Professional Documents
Culture Documents
Kata kunci
Komplikasi kardiovaskuler menyebabkan kematian
sekitar 25-50% setelah operasi non jantung. Infark miokard
(IM) perioperatif, edema pulmo, gagal jantung kongestif
(CHF), aritmia, dan tromboemboli adalah yang paling
banyak
ditemukan
pada
pasien
dengan
kelainan
unstable coronary
syndrome dan
memperhatikan
derajat
tckanan
darah
ini
diindikasikan
hanya
jika
terdapat
menyebabkan
peningkatan
PVR
left
to
secara
right
relatif
shunting,
dimana
meningkatkan
SVR
gelembung
udara
atau
clot
dari
cairan
jantung
sarafotonom
didenervasi
secara
langsung
total
jadi,
tidak
ada.
kardiovaskuler,
terutama
iskemi
dan
kecerdasan
ahli
anestesi.
Respon
anestesi,
positif
intubasi
kehilangan
endotrakeal,
darah,
tekanan
pergerakan
ventilasi
cairan
dan
anestesi
menyebabkan
depresi
myokard,
konsekuensi
keadaan
anestesi
menyebabkan
membu-tuhkan
pengetahuan
fisiologi
pilihan
bagaimana
agen
agen
tadi
anestesi
digunakan
tidak
dan
sepenting
pemahaman
latarbelakang patofisiolioginya.
Insiden
edema
pulmo
lardiogenik
Prevalensi
relative
tinggi
pada
gangguan
cardiac
intermediate,
dan
risk
minor.
menjadi
Tanda
prediktor
mayor
mayor,
menunjukan
resiko
dan
membutuhkan
peniiaian
intermediate
dan
katagori
minor.
Skema
faktor
penting
resiko
preoperatif
adalah
banyak
penelitian
menyarankan
derajat
gejala
atau
perneriksaan
noninvasif,
gagal
saat
operasi
mendesak
dan
lokasi
operasi.
Heart
Association
Task
Force
terutama
prosedur
bypass
infrainguinal,
pcrifer
dan
penyakit
arteri
koroner
(CAD)
kurang
hemodionamik
mendukung.
karena
Sebagai
anestesi
tambahan,
spinal
dan
efek
epidural
HIPERTENSI
Pertimbangan Preoperatif
Hipertensi adalah penyebab utama kematian dan
kecacatan
di
menyebabkan
masyarakat
Barat
abnormalitas
setelah
dan
lebih
operasi.
sering
Dengan
jantung,
Komplokasinya
otak,
adalah
ginjal
infark
dan
bedah
miokard,
vaskuler.
gagal jantung
jantung
telah
dilaporkan
karena
bruit
tergantung
pada
tekanan
darah
karena
terbaca
saat
konfirmasi
dengan
Meskipun
cemas
preoperatif
riwayat
tapi
hipertensi
preoperatif
membutuhkan
yang
atau
menetap.
nyeri
sering
riwayat
hipertensi
menunjukan
peningkatfin
epidemiologi
monyowong
hubungan
(derajat
3)
didefinisikan
sebagai
meningkatnya
setelah
naik,
jalanya
tapi
SVR
(nyatanya,biasanya
penyakit.
timbul
agak
Awalnya,
dalam
tinggi).
kardiak
batas
Sejalan
normal
dengan
konsentrik
oan
perubahan
fungsi
diastolik.
dan
intraseluler
sel
tubuler
mungkin
ginjal.
akibat
Peningkatan
kalsium
meningkatnya
tonus
ekskresi
sodium
ginjal.
Over
aktifitas
menunjukan
respon
berlebihan
terhadap
aldosteron
obat
telah
menunjukan
penurunan
beberapa
perubahan
patofisilogi
yang
reseptor
angiotensin
(ARB),
blok
untuk
dengan
CAD.
ACE
inhibitor,
ARB,dan
blok
dengan
hipertensi
sedang
atau
berat
ventrikd
kiri.
Sebagai
tambahan,
obat
ini
terkontrol
datang
ke
derajat
optimal,
ruang
operasi
hipertensinya.
banyak
pasien
dengan
Meskipun
hipertensi
berbagai
data
macam
menunjukan
dapat
menurunkan
insiden
komplikasi
dinginkan
Penurunan
karena
tekanan
mempengaruhi
perubahan
darah
perfiisi
yang
cerebral.
autoregulasi.
berlebihan
Sebagai
dapat
tambahan,
pembedahan
(bila
operasi
besar
dapat
insiden
tinggi
lebih
menyebabkan
sampai
dari
kerusakan
organ,
tekanan
110
mmHg,
sebaiknya
darah
komplikasi
hipertensi.
Gejala
iskemia
spigmomanometer)
difakukan.
Perubahan
tapi
penglihatem
(lain
sayang
karena
dan
jarang
pcrubahan
arterosklerosis
sebaiknya
berbaring.
vasodilatasi
diukur
Ortostatik
dengan
terjadi
berlebihan
atau
posisi
karena
terapi
berdiri
dan
deplesi
volume,
obat
simpatis;
infark
atau
LVH
atau
strain.
EKG
normal
tidak
atau
yang
Hipomagnesemia
juga
mendapat
sering
terapi
ada
dan
digoxin.
penting
dengan
jadwal
operasi.
Seperti
yang
telah
inhibitor
kaiena
pemikiran
dapat
meningkatkan
klonidin
(0,2mg)
msnurunkan
kebutulian
zat
menambah
anestesi
sedasi,
intraoperatf
dan
PENGELOLAAN INTRAOPERATIF
Obyektif
Seluruh rencana anestesi untuk pasien hipertensi
adaiah memelihara range tekanan darah yang stabil.
Pasien dengan hipertensi borderline dapat diterapi sebagai
pasien normotensi. Hipertnsii yang lama atau kontrol yang
jelek,bagaimanapun, dapat mengubah autoregulasi CBF.
Tekanan darah lebih tinggi dari normal diperlukan untjk
menjaga CBF adekuat. Karena banyakjpasien dengan
hipertensi lama dapat menyebabkan elemen CAD dan
hipertropi jantung, kenaikan tekanan darah berlebihan
tidak
diharapkan.
