergerak banyak

aliran darah terganggu

dan terbatas dalam bergerak,


pasien mengatakan mobilisasi
dibantu keluarga.
Data Objektif :
Pasien tampak

membatasi

invasi bakteri pada


dinding apendiks
apendisitis

pergerakannya.
Intervensi pembedahan
Luka operasi (insisi)

Hambatan Mobilitas
fisik

Pengeluaran hormone
histamine dan
prostaglandin
Nyeri
Keengganan melakukan
pergerakan

Hambatan mobilitas fisik


obstruksi apendik oleh

Data Subjektif : Data Objektif :


- Terdapat bekas

luka

jahitan bekas operasi di 3


titik

perut

pasien,

kuadran III region 7,

fekalit

Kerusakan integritas
kulit

mukosa terbendung
tekanan intraluminal

panjang : + 2 cm setiap
titik.

aliran darah terganggu


invasi bakteri pada
dinding apendiks
apendisitis
Intervensi pembedahan
Luka operasi (insisi)

Kerusakan integritas kulit


4

Data Subyektif : Data Objektif: Faktor risiko : Luka Insisi

obstruksi apendik oleh


fekalit
mukosa terbendung
tekanan intraluminal

Risiko infeksi

aliran darah terganggu


invasi bakteri pada
dinding apendiks
apendisitis
Intervensi pembedahan
Luka operasi (insisi)

Port de entre pasca bedah


Risiko infeksi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik ditandai dengan Pasien
mengatakan merasa nyeri pada daerah bekas operasinya (di kuadrant III
region 7) dengan skala nyeri 5 dari rentang skala 0-10 yang diberikan, P :
Nyeri terjadi saat berbaring maupun berganti posisi, Q : Nyeri terasa perih,
R : Pada daerah bekas operasinya dan luka jahitan, S : Skala 5 dari interval
1-10, T : Muncul tidak menentu, Pasien tampak meringis, Tekanan darah :
120/80 mmHg, Suhu: 36,50C, Nadi: 82 x/menit, Pernafasan : 20 x/menit.
2. Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan keengganan memulai
pergerakan ditandai dengan pasien mengatakan Pasien mengatakan merasa
nyeri pada daerah bekas operasinya (di kuadrant III region 7) dengan skala
nyeri 5 dari rentang skala 0-10 yang diberikan, belum berani bergerak
banyak dan terbatas dalam bergerak, mobilisasi dibantu keluarga, pasien
tampak membatasi pergerakannya.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor eksternal (mekanik)
sesudah dilakukan tindakan bedah ditandai dengan terdapat bekas luka
jahitan bekas operasi 3 tiik di perut pasien, kuadran III region 7, panjang :
+2 setiap titik.
4. Risiko infeksi (Faktor Risiko : luka insisi) .

C. RENCANAAN KEPERAWATAN
No.
1

Hari/tgl/jam
Selasa, 16 Juni
2015
Pk.19.30
WITA

No.
Dx
I

Tujuan

Intervensi

NOC :
- Pain control
- Pain level
- Comfort level
Setelah diberikan askep

NIC : Pain Management

selama 3 x 24 jam

nyaman dan ditoleransi pasien.


2. Berikan informasi tentang nyeri,

diharapkan nyeri yang

Mandiri
1. Istirahatkan pasien dalam batas yang

dirasakan pasien terkontrol

meliputi faktor-faktor yang dapat

atau berkurang dengan KH

memperburuk atau meredakan nyeri.

pasien :
- Mampu mengontrol
nyeri (mampu
menggunakan teknik
non farmakologi untuk
mengurangi nyeri).
- Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan

3. Ajarkan tentang teknik non


farmakologi (mis. relaksasi napas
dalam atau teknik distraksi).
4. Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri.
5. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri.
6. Ukur TTV.
Delegatif
7. Berikan analgetik untuk

Rasional

1. Membantu pasien mengurangi


rasa nyerinya.
2. Membantu pasien
mengidentifikasi nyerinya.
3. Membantu pasien menangani
nyerinya.
4. Mengetahui keadaan pasien
terhadap nyerinya.
5. Membantu dalam asuhan
keperawatan yang diberikan
pada pasien
6. Mengetahui pengaruh nyeri

menggunakan

mengurangi nyeri (nama obat :

manajemen nyeri.
- Menyatakan rasa

terhadap kondisi pasien.

ketorolac dengan dosis 3 x 1


ampul/30 mg untuk pagi, siang, dan

nyaman setelah nyeri

malam hari).

