You are on page 1of 36

ASUHAN KEBIDANAN

Kehamilan Fisiologi Pada Ny. Dengan Usia Kehamila 22-23 Minggu


Di BPS Sufiati Rifai
Tanggal 23 Juni-6 Juli

Oleh

Zukhaila Salma
011211233008
Semester IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
TAHUN 2014

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yakni 359 dari 100.000 kelahiran
hidup, angka ini masih jauh dari MDG yang ditetapkan WHO 2015 yakni 102 per
kelahiran hidup ( Data SDKI, 2012). Salah satu penyebabnya yakni terletak pada
faktor medis, terlambatnya deketksi dan pengambilan tindakan keputusan dalam kasus
perdarahan, eklampsia, infeksi, partus lama, abortus, dll.
Seorang wanita hamil akan mengalami berbagai perubahan dalam dirinya, baik secara
fisik maupun psikologis. Menurut Sarwono, 2009, dalam bukunya menyatakan bahwa
setelah fertilisasi perubahan anatomi dan fisiologi ibu akan berjlanjut selama
kehamilan dan ini merupakan suatu respon terhadap janin. Hal tersebut merupakan
suatu kejadian fisiologis dimana setelah terjadinya fertilisasi antara ovum dengan
sperma maka akan tumbuh menjadi janin dalam tubuh ibu sehingga menyebabkan
berbagai perubahan sistem tubuh, meliputi sistem reproduksi, kardiovaskuler,
pernapasan, pencernaan, perkemihan, endokrin, hingga muskuloskeletal.
Pada umumnya 80-90% kehamilan berlangsung secara fisiologis, namun perlu
diketahui bahwa meski hanya 10-12% kehamian akan disertai dengan penyulit ,
kehamilan patologis tersebut tak terjadi secara mendadak efeknya berlangsung secara
bertahap dalam tubuh ibu dan deteksi dini adalah upaya terbaik dalam mencegah
terjadinya gangguan yang serius dalam kehamilan (Sarwono, 2009).
Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis telah merupakan salah satu lingkup
kewenangan bidan sebagai mana diatur dalam keputusan menteri kesehatan Republik
Indonesia nomor 369 tahun 2007 yang menyatakan asuhan kebidanan merupakan
proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Melakukan pengkajian dan analisis terhadap ibu hamil.
1.2.2 Menyusun kebutuhan rencana asuhan kebidanan terhadap ibu hamil.
1.2.3 Melaksanakan rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai kebutuhan.
1.2.4 Menyusun dokuemtasi asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada ibu
hamil.
1.

1.3 MANFAAT
1.3.1 Bagi Institusi Pendidikan dan Petugas Kesehatan, diharapkan dapat
membimbing dan menyalurkan pengetahuan serta keterampilannya berkaitan
1.3.2

dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil.


Bagi Penulis, dimaksudkan untuk menambah wawasan serta pengalaman
dalam memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif pada ibu hamil.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN FISIOLOGIS
2.1.1 Pengertian
Kehamilan merupakan hasil konsepsi antara sperma dengan ovum yang
kemudian berimplantasi di dinding endometrium ibu, berkembang menjadi
janin di dalam plasenta dan cairan amnion (Sarwono, 2009). Kehamilan
2.1.2

merupakan suatu proses yang normal, alami, dan sehat.


Masa Kehamilan
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Masa kehamilan dibagi menjadi 3 trimester. Trimester
pertama berlangsung 12 minggu, trimester kedua berlangsung 15 minggu (dari
minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga berlangsung 13 minggu

2.1.3

(dari minggu ke-28 hingga ke-40).


Diagnosis kehamilan
a. Dugaan kehamilan (presumptive) adalah perubahan fisiologik pada ibu
atau seorang perempuan yang mengindikasikan bahwa ia telah hamil,
gejalanya meliputi :
1. Anenorea
2. Mual-muntah
3. Perubahan paa payudara
4. Perubahan pada traktus urinarius
5. Fatique
6. Nail sign
7. Ngidam
8. Sinkope
9. Pigmentasi kulit
10. Epulis
11. Varises
b. Kemungkinan kehamilan (probable) adalah perubahan anatomik dan
fisiologik selain dari tanda-tanda presumtif yang dapat dideteksi atau
dikenali oleh pemeriksa, gejalanya meliputi :
1. Perut membesar
2. Uterus membesar
3. Tanda chadwick, warna keunguan pada vagina akibat vaskularisasi dan
hiperemia kulit dan otot-otot perineum dan serviks.
4. Tanda goodel
5. Tanda hegar, terjadi pada minggu pertama kehamilan, yaitu hipertrofi
Ismus uteri sehingga menjadi lebih panjang dan lunak.