Hipertensi,
terutama
dengan
takikardi,
dapat
pada
range
normal
tinggi
(150-140/90-80
mmHg)
Monitoring
Banyak pasien hipertensi tidak memerlukan monitor
intraoperatif yang khusus. Pengawasan tekanan intraarteri
langsung sebaiknya dilakukan pada pasien dengan tekanan
darah
yang
prosedur
tidrk
bedah
stabil
mayor
dan
untuk
dengan
yang
cepat
atau
menjalani
ditandai
dari
Banyakjika
zat
anestesi
tidak
dan
dikatakan
obat
antihipe/tensi.
paling
banyak,
obat
juga
melemahkan
reflek
protektif
sirkulasi
intubasi
endotrakheal.
Selama
memasang
sebaiknya
dengan
anestesi
dalam
(dengan
sebelum
intubasi
untuk
menurunkan
respon
hipertensi.;
Anestesi dalam dengan agen volatil poten selama 5-10 menit
Pemberian bolus opiuid (fentanil 2,5-5 g/kg;alfcntanil 15-25
g/kg; sufentauil 0,25-0,5 g/kg atau remifentunil 0,5-1 g/kg)
Pemberian lidokain 1,5 g/kg iv atau intratekal.
Pemberian blok adenergik dengan esmolol 0,3-1,5 mg/kg;
propanolol 1-3 mg atau labetolol 5-20 mg.
Menggunakan anestesi topikal pada airway.
Propofol,
barbiturat,
benzodiazepin
dan
pasien
hipertensi.
Ketamin
merupakan
pemberian
dosis,
kecil
agen
lain
terutama
atau
tanpa
N2O),teknik
(opioid+N 2 O+pelumpuh
Tanpa
balans
otot),atau
mengenyampingkan
teknik
anestesi
leknik
TIVA.
pcmcliharaan
umum
dapat
Iebih
memuaskan
untuk
sarafotonom
dan
mengendalikan
tekanan
C. Pelumpuh Otot
Dengan perkecualian pancuronium dosis besar
bolus,semua pelumpuh otot (atau blok neuromuskuler)
bisa digunakan. Pancuronium mencetuskan blok vagal dan
saraf
mengeluarkan
katekolamin
yang
dapat
berlebihan
karera
opioid
dan
manipulasi
tubukurarin,
metokurarin,
atrakurium
atau
respon
tcrhadap
vasopresor,
terutama
Hipertensi
intraoperatif
tidak
berespon
dengan
agen
parenteral.
reversibel,
seperti
anestesi
dalam
hipoksemia
atau
hiperkapnia
dengan
volatil) dapat
Penyebab
yang
sebaiknya
yang
inadekuat,
dihilangkan
pada
beratnya,
terjadinya
dan penyebab
Reflek
takikat
di
setelah
nifedipin
postoperatif
urmim
terjadi
dan
menyebabkan
pembenti'kan
hematom
dan
diberikan
jika
perlu.
antihipertensi
Labetalol
intravena
nicardipin
mengendalikan
tekanan
berguna
darah
dengan
untuk
heart
rate
Bila
p'is.ien
mendapat
in'.ake
oral,
myokard
ditandai
dengan
kebutuhan
penurunan
kombinasi
keduanya.
hipertensi
berat
oksigen
atau
delivery
Penyebab
takikardi
myokard
atau
umumnya
adalah
(terutama
adanya
penyebab
lebih
dari
sepertiga
kematian
di
obesitas,
unstable
didefinisikan
sebagai
(l)
infeksi.
tirotoksikosis,
hipoksemia,
dan
stress
ST
segmen
saat
istirahat,
biasanya
terapi.
Antikoagulan
heparin
biasanya
diberikan,
leher
atau
lengan
hilang
dengan
istirahat
atau
leher
atau
nafas
pendek
dari
disfungsi
segmen
mencapai
70%
oklusi,
kompensasi
meningkatnya
kebutuhan
metabolisme.
Suply
koroner
pada
juga
beberapa
menyebabkan
iskemia
pasien;
episode
90%
termasuk
status
dan
hiperventilasi
pada
pasien
yang
mempunyai
aktifitas
prognosis
pasien
dengan
CAD
faktor
resiko
koroner
dengan
harapan
Memperbaiki
korr.piikasi
mengeksaserbasi
kondisi
iskemia
medis
seperti
yang
dapat
hipertensi.
inemia,
lesi
koroner
dengan
intervensi
koroner
dengan
tiga
ahli
yang
terakhir
anestesi.
berhubungan
Prinsip
yang
sama
ringan.Calcium
ini
cenderung
menurunkan
dan aftexloid.
kebutuhan
oksigen
Nitrat
menyebabkan
vasodilatasi
koroner
menurunkan
kebutuhan
oksigen
myokard
dengan
hipotensi
preparat
dihubungkan
dan
onset
untuk
MI
reflek
cepat
pada
takikardi
(mis
atau
sublingual)
beberapa
pasien.
dengan
mempunyai
disfungsi
profil
ventrikel.
Amlodipin,
disfungsi
dandiltiazam
ventrikel.
mempunyai
Sebaliknya,
efek
pada
verapamil
kontraktilitas
ventrikel,
bradiaritmia.
abnormalitas
Diltiazam
verapamil
untuk
ventrikel.
Nikardipin
dapat
pasien
lebih
dengan
dan
konduksi
baik
daripada
kerusakan
nimodipin
atau
secara
fungsi
umum
digunakan
setela
untuk
perdarahan
mencegah
vaso-spasme
subak-ahnoid,
sedangkan
Calcium
channel
blocker
mempunyai
obat
interaksi
agen
dapat
afterload
(karena
efek
antihipertensinya).
Blok
kenaikan
(meningkat
<20X/mnt
tersedia
berbeda
cukup
pada
besar
selama
dengan
exercise).
selektifitas
exercise
Agen
reseptor,
yang
aktifitas
sedang.
Dosis
rendah
bloker
menunjukan
juga
menutupi
gejala
hipoglikemia
pada
sejumlah
besar
cadangan
kalium.
Blok
tergantung
pada
dosis.
Acebutolol
paling
mempunyai
aktifitas
selektif
dan
simpatomimetik intrinsik.
