Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
1. FUDJIE JUNIARTI
07. 1030
07. 1031
3. HADIAH ESTAVIANI
07. 1032
4. HARWETI
07. 1033
5. HARYANTI
07. 1034
LAPORAN PENDAHULUAN
Memperlihatkan permusuhan
Mencederai diri ( akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan
yang suram )
( Budi Anna Keliat,1999)
pada
umumnya
mempunyai
keinginan
untuk
Frustasi
Agresif
Kekerasan/mengamuk
1. Asertif
Mengungkapkan marah tanpa menyakiti, melukai perasaan orang lain ,
atau tanpa merendahkan iri orang lain .
2. Frustasi
Respon yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau kegiatan frustasi
dapat dialami sebagai suatu ancaman atau kecemasan . Akibat dari
ancaman tesebut dapat menimbulkan marah .
3. Pasif
Respon dimana individu tidak mampu mengungkapkan perasaan yang
dialami
4. Agresif
Perilaku yang menyertai marah namun masih dapat dikontrol oleh
individu . Orang agresif biasanya tidak mau mengetahui hak orang lain ,
dia berpendapat bahwa setiap orang harus bertarung untuk mendapatkan
kepentingan sendiri dan mengharapkan perlakuan yang sama dari orang
lain .
5. Mengamuk
Rasa marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri
pada keadaan ini individu dapat merusak dirinya sendiri maupun
terhadap orang lain .
F . Proses marah
Stress , cemas , marah merupakan bagian kehidupan sehari-hari yang harus
dihadapi oleh setiap individu stress dapat menyebabkan kecemasan yang
menimbulkan perasaan tidak menyenangkan dan terancam , kecemasan dapat
menimbulkan kemarahan .
Berikut ini digambarkan proses kemarahan ( Beck , rawlins , williams , 1986 ,
dalam kelliat , 1996 ) .
Melihat gambaran di atas bahwa respon terhadap marah dapat diungkapkan
melalui 3 cara , yaitu : mengungkapkan secara verbal , menekan dan menanatang .
dari ketiga cara ini cara yang pertama adalah konstruktif sedang dua cara lain
adalah destruktif .
Dengan melarikan diri atau menantang akan menimbulkan rasa bermusuhan
dan bila cara ini dipakai terus menerus , maka kemarahan dapat diekspresikan
pada diri sendiri dan lingkungan
3. Perubahan perilaku
agresif , pasif , menarik diri , bermusuhan , sinis , curiga , mengamuk , nada
suara keras dan kasar .
H . Perilaku
Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain :
1. Menyerang atau menghindar ( Fight of fught )
Pada keadaan ini respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem saraf
otonomi berakarsi , terhadap sekrese epneparin yang meyebab tekanan
tekanan darah meningkat , takikardi wajah merah , pupil melebar , sekresi
HCL meningkat , peristaltic gaster menurun , pengeluaran urine dan saliva
meningkat , konstipasi , kewaspadaan juga meningkat disertai ketegangan otot
, seperti rahang berkatup tangan dikepal , tubuh menjadi kaku dan disertai
reflek yang cepat .
2. Menyatakan secara asertif ( assertiveness )
Perilaku
yang
sering
ditampilkan
individu
dalam
mengekspresikan
E . Mekanisme koping
Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan
stress termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan
yang digunakan untuk melindungungi diri ( stuart dan sundeen , 1998 hal 33 ) .
Kemarahan merupakan ekspresi dari rasa cemas yang timbul karena adanya
ancaman .
Beberapa mekanisme koping yang dipakai pada klien marah untuk melindung
diri antara lain : ( maramis , 1998 , hal 88 ) .
a.
Sublimasi
Menerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya di mata masyarakat
untuk suatu dorongan yang mengalami hambatan penyalurannya secara
normal . Misalnya seseorang yang sedang marah melampiaskan
kemarahan pada objek lain seperti meremas adonan kue , meninju
tembok , dsb , tujuannya atau untuk mengurangi ketegangan akibat rasa
marah .
b. Proyeksi
Menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau keinginannya yang
tidak baik , misalnya seseorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia
mempunyai perasaan seksual terhadap rekan pekerjaannya , berbalik
menuduh bahwa temannya tersebut mencoba merayu , mencubu .
c. Represi
Mencegah pikiran yang menyakitkan atau membahahayakan masuk ke
alam sadar , misalnya seseorang anak sangat benci pada orang tuanya
yang tidak disukainya . Akan tetapi menurut ajaran atau didikan yang
diterima sjak kecil bahwa membenci orang tua merupakan hal yang tidak
baik dan dikutuk oleh Tuhan , sehingga perasaan benci itu ditekannya dan
akhirnya ia dapat melupakannya .