6. Tana picaseck, yakni penebalan sel-sel otot uterus di bagian yang


mengelilingi tempat implantasi plasenta pertumbuhannya lebih cepat
dibanding bagian lain sehingga ukurannya tidak rata.
7. Teraba ballotement
8. Braxton hickx
9. Reaksi kehamilan positive
10. Amenorea
11. Nausea dan emesis
12. Mastodynia
13. Quickening, persepsi gerakan janin pertama kali. Pada primigravida
terjadi pada minggu ke 18-20, sedangkan multigravida terjadi pada 1416 minggu.
14. Miksi
15. Konstipasi
16. Weight gain
c. Diagnosa kehamilan

(positive)

adalah

data

atau

kondisi

yang

mengindikasikan adanya buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui

2.1.4

pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksanya, misalnya :


1. Adanya gerakan janin
2. Terdengar detak jantung janin
3. Gambaran sonogram janin
4. Teraba bagian-bagian janin
Perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan.
a. Sistem reproduksi
Uterus
Pada perempuan yang tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan
kapasitas 10 ml atau kurang. Namun saat hamil, uterus berubah menjadi
suatu organ yang mampu menampung janin, dengan volume totalnya
mencapai 5-20 liter lebih dengan berat rata-rata 1100 g. Pada awal
kehamilan tuba fallopi, ovarium dan ligamentum rotundum berada sedikit
di bawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilanakan berada
sedikit di atas pertengahan uterus.
Beberapa tanda kemungkinan kehamilan dapat muncul, seperti tanda
Piscaseck, yakni penebalan sel-sel otot uterus di bagian yang mengelilingi
tempat implantasi plasenta pertumbuhannya lebih cepat dibanding bagian
lain sehingga ukurannya tidak rata. Tanda Hegar yang terjadi pada minggu
pertama kehamilan, yaitu hipertrofi Ismus uteri sehingga menjadi lebih
panjang dan lunak.
Kontraksi yang terjadi pada uterus sudah dapat dirasakan sejak trimester
pertama dengan intersitas yang tidak teratur dan tidak disertai rasa nyeri.
Pada trimester kedua kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan

bimanual, kontraksi bersifat sporadik dan muncul tiba-tiba, intersitasnya


antara 5-25
Penentuan usia kehamilan dapat diketahui dengan cara pengukuran tinggi
fundus uterus. Untuk menentukannya dapat digunakan kriteria sebagai
berikut :
1. Berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (menurut neagle)
Untuk menentukan usia kehamilan, lebih tepat jika dihitung usia
janinnya dari saat konsepsi. Pada siklus menstruasi 28 hari (4 minggu)
yang teratur, ovulasi terjadi 2 minggu setelah haid yang terakhir. Dari
HPHT dapat ditentukan tafsiran persalinan berdasarkan rumus neagle
yaitu : tanggal ditambah 7, bulan dikurangi 3, dan tahun
ditambah 1.
Contoh
: HPHT = 03-05-2013, maka taksiran persalinannya
tanggal 10-02-2014.
Rumus Neagle ini hanya berlaku untuk siklus menstruasi 28 hari saja.
2. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri (nemurut Leopold)
Perhitungan ini berdasarkan pada hasil pemeriksaan fisik
menggunakan manouver Leopold kesatu, yakni dengan langkahlangkah
:
CARI YA EL
< 12 minggu

Belum dapat teraba

12 minggu

1-2 jari atas simphysis

16 minngu

Pertengahan simphysis-pusat

20 minggu

3 jari bawah pusat

24 minggu

Setinggi pusat

28 minggu

3 jari atas pusat

32 minggu

Pertengahan prosesus
xyphoideus(P.X)-pusat

36 minggu

3 jari bawah P.X

40 minggu

Pertengahan P.X-pusat

3. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri dalam cm (nemurut Mc Donald)

Rumus

: Tinggi Fundus Uteri (cm) = tuanya kehamilan

dalam 3,5 cm
TFU (cm)

Usia Kehamilan (bulan)

20

23

26

30

33

Serviks
Serviks bersifat seperti katup yang bertanggung jawab menjaga janin di
dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan. Satu bulan
setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.
Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya
edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan
hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
Pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus
rapat dan tidak beraturan. Selama kehamilan, kolagen secara aktif
disintesis dan secara terus-menerus diremodel oleh kolagenase, yang
disekresi oleh sel-sel serviks dan neurotrofil.
Pada akhir trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang
kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen
secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut
kolagen bersatu dengan arah paralel terhadap sesamanya sehingga serviks
menjadi lunak dibandingkan kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu
mempertahankan kehamilan.
Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunanlebih lanjut dari
konsentrasi kolagen. Penurunan konsentrasi kolagen lebih lanjut ini secara
klinis terbukti melunakkan serviks. Konsentrasinya menurun secara nyata
dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar atau dilusi dan
ter-remodel (berfungsi untuk mempertahankan kehamilan sampai aterm)
menjadi serat.

Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron
dalam jumlah yang relatif minimal.
Relaksin, suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan
insulin dan insulin like growth factor I & II, disekresikan oleh korpus
luteum, desidua, plasenta dan hati. Aksi biologi utamanya adalah dalam
proses remodelling jaringan ikat pada saluran reproduksi.
Vagina dan Perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas
pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan
terlihat

berwarna

keunguan

yang

dikenal

dengan

tanda

Chadwick.Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya


sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.
Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan terkadang juga akan mengenai daerah payudara
serta paha. Perubahan ini disebut striae gravidarum.
Pada banyak perempuan kulit garis pertengahan perutnya (linea alba) akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kang
akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher, yang
disebut dengan chloasma gravidarum. Pada aerola dan daerah genital
juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan dan biasanya akan hilang
atau sangat jauh berkurang setelah persalinan.
Payudara
Pada awal kehamilan payudara kan terasa lebih lunak kemudian setelah
bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah
kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, mengalami
pigmentasi dan tegak. Setelah bulan pertama kolustrum akan keluar dalam
bentuk cairan berwarna kekuningan. Kolustrum ini berasal dari kelenjar
asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum
dapat diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin
inhibiting hormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan esterogen

akan menurun sehingga pengaruh inhibisi progesteron terhadap alfa


laktalbumiln akan hilang. Peningkatan prolaktin akan merangasang
sintesis laktose dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu.
b. Perubahan metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari
uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraseluller. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan
bertambah 12,5 kg.
Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan
indeks massa tubuh.
Kategori

IMT

Rekomendasi

Rendah

< 19,8

12,5-18

Normal

19,8-26

11,5-16

Tinggi

26-29

7-11,5

Obesitas

>29

Gemeli

16-20,5

Dikutip dari Cunningham.


Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada
perempuan dengan gizi kurang atau lebih dianjurkan menambah berat
badan per minggu masing masing sebesar 0,5 dan 0,3 kg.
Pada masa hamil terjadinya peningkatan jumlah cairan tubuh adalah hal
fisiologis yang disebabkan oleh turunnya osmolaritas dari 10 mOsm/kg
yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus dan sekresi
vasopresin. Fenomena ini mulai terjadi pada awal kehamilan. .
Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relatif mempunyai kadar
protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat. WHO
menganjurkan asupan protein lebih tinggi per hari pada ibu hamil 51 g.
Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan
oleh

kenaikan

kadar

insulin,

hiperglikemia

postprandial

dan

hiperinsulinemia.
Konsentrasi lemak, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam plasma akan
meningkatk selama kehamilan. Lemak akan disimpan sebagian besar di

sentral yang kemudian akan digunakan janin sebagai nutrisi sehingga


cadangan lemak itu akan berkurang. LDL akan mencapai puncaknya pada
minggu ke-36, sementara HDL akan mencapai puncaknya pada minggu
ke-25 berkurang sampai minggu ke-32 dan kemudian menetap. Hal ini
dipengaruhi oleh kenaikan hormon progesteron dan esterogen.
c. Sistem kardiovaskuler
Hipertropi jantung akibat peningkatan volume darah dan curah jantung.
Pergeseran jantung ke atas dan ke kiri akibat tekanan pada diafragma.
Peningkatan progesif volume darah yang mencapai puncaknya dalam
trimester ketiga sebesar 30% hingga 50% dari tingkat sebelum hamil.
Akibat peningkatan kadar progesteron pada awal kehamilan tekanan
sistolik dan diastolik dapat mengalami perubahan 5-10 mmHg.
Peningkatan curah jantung (cardiac output) sebesar 50% pada kehamilan
32 minggu karena peningkatan kebutuhan jaringan akan oksigen dan
peningkatan isi sekuncup (stroke volume).
d. Sistem respirasi
Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah 6 cm, tetapi
tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu
paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik 4 cm selama kehamilan.
Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan selama
kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan
pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada
kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu
ke-37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 jam setelah
persalinan.
e. Sistem digestivus
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser.
Demikian juga pada apendiks yang akan bergeser ke arah atas dan lateral.
Perubahan nyata terjadi pada penurunan motilitas otot polos traktus
digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung
sehingga menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan
oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat perubahan
posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esofagus bagian bawah.

Mual akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta


konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus besar.
Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma
sedang saja bisa menyebabkan perdarahan. Epulis selama kehamilan akan
muncul tetapi setelah persalinan akan berkurang secara spontan.
Hemoroid juga merupakan suatu hal yang umum terjadi akibat konstipasi
dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah karena pembesaran
uterus.
f. Sistem urinarius
Pada awal trimester kandung kemih akan tertekan oelh uterus yang mulai
membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan
hilang dengan semakin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga
panggul. Namun keluhan itu dapat kembali seiring bertambah tuanya usia
kehamilan ketika janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul.
g. Sistem endokrin
Hormon prolaktin akan meningkat 10 x lipat pada saat kehamilan aterm.
Sebaliknya setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun.
Kelenjar tiroid akan membesar hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat
dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada trimester
pertama dan kemudian akan meningkat secara progresif. Fungsinya adalah
untuk memasok janin dengan kalsium yang adekuat. Selain itu juga
diketahui mempunyai peran dalam produksi peptida dalam janin, plasenta,
dan ibu. Pada saat hamil dan menyusui dianjurkan untuk mendapat asupan
vitamin D 10 mg atau 400 IU.
Kelenjar adrenal pada kehamilan normalnya mengecil, sedangkan hormon
androstenesion , testosteron, dioksiortikosteron, aldosteron, dan kortisol
akan meningkat. Semantara itu, dehidropaindrosteron sulfat akan
menurun.
h. Sistem muskuloskeletal
Sikap tubuh lordosis adalah bentuk tubuh yang umum terjadi pada
kehamilan akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,
lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai.
Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis meningkat mobilitasnya, yang
diperkirakan

karena

pengaruh

hormonal.