D. Agen Lain
ACE inhibitoh menunjukan kemungkinan hidup
lama pada pasien dengan gagal jantung kongestif dan
disfungsi ventrikel kiri. Digoxin berguna untuk pasien
atrial fibrilasi
cepat
yang
mampu
merespon
ventrikel
dengan kardiomegali,
ventrikel
kiri
sebaiknya
dipandu
dengan
yang
berlaru-larut
atau
ventrikel
fibrilasi
otomatik
internal.
Terapi
untuk
ventrikel
ektopik
memperpanjang
hidup
pada
pasien
dengan
menyebabkan
blok
jantung
pada
pasien
yang
urnum.
ditolerans;
dengan baik
pada
pasien
preoperatif
seperti
yang
telah
dibahas
disfungsi
ventrikel
komplikasi
jantung.
transmural
setelah
adalah
resiko
Resiko
yang
terbesar
sama
untuk
pada
MI
timbul
MI dihubungkan
dengan
jumlah
sisa
mortalitas
untuk
infark
perioperatif
pada
Heart
Association
Task
Force
PCI
preoperatif
menurunkan
komplikasi
ditunda
minimum
minggu
setelah
PCI
Riwayat
Riwayat
penyakit
sangat
penting
pada
pasien
evaluasi.
Informal
ini
biasanya
cukup
untuk
penting
untuk
vasospasme
(variasi
angina
latarbelakang
gradual
melandai
CAD;
dari
QRS
segmen
komplek
Stnormal
dan
secara
masuk
ke
atau
fenotiazin),
antiaritmia klas
abnormalitas
la,
elektrolit
Pasien
dengan
interval
QT
nieman
mempunyai
resiko
aritmia
ventrikel,terutama
jang
takikardi
ventrikel
menunjukan
ventrikel
Operasi
fibrilasi.
prolongasi
dan
pasien
Interval
nonuniform
QT
dari
predisposisi
panjang
repolatisasi
gejala
reentry.
padrenergik.
menganjurkan
Blok
bahwa
stelate
imbalans
kiri
juga
otonomik
efektif
dan
memainkan
rontgen
berguna
untuk
tes
skreening
disfungsi
ventrikel.
Jarang,
kalsifikasi
dari
curiga
penyakit
koroner(Bayes'
theorem).
Holter,
EKG
exercise,
scan
perfusi
myokard,
dan
ambulatory
electrocardiographic
pada
pasien
dengan
CAD.
Sebagai
dan
konfigurasinya,
onset
tesnya,
dart
vvaktu
yang
myokard
dihubungkan
pada
dengan
meningkatnya
resiko
komplikasi
aritmia.
Ektopi
mengindikasikan
dengan
ventrikel
karena
beratnya
exercise
CAD
yang
atau
yang
mempuiyai
latar
belakang
koroner
intravena,
seperti
dypridamol
atau
atau
injeksi
dypiridamol
atau
adenosine
ini
mendapat
informasi
tentang
fungsi
setelah
exercise,
atau
dengan
pemberian
angiografi.
menekan
timbulnya
Sebagai
EKG
tambahan,
sebagai
dobutamin
prediktor
yang
atau
jelek
setelah
pemberian
infus
dobutaniin
menekan
EKG,walaupun,
mungkin
tidak
Mcski
demikian
angiografi
hanya
untuk
menentjkan
koroner
keuntungan
dilakukan
pasien
dari
injeksi
kontras,
cardiac
indeks
kurang
dari
Premedikasi
Menghilangkan
preoperatif
merupakan
ketakutan,ccmas
tujuan
pada
dan
nyeri
pasien
CAD.
mengakibatkan
balans.
suply-d;
maid
oksigen
akan
merusak
dan
Overmedikasi
dihindari
karena
respirasi
dan
menyebabkan
hipotensi.
myokard
sebaiknya
hipoksemia,
Benzodiazepin
asidosis
tunggal
atau
umumnya
diteruskan
sampai
waktunya
tidak
ditegakan.
Absorbsi
transdermal
Periode
intraoperatif
secara
reguler
dikaitkan
oksigen
meningkatkan
jantung,
kebutuhan
sedangkan
dan
menurunkan
takikardi
supply.
Obyektif
Prioritas pada pengeloiaan pasien dengan penyakit
jantung iskemik adalah dengan memelihara hubungan
suply demand jantung yang seimbang. Penirtgkatan heart
rate melalui saraf otonomik dan tekanan darah sebaiknya
dikontrol dengan anestesi dalam atau blok adrenergik dan
reduksi yang berlebihan dari tekarian perfusi koroner atau
menurunkan oksigen content arteri sebaiknya dihindari.
Walaupun batas yang pasti tidak dapat diprediksi tekanan
diastolik arteri umumnya dijaga pada 50 mmHg atau
diatasnya.Tekanan diasiclik tcrtinggi lebih disukai pada
pasien dengan derajat tinggi oklusi koroner. Peningkatan
berlebihan, seperti disebabkan overload cairan, pada
tekanan
karena
enddiastoik
ini
(avlerload)
ventrikel
meningkatkan
dan
kiri
tekanan
menurunkan
sebaiknya
dihindari
dinding
ventrikel
perfusi
subendokardial.
Monitor
tekanan
intraarterial
dianjurkan
untuk
pemberian
cairan
besar
atau
kehilangan
(fraksi
transesofagal
berharga
ejeksi<40-50%).
(TEE)
baik
dapat
kualitatif
Ekokardiografi
memberikan
maupm
informasi
kuantitatifjpada
tekanan
arteri
pulmoner
maupun
A. Elektrokardiografi
Perubahan awal iskemik hampir tidak tampak dan
sering terlupakan. Tampak perubahan gelombang T, yaitu
inversi, tenting, atau keduanya. Iskemia lebih jelas terlihat
dengan bentuk seamen ST depresi progresif. ST depresi
horisontal dan curam ke bawah adalah paling spesifik
untuk
iskemia
darpada
depresi
landai
keatas.Elevasi
sensitifitas
menurun)
paling
bapyak
dipakai.
modiflkasi
lead
V5
dapat
menunjukan
hemoduamik
yang
paling
umum
menyenangkan
menjadi
disfungsi
ventrikuler.
pada
Timbulnya
bentuk
tiba-tiba
gelombang
gelombang
biasanya
karena
terjadi
sebeium
kejadian
abnormalitas
perubahan
intraoperatif
EKG.
baru
Meskipun
berkoreiasi
abnormalitas
sepenting
iskemik.
