You are on page 1of 9

Al Qur’a Adalah Obat Penyembuh Berbagai Penyakit.

Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS.Al
Isra:82)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(QS.Yunus:57)

Al-Qur’an adalah pengobatan Optimal terhadap seluruh jenis penyakit jasmani dan ruhani, penyakit
dunia dan akhirat. Namun tidak semua orang mempunyai keahlian dan mendapat taufiq untuk
menggunakannya. Kalau seorang pasien mahir menggunakan Al-Qur’an untuk mengibati penyakitnya,
lalu meletakannya pada penyakit itu dengan penuh kepercayaan, keimanan, penerimaan dan keyakinan
yang tegas serta dengan memenuhi berbagau persyaratan, penyakit itu pasti akan terusir dan tidak akan
datang lagi selama-lamanya.

Karena bagaimana suatu penyakit akan bisa menantang ucapan Robb Pencipta langit dan bumi yang
kalau Al Qu’an itu diturunkan di hadapan gunung niscaya gunung itu akan hancur, dan kalau urun di
hadapan bumi niscaya bumi akan terbelah? Setiap jenis penyakit hati dan jasmani, pasti dalam A-
Qur’an ada indikasi terhadap obatnya, penyebab atau cara pencegahannya, bagi orang yang diberi
pemahaman terhadap Kiabullah oleh AllahSWT. (Ibnu Qayyim Al Jauziyah, dalam Ath-Thibun An-
Nabawiy)

Ayat Lima Belas


‫اية ليم بلس‬
Ayat Lima Belas ini sangat besar faedahnya bagi orang yang mau membacanya. Inilah Ayatnya:
‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬
‫ اِنَّ َما أَ ْم ُرهُ إِ َذا أَ َرا َد‬.‫ون‬ َ ‫ْط َذلِ ُك ُم هَّللا ُ فَأَنَّى تُ ْؤفَ ُك‬ ِ ‫ قَائِ ًمابِ ْالقِس‬.‫ هَّللا ُ ال إِلَهَ إِال هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم‬.‫الم‬
‫ َوهُ َو‬.‫ق َج ِدي ٍد‬ ٍ ‫س ِم ْن َخ ْل‬ ٍ ‫ بَلْ هُ ْم فِي لَ ْب‬.‫ين‬ َ ‫ ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم‬.‫ون‬
ُ ‫ول لَهُ ُك ْن فَيَ ُك‬ َ ُ‫َش ْيئًا أَ ْن يَق‬
ِ ‫ هَّللا ُ ال إِلَهَ إِال هُ َو َو َعلَى هَّللا‬.‫ إِ َّن هَّللا َ قَ ِويٌّ َع ِزي ٌز‬.ٌ‫صير‬ ِ َ‫ون ب‬ َ ُ‫َم َع ُك ْم أَي َْن َما ُك ْنتُ ْم َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َمل‬
‫ َو َم ْن يَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ فَه َُو َح ْسبُهُ إِ َّن هَّللا َ بَالِ ُغ أَ ْم ِر ِه قَ ْد َج َع َل هَّللا ُ لِ ُك ِّل‬.‫ون‬ َ ُ‫فَ ْليَتَ َو َّك ِل ْال ُم ْؤ ِمن‬
‫ب ال إِلَهَ إِال‬ ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬ ِ ‫ َربُّ ْال َم ْش ِر‬.‫صى ُك َّل َش ْي ٍء َع َددًا‬ َ ْ‫ َوأَ َحاطَ بِ َما لَ َد ْي ِه ْم َوأَح‬.‫َش ْي ٍء قَ ْدرًا‬
.ُ‫ ِم ْن أَيِّ َش ْي ٍء َخلَقَه‬.‫ص َوابًا‬ َ ‫ال‬ َ َ‫ون إِال َم ْن أَ ِذ َن لَهُ الرَّحْ َم ُن َوق‬ َ ‫ ال يَتَ َكلَّ ُم‬.‫هُ َو فَاتَّ ِخ ْذهُ َو ِكيال‬
‫ بَلْ هُ َو‬.ٌ‫ َوهَّللا ُ ِم ْن َو َرائِ ِه ْم ُم ِحيط‬.‫ين‬ ٍ ‫ش َم ِك‬ ِ ْ‫ ِذي قُ َّو ٍة ِع ْن َد ِذي ْال َعر‬.ُ‫طفَ ٍة َخلَقَهُ فَقَ َّد َره‬ ْ ُ‫ِم ْن ن‬
ٍ ُ‫ح َمحْ ف‬
‫وظ‬ ٍ ‫ فِي لَ ْو‬.‫آن َم ِجي ٌد‬ ٌ ْ‫قُر‬

