You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama
latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini
tergolong ke dalam keluarga tanaman Myrtaceae pada ordo Myrtales. Sampai saat ini,
sebagian besar kebutuhan cengkeh dunia (80%) dipasok oleh Indonesia. Cengkeh
termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu
keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya
dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari
tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting
kecil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk
kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian
ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3cm dan
panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul
pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda
bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauhijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh
kering berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas, sebab mengandung minyak atsiri.
Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh
akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Di
Indonesia, cengkeh cocok ditanam baik di daerah dataran rendah dekat pantai maupun
dipegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Untuk mendapatkan
tanaman yang sehat, bibit perlu diseleksi. Beberapa kriteria yang digunakan untuk seleksi
bibit cengkeh adalah: Tinggi bibit minimal 60 cm (umur 1 tahun) dan 90 cm (umur 2
tahun), sehat (tidak terserang hama penyakit dan kekurangan hara), mempunyai akar
tunggang yang lurus dan sehat dengan panjang 45 cm serta akar cabang 30-35 buah,
mempunyai batang tunggal, jumlah rata-rata percabangan 7 pasang, jumlah daun 63
pasang dan warna daun dewasa hijau tua.
Menurut Aryulina (2004), akar merupakan bagian tumbuhan berbij yang berada di
dalam tanah, berwarna putih, dan bentuknya seringkali meruncing hingga lebih mudah
menembus tanah. Akar memiliki tugas untuk memperkuat berdirinya tumbuhan,
1

menyerap air dan unsur hara yang terlarut didalamnya dari dalam tanah, serta terkadang
sebagai tempat untuk menimbun makanan. Cengkeh memiliki perakaran tunggang. Akar
tunggang adalah akar utama yang berdaging dan sangat jauh masuk ke dalam tanah
dengan hanya sedikit akar lateral yang tumbuh dari akar utama. 3 Perakaran pohon
cengkeh relatif kurang berkembang, tetapi bagian akar yang dekat dengan permukaan
tanah banyak tumbuh bulu akar. Bulu akar tersebut berguna untuk penghisapan zat-zat
makanan. Karena perakarannya relative kurang berkembang, maka akar tersebut kurang
kuat untuk menahan pohon bila dibandingkan dengan ketinggiannya. Hal ini karena
pohon cengkeh berasal dari tempat-tempat yang kurang terbuka, sehingga habitat aslinya
terlindung terhadap angin oleh pohon-pohon disekelilingnya. Pemotongan akar tunggang
bengkok pada bibit cengkeh tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan
perhambatan pertumbuhan tersebut menjadi normal seperti pada bibit cengkeh yang
memiliki akar tunggang lurus.
Berdasarkan penelitian Deselina (1999), pada Respon Semai Ampupu (Eucalypthus
Urophylla St Blake) Terhadap Pemotongan Akar, Input Fosfor dan Lama Tinggal Di
Persemaian, dalam penelitian tersebut diketahui bahwa pemotongan akar berpengaruh
terhadap pertumbuhan, berat kering dan kualitas semai ampupu (Eucalypthus urophylla
ST Blake). Selanjutnya menurut Mugnisjah, dkk (1997), pada pemotongan akar
berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang sulur, jumlah daun dan jumlah akar pada
setek panili (Vanilla Planifolia Andrewsa).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Tanaman Cengkeh


Cengkeh (Syzygium aromaticum L.)
Menurut Bulan (2004) klasifikasi dari tanaman cengkeh adalah sebagai berikut :
Nama Simplisia

: CARYOPHYLLI FLOS

Nama Tanaman Asal

: Eugenia caryophyllus

Divisio

: Spermatophyta

Sub-Divisio

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledoneae

Sub-Kelas

: Choripetalae

Ordo

: Myrtales

Famili

: Myrtaceae

Genus

: Syzygium

Spesies

: S.aromaticum

2.2 Morfologi Tanaman Obat


Daun
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus),
helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya
berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena
dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.
Batang
Batangdari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk
bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang
dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya
tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial
karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh
cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan
hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).
Akar
3

Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga)
yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak
(fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan
sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke
tanah. Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat
permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap
makanan
Biji
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri
dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun
dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak
menguntungkan. Hal ini dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat
digunakan lagi untuk industri, misal rokok.
Bunga
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai
pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga
cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya selalu
ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar
bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah bunga tunggal (unisexualis) jadi masih
dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar
bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).
Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah
mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut
ambil bagian dalam pembentukan buah. Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada
masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum
tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium,
mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovarium
2.3 Kandungan Kimia Cengkeh
4

Nurdjannah (2004) menyatakan bahwa di dalam daun cengkeh mengandung eugenol,


saponin, flavonoid dantanin. Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang
mendapat tambahan rantai alkil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi 4 - (2propenil) fenol (Gambar 1). Eugenol dapat dikelompokkan dalam keluarga alkilbenzena
dari senyawa-senyawa fenol.