Hal

tersebutlah

yang

menyebabkan perubahan tubuh menjadi lordosis yang menimbulkan


keluhan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada
akhir kehamilan.
2.1.5

Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil


Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang
jelas dan terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang terjadi.
Trimester pertama, sering dianggap sebagai periode penyesuaian, penerimaan
terhadap kenyataan dan arti dari kehamilan ini bagi diri wanita tersebut. Kurang lebih
80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.
Pada saat itu wanita perlu membicarakan masalah kebutuhannnya agar tidak timbul
perasaan ambivalensi atau perasaan negatif menurut dirinya.
Fokus wanita masih pada dirinya sendiri, dari sinilah nantinya dapat timbul perasaan
ambivalensi seperti pengalaman kehamilan yang buruk, tanggung jawab baru yang
akan segera ditanggunggnya, kecemasan menjadi seorang ibu dan keberterimaan
orang-orang disekitarnya terhadap kehamilannya. Selain itu dapat pula dibarengi
dengan beberapa ketidak nyamanan selama trimester pertama seperti nausea,
kelemahan, nafsu makan turun dan emosi yang lebih peka.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi, namun pada umumnya para
wanita hamil tirmester pertama akan mengalami penurunan libido dan dalam hal ini
perlua adanya komunikasi yang baik antara isteri dengan suami.
Trimester kedua, sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni ketika
wanita hamil merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal
dialami saat hamil. Pada trimester kedua pula ibu akan mengalami quickening yakni
gerakan pertama kali janin. Quickening memudahkan wanita mengonseptualisasi
bayinya sebagai individu yang terpisah dari dirinya. Pada saat ini jenis kelamin bayi
bukanlah hal penting, karena perhatian ibu tertuju pada kesejahteraan bayi.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang lebih 80%
wanita mengalami kemajuan nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada
trimester pertama.
Trimester ketiga, Sering disebut sebagai periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga, meliputi cemas dengan kehidupan
bayi, rasa berduka karena akan berpisah dengan janin dalam kandungan karena isi
uterus akan segera keluar.

Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat


menjelang akhir kehamilan. Biasanya wanita akan merasakan canggung, jelek,
berantakan, memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya.
2.1.6

Tanda Bahaya Kehamilan


a. Perdarahan Pervaginam
b. Sakit kepala lebih dari biasanya
c. Gangguan penglihatan
d. Pembekakan pada wajah
e. Nyeri abdomen (epigastrik)
f. Janin tidak bergerak seperti biasanya
jika terdapat tanda-tanda tersebut pada ibu hamil menasehati ibu untuk segera mencari
pertolongan atau segera datang ke tenaga kesehatan terdekat

2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS


2.2.1 Konsep dasar asuhan kebidanan meliputi :
a. Filosofi asuhan kebidanan, yakni : bidan meyakini bahwa kehamilan, persalinan,
dan nifas merupakan suatu peristiwa hidup yang normal; bidan berperan untuk
memastikan, melindung, dan memberi dukungan terhadap proses fisiologis; bidan
memberikan asuhan mandiri pada perempuan sebagai pusat asuhan; bidan
memberdayakan perempuan untuk pro-aktif dengan kehamilannya; serta bidan
memberikan asuhan kepada perempuhan hamil sesuai kebutuhan masing-masing
individu.
b. Lingkup asuhan kehamilan, meliputi asuhan kehamilan dan identifikasi kehamilan
dalam rangka deteksi dini gangguan dan komplikasi kehamilan. Asuhan kebidanan
tersebut meliputi :
1. Asuhan mandiri / otonomi pada : anak perempuan, remaja perempuan, wanita
dewasa pra hamil, hamil, melahirkan, nifas, dan KB, deteksi kondisi abnormal
ibu dna bayi, identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan antenatal,
palpasi abdomen, dsb.
2. Asuhan konsultasi atau kolaborasi dengan profesi lain seperti dokter
kandungan, dokter gigi, ahli gizi maupun bidan yang lebih berkompeten.
3. Lingkup asuhan konsultasi atau rujukan : memberikan asuhan melalui
konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan kondisi gawat ataupun
kegawatdaruratan.
c. Prinsip pokok asuhan kebidanan,meliputi :
1. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat
2. Pemberdayaan ibu dalam peningkatan pengetahuan dan pengalaman
melalui pendidikan kesehatan
3. Otonomi ibu dan keluarga dalam pengambilan keputusan disertai dengan
pemberian informasi komprehensif oleh bidan.
4. Tindakan yang tidak membahayakan ibu dengan intervensi yang harus
dilaksanakan sesuai indikasi.
5. Tanggungjawab atas asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu.

2.2.2

Manajemen asuhan kebidanan

Manajemen asuhan yang akan dilaksanakan mengacu pada konsep asuhan kebidanan menurut
Varney H.,1997, dimana terdapat 7 langkah pola pikir atau manajemen yakni :
2.2.2.1 Pengkajian (Data Subjektif, Data Objektif)

Data Subjektif
1. Identitas pasien, terdiri dari :
a) Nama
Nama pasien penting ditanyakan agar tidak tertukar bila ada
kesamaan nama dengan klien lain (Christina I. 1984 : 84)
b) Umur
Umur ditanyakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
kesehatan klien. Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal
bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan antara 20-30
tahun (BKKBN,
c) Alamat
Alamat pasien ditanyakan untuk mempermudah hubungan bila ada
keperluan mendesak serta memudahkan bidan bila akan melakukan
kunjungan rumah / home care (Christina I. 1984 : 84)
d) Pekerjaan
Pekerjaan pasien ditanyakan berkaitan dengan pengaruhnya
terhadap kesehatan klien serta bidan dapat mengetahui bagaimana
taraf hidup dan keadaan sosial klien (Christina I. 1989 : 85)
e) Agama
Agama ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan religius yang
mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pemberian
asuhan (Kemenkes no.369)
f) Pendidikan
Pendidikan perlu ditanyakan