Alif laam miim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus makhluk-Nya. demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?
Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat
digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara,
(tentu Al Qur'an itulah dia). Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,
Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru. Dan Dia bersama kamu di
mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.Sesungguhnya Allah Maha
Kuat lagi Maha Perkasa.(Dia-lah) Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan
hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja.Dan barang siapa yang bertawakal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
(yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.sedang
(sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu.(Dia-lah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka
ambillah Dia sebagai pelindung.mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin
kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.Dari apakah Allah
menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. yang mempunyai
kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arasy, padahal Allah
mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang
mulia, yang (tersimpan) dalam Lohmahfuz.
===================

Ayat Tujuh
‫اية توجه‬
Fadlilah Ayat Tujuh:
Diriwayatkan oleh Ka’bil Akhbar, ia berkata: Di dalam Al Qur’an ada tujuh ayat, yang keika dibaca atau
dibawa, maka siapa pun makhluk tidak bisa membinasakannya, menyakiti padanya, atau mengalahkan
pembacanya dengan izin Allah SWT.
‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬

َ ُ‫ب هَّللا ُ لَنَا هُ َو َم ْوالنَا َو َعلَى هَّللا ِ فَ ْليَتَ َو َّك ِل ْال ُم ْؤ ِمن‬
‫ون‬ َ َ‫ُصيبَنَا إِال َما َكت‬ ِ ‫* قُلْ لَ ْن ي‬
‫ُصيبُ بِ ِه َم ْن‬ ِ ‫ك بِ َخي ٍْر فَال َرا َّد لِفَضْ لِ ِه ي‬ َ ‫ف لَهُ إِال هُ َو َوإِ ْن ي ُِر ْد‬ َ ‫ض ٍّر فَال َكا ِش‬ ُ ِ‫ك هَّللا ُ ب‬ َ ‫َوإِ ْن يَ ْم َس ْس‬
‫*يَ َشا ُء ِم ْن ِعبَا ِد ِه َوهُ َو ْال َغفُو ُر ال َّر ِحيم‬
‫ب ُمبِي ٍن‬ ٍ ‫ض إِال َعلَى هَّللا ِ ِر ْزقُهَا َويَ ْعلَ ُم ُم ْستَقَ َّرهَا َو ُم ْستَ ْو َد َعهَا ُكلٌّ فِي ِكتَا‬ ِ ْ‫َو َما ِم ْن َدابَّ ٍة فِي األر‬
*
‫ص َرا ٍط‬ ِ ‫اصيَتِهَا إِ َّن َربِّي َعلَى‬ ِ َ‫آخ ٌذ بِن‬ ِ ‫ت َعلَى هَّللا ِ َربِّي َو َربِّ ُك ْم َما ِم ْن َدابَّ ٍة إِال هُ َو‬ ُ ‫إِنِّي تَ َو َّك ْل‬
‫ُم ْستَقِ ٍيم‬
‫* َو َكأَي ِّْن ِم ْن َدابَّ ٍة ال تَحْ ِم ُل ِر ْزقَهَا هَّللا ُ يَرْ ُزقُهَا َوإِيَّا ُك ْم َوهُ َو ال َّس ِمي ُع ْال َعلِيم‬
‫ك لَهَا َو َما يُ ْم ِس ْك فَال ُمرْ ِس َل لَهُ ِم ْن بَ ْع ِد ِه َوهُ َو ْال َع ِزي ُز‬ َ ‫اس ِم ْن َرحْ َم ٍة فَال ُم ْم ِس‬ ِ َّ‫ح هَّللا ُ لِلن‬ ِ َ‫َما يَ ْفت‬
‫*ال َح ِكيم‬ْ
‫ون هَّللا ِ إِ ْن‬
ِ ‫ون ِم ْن ُد‬ َ ‫ض لَيَقُولُ َّن هَّللا ُ قُلْ أَفَ َرأَ ْيتُ ْم َما تَ ْد ُع‬ َ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ َ َ‫َولَئِ ْن َسأ َ ْلتَهُ ْم َم ْن َخل‬
ُ ‫ض ِّر ِه أَ ْو أَ َرا َدنِي بِ َرحْ َم ٍة هَلْ هُ َّن ُم ْم ِس َك‬
ْ‫ات َرحْ َمتِ ِه قُل‬ ُ ‫ات‬ ُ َ‫اشف‬ ِ ‫أَ َرا َدنِ َي هَّللا ُ بِضُرٍّ هَلْ هُ َّن َك‬
َ ُ‫* َح ْسبِ َي هَّللا ُ َعلَ ْي ِه يَتَ َو َّك ُل ْال ُمتَ َو ِّكل‬
‫ون‬
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi
kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal."(At-Taubah:51)