7. Membantu mengurangi rasa


nyeri pasien

berkurang.
- TTV dalam batas
2

Selasa, 16 Juni
2015
Pk.19.30
WITA

II

normal.
NOC

joint

NIC
Movement

1. Mengetahui

1. Monitoring

vital

sign

sebelum/sesudah latihan dan


lihat respon pasien saat latihan
2. Bantu
klien
untuk

selama 3 x 24 jam

menggunakan

diharapkan pasien dapat

berjalan dan cegah terhadap

meningkatkan aktivitasnya
(mobilisasi) dengan KH
pasien :
Kriteria Hasil
Klien meningkat dalam

tongkat

umum

pasien

untuk

pasien.

: Exercise theraphy : ambulation

Active
Mobility Level
Self care : ADLs
Transfer performance
Setelah diberikan askep

keadaan

saat

cedera
3. Kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
4. Latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri

2. Membantu

melakukan mobilisasi secara


bertahap.
3. Mengetahui
kemampuan

seberapa

jauh

pasien

untuk

mobilisasi
4. Membiasakan pasien untuk bisa
mobilisasi post operasi.
5. Membiasakan

pasien

untuk

aktivitas fisik
Mengerti tujuan dari

sesuai kemampuan
5. Dampingi dan Bantu pasien
saat

peningkatan mobilitas
3

Selasa, 16 Juni

III

2015
Pk.19.30
WITA

NOC :
Tissue Integrity : Skin
and Mucous Membranes
Setelah diberikan askep
selama 3 x 24 jam
diharapkan kerusakan
integritas kulit pada pasien
bisa membaik dengan KH :
- Tidak ada luka/lesi pada
kulit.
- Integritas kulit yang

mobilisasi

dan

bantu

penuhi kebtuhan ADLs ps.


NIC : Insision site care
Mandiri
1. Bersihkan, pantau, dan tingkatkan
proses penyembuhan pada luka.
2. Ganti balutan pada interval waktu
yang sesuai.
3. Monitor proses kesembuhan area
insisi.
4. Monitor tanda dan gejala infeksi
pada area insisi.

baik bisa dipertahankan.

4.

Selasa, 16 Juni IV
2015

NOC :
a) Immune Status
b) Knowledge :

NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)

ADLs mandiri
6. Mengurangi risiko jatuh/cedera
1. Membantu proses
penyembuhan luka
2. Membantu proses
penyembuhan luka dan
mengurangi risiko infeksi.
3. Mengetahui keadaaan
pasien.
4. Mengurangi risiko
terjadinya infeksi..

1. Menghindari risiko terjadinya


infeksi

Pk.19.30
WITA

Infection control
c) Risk control
Setelah diberikan askep
selama 3 x 24 jam
diharapkan infeksi tidak
terjadi yang dirasakan
pasien
terkontrol
atau
berkurang dengan KH
pasien :
a) Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
b) Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
c) Jumlah leukosit
dalam batas normal

1) Bersihkan lingkungan sekitar


pasien
2) Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan
3) Pertahankan lingkungan aseptik
selama perawatan luka
4) Berikan terapi antibiotik bila
perlu (ceftriaxone 2x1 gram)
Infection

Protection

(proteksi

terhadap infeksi)
5) Monitor tanda dan gejala

infeksi sistemik dan local


6) Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah

2. Menghindari risiko terjadinya


infeksi
3. Menghindari risiko terjadinya
infeksi
4. Menghindari risiko terjadinya
infeksi
5. Menghindari risiko terjadinya
infeksi
6. Menghindari risiko terjadinya
infeksi

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
1

Hari/Tgl/Jam
Selasa, 16 Juni

No.

Implementasi

Dx.
I

2015 Pk. 19.30

Evaluasi Formatif

Memonitor keadaan umum

Compos mentis. Keadaan

pasien.

umum pasien lemah.

Memberikan informasi

Pasien dan keluarga mengerti

tentang nyeri (meliputi

dan mau melaksanakan

faktor-faktor yang dapat

anjuran perawat tentang hal-

memperburuk atau

hal yang perlu dilakukan dan

meredakan nyeri).

dihindari untuk dilakukan

WITA
20.00 wita

berkenaan dengan nyeri yang


dirasakan pasien.
Pk. 20.30
WITA

II

Mengkaji kemampuan pasien


dalam mobilisasi

Pasien mengatakan tsulit


bergerak karena terasa sakit
pada bekas luka operasinya,
ADL pasien dibantu oleh
suaminya seperti saat ke
kamar mandi.

Pk. 20.35

WITA

Memonitor pasien dalam

Pasien melakukan relaksasi

melalukan teknik non

napas dalam secara mandiri

farmakologi yaitu relaksasi

sebanyak 2 kali dengan jeda

napas dalam.

waktu istirahat 1 menit


selama 5 menit.

Pk. 21.00
WITA

Memonitor penerimaan

Pasien mengatakan nyeri

pasien tentang manajemen

yang dirasakan sudah sedikit

nyeri.

berkurang dan merasa lebih


nyaman.