untuk

mengetahui

tingkat

intelektualitas klien karena pendidikan merupakan salah satu


bagian aspek sosial yang harus dikaji dan pendidikan pula yang
mempengaruhi perilaku klien (Kemenkes, no.369)
g) Status perkawinan
Status perkawinan perlu dikaji untuk mengetahui peranan klien
dalam keluarganya, yang juga mempengaruhi klien dalam
pengambilan keputusan (Kemenkes, no.369)
h) Suku
Suku klien dipergunakan untuk mengantisipasi hal-hal terkait
budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan klien selama hamil
dan juga dalam pengambilan keputusannya (Kemenkes, no.369).
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui penyakit seseorang dapat dilakukan melalui
pertanyaan, menanyakan apa yang dirasakan klien / keluhan klien
sehingga dapat membantu bidan untuk menentukan diagnosa (Harry

Oxorn & William R. Forte, Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi


Persalinan, 2010).
3. Riwayat menstruasi
a. HPHT (hari pertama haid terakhir), sebagai dasar untuk
perhitungan usia kehamilan (Helen Faffer, Keperawatan maternitas)
b. Siklus dan lamanya, memberikan perhitungan pada tanggal
perkiraan lahir (Helen Faffer, Keperawatan Maternitas). Menurut
rumus Naegele : tanggal HPHT ditambah 7, bulan dikurangi.
c. Volume dan konsistensi
d. Dismenorhea yang berat dapat menunkukkan adanya kelainan
ginekologi (Helen Farrer, Keperawtan Maternitas, EGC).
4. Riwayat obstetri
Meliputi jumlah kehamilan sebelum dan hasil akhirnya. Adanya
komplikasi pada riwayat kehamilan,persalinan dan nifas lalu dapat
digunkaan sebagai dasar pemikiran dan penanganan kehamilan
selanjutnya

juga

mempengaruhi

respons

ibu

hamil

terhadap

kehamilannya saat ini (Helen Farrer, Keperawatan Maternitas, EGC).

5. Riwayat kehamilan sekarang


Meliputi jumlah kunjungan selama hamil saat ini, keluhan dan terapi
yang telah diterima, HE dan penyuluhan yang telah didapat, serta
penyulit kehamilan yang ditemukan. Semua poin tersebut digunakan
untuk mendeteksi komplikasi yang dapat terjadi dalam persalinan.
Normalnya persalinan fisiologis dapat terjadi jika keadaan janin,
keadaan jalan lahir, dan kedaan ibu baik tanpa adanya komlikasi
(Varney, 2009).
6. Riwayat kesehatan klien
Riwayat klien yang pernah diderita atau yang sedang diderita dapat
mempengaruhi kesehatan kehamilannya saat ini.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Sama seperti riwayat kesehatan klien, untuk mempengaruhi adanya
kemungkinan penyakit menurun yang berpengaruh terhadap kesehatan
klien atau janinnya.
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola nutrisi

Mengkaji pola makan ibu sebelum hamil dan selama hamil,


normalnya saat sebelum hamil 2-3x/ hari dengan menu gizi
seimbang (nasi, sayur, lauk pauk, dan buah), dan frekuensi makan
bertambah saat hamil.
b. Pola Eliminasi
Mengkaji pola kebiasaan BAB dan BAK ibu pada saat sebelum
hamil dan selama hamil, normalnya BAB sebelum hamil 1 kali
dalam sehari dan bertambah pada TM III, dan BAK 3-5 kali per
hari dan bertambah sering pada TM 1 dan TM III.
c. Pola Istirahat
1. Tidur siang normalnya 12 jam/hari
2. Tidur malam normalnya 68 jam/hari
3. Kualitas tidur nyenyak dan tidak terganggu
d. Pola Aktifitas:
Mengkaji aktifitas ibu saat sebelum hamil dan saat ibu hamil
untuk mengetahui adakah gangguan mobilisasi.
e. Pola Aktifitas Seksual Selama Kehamilan:
untuk mengkaji adakah keluhan saat melakukan hubungan
seksual. Hubungan seksual diperbolehkan pada kehamilan yang
tidak bermasalah, dianjurkan menggunakan barrier (kondom).
f. Pola Kebiasaan:
Untuk mengkaji apakah ibu mengkonsumsi alkohol, jamujamuan, obat-obatan dan narkoba. Juga mengkaji apakah ibu
merokok dan mempunyai binatang peliharaan yang dapat menjadi
vektor toksoplasma. Jika ada yang dilakukan pada usia kehamilan
berapa, untuk mengkaji kemungkinan gangguan organogenesis.
9. Riwayat Sosial
a. Perkawinan : mengkaji ibu kawin berapa kali, pada usia
berapa, dan sudah berapa lama.
b. Kehamilan ini : mengkaji apakah kehamilan ini diinginkan atau
tidak, untuk mempersiapkan psikologis ibu dalam menjalani
kehamilannya.
c. Tradisi yang mempengaruhi kehamilan: mengkaji apakah tradisi
tersebut menguntungkan atau merugikan bagi ibu hamil.
d. Status Emosional: mengkaji bagaimana perasaan ibu tentang
kehamilannya.
Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum
KU

: baik, cukup, kurang.

Kesadaran

: compos mentis, apatis, somnolent, sopor, koma.

TTV

: TD

: normalnya sistole 100-140 dan diastole mmHg

Suhu

: normalnya 36,537,50C

Nadi

: normalnya 60100/menit. (reguler/ irreguler)

RR

: normalnya 1624 /menit.

BB : normalnya kenaikan BB selama hamil 1011 kg.


TB : normalnya lebih dari 145 cm
Lila : normalnya lebih dari 23,5 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala
Rambut
: adakah indikasi kekurangan gizi
Wajah

: adakah chloasma gravidarum, apakah pucat

Oedema

: adakah oedema

Mata
Sklera : apakah ada tanda ikterus
Conjunctiva: anemis atau tidak
Mulut
Keadaan bibir : apakah bibir pucat
Keadaan lidah :
Keadaan gigi : caries ... jika ada, sebelum/ sesudah
Leher
Bendungan vena jugularis: ada/ tidak
Pembesaran kelenjar limfe: ada/ tidak

Pembesaran kelenjar thyroid: ada/ tidak


Dada:
Bentuk buah dada

: simetris/ tidak

Kebersihan

: bersih/ tidak

Puting susu

: menonjol, datar, tenggelam

Areola dan papilla mammae: hiperpigmentasi/ tidak


Kolostrum

: sudah keluar/ belum

Abdomen:
Pembesaran ke arah: membujur/ melintang
Bekas SC (bagi multipara): ada/ tidak
Striae: albican/ lividae
Linea: alba/ nigra
Gerakan anak: ada/ tidak
Genitalia:
Vulva dan Vagina: untuk menentukan kelancaran jalan lahir
Keluaran: lendir/ darah
Varices: ada/ tidak
Oedema: ada/ tidak
Kondiloma lata: ada/ tidak
Kondiloma akuminata: ada/ tidak
Kebersihan: bersih/ tidak
Inf. Kelenjar Bartholini: ada/ tidak
Inf. Kelenjar Skene: ada/ tidak

Perineum
Bekas luka episiotomy/ robekan/ sikatrik: untuk menandakan sudah
pernah melahirkan
Anus:
Hemorroid: ada/ tidak
Ekstrimitas
Atas

Oedema: ada/ tidak

Bawah

: Oedema: untuk mengkaji adanya kemungkinan

preeklampsi
Varices: ada/ tidak
Punggung : untuk mengkaji adanya kelainan vertebrae, berkaitan dengan
hambatan mobilisasi
Skoliosis: iya/ tidak
Lordosis: iya/ tidak
Kifosis: iya/ tidak
b. Palpasi
Leher

Bendungan vena jugularis: ada/ tidak


Pembesaran kelenjar limfe: ada/ tidak
Pembesaran kelenjar tiroid: ada/ tidak
Buah Dada

Massa: untuk mengetahui adanya benjolan abnormal


Keluaran (kolostrum): untuk mengkaji kesiapan ibu untuk menyusui
Abdomen

Leopold I : menentukan TFU dan bagian yang terdapat di fundus


Menurut Mc dalam cm: mulai digunakan saat UK 20 minggu.

Leopold II
perut ibu.

: menentukan bagian yang terdapat pada sisi kanan dan kiri

Budin: dilakukan jika Leopold II belum dapat disimpulkan dengan jelas


Ahfeld: dilakukan jika Leopold II belum dapat disimpulkan dengan jelas
Leopold III : menentukan bagian terbawah janin, apakah sudah masuk
PAP.
Knebel: dilakukan jika Leopold I dan Leopold III belum dapat
disimpulkan dengan jelas.
Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah janin sudah
masuk PAP konvergen (bagian kecil janin turun), sejajar (separuh turun),
divergen (bagian besar janin turun).
Osborn: dilakukan jika UK sudah mencapai 36 minggu dan bagian
terendah janin belum masuk PAP.
c. Auskultasi
DJJ: menghitung DJJ, normalnya 120-160 x/ menit
Punctum maksimum: tempat dimana DJJ terdengar paling jelas
Teratur/ tidak: untuk mengindikasikan adanya foetal distress.
d. Perkusi
Refleks patella: normalnya (+)/(+).
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Laboratorium
Darah; Hb: untuk mengetahui apakah ibu anemia
Gol. Darah: untuk mengetahui golongan darah ibu
Urine Reduksi: untuk mengetahui kadar glukosa di urine
Albumin: untuk mengetahui kadar albumin di urine ibu
Pemeriksaan lain bila perlu: pemeriksaan penunjang yang dilakukan
Pemeriksaan Pangggul Luar
- Distansia Spinarum

: Normal 23-26 cm

- Distansia Cristarum

: Normal 26-29 cm

- Conjugata Externa

: Normal 18-20 cm

- Lingkar Panggul

: Normal 80-90 cm

2.2.2.2 Interpretasi Data Dasar


Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Pengertian masalah atau diagnose adalah suatu pernyataan dari
masalah atau potensial dan membutuhkan tindakan.
Diagnosa:

G ... P ... UK ... minggu, tunggal/ ganda, hidup/ mati, intrauterin/

ekstrauterin, letak kepala/ bokong/ kaki, kesan jalan lahir normal/ tidak, keadaan
umum ibu baik/ tidak .
2.2.2.3 Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah Potensial
Langkah ini mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi,

bila

memungkinkan

dilakukan

pencegahan,

perencanaan

untuk

mengatasinya dan bersiap-siap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang tiba-tiba


terjadi.
2.2.2.4 Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera
-

Mandiri : bidan dihadapkan pada beberapa situasi yang memerlukan


penanganan segera (emergensi) dimana bidan harus segera melakukan tindakan
untuk menyelamatkan pasien.