d. Reaksi Formasi
Mencegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan, dengan melebihlebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan menggunakan sebagai
rintangan. Misalnya seseorang yang tertarik pada teman suaminya, akan
memperlakukan orang tersebut dengan kasar.
e. Displacement
Melepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada objek
yang tidak begitu berbahaya seperti pada mulanya yang membangkitkan
emosi itu. Misalnya seorang anak 4 tahun marah karena ia baru saja
mendapat hukuman dari ibunya karena menggmbar di dinding kamarnya.
Dia mulai bermain perang- perangan dengan temannya
IV. POHON MASALAH
Resiko mencederai diri sendiri, orang laik dan lingkungan
Perilaku kekerasan
e.
f.
b.
b.
c.
Tanyakan pada klien apakah dia ingin mempelajari cara baru yang
sehat
Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat
b.
- Secara fisik tarik nafas dalam jika sedang kesal memukul bantal kasur atau
olahraga atau pekerjaan yang memerlukan tenaga
- Secara verbal katakanlah bahwa anda sedang kesal/ jengkel ( saya kesal anda
berkata seperti itu, saya marah karena mama tidak memenuhi keinginan saya )
- Secara sosial lakukan dalam kelompok cara- cara marah yang sehat : latihan
asumtif, latihan manajemen, perilaku kekerasan.
- Secara spiritual anjurkan klien sembahyang, berdoa/ ibadah lain : meminta
Tuhan untuk diberi kesabaran, mengadu pada Tuhan kekerasan/ kejengkelan.
SP 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol kekerasan
- Tindakan :
a. Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien
b.
e. Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat jengkel
atau marah
SP 8 : Klien mendapatkan dukungan keluarga daln mengontrol
- Tindakan :
a. Identifikasi kemempuan keluarga merawat klien dari sikap apa yang telah
dilakukan keluarga terhadap klien selama ini
b.
: Tn A
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Belum bekerja
Status
: Belum menikah
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal MRS
: 13 November 2009
Tanggal Pengkajian
: 19 November 2009
: 035678
Diagnosa medis
: Szichofrenia Paranoid
: Tn B
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Ayah Kandung
Masalah Keperawatan :
Resiko tinggi menciderai diri sendiri dan orang lain
Perilaku kekerasan
: 110/ 80 mm Hg
- RR
: 24 x/m
-Nadi
: 82 x/ m
- Temp
: 37 C
2. Ukur
- TB
: 170 cm
- BB
: 65 kg
3. Keluhan Fisik
DS : Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik
Klien mengatakan tidak menderita penyakit serius
DO : Klien tidak tampak tidak dalam pengobatan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
V. Psikososial
1. Genogram
Keterangan Gambar :
: Laki-laki
: Klien
: Perempuan
: Tinggal Serumah
: Meninggal
Masalah Keperawatan :
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
dengan keluarganya
e. Harga Diri
saat ini
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
3. Hubungan sosial
Klien kurang mau bergauldengan lingkungannya, klien mempunyai hambatan
dengan orang lain
Masalah Keperawatan : Gangguan isolasi soaial : menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mampu mengenal dan percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa
b. Kegiatan ibadah
Klien mengaku sering beribadah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masala
IV. Status mental
1. Penampilan pada saat pengkajian
Klien menggunakan pakaian yang disediakan, penampilan klien rapi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Pada saat klien diajak bicara klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik
Klien tampak sering mondar - mandir
Masalah Keperawatan : Agitasi
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan sedih ditinggal di RS. Jiwa dan ingin segera pulang dan
berkumpul dengan keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek
Klien tampak kesal dan mudah emosi saat di tanya masalahnya
Masalah Keperawatan : Afek labil
6. Interaksi selama wawancara
Klien berbicara dengan nada yang datar dan menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Persepsi
Selama pengkajian tidak ditemukan adanya halusinasi
9. Isi Pikir
Selama wawancara tidak ditemukan adanya fobia, obsesi, ataupun depersonalisasi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat Kesadaran
Klien sadar penuh Compos Mentis klien mampu mengenal tempat, waktu dan
orang di dekat klien. Hal tersebut di buktikan dengan menanyakan kakak
sekarang sedang berada dimana? Di rumah sakit.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori
Klien masih mengingat kejadian masa lalu. Ini di buktikan bahwa klien dulu
pernah bersekolah di SMA
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung sederhana, konsentrasi baik saat diberikan hitungan
perkalian, klien dapat menjawab 30 x 30 = 900
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Kebutuhan klien untuk memenuhi minimal 3 x/ hari, porsi : nasi + sayur dan
lauk pauk serta segelas air putih
2. BAB/ BAK
Haloperidol 3 x 5 mg
Chlorpromazine 1 x 100 mg
Trihexyphenidil 2 x 2 mg
X. Pohon Masalah
Resiko tinggi menciderai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
Perilaku Kekerasan
Masalah Keperawatan
Resiko tinggi mennciderai
diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan
4.