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya
kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak
karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-
hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Ynua:107)

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab
yang nyata (Lohmahfuz).(Hud:6)

Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata
pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang
lurus." (Hud:56)

Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang
memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Al-
Ankabut:60)
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang
dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang sanggup untuk
melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Al-Fathir:2)

====================

Ayat Lima
‫اية ليم‬
Dari Abul ‘Abbas Syekh Ahmad Al-Buni r.a, bahwasanya ia berkata, “Di dalam Al-Qur’an itu ada
empat ayat dari empat surat (setiap surat ada satu ayat), dan pada setiap satu ayat mengandug sepuluh
huruf Qaf.

Setengah Ulama menamahkannya satu ayat dari surat Ar-Ra’du, jadi berjumlah lima ayat. Barang siapa
membaca kelima ayat tersebut di hadapan orang yang ditakuti (akan kejahatannya), maka diturunkan
atau diredakan kejahatan orang (penjahat) itu dengan seizin Allah. Jika dibaca di hadapan muka
perampik atau hewan buas, orang zalim, atau penjahat apa saja insya Allah diselamatkan oleh Allah dari
kejahatan mereka. Dan jika ditulis, lalu digantungkan pada senjata/pedang, atau alat perang lainnya,
kemudian dibawa perang melawan musuh yang memerangi umat Muslim, maka mereka akan kocar-
kacir berantakan dan terkalahkan.

Demikian di antara faedah membaca ayat lima tersebut. Tentu masih banyak faedah lain dari membaca
surat lima ini. Silahkan tanyakan kepada seorang Kyai yang Mursyid. (sumber: Majmu’ Syarif)

Inilah bacaan Ayat Lima tersebut:

‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه‬


َّ ‫الر ْح َم ِن‬

(‫) َق ِد ْي ٌر َع َلى َماي ُِريْد‬


‫) َقوٌ يٌّ آل َيحْ َتا ُج اِلى ُم ِعي ٍ‬
‫ْن(‬

‫) َقهَّا ٌرلِ َمنْ َط َغى َو َع َ‬


‫صى(‬

‫)قُ ُّد ْوسُ َي ْه ِديْ َمنْ َّي َشاءُ(‬


(‫) َقي ُّْو ُم ُ َيرْ ُز ُق َمنْ َي َشا ُء ْالقُوَّ َة‬

Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika
mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami
berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu
nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau
berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari
anak-anak kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali
beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim. (Al-
Baqarah:246)
(Allah berkuasa atas segala sesuatu apa yang Dia kehendaki)

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah
miskin dan kami kaya". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh
nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu
azab yang membakar."(Al-Imran:181)
(Dia sangat kokoh tidak membutuhkan pertolonan lain)