Abnormalitas
kontraktilitas.
Menurunnya
sirtolik
karena
jumlah
pasien
dengan
CAD
dan
fibrilasi.
ICD yang
membantu
menurunkan
njasalah
tapi
mengdiminasinya.
Alat ICD sebaiknya mempunyai fungsi defibrilator
diprogram off secepatnya sebelum pembedahan dan
direprogram
defibrilator
kembali
seeepatnya
eksternal
sebaiknya
setelah
dan
itu.
diikat
Alas
pada
arteri
adalah
perto
untuk
inemastikart
operasi.
digunakan.
Sejumlah
Walaupun,
besar
paling
model
banyak
ICD
fungsi
sering
anti
penelitian
mendokumentasikan
kemungkinan
abdomen
bawah.
Keadaan
yang
perfusi
koroner
sampai
cairan
intravena
bradikardi.
Hipotensi
biasanya
dihinaari
selama
dengan
gagal
jantung
terkompensasi
hipertensi
Teknik
induksi
untuk
pasien
anestesi
vasopresor
dalam
karena
untuk
intubasi
mencegah
(bila
respon
intubasi
adekuat
seiama
induksi.
Hiperkarbi
sering
bawah
yang
paling
memungkinakan.
Tekanan
digunakan.
Ketamin
secara
relatif
dikontraindikasikan karena efek simpatomimetik tidak langsung dapat menimbulkan efek samping terganggunya
keseimbangan supply and demand oksigen myokard. Bila
dikombinasikan
dengan
benzodiazepin
atau
propofol,
minimal. Kombinasi
benzodiazepin),
bagaimanapun,
sering
opioid;
meningkatnya
ini
mungkin
tonus
karena
simpati.
Pasien
withdrawal
dengan
atau
fimgsi
selama
intraoperatil
(Recall)
dan
hipertensi;
telah
dibicarakan
umumnya
dan
intervcnsi
awal
untuk
mengoreksi.
Oksigenasi
dan
hermatokrit
(atau
hemoglobin)
sebaiknya
dicek
dan
abnormalitas
hemodinamik
dikoreksi.
dengan
(hipertensi,
Hematokrit
iskemia
hipotensi,
kurang
dari
atau
28%
perioperatif
takikardi)
berhubungan
dan
vaskuler.
Kegagalan
untuk
identifikasi
penyebab
atau
untuk
menghilangkan
manifestasi
iskemia
menunjukan
untuk
penggunaan
nitrogliserin
intravena.
Nitrogliserin
insersi
secara
optimal
membutuhkan
arteri
line
dapat
digunakan
jika
lambat
c. Pelumpuh otot
Tidak uda efek samping sirkulasi sigriifikan yang umumnya
karena
rokuronium
vecuronium,
pipecuronium
dan
anestesi
lain,misal,vagolitik
yang
dimiliki
Bradikardi
verlihat
setelah
pemberian
diberikan
suplemen
oksigen
sampai
intravena;
terapi
butorphanol
klonidin
intravena.
penghangat
75
u.g
Hipotermia
dengan
atau
sebaiknya
dikompres.
dilaporkan
dikoreksi
Nyeri
1-2
mg
dengan
postoperatif
jarang
dengan,
pemeriksaan
radionuklcar.
melihat
lesi
atau
pcnycbabnya.evaluasi
beratnya
lesi
dan
signifikansi
oengan tidak
Peranyaan
sebaiknya
ditujukan
pada
pendek
(paroksismal
(umum),
nokturnal
ortopnea
atau
maiam
dispnea).
New
York
had
Heart
gagal
jantug,
perbandingan
pasien,
dan
efek
samping
yang
serius.
Umumnya
dengan
stres
atau
exercise.
Tanda-tanda
dapat
dipercaya.
Defisit
neurologis,
yang
untuk
pemeriksaan
laboratorium
Obat
antikoagulan
sebaiknya
didokumentasikan
toksisitas
digoxin.
Aritmia
dihubungkan
junctional
ritme
dan
pulmonal.
dissosiasi
Rontgen
lho raks
Pembesaran
b il ik
jantung
spesifik
mungkin terlihat.
Pemeriksaan Khusus
Ekhokardiografi,
angiografi
nukleotid
dar
2. Premedikasi
Premedikasi
dengan
dosis
standart
umumnya
preniedikasi
proporsional
sebaiknya
menurut
beratnya
diturunkan
kerusakan
secara
ventrikel.
resiko
endokarditis
sesuai
dengan
penyakit
remia,tennasuk
jantung
dari
nasopharyngeal,
katup
gigi,
karena
bakte-
oropharingcal
gastrointestinal
atau
atau
operasi
dihentikan
tromboemboli
1-3
meningkat
hari
perioperatif.
dengan
adanya
kisiden
riwayat
dengan
mekanikal
prostetik.terutuma
cage-ball
posisi
(Starr-Edward)
trikuspidal
atau
mitral;
kembali
2-3
hari
postoperatif.
Bila
resiko
sckali
hemostasis
yang
dapat
dipercaya
adekuat.
3. Gangguan Katup Spesifik MITRAL STENOSIS Pengaruh
Preoperatif
Mitral
stenosis
hampir
selalu
terjadi
sebagai
4-6
cm2
menjadi
dan
lebih
dari
25
juga
mempunyai
Proses
menebal,
rematik
kalsifikasi
menyebabkan
dan
menjadi
lembar
berbentuk
katup
corong;
tendangan
kardiak
output
atrium
atau
normal.
heat
rate
Peningkatan
(menurunnya
pada
waktu
cairan
kapiler
mengakibatkan
udema
pulmoner
pulmoner
mengubah
vaskuler
resistence
menjadi
(PVR)
meningkatnya
dan
hipertensi
secara
sekunder
kerja
pernafasan
menimbulkan
Tanda
dilatasi
dari
ventrikel
kanan
dapat
ke
sirkulasi
otak.
dan
bronkitis
mengakibatkan
Pasien
juga
mempunyai
pulmoner,infark
berulang.
ruptur
dari
pulmoner,
Hemoptisis
paling
hubungan
vena
etiologi
sering
sisa
yang
tak
bisa
menunjukan
sisa
kerusakan
dari
rematik
dapat
gradien
tekanan
puncak
awal
sampai
A = 220
TV2
Dimana A adalah pintu katap (cm 2) dan T iadalah
waktu dari kecepatan aliran puncak (Vmax) menuju
VmaxV2
(Vmax/1,4).
