Professional Documents
Culture Documents
(NUTRISI)
1. Konsep Kebutuhan Nutrisi
a. Definisi Kebutuhan Nutrisi
Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti
nutrisi. Gizi adalah substansi organik dan nonorganik yang
ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar
dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara
jaringan
tubuh,
mengatur
proses-proses
dalam
tubuh,
dan
produksi wicara.
b) Lidah : berfungsi untuk menggerakan makanan saat
dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan dan dalam
produksi wicara.
c) Kelenjar saliva : melarutkan makanan secara kimia,
melembabkan dan melumasi makanan, sekresi amilase
produksi
mukus,
produksi
faktor
intrinsik
material
mentah,
pertumbuhan,
penempatan
untuk
kembali
dan
fungsi
enzim,
perbaikan
sel.
Proses
metabolic
dapat
menjadi
anabolic
seperti
ATP.
Kebutuhan
energi
seseorang
adalah
energi
yang
perbafasan,
dari
pencernaan,
absorbsi,
metabolisme,
dan
dipecahkan
secara
fisik
tetapi
tetap
tidak
dengan
empedu,
getah
intestinal,
sekresi
tubuh.
Melalui
perubahan
kimia
dari
diperlukan
oleh
tubuh.
Dua
tipe
dasar
lebih
kompleks
dengan
sintesis
nutrient.
yang
tidak
digunakan
harus
disimpan
terutama
lemak.
d. Kebutuhan Nutrisi dan Metabolisme
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan
protein seseorang perhari rata-rata ketika dalam aktivitas
sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat seperti
olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja
lapangan, dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan
energi dan protein yang cukup.
1. Neonatus
organ
mengakibatkan
pencernaan
fungsi
bagian
organ
dalam
tersebut
sehingga
mengalami
gangguan.
f. Macam-Macam Gangguan pada Sistem Pencernaan
tidak
efektifnya
menelan.
Gastritis akut (inflamasi mukosa lambung) sering akibat
dalam
dinding
mukosa
lambung,
pilorus,
dengan
konsistensi
cair,
nafsu
makan
lelah
Berat badan : Berat badan kurang atau berlebih
Rambut : Rambut kering, kusam, pecah-pecah, tipis,
rapuh
Kulit :
Kering,
kusam,
pecah-pecah,
pucat
atau
sedikit
Kuku : Rapuh, pucat, bentuk seperti sendok
Mata : Kering, konjungtiva pucat atau merah, kornea
lembut
Lidah : Berwarna merah atau magenta, tampilan halus,
konstipasi
Sistem persarafan : Refleks menurun, emosi tidak
diare,
2) Batasan karakteristik
Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%
Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan
yang dianjurkan
Konjungtiva dan membran mukus pucat
Lemah otot untuk menelan atau mengunyah
Luka, inflamasi pada rongga mulut
Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah
makanan
Melaporkan kurang makan
Melaporkan perubahan sensasi rasa
Tidak mampu mengunyah makanan
Miskonsepsi
Penurunan berat badan dengan intake makanan adekuat
Enggan makan
Kram abdominal
Tonus otot buruk
Nyeri abdomen patologi atau bukan
Kerusakan minat terhadap makan
Pembuluh kapiler rapuh
Diare atau steatorea
Kehilangan rambut banyak
Suara usus hiperaktif
Kurang informasi, misinformasi
3) Faktor yang berhubungan
Tidak
mampu
dalam
memasukkan,mencerna,
mengabsorpsi makanan karena faktor biologi, psikologi,
atau ekonomi.
Diagnosa 2 :
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
1) Definisi
Intake nutrisi melebihi kebutuhan
2) Batasan karakteristik
Tebal kulit trisep >25 mm pada wanita dan >15 mm pada
laki-laki
Berat badan 20% diatas ideal
Respon makan karena eksternal (situasi sosial, waktu)
Melaporkan disfungsi pola makan (misal memasang
makan dengan aktivitas lain)
Tingkat aktivitas menetap
Kriteria hasil :
- Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
- Peningkatan BB
- Prtambahan LLA
- Menghabiskan porsi makanan yang diberikan
2) Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi
1. Kaji faktor penyebab
Rasional
1. Penyebab
dapat
memudahkan
2. Monitor TTV
menentukan
3. Jelaskan
perlunya
konsumsi
karbohidrat,
bersama
kemungkinan
penyebab
hilangnya
konjungtiva,
mukosa bibir
8. Tawarkan
makanan
dengan
gizi
menetapkan
untuk
kebutuhan
yang
bagi klien.
10. Kolaborasi
dapat
menendakan
hipoglikemi.
3. Asupan utrisi kompeks
yang adekuat berperan
dalam
memenuhi
kebutuhan
tubuh.
4. Rasa
sesuai
untuk
intervensi
yang tepat
2. Nadi dan TD meningkat
menjaga
nafsu makan.
5. Timbang BB
7. Inspeksi
untuk
energi
dan
keseimbangan
mual
menurunkan
dapat
nafsu
makan.
5. Peningkatan
BB
menunjukan
kebutuhan
nutrisi terpenuhi.
6. Mulut yang bersih dan
sehat
dapat
meningkatkan
selera
makan.
7. Nutrisi
dapat
yang
adekuat
ditandakan
bibir
berwarna
lembab
merah
pemberian
nutrisi
muda.
8. Makan
yang
berlebih
melalui NGT.
11. Kolaborasi
untuk
pemberian
nutrisi
intravena.
jika
ada
penyakit
penyerta.
10. Klien
dengan
tidak
dapat
halus
hambatan
terjadi
dalam
absorpsi nutrisi.
Diagnosa 2 : Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
1) Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan
:
- Menurunkan BB dalam batas normal/ideal
Kriteria hasil :
- Menjelaskan alasan peningkataan asupan nutrisi
- Penurunan BB
- LLA berkurang
2) Intervensi keperawatan dan rasional
1. Kaji
Intervensi
adanya
penyebab
Rasional
faktor 1. Penyebab
peningkatan
berat badan.
2. Timbang BB
3. Ajarkan
teknik-teknik
modifikasi prilaku untuk
mengurangi
asupan
kalori, seperti :
4. Jangan makan pada saat
melakukan kegiatan lain
5. Minum satu gelas air
dapat
memudahkan
menentukan
untuk
intervensi
yang tepat.
2. Mengukur
perubahan
berkala.
3. Makanan
setiap
BB
secara
selingan
terjadi
penumpukan
tambahan,
kenyanga
agar
tidak
dan alkohol
mekan secara berlebihan.
7. Siapkan makanan dalam 5. Makanan
berlebih
porsi kecil yang hanya
mengakibatkan
cukup
penyimpanan
untuk
satu
kali
berupa
energi
lemak
yang
berlebih.
aktivitas 6. Kebutuhan energi sesuai
kebutuhan
mencegah
penyimpanan
kalori
berlebih.
kebutuhan kalori harian 7. Kalori yang
menumpuk
gizi
untuk
menetapkan
berisiko
tinggi
terkena
penyakit kardiovaskular.
8. Diet tinggi protein dan
tinggi
serat
membantu
dapat
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta : EGC
NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa keperawatan
Sloane, Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula.
Jakarta : EGC.
Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC