Professional Documents
Culture Documents
Oleh
KELOMPOK 2 :
1. AGENG RAHMAWATI
2. DAVI ARDIANTO
3. JHORETA ISMIYADINI
4. NOVITA PRISTYAWATI
5. RISKA UMAMI S.
6. UMY NAZIRAH
7. ZOGIE ARI E.
12.321.002
12.321.013
12.321.033
12.321.043
12.321.048
12.321.055
12.321.060
KELAS V A
PRODI S1 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang Makalah pemeriksaan fisik sistem
imunologi dan hematologi untuk memenuhi tugas Sistem Imunologi 1.
Makalah ini disusun dengan harapan agar tiap mahasiswa mampu berfikir
kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi masalah-masalah yang timbul di
tengah masyarakat dan bisa berpartisipasi secara aktif. Dalam penyusunan
makalah ini kami tidak luput dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1 Ketua STIKES ICME JOMBANG Drs. M. Zainul Arifin,M.Kes.
2 Kaprodi S1 Keperawatan Muarrofah, S.Kep.,Ns.M.Kes
3 Dosen pembimbing mata kuliah Sistem Kardiovaskuler
4
Ahmad
Rifai,S.Kep.,Ns.,M.S.
Teman teman sekelas kami yang telah membantu dan mendukung kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kami mengharapkan saran dan
kritik
dari
pembaca
yang
bersifat
membangun
sehingga
kami
dapat
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
2
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia selalu memiliki cara untuk melindungi diri dari invasi
substansi asing seperti mikroorganisme. Sistem pertahanan yang kompleks telah
berkembang untuk mencegah serangan ini secara konstan. Sistem pertahanan pada
manusia terdiri dari mekanisme dan respon non spesifik serta respon imun
spesifik.
Imunocompetence ada bila system imun tubuh dapat mengidentifikasi dan
menginaktifkan atau menghancurkan substansi asing. Bila system imun
tidakkompeten dan kurang responsive, maka dapat terjadi infeksi berat, penyakit
immunodefisiensi dan keganasan. Bila sistem imun bereaksi berlebihan, akan
terjadi gangguan gangguan hipersensitivitas, seperti alergi dan penyakit
autoimmun.
Untuk dapat menetapkan masalah keperawatan yang terkait dengan sistem
imun, perawat perlu melakukan pengkajian sistem imun yang sistematis,
mencakup anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan diagnostik.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui teknik pemeiksaan fisik sistem imunologi dan
hematologi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
sirkulasi
perifer.
Inspeksi
adanya
Raynauds
phenomenon
(vasospasme arteriol pada jari tangan & kaki terkadang teling dan
hidung- secara intermitten)
10)Inpeksi inflamasi pada anus atau kerusakan permukaan mukosa
b. Palpasi
1) Palpasi nadi perifer, dimana seharusnya simetris dan reguler
2) Palpasi abdomen, identifikasi adanya pembesaran organ dan tenderness
3) Palpasi joint, cek pembengkakan. Tenderness, dan nyeri
4) Palpasi nodus lymph superfisial di area kepala, leher, axilla, epitrochlear,
inguinal dan popliteal. Jika saat palpasi reveals pembesaran nodus atau
kelainan lain, catat lokasi, ukuran, bentuk, permukaan, konsistensi,
kesimetrisan, mobilitas, warna, tenderness, suhu, pulsasi, dan vaskularisasi
dari nodus.
c. Perkusi
Perkusi anterior, lateral, dan posterior dari thorax. Bandingkan satu sisi
dengan sisi lainnya. Bunyi dull mengindikasikan adanya konsolidasi yang biasa
terjadi pada pneumonia. Hiperesonan (meningkatnya bunyi perkusi) dapat
dihasilkan oleh udara yang terjebak seperti pada asthma bronchial.
d.
Auskultasi
1) Auskultasi diatas paru untuk mengecek suara tambahan yang abnormal.
Wheezing bisa ditimbulkan oleh asthma atau respon alergi. Crackles
disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia.
2) Auskultasi bunyi jantung diatas precordium. Auskultasi normal reveals
hanya bunyi jantung 1 dan 2.
3) Auskultasi abdomen untuk bunyi bowel. Gangguan autoimmun yang
menyebabkan diare, bunyi bowel meningkat. Scleroderma (pengerasan dan
penebalan kulit dengan degenerasi jaringan konektif) dan gangguan
autoimmun lainnya yang menyebabkan konstipasi, bunyi bowel menurun.
2.
3.
4.
5.
6.
didapatkan:
Konjungtiva anemis,mukosa pucat
anemia
Jaundice/ikterik
hemolisis,hiperbilirubinemia
Petekie
trombositopenia
Glositis (peradangan pada lidah)
anemia defisiensi zat besi & B12
Limfadenopati
limfoma
Sistem Integumen
Pucat
Anemia
Jaundice
Hiperbilirubinemia
Koilonisia (kuku seperti sendok)
anemia menurun zat besi
Ekimosis dan petekia
trombositopenia
Sistem kardiovaskular
Takikardi,S4
anemia berat dengan gagal jantung
Abdomen
Splenomegali
polistemia , limfoma
Sistem Neurologi
Kehilangan sensasi getar (vibrtion sense )
anemia megaloblastik
Sistem Muskuloskeletal
Nyeri tulang / tendenrness
meloma multiple
2.2
NO.
Item Penilaian
0
1.
Persiapan
1) Mencuci tangan
2) Mempersiapkan alat-alat
Sarung tangan
Stetoskop
Thermometer
Sphygmomanometer
3) Memberikan salam dan inform consent
pada klien
2.
Pelaksanaan
1) Mencuci tangan
2) Kaji kulit dan membran dan mukosa dari
lesi,purpura,dermatitis,urticarialinflamasi
atau perubahan lainnya,rash,edema
3) Kaji tanda-tanda vital
4) Kaji adanya demam dan keringat
5) Palpasi pembesaran nodus lymph anterior
dan posterior cervikal,aksila,dan inguinal
jika terdapat pembesarancatat
lokasi,ukuran,konsistensiterdenmess.
6) Kaji sendi terhadap adanya
pembengkakan,kemerahan dan
keterbatasan herak
Nilai
1
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.
Pemeriksaan
Fisik
Imunologi
dan
Hematologi.
http://www.docstoc.com/myoffice/recommendations?
docId=159441586&download=1. Diakses 28 Oktober 2014 pukul 09.18
Anonym.
Pemeriksaan
Fisik
Sistem
Imunologi
dan
Hematologi