Gambar 1. Struktur kimia eugenol


Sumber : Iswari (2007)
Flavonoid adalah salah satu jenis senyawa yang bersifat racun/alelopati, merupakan
persenyawaan dari gula yang terikat dengan flavon. Flavonoid mempunyai sifat khas
yaitu bau yang sangat tajam, rasanya pahit, dapat larut dalam air dan pelarut organik, serta
mudah terurai pada temperatur tinggi. Struktur kimia senyawa flavonoid seperti Gambar
2.

Gambar 2. Struktur kimia flavonoid


Sumber : Djojosumarto (2008)
Dinata (2008) menambahkan bahwa flavonoid merupakan senyawa pertahanan tumbuhan
yang dapat bersifat menghambat makan serangga dan juga bersifat toksik. Mannfaat
flavonoid bagi tumbuhan yaitu sebagai pengatur tumbuhan, pengatur fotosintesis, serta
sebagai pengatur kerja antimikroba dan antivirus. Bagi manusia flavonoid bermanfaat
sebagai antioksidan terhadap penyakit kanker dan ginjal. Kegunaan flavonoid lainnya
adalah sebagai bahan aktif dalam pembuatan insektisida nabati.

Asam oleanolat atau asam oleanat ialah suatu senyawa triterpenoid yang terjadi secara
alami, yang tersebar luas di dalam makanan dan tanaman-tanaman obat, terutama yang
terkait dengan asam betulinat. Asam ini dapat dijumpai pada tanaman rumput mutiara
(Hedyotis corymbosa), Phytolacca Americana (American pokewood), dan Syzygium spp.,
bawang, dst. Asam ini relatif tidak beracun, memiliki aktivitas antitumor, dan pelindung
hati, serta sifat-sifat antivirus.
Nama IUPAC asam ini ialah Asam (4aS,6aR,6aS,6bR,8aR,10S,12aR,14bS)-10hidroksi-2,2,6a,6b,9,9,12a-heptametil-1,3,4,5,6,6a,7,8,8a,10,11,12,13,14btetradekahidropisen-4a-karboksilat. Nama lainnya Asam oleanat.
Adapun sifat-sifatnya adalah:

Rumus molekul: C30H48O3


Berat molekul: 456,7 gr/mol
Penampilan: Kuning terang
Titik lebur: > 300 oC

2.4 Cara budidaya


Cara budidaya tanaman cenggkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh
100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang
baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik
selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun
dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun
usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga.
Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasanbatasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.
Kondisi Tanah
Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas,
berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut
kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.
Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak
mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada
tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.
Iklim
Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman
cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat
6

mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon
dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).
Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 3.500 mm, tetapi yang
merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila
curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang
berlebihan akan mengakibatkan kematian.
Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda
dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa
mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut. Tanaman cengkeh sangat cocok
dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada
pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar
pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup,
terutama pada masa pembungaan.
2.5 Manfaat Tanaman Cengkeh
Pencegahan Infeksi
Karena bersifat antiseptik, minyak cengkeh juga berguna untuk luka,
kudis, infeksi jamur, memar, biang keringat, dll. Hal ini juga dapat
digunakan untuk mengobati gigitan atau sengatan serangga. Minyak
cengkeh adalah minyak alami yang sangat kuat, sehingga harus selalu
digunakan setelah diencerkan, serta tidak boleh digunakan oleh orang
dengan kulit yang sensitif.
Perawatan gigi
Seperti telah disebutkan di atas, penggunaan yang paling banyak
adalah dalam hal perawatan gigi. Sifat anti kumannya membuat
minyak cengkeh sangat efektif untuk menghilangkan rasa sakit gigi,
sakit gusi dan sariawan. Minyak cengkeh mengandung senyawa
eugenol, yang telah digunakan dalam dunia kedokteran gigi selama
bertahun-tahun. Berkumur dengan minyak cengkeh yang sudah
diencerkan dengan air membantu mengurangi rasa sakit tenggorokan
dan

iritasi.