DS :
- Klien mengatakan pernah di tinggal mantan
pacarnya menikah
- Klien merasa di khianati oleh mantan pacarnya
DO :
- Klien terkadang tampak melamun
- Klien tampak minder/ kurang percaya diri
5.
Perilaku Kekerasan
Regimen terapeutik in
efektif
Hari/
tgl
Nama klien
: Tn A
Diagnosa medis
: Szichofrenia
No. R M
: 035678
Ruangan
: Merpati
No
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Perilaku
Kekerasan
Tujuan
TUM :
Klien dapat melanjutkan
hubungan peran sesuai
dengan tanggung jawab
SP :
1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya
2. Klien dapat
mengidentifikasi perubahan
perilaku kekerasan
Perencanaan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
4. Klien dapat
mengidentifikasi cara
konstruktif dalam
mengungkap kemarahan
5. Klien dapat
mengidentifikasi cara
konstruktif yang selanjutnya
No
Tanggal/jam
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
1.
19-08-2009
Jam 10.00
Wib
keperawatan
Prilaku kekerasan
Tuk 1 :
Membina hubungan saling
percara dengan :
Memberi salam setiap
berinteraksi
Memperkenalkan
nama dan nama
panggilan perawat
serta tujuan perawat
berinteraksi
Menanyakan dan
memanggil nama
kesukaan klien
Menunjukkan sikap
empati,jujur dan
menepati janji setiap
kali berinteraksi
Menanyakan masalah
klien dan bagaimana
perasaannya
Membuat kontrak
interaksi yang jelas
dengan menetapkan
waktu,hari dan
tempat.
Tuk 2 :
Mengidentifikasi
2.
Prilaku kekerasan
3.
Prilaku kekerasan
penyebab prilaku
kekerasan
Memotivasi klien
untuk menceritakan
penyebab rasa kesal
atau jengkelnya
Mendengarkan tanpa
menyela atau
memberi penilaian
setiap ungkapan
perasaan klien
Membantu kilien
mengungkan tandatanda prilaku
kekerasan yang
dialaminya
Memotivasi klien
menceritakan tandatanda fisik saat klien
marah
Tuk 3 :
Mendiskusikan dengan
klien akibat negatif
( kerugian ) cara yang
dilakukannya
o Menanyakan kondisi
klien
o Menanyakan kepada
4.
Tuk 4 :
Mendiskusikan dengan klien
cara-cara sehat untuk
mengungkapkan kemarahan
o Menanyakan apakah
klien mau
mempelajari cara
baru mengungkapkan
kemarahan
o Menjelaskan berbagai
alternatif pilihan
untuk
mengungkapkan
kemarahan selain
prilaku kekerasan
o Menjelaskan cara
sehat yang dipilih
klien
mengungkapkan
kemarahan : menarik
nafas dalam dan
dibicarakan
A : masalah teratasi
sebagian
P : intervensi Tuk 3
diteruskan
5.
Prilaku kekerasan
Tuk 5 :
Mendiskusikan cara yang
selanjutnya : memukul bantal
atau kasur dan meminta klien
memperagakan
o Menjelaskan caracara melaksanakan
dan
memperagakannya
o Menjelaskan manfaat
cara tersebut
o Menganjurkan klien
mengunakan caracara yang sudah
diajarkan setiap klien
marah atau kesal
STRATEGI PELAKSANAAN 1
Hari pertama, 20 November 2009
A. PROSES KERERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sering marah di rumah
DO : Klien tampak gelisah, ekspresi wajah tegang
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi kak, saya suster HE biasa di panggil E. Saya mahasiswi dari
Akper pembina Palembang yang praktek di Rumah Sakit Ernaldi Bahar
selama 2 minggu. Nama kakak siapa? Senang di panggil apa ?
b. Evaluasi / validasi
Kakak ingat tidak siapa yang membawa kakak kesini?
Mengapa kakak bisa sampai masuk kesini ?
Sudah berapa lama kakak berada disini ?
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau saya ingin berbincang - bincang dengan kakak dan
untuk membicarakan masalah kakak!
Tempat : Mau dimana kita berbincang- bincang?, bagaimana kalau di ruang
tunggu saja !
Waktu : Kakak ingin berapa lama ngobrolnya, 15 menit saja ya!. Apakah
kakak setuju ?
2. Kerja
a. Apakah kakak mau berkenalan dengan suster ?
b. Suster akan memperkenalkan nama suster ?
c. Siapa nama kakak ?
d. Kakak asli orang mana ?
e. Kakak tinggal dimana?
f. Umur kakak sekarang berapa ?
g . Apakah kakak sudah menikah dan punya anak ?
h. Apakah kakak punya pekerjaan ?
i. Baiklah sesuai dengan perjanjian kita 15 menit saja kita ngobrol hari ini. Besok
kita lanjutkan lagi ya!
3. Terminasi
Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan kak A setelah kita ngobrol tadi ?
Evaluasi objektif
Klien dapat mengenal nama suster
Tindak lanjut
Baiklah kak, besok kita bertemu lagi dan suster akan menanyakan kembali
siapa nama suster kepada kakak ?identifikasi
Kontrak yang akan datang
- Topik : Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Mengidentifikasi tanda tanda perilaku kekerasan
- Tempat : Dimana kita besok mau berbincang- bincang? Bagaimana kalau
di tempat ini saja!
- Waktu : Pukul berapa kak? Pukul 10.00 WIB saja ya. Baiklah sampai disini
dulu bincang- bincang kita. Sampai bertemu besok pagi ya kak!
STRATEGI PELAKSANAAN 2
Tempat
Waktu
2. Kerja
setuju?
- Tempat
- Topik
STRATEGI PELAKSANAAN 3
: Kakak masih ingat apa yang akan kita bahas hari ini?
Iya benar kita akan membicarakan akibat/ kerugian dari
prilaku kekerasan
- Tempat
- Waktu
2. Kerja
- Apakah kakak tahu apa saja akibat atau kerugian dari prilaku kekerasan
kakak? Iya, benar!
- Selain kakak dapat melukai diri sendiri dan juga orang lain kakak juga akan
mengalami kerugian secara materi misal: kakak membanting piring, TV,
atau apa saja dan barang tersebut pasti pecah dan rusak!.
- Orang juga akan takut kepada kakak sehingga orang-orang tidak mau
berteman dengan kakak!.
3. Terminasi
-
Evaluasi subjektif
Apakah kakak sekarang sudah tahu akibat dan kerugian apa saja dari
prilaku kekerasan kakak ?.
Evaluasi objektif
-
Kontrak
Topik
Tempat
Waktu
STRATEGI PELAKSANAAN 4
sehari
: Kakak masih ingat apa yang akan kita latih sekarang, betul kita
akan melatih cara yang selanjutnya yaitu memukul batal atau
kasur.
-Tempat
-Waktu
2. Kerja
- Hari ini kita akan berlatih cara mengontrol prilaku kekerasan dengan cara
yang kedua yaitu memukul bantal atau kasur.
- Caranya begini kak, tangan kita dipukulkan di bantal/kasur selain tidak
melukai tangan kita sendiri juga tidak tidak akan melukai orang lain.
- Coba anda praktekan cara yang suster ajarkan tadi? Iya, bagus !
- Ada juga cara yang lain yaitu dengan mengungkapkan bahwa kita sedang
kesal atau marah dengan orang lain.
- Bisa juga dengan cara sholat atau zikir, anda mengerti?
- Jadi mulai sekarang kakak harus janji bila anda marah atau kesel anda akan
mempraktekkan cara-cara yang sudah suster ajarkan tadi.
3. Terminasi
- Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan anda sekarang, apa sudah lega?
- Evaluasi objektif
Coba anda ulangi cara-cara yang kita pelajari tadi? Bagus kak
- Rencana tindak lanjut.
- Apakah kakak akan mempraktekkan cara-cara yang saya ajarkan tadi bila
anda sedang marah.
- Cara apa yang akan anda gunakan, bagaimana kalau semua cara tadi anda
praktekkan?
- Waktu kita sudah habis kak,kalau anada ada keluhan atau perlu bantuan
silahkan panggil saya jika saya sedang dinas atau perawat yang sedang
jaga. Sampai jumpa di lain waktu kak