Professional Documents
Culture Documents
: I Kadek Hendrajaya
Tempat Praktik
Tanggal Pengkajian
4. Obat obatan :
Pasien mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan apapun dirumah. Pasien
hanya mengonsumsi obat yang diberikan di puskesmas atau dokter jika ia
mengalami sakit ringan seperti panas, pilek dan batuk.
5. Pola Nutrisi :
Frekuensi/porsi makan :
Pasien mengatakan makan 3 kali/hari dengan porsi satu piring
Berat Badan
: 55 kg
Tinggi Badan
: 165 cm
BBI
: 58,5 kg
IMT
: 20,18 kg/m2
a.Jenis Makanan:
Nasi, sayur, ikan, ayam, buah.
b.
Makanan yang disukai :
Pasien mengatakan makanan yang disukai ayam dan makanan siap saji.
c.Makanan tidak disukai :
Pasien mengatakan makanan yang tidak disukai adalah sayur pare.
d.
Makanan pantangan :
Pasien mengatakan tidak memiliki pantangan terhadap makanan..
e.Nafsu makan :
Pasien mengatakan nafsu makannya tidak mengalami masalah penurunan
atau peningkatan nafsu makan.
f. Perubahan BB 3 bulan terakhir :
Pasien mengatakan tidak pernah memantau berat badannya sebelumnya.
Terakhir pasien ditimbang berat badannya masuk rumah sakit dengan berat
badan 55 kg.
6. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
Frekuensi : Satu kali dalam sehari
Waktu
: Pagi hari
Warna
: Kuning Kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Penggunaan Pencahar : Tidak ada
b. Buang air kecil
Frekuensi : 3 4 kali dalam sehari
Warna
: Kuning jernih
Bau
: Bau khas urin
7. Pola Tidur dan Istirahat :
Waktu tidur (jam)
: Pasien mengatakan tidur pukul 22.30 sampai
pukul 06.00 WITA.
Lama tidur / hari
: Pasien mengatakan lama tidurnya 7 jam / hari.
Kebiasaan pengantar tidur: Tidak ada
Kebiasaan saat tidur
: Tidur terlentang atau miring kiri/kanan
Kesulitan dalam hal tidur : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan
dalam hal tidur.
sebagai
pegawai
suasata
disebuah
perusahaan.
b. Olah raga :
Pasien mengatakan jarang berolahraga, tidak pasti sempat berolah raga
dalam satu minggu.
c. Kegiatan di waktu luang :
Pasien mengatakan menghabiskan waktu luang dengan mengerjakan
kegiatan rumah atau beristirahat di rumah dengan anak dan suaminya.
d. Kesulitan/keluhan dalam hal :
Pasien mengatakan belum berani bergerak banyak dan terbatas dalam
bergerak, pasien mengatakan ke kamar mandi dibantu oleh keluarga
karena masih merasa sakit pada bekas luka operasinya dengan skala
nyeri 5 dari rentang skala 1-10 yang diberikan. Pasien tampak meringis
dan membatasi pergerakannya.
9. Pola Kerja:
a. Jenis pekerjaan
:
Pasien mengatakan bekerja sebagai pegawai swasta.
b. Jumlah jam kerja : 1 kali
c. Lamanya
: 8 jam
d. Jadwal kerja : Senin sampai sabtu.
II. Riwayat Keluarga
III.
Genogram :
= Laki-laki
= meninggal
= Perempuan
= Pasien
= tinggal serumah
Polusi
V. Aspek Psikososial:
1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan :
Pasien tidak menggunakan alat bantu seperti kaca mata dan alat bantu
pendengaran.
b. Kesulitan yang dialami :
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan yang dialami pasien saat ini.