Karakteristik

bau

minyak

juga

membantu

untuk

menghilangkan bau mulut. Berhati-hatil;ah jika menggunakan dimulut,


7

karena sangat kuat dan dapat menyebabkan luka bakar dalam mulut
jika digunakan secara tidak benar.
Perawatan kulit
Minyak cengkeh juga sering dianjurkan untuk perawatan kulit,
terutama untuk masalah jerawat . Efek yang terbaik bisa diperoleh
ketika minyak digunakan dalam bentuk encer, yang dioleskan dengan
kain bersih dan kering. Minyak cengkeh sudah juga banyak ditemukan
pada berbagai macam produk untuk mengurangi efek penuaan, seperti
keriput, kulit kendur, dan peremajaan kulit wajah, karena sifatnya yang
dapat meningkatkan aliran darah ke kulit dan membuatnya terlihat
muda lagi.
Mengatasi Stres
Minyak cengkeh adalah afrodisiak alami , sehingga juga berfungsi sebagai penghilang
stres yang sangat baik. Hal ini memiliki efek merangsang pikiran dan menghilangkan
kelelahan mental. Jika diminum dalam jumlah yang tepat, akan menyegarkan pikiran dan
merangsang fungsi otak. Minyak cengkeh juga bisa menginduksi tidur, sehingga akan
sangat membantu untuk penderita insomnia. Berguna jugs untuk mengobati gangguan
saraf seperti depresi dan kecemasan.
Sakit kepala
Bila dicampur dengan garam dan oleskan pada dahi, minyak ini akan memberikan
efek mendingingkan dan membantu meringankan sakit kepala. Minyak cengkeh
mengandung banyak flavonoid di dalamnya, yang merupakan agen anti inflamasi. Ketika
dioleskan ke kulit atau leher, sifat anti inflamasinya akan meredakan radang atau
ketegangan yang seringkali menimbulkan sakit kepala. Untuk alasan yang sama, minyak
cengkeh juga digunakan sebagai pereda rasa nyeri pada bagian tubuh lain, seperti sendi
dan otot akibat bekerja terlalu keras untuk membantu mengurangi peradangan atau
pembengkakan.
Masalah pernapasan

Minyak esensial ini telah dikatakan memiliki efek mendinginkan dan anti inflamasi,
sehingga juga sering digunakan untuk membersihkan rongga hidung. Ekspektoran ini
berguna untuk berbagai macam gangguan pernafasan seperti batuk, pilek, bronkitis,
asma, sinusitis, dan TBC. Mengunyah buah cengkeh dianjurkan secara tradisional untuk
menghilangkan sakit tenggorokan.
Gangguan pencernaan
Minyak ini juga efektif untuk mengobati secara tradisional masalah terkait ambung,
seperti cegukan, gangguan pencernaan, mabuk, dan perut kembung. Oleh karena itu,
cengkeh merupakan salah satu rempah-rempah yang banyak ditambahkan ke banyak jenis
masakan. Hal ini sekali lagi karena efek kuat dari eugenol, yaitu salah satu bagian
fungsional utama dari minyak atsiri cengkeh.
Mual
Minyak atsiri ini juga Membantu mengurangi rasa mual dan muntah,
dan sering juga digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat
morning sickness pada kehamilan. Terkadang juga digunakan sebagai
aromaterapi, atau dioleskan pada bantal di malam hari untuk inhalasi
jangka panjang.
Meningkatkan Sirkulasi darah
Minyak cengkeh dapat meningkatkan metabolisme tubuh, dengan jalan meningkatkan
sirkulasi darah dan mengurangi suhu tubuh. Peningkatan sirkulasi darah biasanya berarti
juga akan mengurangi ketegangan pada pembuluh darah, yang menjadi penyebab masalah
umum terkait dengan sakit kepala. Selain itu, peningkatan sirkulasi darah akan menambah
oksigenasi darah dan sistem organ, yang meningkatkan metabolisme dan meningkatkan
efisiensi organ.

Membersihkan darah
Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak aroma minyak cengkeh benar-benar
dapat mengurangi toksisitas dalam darah, dan merangsang aktivitas antioksidan seluruh
9

tubuh. Dengan demikian efeknya akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta
membersihkan trombosit.
Diabetes
Seiring dengan efek pembersih darah, minyak cengkeh juga membantu mengontrol
kadar gula darah, sehingga sangat berguna untuk pasien yang menderita diabetes.
Penelitian telah menunjukkan, bahwa insulin dan glukosa merespon postprandial lebih
teratur ketika minyak cengkeh bekerja pada sistem tubuh. Hal ini terutama karena
konsentrasi fenol dalam minyak cengkeh adalah yang tertinggi dari tanaman jenis rempah
pada umumnya.
Ramuan dan takaran
Sakit gigi
Cara I: beberapa lembar daun cengkeh dicuci, diseduh dengan air mendidih,
kemudian dilumatkan. Peras dengan kain, basahi kapas dengan cairannya, jejalkan ke
lubang gigi yang sakit.
Cara II: teteskan minyak cengkeh ke kapas dan jejalkan ke lubang gigi yang sakit.
Jangan diulangi sebelum 8 jam dan jangan digunakan lebih dari 2 hari sebab bisa merusak
gigi.
Bau Mulut
5 bunga cengkeh dicuci, diseduh dengan gelas air. Biarkan sampai dingin. Airnya
dipakai untuk kumur-kumur.
Mual
5 bunga cengkeh dicuci, diseduh dengan gelas air. Biarkan sampai dingin. Airnya
dipakai untuk kumur-kumur.