Hubungan
ini
berdasarkan
Mencjcmen
medik
dengan
prinsip
sinus
ritme
tujuan
(bila
hemodinamiknya
secara
adalah
preoperatif)
dan
proeour
operasi
besar
terutama
yang
dimonitpr
ketat. Pengukuran
tekanan
baji
dan
pentingnya
tekanan
enddiastolik
adalah
mengindikasikan
regurgitasi
trikuspidal
blok
simpatisnya.
Ketamin
secara
tunggal
Serupa
pancuronium
sebaiknya
dengan
takikardia
dihindari,
Bila
karena
menggunakan
Yang
disebut
terakhir
dapat
menimbulkan
Verapamil
mungkin
kurarng
disukai
karena
hemodinamik
dengan
takikardi
supraventrikel
sebagai
Padrenergiknya
vasopresor
kurang.
karena
Terapi
aktifitas
hipertensi
akut
agon's
atau
menurunkan afterload dengan vasodilator poten diber'kanhanya dengan monitor hemodinamik yang lengkap.
.RECURCITASI MITRAL
ilegurgitasi
demam
mitral
kronik
biasanya
diakibatkan
reumatik
(sering
bersamaan
dtngan
oleh
mitral
Patofisiologi
Gangguan
utama
adalah
pengurangan
stroke
ventrikel
kiri
yang
sering
memngkatkan
fraksi
ejeksi
berkurang.
Pasien
dengan
regurgitasi
mitral
berat,
volume
regurgitasi
Volume
regurgitasi
yang
meialui
katub
mitral
kiri
selama
sistolik.
Faktor
terakhir
adalah
klinis
utama.
Pasien
dengan
kompliansi
mitral
sering
dikategorikan
menjadi
normal,
ditentukan
o'eh
pergerakan
katub
kiri.
ekokardiografi
Pancaran
Dopier
regurgitasi
vvarna
ditindai
eksentrik
pada
dengan
katub
adalah
daerah
diperoleh
kecepatan
disbanding
melalui
waktu
pulsed
yang
Dopler.
Sehingga
RSV
regurgitasi mitral
LVOT
), dan
RF = RSV/SV
RSV
lebih
dari
65
mL
biasanya
berhubungan
dengan
medis
adalah
termasuk
ACE
digoksin,
inhibitor.
diuretic,
dan
Pengurangan
SVR
meningkatkan
SV
forward
dan
menghindari
masalah
yang
berkaitan
dengan
Managemen Anestesi
A. Tujuan
Managemen anestesi harus disesuaikan dengan
keparahan regurgitasi mitral seperti fungsi ventrikuler kiri,
Faktor yang merangsang eksaserbasi regurgitasi seperti
detak jantung pelan (systole panjang) dan peningkatan
afterload
akut
harus
dihindari.
Bradikardi
dapat
dengan
proseedur.
Monitoring
tekanrn
arteri
C. Pilihan
obat
Pasien
dengan
fungsi
ventrikuler
terjaga
volatile.
diterima
Anestesi
pasien
dengan
mencegah
opioid
lebih
bradikardi.
dapat
Pemilihan
katub
mitral
ditandai
dengan
klik
auskultasi
dan
dikonfhmasi
dengan
Annulus
mi'ralis
beberapa
mungkin juga
dilatasi.
degenerasi
miksoniatoous
katub.
pasien
tapi
prolaps
pada
katub
prosentase
mitral
kecil
adalah
terdapat
klik
eKokirdiografi.
tapi
Prolpp
harus
clitckan
dikonfirmasi
olcli
maneuver
dengan
yang
tapi
pada
beberapa
pasien
sering
terdapat
paling
sering
terjadi
mendukung
aritmia
Sekitar
15%
mengalami
regurgitasi
mitral
Aiitikoagulan
atau
antiplatelet
mungkin
pasien
berdasar
gejala
klinis.
biasanya
intraoperatif.
menurunkan
Regurgitasi
mitral
kemungkinan
karena
aritmia
prolaps
pada
seperti
penurunan
aflerload
dengan
aktifitas
fenilefrin)
lebih
peningkatan
sebaiknya
agonis
dipilih
tonus
dihindari.
adrenergic
terutama
simpatis
agonis
Vasopresor
murni
atau
(seperti
adrenorgic
(efedrin).
STENOSIS AORTA
Pcndekatan Preoperatif
Stenosis aorta valvular paling sering disebabkan
oleh obstruksi terhadap aliran ventrikel kiri. Obstruksi
aliran
keluar
ventrikel
kiri
jarang
berkaitan
dengan
Patofisiobgi
Dengan
stenosis
derajat
ini,
pasien
pada
Peningkatan
gradien
transvalvular
tidak
sedang.
mokardial
Stenosis
secara
aorta
lama,
progresif
kontraktilitas
memburuk
dan
kompliansi
ventrikel
kiri
sebagai
akibat
otot
ventrikel,
fibrosis,
atau
iskemia
miokard.
normal
tekanan
end
sampai
penyakit
diatole
ventrikel
yang
kiri
sangat
lama,
meninpkat
awal.
dapat
normal
pada
pasien
simtoniatik
yang
intramiokarJ
oleii
karena
tekanan
sistolik
atau
sinkop
dekat
diperkirakan
karena
Iatihan.
Aritmia
memulai
hipoperfusi
berat
dan
pasien.
Emboli
kalsium
menyebabkan
komplikasi neurelogi.
Menghitung Gradien Katub Aorta dan Transvalvufar
Seperti stenosis mitralis, aren katub diperoleh
dari data kateterisasi karena gradien tramvalvular sesuai
dengan output jantung. Menggunakan persamaan Gorlin :
Area katub = aliran yang melalui katub/K x egradien rerata
transvalvular Aliran katub aorta dituijukkan dalam mL/s,
tekanan sebagai mmHg, dan area katub sebaga: cm2; K
stenosis
(LVOT)
dapat
diukur,
kelanjutan
persamaan
dapat
dengan
stenosis
aorta
ringan
sampai
mentoleransi anestesi
Pada
pasien
ini,
anestesi
dengan
opioid
menyebabkan
iskemia
harus
diterapi
dengan
supia;
merekatidak
miokardial
yang
mentoleransi
terganti'irg
bahkan
terhadap
fenilefrin
dosis
supraventrikuslr
Lemodinamik
kardioversi.
adanya
kecil
(25-50
intraoperatif
harus
Ektopi
iskemi)
dengan
diterapi
ventrikel
biasanya
mg).
dengan
(sering
kurang
Takikardi
gangguan
sinkronisasi
menggambarkan
ditolerasni
secara
Amiodarone
pada
umumnya
efektif
untuk
Pendekatan preoperatif
K.ardiomiopati hipertrfil dapat bersifat herediter
(biasanya dengan penetrasi bervariasi) atau dapat terjadi
sporadik.
Dapat
mengacu
nama
lain
idiopathic
tidak
jelas.
Hipertrofi
otot
secara
khas
cenderung
memperburuk
obstruksi
ada-Iah
mitral
terutama
anterior
yang
lebih
panjang
dibanding normal.
Kebanyakan
simtomatis
aktifitas,
pada
fatique,
pasien
asimtomatik.
umumnya
sinkop,
mongeluh
near
sinkop,
Pasien
yang
dispnea
saat
atau
angina.
banyak
menyebabkan
kematian.
Aritnia
gradien
dengan thalium
tekanan
dapat
201
diukur
scan.
dengan
pada
blocking
juga
pasien
obstruksi.
memperbaiki
gradien
tekanan
Calcium
channel
kompliansi
diastolik
dan
diuretik
dihindari
arena
memperparah
obstruksi
oleh
ahli
untuk
menambah
meminimalisir
volume
hipovolemia,
dan
jantung
(kardiologi). Anstesi
aktifasi
intravaskular
merninimalkan
untuk
penurunan
simpatis,
mencegah
afterload
ventrikel kiri.
Dibutuhkan monitoring untuk obstruksi berat dan
prosedur operasi. Monitor hemodinamik penuh untuk
mengawasi
terapi
cairan
pada
kompliansi
ventrikel
pada
ejeksi
ventrikuler
unobstruksi
awa!
lialotan
dan
enfluran.
adrenergik
juga
tidak
meningkatkan
kontraktilitas
tapi
RECURGITASI AORTA
Pendekatan preoperatif
Regurgitasi
aorta
biasa
terjadi
perlahan
dan
aorta
ascenden
menyebabkan
regurgitasi
regurgitan
tergantung
detak
jantung
(waktu
ventrike!
meningkatkan
peningkatan
kiri).
Denyut
regurgitasi
waktu
karena
diastolik
jantung
lambat
ketidakseimbangan
sedangkan
peningkatan
regurgitasi
aorta
kronik,
ventrikel
kiri
volume
regurgitan
dikompensasi
oleh
kiri
pada
umumnya
ormal
atau
sedikit
dan
gangguan
pengesongan
ventrikel
mendadak
dilatasi
katub
kompensatori
aorta
atau
tidak
pertropi
volume
regurgitan
secara
mendadak.
ditransmisi
balik
ke
sirkulasi
paru
dan
aorta
dapat
diperkirakan
dengan pulsed
regurgitasi aorta
= RSV / SV.
= (A
LVOT
X TVI
LVOT
) - (A
MV
X VTI mv)
dan RF
pancaran
regurgitan
adalah
parameter
tekanan
diastole
menghasilkan
keseimbangan
ventrikel
tekanan
kiri
lebih
dan
cepat.
waktu
bertahan
sekitar
tahun
tanpa
akut,
managemen
medis
tunggal
berhubungan
kali/menit).
Bradikardi
dan
peningkatan
SVR
sedangkan
takikardi
dapat
mcnyebabkan
iskemi
berat;
aliran
balik
holodiastole
aorta
terdeteksi,
asalkan
volume
intravaskular
terjaga.
Ketika
anestesi
unum
mungkin
tepat
dibutuhakan,
karena
isofluran
berk.iitan
dan
desflurane
dengan
vasodilata.
REGURGITASI TRIKUSPID
Pendekatan preoperatif
Sampai
70-90%
pasien
ditemukan
regurgitasi
hipertensi
pulmoner
yang
disebabkan
oleh
Patofisiologi
Kerusakan ventrikel kiri kronik sering menyebabkan
peningkatan
aftc:load
tekanan
kronik
vaskuler
menyebabkan
pulmcner.
dilatasi
Peningkatan
progresif
dari
diastole
menyebabkan
ventrikel
ka-nan
Peningkatan
akut
pulmonaris
meningkatkan
dan
volume
tekanan
arteri
regurgitan
dan
mengurangi
output
ventrikel
kanan
efektif,
vena
kronik
menimbulkan
hepar
dengan
overload
jantung
kiri
mungkin
juga
Untuk
menghitung
volume
rcgurgitan,
stroke
renurgitasi trikuspid
(A
TV
x VT
TV
- A
LVOT
x TVI L VO T )
Regurgitasi
trikuspid
berat
sistolik
normal
arteri
pulmoier
sistolik
(PAS)
dapat
adalah puncak
biasanya
lebih
penting
dibanding
regurgitasi
mendasari.
Regurgitasi
sedang
sampai
berat,
pulmoner
rulit
melalui
katub trikuspid.
sedangkan
pengukuran
tekanan
afterload
arteri
aan
preload
pulmoner
menuntut
ventrikel
kiri.
CVP
gelombang
termodilution
CVP.
seolah-olah
Pengukuran
meningkat
output
karena
jantung
regurgitasi
yang
obat
anestesi
mendasari.
sebaiknya
Pada
berdasarkan
umumnya,
pasien
Pendekatan preoperatif
Penyakit jantung kongenital nampaknya meliputi
daftar abnormalitas yang tak henti-hentinya yang mungkin
terdeteksi pada bayi, masa kanak-kanak awal, jarang pada
dewasa. Insiden penyakit jantung bawaan di seluruh
kelahiran hidup mencapai 1%. Riwayat alami beberapa
efek pada pasien sering bertahan sampai dewasa. Jumlah
orang dewasa yang bertahan dengan penyakit jantung
bawaan
nampaknya
terus
meningkat,
kemungkinar.
sulit
diklasifikasikan.
Skema
yang
sering
sianosis,
abnormalitas
kerusakan
asimtomatik.
jantung
Sianosis
kongestif,
akibat
atau
hubungan
Gagal
jantung
kongestif
(shunting
paling
kiri
ke
prominen
berkaitan
dengan
hubungan
intrakardiak
lesi
komplek
meningkatkan
aliran
darah
patent
foramen
ovale,
ventriculer
septal
menvebabkan eritrositosis.
Peningkatan
sel
dimana mengganggu
besi mengeksaserbasi
pasien
dikatakan
mempunyai
antikoagulan
penyakit
koagulasi
jantung
biasanya
sianosis.
pada
pasien
Jumlah
platelet
koagulasi
yang
jelas.
memperbaiki
hemostasis
Hiperurisemi
sering
reabsorbsi
Arthritis
sekunder
Plebotomi
pada
terjadl
urat
beberapa
karena
sampai
pasien.
peningkatan
hipoperfusi
renal.
mungkin
preoperasi
membantu
Ekokardiografi
menemukan
anatomi
menunggu
transplantasi
perawatan
kelompok
lain
membutuhkan
masalah
perioperasi.
mengeliminasi
meningkatkan
resiko
resiko
Beberapa
endokarditis
melalui
prosedur
operasi
sedangkan
lainnya
penggunaan
katiib
atau
tujuan
manajemen
anestesi,
defek
jantung
1.
Lesi Obstruksi
Stenosis aorta kongenital telah didiskusikan di atas
akibat
aliran
darah
pulmoner
terbatas
dan
pilihan
pendekatan
awal
bagi
pasien
dengan
2.
kiri
ke
kanan
sedang
rasio
kurang
dari
aliran
darah
pulmoner
menyebabkan
paru,
dan meningkatkan
kerja
menyebabkan
perubahan
ventrikel
kanan
menyebabkan
hipertrofi
dan
aliran
shunting
tergantung
keseimbangan
arteriosus)
menunjukkan
bentuk
shunting
non
untuk
mencegah
emboli
paradoksial
ke
merupakan
tipe
sirkulasi
sekundum
ASD
paling
kadang-kadang
berkaitan
dengan
return
vena
anak
dengan
ASD
mempunyai
Septal
Defect
(VSD)
merupakan
jantung
membrane
kongenital.
septum
Defek
interventrikuler
lebih
sering
(membran
di
atau
Defek
restriktif
beikaitan
hanya
dengan
shunting kecil kiri ke kanan (rasio aliran arteri istemikpulmoner kurang dari 1,75:1). Defek 6esar menyebabkan
shunting kiri ke kanan (pirau lebih dari 2:1) yang
bervariasi langsung dengan SVR dan tidak langsung
dengan PVR. Infeksi pulmo rekuren dan gagal jantung
kongestif biasa dengan rasio aliran sistemik-pulinoner 35:1. Pasien dengan VSD kecil diterapi medis dan diikuti oleh
elektrokardiografi (untuk tanda hipertrofi ventrikel kanan)
serta ekokardiografi. Penutupan dengan operasi biasanya
dilakukan imtuk pasien dengan VSD besar sebelum
terjadi penyakit vaskuler paru ilan sindrom eisenmenger.
Bersamaan dengan defek atrial, tidak adanya gagal
jantung, respon anesiesi terhadap obat inhalasi dan
intravena
tidak
memperburuk
btrubah
shunting
signifikan.
kiri
ke
kanan.
Kenaikan
Ketika
SVR
terjadi
bantalan
defek
endoKardial
septal
atrium
(AV
dan
canal)
ventrikel
restriktif
kiri
ke
kanan.
Abnormalitas
ini
inferior,
dan
sinus
koronaria.
Abnormalitas
dan
shunting.
Obstruksi
menyerupai
aliran
meningkatkan
atau
nenurunkan
aliran
darah
pulmoner.
Tetralogi Fallot
Tetralogi berupa obstruksi ventrikel kanan, hipertrofi
ventrikel kanan, VSD, dan overriding aorta. Obstruksi
vertrikel kanan pada banyak pasien berkaitan dengan
stenosis infundibular yang berhubungan dengan hipertrofi
otot subpulmonik (krista ventrikularis). Sedikitnya 20-25%
pasien mempunyai stenosis pulmonik dan presentase kecil
atau
jarang
atretik.
Obstruksi
infundibulum
pasien
yang
sangat
muda.
Kombinasi
teroksigenasi sedangkan
ventrikel
kanan
sedang
componen
variable
ketika
PDA
mulai
terjadi.
(0,05-C,2mg/kg/menit)
Prostaglandin
digunakan
Ei
untuk
VSD,
pengangkatan
obstruksi
otot
managemen
anestesi
terhadap
pasien
jalan
nafas
berlebih
harus
dihindari.
Ketamine
inhalasi
dengan
halotane.
Oksigenasi
sering
histamin
diterapi
dengan
harus
dihindari.
Hipersianotik
cairan
intravena
dan
spell
fenilefrin
(5
utnuk
melepaskan
suasme
infundibular.
Natrium
Atresia Trikuspid
Pada atresia trikuspid, darah dapat mengalir keluar
atrium kanan hanya melalui patent foramen ovale (atau
ASD). PDA (atau VSD) dibutuhkan untuk darah mangalir
dari ventrikel kiri ke sirkulasi pulmonal. Sianosis biasa
terjadi saat kelahiran dan derajat keparahan tergantung
jumlah aliran darah pulmoner yang dicapai. Pertahanan
awal tergantung infus prostaglanuin Ei dengan atau tanpa
perkutan, septostomi atrial balon Rashkind. Sianosis berat
membu-tuhkaii shunting modifikasi Blalock-Taussig awal
kehidupan.
Managemen
operasi
yang
dpilih
adalah
superior
menjaga
shunting
atteri
pumonalis
(bidirectional
Glenh)
dilakukan
sebelum
atau
selama
Terapi
operasi
koreksi
meliputi
prosedur
ventrikel
kiri
bukan
ventrikel
kanan.
pada
atau
sebelum
atrial
kanan
Operasi
koreksi
ineliputi
reanastomose
Truncus Arteriosus
vena
aliran
darh
puimoner
meningkat
cepat
dan
terjadi
Eisenmenger.
