Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Hutan adalah ekosistem, sebuah komunitas tumbuhan dan hewan,
yang saling berinteraksi satu sama lain. Manusia dan hutan tumbuh dan
berkembang bersama-sama, kehidupan kita dan kehidupan hutan selalu saling
terkait. Hutan mempunyai peranan yang sangat penting pada lingkungan
secara menyeluruh. Pohon, tanah, air dan hewan, semuanya berinteraksi untuk
menciptakan keseimbangan lingkungan, yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Keseimbangan ini harus terus dipertahankan dalam sebuah siklus yang saling
terkait.
Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah ruah, potensi kekayaan alam
Indonesia antara lain, kekayaan hutan, alam, emas dan barang-barang tambang
lainnya. Kawasan hutan Indonesia termasuk yang paling luas di dunia, tanahnya
subur, dan alamnya indah. Akan tetapi, pada saat sekarang keindahan alam
Indonesia yang terkenal dengan zamrud khatulistiwa dunia, mungkin hanya
akan tinggal catatan sejarah.
Menurut data Bank Dunia setidaknya 2,5 juta hektar hutan Indonesia
hilang setiap tahunnya dan jika dibiarkan maka diperkirakan pada tahun 2011
hutan tropis Indonesia akan musnah. Data resmi Departemen Kehutanan
mencatat laju kerusakan hutan produksi di Indonesia mencapai 1,8 juta hektar
pertahun Sedangkan menurut WALHI (2008-2009) bahwa setiap tahun hutan di
Indonesia berkurang 2,7 juta hektar sehingga menurut WALHI, jka hal ini terus
dibiarkan maka lima belas tahun lagi hutan di Indonesia akan habis.
Walaupun terjadi perbedaan catatan data yang dikeluarkan masing-
masing lembaga, namun ada hal yang sangat penting dari data-data tersebut
yang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hutan di Indonesia telah mengalami
penyusutan dan kerusakan yang sangat memprihatinkan dari tahun ke tahun.
Kerusakan dan penyusutan hutan ini tentunya memiliki dampak bagi kehidupan
makhluk hidup. Hutan berfungsi sebagai penyimpan air hujan sehingga dapat
mengurangi risiko banjir serta untuk menjaga ketersediaan sumber-sumber
mata air di saat musim kemarau tiba. Hutan juga berfungsi sebagai paru-paru
dunia hingga bisa mengurangi polusi udara.
Akibat dari kerusakan lingkungan atau hutan ini timbulnya bencana alam
seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan efek degradasi lingkungan lainnya
(populer dengan sebutan pemanasan global/Global Warming) hal ini menjadi
bukti bahwa alam akan memberikan reaksi balik atas ulah manusia. Jika manusia
mampu menjaga alam, maka alam akan memberikan manfaat yang tak ternilai
harganya dan sebaliknnya, jika mansia berbuat semaunya, maka bencana alam
siap menanti.
Term of Reference 4
Tragisnya lagi diakui atau tidak, kita yang mengaku manusia modern,
rasional dan selalu berfikir logis-sistematis ternyata ketika dihadapkan dengan
alam seringkali memposisikan diri tidak sebagai mitra. Namun sebagai sosok-
sosok yang durhaka dengan merasa benar berbuat apa saja termasuk kepada
alam.
Dalam Al-Quran, pesan-pesan mengenai lingkungan sangat jelas dan
prospektif. Peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi
karena ulah tangan manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk
Allah, sebagaimana firman Allah SWT surah Al-Araf: 56 yaitu:
Tujuan kegiatan
1. Kerjasama pengembangan wawasan keilmuwan dan aplikasi dengan
pendekatan keagamaan transformatif terutama dalam bidang pelestrain
hutan dan lingkungan hidup
2. Menumbuhkan kesadaran pelestarian lingkungan hidup di masyarakat luas
dengan etika lingkungan yang berwawasan syarì’
3. Memberikan teladan yang konkrit, terukur dan terealisasi secara nyata
4. Penegakan hukum, pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
lingkungan hidup
Kajian ilmiah dengan Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh
berbagai pakar sebagai pendalaman kajian dan konsep advokasinya.
FGD ini memfokuskan pada tema Integrasi etika lingkungan hidup dengan
pendekatan keagamaan (Fiqh Lingkungan).
Seminar ini dilakukan sebagai follow up dari Focus Group Discusion dan
sebagai sosialisasi tahap awal.
Dalam hal sosialisasi dan advokasi, Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah
Indonesia (HISSI) telah mempunyai 18 Majelis Pengurus Wilayah (MPW) dan
10 Majelis Pengurus Daerah (MPD) dapat berkerjasama dan berkolaborasi
sinergis dengan seluruf sfaff dan jajaran Kementrian Kehutanan sebagai
tindaklanjut dari sosialisasi dan advokasi program tersebut.
Pembentukan kelompok-kelompok
APRIL-MEI
2. kerja (Pokja) dan pematangan
2010
konsep sosialisasi dan advokasi
1. Gubernur DKI
Pembukaan Sosialisasi dan Aksi
Jakarta
3. JUNI 2010 Gerakan Penanaman Pohon: DKI JAKARTA
2. Menteri Kehutanan
3. Ketua Umum HISSI
NANGGROE
ACEH
Sosialisasi dan Aksi Gerakan 1. Gubernur NAD
DARUSSALAM
4. JULI 2010 Penanaman Pohon: 2. Menteri Kehutanan
(NAD)
3. Ketua Umum HISSI
1. Gubernur Sumatera
Sosialisasi dan Aksi Gerakan PADANG
Barat
Term of Reference
1. Gubernur Kaliman-
Sosialisasi dan Aksi Gerakan BANJARMASIN
NOPEMBER tan Selatan
7. Penanaman Pohon: (KALIMANTAN
2010 2. Menteri Kehutanan
SELATAN)
3. Ketua Umum HISSI
1. Gubernur Goron-
Sosialisasi dan Aksi Gerakan
DESEMBER talo
8. Penanaman Pohon: GORONTALO
2010 2. Menteri Kehutanan
3. Ketua Umum HISSI
Ketua Umum
Majelis Pimpinan Nasional
Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia
reduce.reuse.recycle