Professional Documents
Culture Documents
PENERAPAN
• Mempersiapkan audit profitabilitas yang akan dating untuk menilai
strategi perencanaan dan proyeksi unit-unit usaha.
• Menilai potensi sumbangan unit-unit pada masa yang akan datang
kepada atau terhadap sumber keuangan dan kinerja perusahaan.
• Menganalisis dan memperagakan secara grafik posisi penyebaran
pertumbuhan, posisi kebijakan saham, dan posisi arus kas dari unit
usaha didasarkan pada strategi yang berjalan.
PROSEDUR
1. Menghitung laba atas ekuitas (return on equity) untuk proyeksi sebuah
unit usaha selama periode perencanaan.
2. Menentukan biaya modal ekuitas dari unit usaha.
3. Menghitung pertumbuhan rata-rata dalam pendapatan pertahun
berdasarkan proyeksi perencanaan unit. Juga mengasumsikan tingkat
seluruh pertumbuhan dari pasar unit usaha.
4. Menghitung rasio investasi kas unit usaha.
5. Menempatkan ROE dan pertumbuhan unit pada sebuah matriks. Untuk
menempatkan berbagai unit usaha, menormalkan sumbu-sumbu
dengan menggunakan sebaran ROE dan pertumbuhan unit dibagi oleh
pertumbuhan pasar.
ACUAN TAMBAHAN
Metode ini sangat berguna dalam menilai rencana dan proyeksi keuangan
berbagai unit usaha. Metode tersebut memungkinkan untuk memperkirakan
sumbangan kepada arus kas dan nilai dalam sekejap mata dan
membandingkan pertumbuhan serta strategi saham dari unit-unit individual.
Metode tersebut juga mengumpulkan informasi pertumbuhan pasar saham,
tapi tekanannya terhadap pengaruh strategi tiap unit akan dirasakan pada
nilai keuangan dan kinerja perusahaan.
PETUNJUK
4. Hitung Rasio Investasi Kas (CIR = Cash Investment Ratio) dari unit
usaha. Rasio ini menyatakan kebutuhan kas unit usaha atau
kelebihannya selama periode perencanaan dan ditetapkan sebagai
berikut:
CIR = Investasi modal ekuitas/laba untuk dipakai dala perhitungan,
CIR = g/ ROE.
Gunakan tingkat pertumbuhan rata-rata, g, dan laba atas ekuitas ROE,
dari langkah 3 dan 1 untuk menghitung rasio investasi kas.
SEBARAN
ROE (%) CIR = 90%
2
CIR = 60%
1 B
0- A
-1
C CIR = 120%
-2
CIR = 75%
-3 D
1,0 g/G
Marakon dan kawan-kawan sering menggunakan matriks untuk
membandingkan berbagai unit usaha dalam sebuah portofolio, dank
arena unit usaha tersebut mempunyai G yang berbeda (unit usaha
juga berada dalam pasar yang berbeda) dan ke yang berbeda pula
(kebijakan leverage yang berbeda), maka matriksnya harus sedikit
dimodifikasi agar dapat memperagakan semuanya sekaligus. Gantilah
“ROE” dengan “sebaran ROE” – perbedaan antara setiap unit yang
memproyeksikan ROE dan ke – pada sumbu tegak. Gantilah
pertumbuhan unit “g”, dengan “g/G” disamakan dengan 1, dan
sebaran ROE disamakan dengan 0 persen. Akhirnya, tulislah CIR, yang
dinyatakan dalam persen, dan untuk setiap unit persen tersebut
ditempatkan disebelahnya pada grafik.
Penafsiran
Keseluruhan CIR untuk seluruh unit dalam portofolio dapat juga dihitung
untuk melihat apakah portofolio unit itu seimbang dengan arus kas yang
diharapkan. Seluruh sebaran ROE juga dapat ditentukan untuk melihat
apakah portofolio unit tersebut menambah atau mengurangi nilai
perusahaan selama periode yang direncanakan. Ukuran umum tentang
keseimbangan ini dapat dipakai untuk mengevaluasi strategi individual. Bila
portofolio tersebut tidak seimbang dengan kas, nilai, atau bahkan perspektif
pasar saham, perubahan strategi unit individual diperlukan untuk
memecahkan masalah.
Matriks juga dapat dipakai untuk menilai strategi dari unit terhadap
manfaatnya sendiri. Misalnya, unit yang menunjukkan arus kas negatif dan
sebaran ROE yang negatif pula (CIR yang tinggi dan berada dibagian bawah
garis pertengahan matriks) mungkin memerlukan strategi pembinaan saham
yang agresif (sisi kanan matriks) dalam pasar yang menarik bagi perusahaan
agar dapat menentuka tempat mereka dalam portofolio.
REFERENSI