Professional Documents
Culture Documents
BAB I
Pendahuluan
Antipsikotik merupakan pengobatan yang digunakan untuk pasien yang
mempunyai gejala psikotik seperti halusinasi, ilusi dan waham. Antipsikotik
terbahagi kepada dua yaitu generasi pertama yaitu tipikal dan genereasi kedua
yaitu antitipikal. Perbedaannya dengan antipsikotik tipikal adalah bukan sahaja
menghambat dopamine, namun juga mengafekkan tahap serotonin.
Antipsikotik atipikal merupakan psikofarmaka untuk gejala psikotik
dengan
efek
samping
ekstrapiramidal
yang
minimal.
Efek
samping
dosis
yang
optimal
untuk
menyembuhkan
gejala
psikotiknya.
Efek samping
1. Agranulositosis
Risiko agranulositosis akibat pemberrian klozapin sebesar 0,73% pada
tahun pertama pengobatan, dan menjadi 0,07% pada tahun ke-2. Risiko ini
[aling besar pada 3 bulan pertama pengobatan. Pada pasien dengan
agranulositosis karena klozapin, ditemukan hasil laboratorium berupa
jumlah netrofil absolut<500sel/mm2 atau leukosit <1000 sel/mm2.
2. sialorrhea
passien dengan efek samping sialorrhea akan mengalami hipersalivasi
pada saat tidur. Efek samping ini hanya berlangsung saat awal pengobatan.
3. sistem kardiovaskular
efek samping kardiovaskular pada pemberian klozapin yang paling sering
adalah takikardia, hipotensi postural dan aritmia. Takikardia kemingkinan
disebabkan karena efek vagolitik dari klozapin. Klozapin dapat
menyebabkan perubahan pada gambaran EKG, berupa pemanjangan QT
interval yang dapat mengakibatkan aritmia ventrikular. Posturalhipotensi
terjadi ketika dosis pemberian klozapin > 75mg/hari.
4. efek samping perifer antikolinergik
schizophrenia
8 minggu
10 minggu
Indikasi terapi
1. psikosis akut
risperidone efektif untuk mengobati gejala skizofrenia dan skizoafektif
dengan gejala positif dan negatif dari psikosis.
2. memelihara pengobatan pada skizofrenia dan skizoafektif
3. mencegah relaps
pada studi prospektif untuk membandingkan efek risperidon oral dan
haloperidol oral terhadap pasien skizofrenia dan skizoafekti yang secara
klinis stabil, ditemukan bahwa effikasinya lebih baik dan risiko relaps
lebih rendah pada pasien yang dirawat dengan haloperidol (2-8 mg/hari)
dengan kepatuhan yang sama baiknya.
4. diskinesia tardif
pada studi dengan memakai risperidon dengan dosis 0,25 mg 1 mg/hari
pada lansia, ditemukan bahwa risperidon aman dan memiliki effikasi yang
bagus serta insidensi tardive diskinesia yang rendah.
5. pasien yang rentan gejala ekstrapiramidal
risperidon dapat dipakai untuk pasien dengan gejala ekstrapiramidal akibat
pengobatan antipsikosis dengan memakai dosis risperidon tanpa gejala
ekstrapiramidal.
Efek samping
1. efek ekstrapiramidal bergantung dosis
efek ekstrapiramidal pada risperidon bergantung pada dosisnya. Dosis
batas aman risperidon dari efek samping ekstrapiramidal adalah 6 mg/hari.
berat
badan,
somnolence,
hipotensi
ortostatik,
dan
olanzapin
31
jam,
sehingga
cukup
dengan
pemberian
dosis
5HT6, ,
D1, dan D4. Blokade reseptor 5HT jauh lebih kuat dibandingkan
blokade pada reseptor dopamin. Struktur biokimia olanzapin mirip dengan
klozapin, tetapi tidak memiliki efek samping yang tipikal dimiliki oleh klozapin.
Blokade reseptor dopamin di area mesolombik sangat lemah, sehingga efek
ekstrapiramidal hanya terjadi pada individu yang rentan. Efek blokade D2
olanzapin lebih tinggi dibandingkan klozapin, tetapi setara dengan risperidon.
Artinya, olanzappin juga memiliki efek hiperprolaktinemia dan efek samping
ekstrapiramidal yang sama dengan risperidon. Olanzapin juga memiliki efek
agonis 5HT1a. Dengan kata lain, olanzapin juga memiliki efek antiansietas dan
antidepresan. Olanzapin memblokade fenisiklidin yang menginduksi perbaikan
gejala positif dan negatif.
Efektivitas
Dibandingkan dengan haloperidol, olanzapin lebih superior untuk mengobati
psikopatologi dan gejala positif psikosis, serta respon gejala negatif psikosis. Efek
ekstrapiramidal akut lebih minimal dibandingkan dengan haloperidol. Olanzapin
juga lebih baik untuk mengobati skizofrenia episode pertama dengan profil riskbenefit yang lebih baik. Pada skizofrenia kronik dan resisten, 15-25 mg/hari
olanzapin memiliki efek terapeutik yang sama dengan 200 600 mg klozapin.
Olanzapin baik untuk mengobati pasien yang refrakter dari pengobatannya
karena profil biokimia olanzapin sama dengan klozapin.
Indikasi
1. psikosis akut
2. melanjutkan pengobatan
3. diskinesia tardif
4. pasien yang rentan dengan efek samping ekstrapiramidal.
5. skizoafektif
Efek samping
1. peningkatan berat badan
Referensi:
Kammen DPv, Marder SR. Biological therapies: Serotonin-dopamine antagonist
(atypical or secong generation antipsychotics). Dalam: Kaplan & Sadocks
Comprehensive textbook of psychiatry, 8th ed. USA: Lippincott Williams
& Wilkins, 2005.