Kolaborasi : Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk


melakukan pemeriksaan USG dan kardiotokografi.

Merujuk : Melakukan rujukan bila terjadi komplikasi

2.2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan


Perencanan asuhan yang akan dilakukan harus berdasarkan pertimbangan yang tepat,
meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti (evidence
based care) serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan
tidak diinginkan oleh pasien.

2.2.2.6 Pelaksanaan Asuhan yang sudah direncanakan


Langkah ini pengaplikasian asuhan menyeluruh secara efisien dan aman dari apa
yang telah direncanakan .
1. Beri tahukan hasil pemeriksaan kepada klien
R/ Klien tahu keadannya dan janinnya
2. Jelaskan pada klien tentang tanda bahaya kehamilan, yaitu: pandangan
mata kabur, pusing yang berlebihan, oedema pada muka dan tangan, nyeri
perut yang berlebihan, gerakan janin berkurang, perdarahan pervaginam
R/ klien bisa lebih mengerti dan lebih waspada dengan deteksi dini adanya
kelainan.
3. Jelaskan tentang tandatanda persalinan, yaitu: keluar lendir bercampur
darah, kontraksi sering dan teratur, dan ketuban pecah.
R/ klien lebih siap dalam menghadapi persalinan.
4. Mengajak ibu untuk mendiskusikan persiapan persalinan (penolong,
tempat, pendamping, transportasi dan pendonor)
5. Ajarkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang
berlebihan.
R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.
6. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang.
R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk persiapan
persalinan.
7. Anjurkan ibu melakukan personal hygiene
R/ kebersihan diri akan meminimalisir terjangkitnya infeksi.
8. Anjurkan klien melakukan kunjungan ulang
R/ ibu dapat lebih mengetahui perkembangan kehamilannya
2.2.2.7 Evaluasi

Evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah di berikan meliuti pemenuhan kebutuhan
akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana yang telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnose.

BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN Ny.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN NY. M G3P20002 UK 39-40 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

3.1 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester II


Tanggal Pengkajian

: Senin, 14 Juli 2014

Pukul

: 20.30 WIB

Tempat Pengkajian

: Bidan Sufiati Rifai, Surabaya

No. Reg.

: xxx/14

Oleh mahasiswa

: Zukhaila Salma

3.1.1. Data Subyektif


A. BIODATA/ IDENTITAS
Nama Ibu

: Ny.A

Nama Suami : Tn. I

Umur

: 30 tahun

Umur

Suku/ Bangsa

: Jawa/ Indonesia

Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: STM

Pekerjaan

: Swasta

Pekerjaan

: Swasta

: 35 tahun

B. Alasan Kunjungan: Periksa kehamilan pada kunjungan ulang ke -4

C. Riwayat Menstruasi:

HPHT

: 30 September 2013

HPL

: 7 Oktober 2014

Menarche

: 12 tahun

Siklus

: 28 hari

Lamanya

: 7 hari

Teratur/ tidak : Teratur

Fluor albus

: sedikit/ sedang/ banyak, tidak gatal, tidak berbau, warna putih

D. Riwayat Kontrasepsi :

KB yang pernah di gunakan

: KB pil

Alasan berhenti KB

: ingin mempunyai anak

Rencana penggunaan KB kembali

: Belum tahu

E. Riwayat Obstetri Lalu


Kehamilan

n
o
1

persalinan

suam

ana

pnyl

penolon

Bidan

jns
spnt
n

anak

nifas

kb

tmp

pnyl

se

H/

pnyl

AS

bpm

8 th

2 th

HAMIL INI

F. Riwayat Kehamilan Sekarang :


Kehamilan yang ke 2, ini kunjungan yang ke-4 dengan usia kehamilan 22-23 minggu dan
gerak janin aktif . Ibu telah mendapat konseling tentang nutrisi ibu hamil pada kunjungan
ke-3 dan buku KIA halaman 1-7 pada kunjungan ke-4.
G. Riwayat Kesehatan Klien (apakah pernah/ sedang sakit)
Jantung

: tidak

Ginjal

: tidak

Hipertensi

: tidak

Hepatitis

: tidak

pi
l

Ke
t

Asma

: tidak

TBC

: tidak

DM

: tidak

Thypoid

: tidak

G. Riwayat Kesehatan Keluarga (Ayah/ Ibu):


Jantung

: tidak

Ginjal

: tidak

Hipertensi

: tidak

Hepatitis

: tidak

Asma

: tidak

TBC

: tidak

DM

: Ayah klien

Gemelli

: tidak ada

H. Pola Kebiasaan Sehari-Hari:


Pola Nutrisi

: Makan 3x sehari porsi sedang, mengkonsumsi sayur serta buah.

Pola Eliminasi
BAK: 5-8 kali sehari
BAB: 1 kali sehari
Pola Istirahat

: Merasa cukup dengan waktu istirahatnya , 6-8 jam perhari.