2. Persepsi diri
a. Hal yang diperkirakan saat ini :
Pasien mengatakan hal yang dipikirkan saat ini adalah mengenai proses
kesembuhannya saat ini.
b. Harapan setelah menjalani perawatan :
Pasien mengatakan harapannya setelah menjalani perawatan adalah rasa
sakit di bagian perut dan luka operasinya hilang/dapat sembuh dan dapat
beraktivitas seperti biasa.
c. Suasana hati
:
Pasien mengatakan merasa lebih baik dari sebelum dilakukan operasi
walaupun pasien masih merasa nyeri karena bekas operasinya.
3. Hubungan komunikasi :
a. Bicara
Pasien dapat berbicara dengan jelas menggunakan Bahasa Bali.
b. Tempat tinggal
Mempunyai rumah sendiri yang ditempati bersama suami dan anaknya.
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut
:
Pasien mengatakan biasa ikut dalam kegiatan di lingkungan
rumahnya seperti bila ada kegiatan di banjarnya atau acara-acara
perawat.
Keuangan ;
Pasien mengatakan masalah keuangannya cukup baik dan
GCS : 15
Eye : 4
Motorik : 6
Verbal : 5
C. Keadaan umum :
Sakit/nyeri : di kuadrant III region 7 (bekas luka operasi/insisi)
dengan skala nyeri 5 dari rentang skala 1-10 yang diberikan. Pasien
tampak meringis.
P : Nyeri terjadi saat berbaring maupun berganti posisi.
Q : Nyeri seperti perih.
R : Pada daerah bekas operasinya (luka jahitan).
S : Skala 5 dari interval 1-10.
T : Muncul tidak menentu.
Status gizi
: Baik
Berat Badan
: 55 kg
Tinggi Badan
: 165 cm
BBI
: 58,5 kg
IMT
: 20,18 kg/m2
Sikap : Tenang
Personal hygiene : Bersih
Orientasi waktu/tempat/orang : Baik
D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Bentuk
: Mesochepale
Lesi/luka : Tidak terdapat lesi/luka di kepala
2. Rambut
Warna
: Hitam
Kelainan : tidak rontok atau berketombe
3. Mata
Penglihatan : Normal
Sclera
: Tidak ikterik
Konjungtiva : Tidak anemis
Pupil
:Isokor
Kelaianan : Tidak ada kelainan pada penglihatan pasien
4. Hidung
Penghidu : Normal
Secret/darah/polip : Tidak terdapa sekret, darah, atau polip pada
hidung pasien
Tarikan cuping hidung : Tidak ada tarikan cuping hidung saat
pasien bernapas
5. Telinga
Pendengaran
: Normal
Skret/cairan/darah : Tidak terdapat sekret, cairan, atau darah
pada telinga pasien
6. Mulut dan Gigi
Bibir
: Lembab
: Normal
: Penuh/normal
7. Leher
Pembesaran tyroid
: Tidak terdapat pembesaran tyroid
Lesi
: Tidak terdapat lesi
Nadi karotis
:Teraba nadi karotis
Pembesaran limfoid
: Tidak terdapat pembesaran limfoid
8. Thorax
Jantung : 1. Nadi : 82x/menit,
2. Kekuatan : Kuat
3. Irama :Teratur
Paru
: 1. Frekuensi Nafas : Teratur
2. Kualitas
: Normal
3. Suara Nafas : Vesikuler
4. Batuk
: Tidak
5. Sumbatan jalan nafas : Tidak ada sumbatan jalan
napas
Retraksi dada : Tidak ada
9. Abdomen
Peristaltic usus : Ada.
Kembung : Tidak
Nyeri tekan : Ya. Di kuadran III/bagian kanan baawah ragion 7
(bekas luka jahitan operasi)
Ascites
: Tidak
10. Genetalia
Pimosis
: Tidak
Alat bantu : Tidak
Kelainan : Tidak
11. Kulit
Turgor
: Elastis
Laserasi
: Tidak
Warna kulit : Normal (putih)
Terdapat bekas luka jahitan bekas operasi (incisi) di 3 titik pada
abdomen kuadran III region 7, panjang : + 2 cm setiap titik.