Operasi
memisahkan
arteri
sianosis
koreksi
dengan
sindrom
penutupan
puimoner
vgSD,
dari
trunkus
ini
menggambarkan
kelompok
defek
prosedur
Jumlah
pasien
dengan
transplantasi
jantung
awal
periode
post
operasi
untuk
sksplorasi
tidak
jantung
ada
terdapat
pengaruh
denervasi
autonomik
total
langsung.
karena dencrvasi
jantung
cenderung
rendah-normal
dan
naik
normal,
dikatakan
transplantasi
tergantung
preload.
jantung
juga
Autoregulasi
sering
koronaria
dipertahankan.
Evaluasi preoperatif harus fokus pada pemeriksaan
status
fungsional
organ
yang
ditransplantasikan
dan
olahraga/latihan
dari
pemburukan
miokardial
secara
serius
yang
membatasi
hidup
transplant.
denervasi.
menjalani.
Oleh
pemeriksaan
sebab
itu,
berkala
pasien
harus
termasuk angiografi
dan
prednison.
nefrotoksisitas,
Efek
samping
penting
supresi
sunsum
tulang,
dan
membutuhkan
retensi
terapi
cairan
diuretik
sering
dan
terjadi
ACE
dan
inhibitor.
Managemen Anestesi
Hampi semua teknik anestesi termasuk anestesi
regional digunakan dengan sukses bagi pasien yang
menjalani transplantasi. Preload tergantung fungsi graft
mempertahankan oreload jantung normal atau tinggi.
Tidak adanya reflek meningkatkan denyut jantung dapat
menyebabkan pasien sensitif terhadap vasodilatasi cepat.
Vasopresor tidak langsung seperti efedrin dan dopamine
kurang cfcktif dibanding obat vasopresor langsung karena
utnuk
(meningkatkan
denyut
jantung
jika
atau
meperidine.
Antikolinergik
harus
menunjukkan
gelombang
P,
satu
vena
sentral,
dan
arteri
pulmonal
harus
Memperhatikan Riwayat
Sinkop?
Riwayat sinkop pada pasien lanjut usia selalu
menimbulkan kemungkinan aritinia dan penyakit jantung
organik
yang
diakibatkan
mendasari.
oleh
aritmia
Sinkop
mendadak
jantung
biasanya
sehingga
output
mungkin
abnormal,
obat,hipotermi,
berkaitan
abnormalitas
atau
iskemi
dengan
tonus
vagal
elektrolit,
keracunan
rniokard.
Abnormalitas
(sinus
arrest)
atau
hambatan
intermiten
mengalami
pusing
intermiten,
sinkop,
(monitoring
Halter)
atausetelah
tes
provokatif
konduksi
AV
biasanya
abnormalitas
sistem
konduksi
lebih
jauh
dari
sistem
His
purkinje,
ritme
interval
PR
normal
dan
tidak
PR
progresif
sebelum
gelombang
tidak
dengan
blok
sering
progresif
menjadi
komplit,
terutama
VTI
depolarisasi
ventrikel
independent
(disosiasi
AV)
hambatan
melibatkan
berkas
Gelom-bang
mengikuti
komplek
dipertahankan.
sering
QRS
Interferensi
hanya
dan
mendahului
hubungan
disosiasi
AV
atau
mereka
akibat ritme
terhambat
sebagian,
pola
hambatan
cabang
bifasikuler.
Satu
dari
dua
pendekatan
dapat
dari
studi
mungkindapat
tentang
membantu
berkas
his
menentukan
intrakardia
kebutuhan
(kontroversial),
refraktori.
Tiga
dan
takiaritmia
indikasi
supraventrikuler
pertama
umumnya
dapat
dilakukan
dengan
transvena,
yang
paling
baik
adalah
elektrode
pacing
rekaman
peningkatan
EKG
segmen
intrakardiak
ST
saat
mcnunjukkan
elektrode
kontak
Kateter arteri
pulmonal mempunyai
kateter.
Pacing
ventrikel
transkutan
juga
bradikaidi
dan
untuk
termihasi
takiaritmia
supraventrikuler.
Sekali diletakkan, elektrode pacing dihubungkan
dnegan generator denyut elektrik yang seoara periodik
mengirim impuls dengan kecepatan dan jarak yang sudah
diatur. Pembangkit pacemaker dapat juga merasakan
aktifltas elektrik jantung secara spontan (biasa ventrikuler).
Ketika akdfitas terdeteksi, pembangkit mensupresinya.
Pembangkit pacemaker dapat berfungsi sebagai mode
tetap
(usinkrom)
meningkatkan
atau
sensitiftas).
mode
pilihan
Elektrode
(dengan
terendah
)ang
dapat
depolarisasi
miokardium
disebut
ambang
dapat
elektrode atrial
bervaiiasi
sekuensial
dengan
dengan
mengatur
kelambatan
ritme
yang
mendasan
lebih
lambat
dari
EKG.
Puncak
kecepatan
perlu
diketahui
utnuk
sebaiknya
merasakan
tidak
dengan
diobservasi
benar.gambaran
jika
pembangkit
ventrikel
tidak
disebabkan
oleh
peniugkatan
tonus
vagal
Apakah
Kondisi
Pacemaker ?
IntraoperatifMenyebabkan
Malfungsi
diinterprestasikan
miokardial
Masalah
dan
dapat
dengan
sebagai
supresi
aktiftas
generator
olektrokauter
elektrik
pacemaker.
diminimalisir
dengar
kontinu
dari
gelombang
denyut
arteri
post
pacemaker.
operasi
dapat
Hipokalemia
mensupresi
dan
venerator
hiperkalemia
dapat
pacemaker
temporer
gagal
intraoperasi,
(atropin,
isoproterenol,
atau
epinefrin)
sebaiknya
dikonversi
menjadi
mode
yang
obat
anestesi
menggunakan
aman
digunakan
pacemaker.
unutk
Bahkan obat
Kapan-Lead
Pacemaker
Transvena
Permanen
Diletakan,
atrial
sebaiknya
250-1000
pada
output