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari
berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka
berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti
takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami,
mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban
berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar
dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.
(An-Nisaa':77)
(Dia berwewenang memaksa kepada orang yang serong dan durhaka)

Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya,
ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua
(Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata
Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (Al-
Maidah:27)
(Dia Maha Suci menunjuki orang-orang yang Dia kehendaki)

Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu
mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan
tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang
dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa
sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa
menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (Ar-Ra’du:16)
(Dia tegak kokoh memberi kekuatan kepada orang yang Dia kehendaki)
Note:

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian." (Al-Isra`:82)

Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: "Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan tentang kitab-Nya yang
diturunkan kepada Rasul Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu Al-Qur`an, yang tidak terdapat
kebatilan di dalamnya baik dari sisi depan maupun belakang, yang diturunkan dari Yang Maha
Bijaksana lagi Maha Terpuji, bahwa sesungguhnya Al-Qur`an itu merupakan penyembuh dan rahmat
bagi kaum mukminin. Yaitu menghilangkan segala hal berupa keraguan, kemunafikan, kesyirikan,
penyimpangan, dan penyelisihan yang terdapat dalam hati. Al-Qur`an- lah yang menyembuhkan itu
semua. Di samping itu, ia merupakan rahmat yang dengannya membuahkan keimanan, hikmah, mencari
kebaikan dan mendorong untuk melakukannya. Hal ini tidaklah didapatkan kecuali oleh orang yang
mengimani, membenarkan, serta mengikutinya. Bagi orang yang seperti ini, Al-Qur`an akan menjadi
penyembuh dan rahmat.

Al-'Allamah Abdurrahman As-Sa'di rahimahullahu berkata pula dalam menjelaskan ayat ini:

"Al-Qur`an mengandung penyembuh dan rahmat. Dan ini tidak berlaku untuk semua orang, namun
hanya bagi kaum mukminin yang membenarkan ayat-ayat-Nya dan berilmu dengannya. Adapun orang-
orang dzalim yang tidak membenarkan dan tidak mengamalkannya, maka ayat- ayat tersebut tidaklah
menambah baginya kecuali kerugian. Karena, hujjah telah ditegakkan kepadanya dengan ayat-ayat itu.

Penyembuhan yang terkandung dalam Al-Qur`an bersifat umum meliputi penyembuhan hati dari
berbagai syubhat, kejahilan, berbagai pemikiran yang merusak, penyimpangan yang jahat, dan berbagai
tendensi yang batil. Sebab ia (Al-Qur`an) mengandung ilmu yakin, yang dengannya akan musnah setiap
syubhat dan kejahilan. Ia merupakan pemberi nasehat
serta peringatan, yang dengannya akan musnah setiap syahwat yang menyelisihi perintah Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Di samping itu, Al Qur`an juga menyembuhkan jasmani dari berbagai penyakit.

Adapun rahmat, maka sesungguhnya di dalamnya terkandung sebab-sebab dan sarana untuk meraihnya.
Kapan saja seseorang melakukan sebab-sebab itu, maka dia akan menang dengan meraih rahmat dan
kebahagiaan yang abadi, serta ganjaran kebaikan, cepat ataupun lambat." . (Taisir Al- Karim Ar-
Rahman, hal. 465) Hal ini lah yang dikatakan sebagai sarana utk memenuhi kebutuhan, baik itu didunia
maupun di akherat. Dalam hal ini, para ulama menukilkan dua pendapat: Ada yang
mengkhususkan penyakit hati; Ada pula yang menyebutkan penyakit
jasmani dengan cara meruqyah, ber-ta'awudz, dan semisalnya. Ikhtilaf ini disebutkan Al-Qurthubi
dalam Tafsir-nya. Demikian pula disebutkan Asy- Syaukani dalam Fathul Qadir, lalu beliau berkata:
"Dan tidak ada penghalang untuk membawa ayat ini kepada dua makna tersebut." (Fathul Qadir, 3/253)