12. Ekstrimitas
Kekuatan otot
555
555
444
444
ROM
: Terbatas
Hemiplegi/parase : Tidak
Akral
: Hangat
CRT
: <3 detik
Edema
: Tidak ada
Terpasang infus di tangan sebelah kiri
Urine Lengkap
Pemeriksaan USG
Pemberian terapi
IVFD RL
28 tpm
Ceftriaxone
2x1 gr
Ketorolac
3x30 mg
Puasa sampai flatus
A. ANALISA DATA
No
1.
Data focus
Data Subyektif :
Pasien mengatakan
nyeri
pada
daerah
Analisis
Masalah
mukosa terbendung
tekanan intraluminal
diberikan.
P : Nyeri terjadi saat
10.
T : Muncul tidak menentu.
Data Obyektif :
- Pasien tampak meringis.
- Tekanan darah : 120/80
mmHg
Suhu
: 36,50C
Nadi
:82
x/menit
Pernafasan
:
20
x/menit
Data Subjektif :
Pasien mengatakan
nyeri
pada
daerah
apendiks
apendisitis
jahitan.
S : Skala 5 dari interval 1-
Intervensi pembedahan
merasa
fekalit
bekas
mukosa terbendung
tekanan intraluminal
membatasi
pergerakannya.
Intervensi pembedahan
Luka operasi (insisi)
Hambatan Mobilitas
fisik
Pengeluaran hormone
histamine dan
prostaglandin
Nyeri
Keengganan melakukan
pergerakan
luka
perut
pasien,
fekalit
Kerusakan integritas
kulit
mukosa terbendung
tekanan intraluminal
panjang : + 2 cm setiap
titik.
Risiko infeksi
C. RENCANAAN KEPERAWATAN
No.
1
Hari/tgl/jam
Selasa, 16 Juni
2015
Pk.19.30
WITA
No.
Dx
I
Tujuan
Intervensi
NOC :
- Pain control
- Pain level
- Comfort level
Setelah diberikan askep
selama 3 x 24 jam
Mandiri
1. Istirahatkan pasien dalam batas yang
pasien :
- Mampu mengontrol
nyeri (mampu
menggunakan teknik
non farmakologi untuk
mengurangi nyeri).
- Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
Rasional
menggunakan
manajemen nyeri.
- Menyatakan rasa
malam hari).
berkurang.
- TTV dalam batas
2
Selasa, 16 Juni
2015
Pk.19.30
WITA
II
normal.
NOC
joint
NIC
Movement
1. Mengetahui
1. Monitoring
vital
sign
selama 3 x 24 jam
menggunakan
meningkatkan aktivitasnya
(mobilisasi) dengan KH
pasien :
Kriteria Hasil
Klien meningkat dalam
tongkat
umum
pasien
untuk
pasien.
Active
Mobility Level
Self care : ADLs
Transfer performance
Setelah diberikan askep
keadaan
saat
cedera
3. Kaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
4. Latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri
2. Membantu
seberapa
jauh
pasien
untuk
mobilisasi
4. Membiasakan pasien untuk bisa
mobilisasi post operasi.
5. Membiasakan
pasien
untuk
aktivitas fisik
Mengerti tujuan dari
sesuai kemampuan
5. Dampingi dan Bantu pasien
saat
peningkatan mobilitas
3
Selasa, 16 Juni
III
2015
Pk.19.30
WITA
NOC :
Tissue Integrity : Skin
and Mucous Membranes
Setelah diberikan askep
selama 3 x 24 jam
diharapkan kerusakan
integritas kulit pada pasien
bisa membaik dengan KH :
- Tidak ada luka/lesi pada
kulit.
- Integritas kulit yang
mobilisasi
dan
bantu
4.
Selasa, 16 Juni IV
2015
NOC :
a) Immune Status
b) Knowledge :
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
ADLs mandiri
6. Mengurangi risiko jatuh/cedera
1. Membantu proses
penyembuhan luka
2. Membantu proses
penyembuhan luka dan
mengurangi risiko infeksi.
3. Mengetahui keadaaan
pasien.