Paraf

Pk. 21.30
WITA

III

Memantau kondisi luka


operasi pasien.

Luka operasi di tutup dengan


gaas steril. Kondisi balutan
luka operasi bersih.

Pk. 22.00

WITA

Memberikan analgetik untuk

Obat dimasukkan tepat

mengurangi nyeri (nama

sebanyak 30 mg ditambah

obat : ketorolac dengan dosis

dengan aquabidest 3 cc

1 ampul/30 mg.

melalui injeksi intravena


(IV) per set tanpa
menimbulkan gejala mual
muntah dan alergi.

Pk.22.05

IV

WITA

Memberikan antibiotik

Obat dimasukkan tepat

(nama obat : ceftriaxone

sebanyak 1 g

dengan dosis 1 vial atau 1

ditambah/dioplos dengan

gram.

aquabidest 5 cc melalui
injeksi intravena (IV) per set
tanpa menimbulkan gejala
mual muntah dan alergi.

Pk. 22.10

WITA

Mengistirahatkan pasien

Pasien mengatakan merasa

dalam batas yang nyaman dan nyaman untuk beristirahat


ditoleransi pasien.

dalam posisi
supinasi/terlentang.

Rabu, 10 Juni

Memonitor keadaan umum

Compos mentis. Pasien

pasien

tampak lebih segar.

Mengukur TTV.

TD : 120/80 mmHg,
N : 80 x/menit,
S : 36,6oC,
RR : 20 x/menit.

Memonitor keadaan umum

Skala nyeri turun menjadi 4

pasien.

dari interval 1-10. Pasien

2015 Pk. 05.00


WITA
Pukul 05.10
WITA

Pk. 05.40
WITA

masih tampak meringis


ketika merasa nyeri.

Pk. 10.00

WITA

Memberikan analgetik untuk

Obat dimasukkan tepat

mengurangi nyeri (nama

sebanyak 30 mg ditambah

obat : ketorolac dengan dosis

dengan aquabidest 3 cc

1 ampul/30 mg untuk pagi

melalui injeksi intravena

hari).

(IV) per set tanpa


menimbulkan gejala mual
muntah dan alergi.

Pk.10.15

IV

WITA

Memberikan antibiotik

Obat dimasukkan tepat

(nama obat : ceftriaxone

sebanyak 1 g

dengan dosis 1 vial atau 1

ditambah/dioplos dengan

gram.

aquabidest 5 cc melalui
injeksi intravena (IV) per set
tanpa menimbulkan gejala
mual muntah dan alergi.

Pk. 11.00

WITA

Mengobservasi pasien dalam

Pasien melakukan relaksasi

melalukan teknik non

napas dalam secara mandiri

farmakologi yaitu relaksasi

sebanyak 2 kali dengan jeda

napas dalam.

waktu istirahat 1 menit


selama 5 menit.

Pk. 12.10

WITA

Memonitor penerimaan

Pasien mengatakan nyeri

pasien tentang manajemen

yang dirasakan semakin

nyeri.

berkurang dan merasa lebih


nyaman .

Pk. 13.30

WITA

Mengistirahatkan pasien

Pasien mengatakan merasa

dalam batas yang nyaman dan nyaman untuk beristirahat


ditoleransi pasien.

dalam posisi miring kanan.

Pk. 14.00
WITA

II

Melatih pasien dalam


pemenuhan kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai
kemampuan

Pasien kooperatif dan


mengikuti anjuran perawat
untu bergerak dan beranjak
dari tempat tidur perlahanlahan secara bertahap.

Pk. 17.00

Memberikan analgetik untuk

Obat dimasukkan tepat

WITA

mengurangi nyeri (nama

sebanyak 30 mg ditambah

obat : ketorolac dengan dosis

dengan aquabidest 3 cc

1 ampul/30 mg untuk siang

melalui injeksi intravena

hari).

(IV) per set tanpa


menimbulkan gejala mual
muntah dan alergi.

Pk. 17.10

III

WITA

Mengganti balutan pada

Luka operasi dibersihkan

interval waktu yang sesuai.

(rawat luka (+)), balutan


diganti dengan
menggunankan gaas steril.

Pk. 17.15

IV

WITA

Mempertahankan lingkungan

Perawat menggunakan

aseptik selama perawatan

handscoon dan masker saat

luka

merawat luka.
Set luka dalam keadaan
steril.

Pk. 18.00

III

WITA

Memonitor proses

Luka di 3 titik di perut (luka

kesembuhan area insisi.

jahitan) di abdomen kuadran


III, regio 7 mulai mengering.

Pk. 18.30

IV

WITA

Memonitor tanda dan gejala

Tanda infeksi tidak

infeksi pada area insisi.

ditemukan pada luka di


daerah bekas operasinya
(luka jahitan) di abdomen
kuadran III, regio 7 mulai
mengering.