Pendapat ini semakin ditegaskan Syaikhul Islam Ibnul Qayyim rahimahullahu dalam kitabnya Zadul
Ma'ad:

"Al-Qur`an adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani, demikian pula
penyakit dunia dan akhirat. Dan tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufiq untuk menjadikannya
sebagai obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya dan meletakkan pada sakitnya
dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kokoh, dan
menyempurnakan syaratnya, niscaya penyakit apapun tidak akan mampu menghadapinya selama-
lamanya. Bagaimana mungkin penyakit tersebut mampu menghadapi firman Dzat yang memiliki langit
dan bumi. Jika diturunkan kepada gunung, maka ia akan menghancurkannya. Atau diturunkan kepada
bumi, maka ia akan membelahnya. Maka tidak satu pun jenis penyakit, baik penyakit hati maupun
jasmani, melainkan dalam Al-Qur`an ada cara yang membimbing kepada obat dan sebab (kesembuhan)
nya." (Zadul Ma'ad, 4/287)

Demikian pula yang diriwayatkan Al-Imam Bukhari rahimahullahu dalam Shahih-nya, dari hadits Abu
Sa'id Al-Khudri radhiallahu 'anhu, beliau berkata:
"Sekelompok2 shahabat Nabi berangkat dalam suatu perjalanan yang mereka tempuh. Singgahlah
mereka di sebuah kampung Arab. Mereka pun meminta agar dijamu sebagai tamu, namun penduduk
kampung tersebut enggan menjamu mereka. Selang beberapa waktu kemudian, pemimpin kampung
tersebut terkena sengatan (kalajengking). Penduduk kampung tersebut pun berusaha mencari segala
upaya penyembuhan, namun sedikitpun tak membuahkan hasil. Sebagian mereka ada yang berkata:
'Kalau sekiranya kalian mendatangi sekelompok orang itu (yaitu para shahabat), mungkin sebagian
mereka ada yang memiliki sesuatu.' Mereka pun mendatanginya, lalu berkata: "Wahai rombongan,
sesungguhnya pemimpin kami tersengat (kalajengking). Kami telah mengupayakan segala hal, namun
tidak membuahkan hasil. Apakah salah seorang di antara kalian memiliki sesuatu? Sebagian shahabat
menjawab: 'Iya. Demi Allah, aku bisa meruqyah. Namun demi Allah, kami telah meminta jamuan
kepada kalian namun kalian tidak menjamu kami. Maka aku tidak akan meruqyah untuk kalian hingga
kalian memberikan upah kepada kami.' Mereka pun setuju untuk memberi upah beberapa ekor
kambing3. Maka dia (salah seorang shahabat) pun meludahinya dan membacakan atas pemimpin kaum
itu Alhamdulillahi rabbil 'alamin (Al-Fatihah). Pemimpin kampung
tersebut pun merasa terlepas dari ikatan, lalu dia berjalan tanpa ada gangguan lagi. Mereka lalu
memberikan upah sebagaimana telah disepakati.Sebagian shahabat berkata: 'Bagilah.' Sedangkan yang
meruqyah berkata: 'Jangan kalian lakukan, hingga kita menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam lalu kita menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi. Kemudian menunggu apa yang beliau
perintahkan kepada kita.'

Merekapun menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian melaporkan hal tersebut.
Maka beliau bersabda: 'Tahu dari mana kalian bahwa itu (Al-Fatihah, pen.) memang ruqyah?' Lalu
beliau berkata: 'Kalian telah benar. Bagilah (upahnya) dan berilah untukku bagian bersama kalian',
sambil beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa."

Dengan demikian dapat kita pahami bahwa seluruh ayat-ayat Al-Qur`an merupakan penyembuh dan
rahmat bagi yang membaca. Adapun ulama yang mengetahui rahasia suatu ayat, maka mereka
menggunakan ayat tersebut sebagai penyembuh, sebagai doa terkabul segala hajat, sebagai perlindungan
dari segala marabahaya dsb.
(Arbya: dari berbagai sumber)

You might also like