4. Mengurangi risiko
terjadinya infeksi..
Pk.19.30
WITA
Infection control
c) Risk control
Setelah diberikan askep
selama 3 x 24 jam
diharapkan infeksi tidak
terjadi yang dirasakan
pasien
terkontrol
atau
berkurang dengan KH
pasien :
a) Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
b) Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
c) Jumlah leukosit
dalam batas normal
Protection
(proteksi
terhadap infeksi)
5) Monitor tanda dan gejala
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
1
Hari/Tgl/Jam
Selasa, 16 Juni
No.
Implementasi
Dx.
I
Evaluasi Formatif
pasien.
Memberikan informasi
memperburuk atau
meredakan nyeri).
WITA
20.00 wita
II
Pk. 20.35
WITA
napas dalam.
Pk. 21.00
WITA
Memonitor penerimaan
nyeri.
Paraf
Pk. 21.30
WITA
III
Pk. 22.00
WITA
sebanyak 30 mg ditambah
dengan aquabidest 3 cc
1 ampul/30 mg.
Pk.22.05
IV
WITA
Memberikan antibiotik
sebanyak 1 g
ditambah/dioplos dengan
gram.
aquabidest 5 cc melalui
injeksi intravena (IV) per set
tanpa menimbulkan gejala
mual muntah dan alergi.
Pk. 22.10
WITA
Mengistirahatkan pasien
dalam posisi
supinasi/terlentang.
Rabu, 10 Juni
pasien
Mengukur TTV.
TD : 120/80 mmHg,
N : 80 x/menit,
S : 36,6oC,
RR : 20 x/menit.
pasien.
Pk. 05.40
WITA
Pk. 10.00
WITA
sebanyak 30 mg ditambah
dengan aquabidest 3 cc
hari).
Pk.10.15
IV
WITA
Memberikan antibiotik
sebanyak 1 g
ditambah/dioplos dengan
gram.
aquabidest 5 cc melalui
injeksi intravena (IV) per set
tanpa menimbulkan gejala
mual muntah dan alergi.
Pk. 11.00
WITA
napas dalam.
Pk. 12.10
WITA
Memonitor penerimaan
nyeri.
Pk. 13.30
WITA
Mengistirahatkan pasien
Pk. 14.00
WITA
II
Pk. 17.00
WITA
sebanyak 30 mg ditambah
dengan aquabidest 3 cc
hari).
Pk. 17.10
III
WITA
Pk. 17.15
IV
WITA
Mempertahankan lingkungan
Perawat menggunakan
luka
merawat luka.
Set luka dalam keadaan
steril.
Pk. 18.00
III
WITA
Memonitor proses
Pk. 18.30
IV
WITA
Pk. 22.00
WITA
sebanyak 30 mg ditambah
dengan aquabidest 3 cc
hari).
Pk. 22.10
IV
WITA
sebanyak 1 g
ditambah/dioplos dengan
aquabidest 5 cc melalui
hari).
Pk. 22.15
WITA
Memonitor penerimaan
nyeri.
Pk. 22.30
WITA
Kamis, 18 Juni
Mengistirahatkan pasien
Mengukur TTV.
TD : 120/80 mmHg,
N : 78 x/menit,
S : 36,2oC,
RR : 20 x/menit.
pasien.
WITA
III
WITA
Pk. 07.10
II
mobilisasi
Pk. 07.20
WITA
Memonitor penerimaan
nyeri.
Pk. 10.37
II
WITA
Pk. 09.00
II
WITA
Pasien kooperatif.
E. EVALUASI
No.
Hari/Tgl/Jam
No.
Evaluasi Sumatif
Dx
1
Kamis, 18 Juni
Kamis, 18 Juni
II
2015
Pk. 09.35
Kamis, Juni 18
Pk. 09.40
WITA
II
Paraf
Kamis, 18 Juni
III
Mahasiswa,
..
NIP.
I Kadek Hendrajaya
NIM. P07120213005
Pembimbing / CT,
NIP.