Pk. 22.00
WITA

Memberikan analgetik untuk

Obat dimasukkan tepat

mengurangi nyeri (nama

sebanyak 30 mg ditambah

obat : ketorolac dengan dosis

dengan aquabidest 3 cc

1 ampul/30 mg untuk malam

melalui injeksi intravena

hari).

(IV) per set tanpa


menimbulkan gejala mual
muntah dan alergi.

Pk. 22.10

IV

WITA

Memberikan analgetik untuk

Obat dimasukkan tepat

mengurangi nyeri (nama

sebanyak 1 g

obat : ketorolac dengan dosis

ditambah/dioplos dengan

1 ampul/30 mg untuk siang

aquabidest 5 cc melalui

hari).

injeksi intravena (IV) per set


tanpa menimbulkan gejala
mual muntah dan alergi.

Pk. 22.15

WITA

Memonitor penerimaan

Pasien mengatakan nyeri

pasien tentang manajemen

yang dirasakan semakin

nyeri.

berkurang. Skala nyeri


menjadi 3 dari interval 1-10.

Pk. 22.30

WITA

Kamis, 18 Juni

Mengistirahatkan pasien

dalam batas yang nyaman dan nyaman untuk beristirahat


ditoleransi pasien.

dalam posisi miring kanan.

Mengukur TTV.

TD : 120/80 mmHg,
N : 78 x/menit,
S : 36,2oC,
RR : 20 x/menit.

Memonitor keadaan umum

Skala nyeri turun menjadi 2

pasien.

dari interval 1-10. Pasien

2015 Pk. 05.00


WITA
Pk. 05.40

Pasien mengatakan merasa

WITA

tampak lebih rileks/tenang.


Pk. 07.00

III

WITA

Monitor tanda dan gejala

Tanda infeksi tidak

infeksi pada area insisi.

ditemukan pada luka di


daerah bekas operasinya
(luka jahitan) di abdomen
kuadran III, regio 7 mulai
mengering.

Pk. 07.10

II

Membantu pasien saat

Pasien dapat bangun dan

mobilisasi

duduk ditempat tidur secara


perlahan.

Pk. 07.20
WITA

Memonitor penerimaan

Pasien mengatakan nyeri

pasien tentang manajemen

yang dirasakan semakin

nyeri.

berkurang. Pasien tampak


lebih nyaman.

Pk. 10.37

II

WITA

Memonitor tanda dan gejala

Infeksi tidak ditemukan pada

infeksi pada area insisi.

luka di daerah bekas


operasinya (luka jahitan) di
abdomen kuadran III, region
7.

Pk. 09.00

II

WITA

dan obat selama di rumah dan


IV

Memberikan KIE pemberian

Pasien kooperatif.

kontrol kembali hari Sabtu,


20 Juni 2015.

E. EVALUASI
No.

Hari/Tgl/Jam

No.

Evaluasi Sumatif

Dx
1

Kamis, 18 Juni

2015 Pk. 09.30


WITA

S : Pasien mengatakan masih sedikit nyeri tetapi tidak terlalu


mengganggu lagi. Skala nyeri menjadi 2 dari interval 1-10.
Pasien mengatakan merasa nyaman setelah nyerinya
berkurang.
O : Pasien tampak rileks/tenang. Vital sign pasien : TD : 120/80
mmHg, N : 78 x/menit, S : 36,2oC, RR : 20 x/menit.
A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi.

Kamis, 18 Juni

II

2015
Pk. 09.35

S : Pasien mengatakan sudah merasa lebih baik sehingga dapat


bangun dan duduk ditempat tidur secara perlahan dan ke kamar
mandi walaupun masih dibantu keluarganya.
O : Pasien tampak lebih segar dan tidak terlalu membatasi
pergerakkannya.
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi

Kamis, Juni 18
Pk. 09.40
WITA

II

S:O : Luka di daerah bekas operasinya (luka jahitan) di abdomen


kuadran III, regio 7 mulai mengering, infeksi tidak ditemukan
pada luka di daerah bekas operasinya (luka jahitan), dan balutan

Paraf

diganti dengan menggunakan haas steril.


A : Tujuan belum tercapai.
P : Lanjutkan intervensi no. 1, 2, 3, dan 4.
4

Kamis, 18 Juni

III

2015 Pk. 12.30


WITA

S:O : Tanda dan gejala infeksi tidak ditemukan pada luka di


daerah bekas operasinya (luka jahitan) di abdomen kuadran III,
region 7.
A : Tujuan belum tercapai.
P : Lanjutkan intervensi 3,4,5,6

Badung, 20 Juni 2015


Pembimbing / CI,

Mahasiswa,

..
NIP.

I Kadek Hendrajaya
NIM. P07120213005

Pembimbing / CT,

NIP.

You might also like