Pola Aktivitas : Melakukan aktivitas rumah tangga seperti biasa


Pola Kebiasaan : tidak pernah merokok, minum jamu dll
I. Riwayat Sosial:
Perkawinan

: Kawin: 1 kali, lamanya 8 tahun

Kehamilan ini : diinginkan/ tidak diinginkan


Status Emosional: Ibu senang menjalani kehamilannya

3.1.2

Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum
KU

: baik

Kesadaran

: compos mentis

TTV:
TD

: 130/80 mmHg

Suhu

: 36,5 0C

Nadi

: 80 x/ menit

RR

: 18 kali/ menit

Antropometri
TB

: 147 cm

Lila

: 34 cm

BB sblm hamil : 61 kg
BB sekarang

: 81,5 kg

Auskultasi
DJJ

: +, 148 x/ menit

Punctum maksimum

: di bawah pusat sebelah kanan perut ibu

Teratur/ tidak

: teratur

2. Pemeriksaan Fisik
Wajah

: Tidak ada odema, konjungtiva tidak pucat, sklera putih, tidak ada
hiperpigmentasi pada wajah.

Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, vena jugularis dan kelenjar tyroid.

Dada

: Payudara bersih , puting susu menonjol, tidak ada benjolan, terdapat


hiperpigmentasi pada payudara, colostrum sudah terproduksi.

Abdomen

: tidak ada bekas operasi maupun SC

a.

Leopold I

: TFU 1 jari bawah pusat, teraba

Leopold II

: Pada sisi kanan perut ibu teraba

bulat, lunak, tidak melenting


Menurut Mc. dalam cm : 21 cm
b.

keras, memanjang seperti papan, pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian
kecil janin
c.

Leopold III : teraba bulat, keras, tidak


melenting

d.

Leopold IV : -

Ekstremitas

: Tidak ada odeme pada ekstremitasatas maupun bawah, tidak

ada varises.
3. Pemeriksaan Penunjang
Test HIV
3.1.3

: negative

Analisis

GIIP1001, UK 22-23 minggu, hidup, tunggal, intrauterine, keadaan umum ibu dan janin baik
dengan kehamilan fisiologis.
3.1.4 Penatalaksanaan
1.

Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu

hamil ; Ibu mengerti


2.

Menginformasikan kembali
kehamilan dan menganjurkan

6 tanda bahaya

datang ke bidan jika ditemukan salah satu dari 6

tanda bahaya tersebut. ; Ibu dapat mengulang kembali informasi yang telah diberikan
bidan.
3.

Menginformasikan tentang nutrisi ibu hamil ;

4.

Ibu dapat mengulang kembali informasi yang diberikan oleh bidan.


Memberikan tablet Fe dan menjelaskan cara

minum tablet tersebut ; Ibu dapat mengulang kembali penjelasan dari bidan
5.
Menganjurkan kontrol ulang tanggal
September 2013

14

BAB 4 PEMBAHASAN
Analisis kesenjangan kasus dengan teori

BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

Daftar Pustaka
LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan ini penulis susun sebagai bukti bahwa penulis telah membuat asuhan
kebidanan di BPM Sri Rahayu, Surabaya, untuk memenuhi kompetensi dalam asuhan
kebidanan semester IV, yang telah disahkan pada :
Hari

Tanggal

: Juli 2014

Tempat

: BPM Sufiati Rifaip, Surabaya


MAHASISWA,

Zukhaila Salma
011211233008

MENGETAHUI
KEPALA RUANGAN,

PEMBIMBING KLINIK,

Sufiati Rifai, Amd.,Keb

, Amd.,Keb

NIP.

PEMBIMBING AKADEMIK,

Ratna Dwi Jayanti, S.Keb.,bd.


NIK. 139131770
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan laporan individu Asuhan Kebidanan Fisiologis,
pada Ibu dengan kasus nifas fisiologis di BPM Sri Rahayu Surabaya, pada tanggal 23 Juni - 6
Juli 2014.
Dalam penyusunan laporan praktik klinik ini penulis menyadari adanya kekurangan
dan kesulitan. Penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini
dapat terselesaikan. Oleh karenanya dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat dan penulis hormati :
1. Prof. Dr. Agung Pranoto,dr., M. Kes., Sp. PD., K-EMD, FINASIM selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
2. dr. Sunjoto, Sp. OG (K), selaku ketua program studi S1 Pendidikan Bidan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
3. Sri Rahayu, Amd., Keb, selaku kepala BPM Sri Rahayu Surabaya, yang telah
membantu dan membimbing kami selama pelaksanaan praktik klinik.
4. Annisa Amaliyatus, Amd., Keb, selaku CI (Clinical Instructions) dari penulis dan
kelompok di BPM Sri Rahayu Surabaya, yang telah mendidik, membimbing, serta
membantu kami selama pelaksanaan praktik klinik.
5. Dhasih Afiat Dwi Pawestri, S.Keb.,bd selaku pembimbing akademik penulis dan
kelompok yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
dan arahan dalam menyelesaikan laporan praktik klinik ini.
6. Seluruh dosen program studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga yang telah memberikan bekal ilmu.
7. Kedua orang tua penulis yang selalu dukungan moral, spiritual, dan material.
8. Klien penulis BPM Sri Rahayu, Surabaya, yang telah berkenan memberikan
waktu, kesempatan dan kesediaannya untuk dirawat .
9. Seluruh perawat dan staff yang bekerja di BPM Sri Rahayu, Surabaya, atas
bimbingan dan kerjasamanya.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, maka penulis tidak menutup
kritik dan saran membangun dari pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga laporan
praktik klinik ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca yang budiman.
Surabaya, Juli 2014

Penulis

You might also like