Nyeri Haid
2 bunga cengkeh, 7 ketumbar, kunyit berukuran 2 cm, dikupas, dicuci, 1 sendok teh
rata parutan biji pala. Semua direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah.
Saring, airnya diminum hangat-hangat.
Batuk Rejan

10

5 bunga cengkeh, 10 helai daun sirih, 1 potong kayu manis Cina berukuran 5 cm
dicuci, 1 sendok rata parutan biji pala, direbus dengan 1 L air sampai airnya tinggal
setengah. Diminum beberapa kali sehari.
Demam akibat Malaria
3 bunga cengkeh, 4 iris temulawak, 5 tanaman meniran beserta akarnya, sepotong
kayu manis Cina ukuran 5 cm, semua dicuci. Rebus dengan segelas air sampai airnya
tinggal setengah.
Batuk
10 bunga cengkeh, 10 helai daun sirih, daging buah pala dari satu pala. Semua dicuci.
Pala dimemarkan. Rebus dengan 3 gelas air sampai air tinggal setengahnya. Biarkan
dingin. Minum 3x sehari @ 4 sendok makan. (anak-anak cukup separuhnya). Setiap kali
akan minum tambahkan perasaan air jeruk nipis dari 1 iris jeruk.
Menghitamkan Alis
5 cengkeh kering, disangrai lalu dihaluskan. 5 kemiri dibakar sampai keluar
minyaknya, lalu minyaknya diambil. Campur minyak kemiri dengan cengkeh halus.
Oleskan setiap malam pada alis.
2.6 Cara Pembuatan Minyak Atsiri Cengkeh
1. Persiapan Ketel Suling
Sebelum ketel digunakan, sisa air bekas penyulingan sebelumnya harusdibuang,
karena air tersebut mengandung garam dan komponen hasildegradasi yang dapat
mencemari mutu minyak yang dihasilkan.
2. Pengisian Daun ke dalam Ketel Suling
Daun kering tidak perlu dirajang, dapat langsung dimasukkan ke dalamketel suling
Pengisian dilakukan secara bertahap dan diinjak-injak/ditekanuntuk meningkatkan
kepadatan daun dalam ketel Kepadatan optimum dauncengkeh kering didalam ketel
sekitar 70-80 gram/liter.
3. Proses Penyulingan
Lama penyulingan daun cengkeh basah sekitar 7-8 jam, dan penyulingandaun kering
sekitar 6-7 jam. Penggunaan tekanan bertahap mulai dari 1 bar sampai 2 bar, dapat
mempersingkat lama penyulingan menjadi 4-5 jam.Rendemen minyak daun cengkeh
yang dihasilkan sekitar 2,0-2,5%
4. Pendinginan (Kondensasi) Uap
Pendinginan dilakukan dengan unit pendingin (kondensor) berupa pipa pendingin
model multi tubular atau spiral yang dipasang dalam tabung ataudirendam dalam bak
air pendingin. Aliran air pendingin dibuat berlawananarah (counter flow) dengan arah

11

aliran uap di dalam pipa. Tujuannya adalahagar distilat pada saat akan keluar dari pipa
pendingin, telah terkondensasisempurna.
5. Pemisahan minyak dari air destilat
Suhu destilat yang mengalir keluar tabung kondensor diusahakansama/mendekati
suhu air pendingin yang masuk (maks 30 oC).Pemisahanminyak dilakukan pada
prinsipnya berdasarkan perbedaan BJ (Berat Jenis)antara air dengan minyak. Jika BJ
minyak <1, maka minyak akan berada diatas permukaan air, sementara untuk
BJ>1minyak akan mengendap di bagian bawah unit pemisah minyak, dan air berada
dia atasnya.
6. Penyaringan Minyak
Minyak yang dihasilkan masih terlihat keruh karena masih mengandungsejumlah
kecil air dan kotoran yang terdispersi dalam minyak. Air tersebut perlu dipisahkan
dengan menyaring minyak menggunakan kain teflon/sablonatau dapat dilakukan
dengan menambahkan Natrium Sulfat Anhidrida(Na2SO4) sebagai pengikat air
sebanyak 1 %, selanjutnya diaduk dan disaring.
7. Pemucatan Minyak Cengkeh
Jika minyak yang dihasilkan masih berwarna kuning coklat/coklat gelap, biasanya
mengandung logam besi yang berasal dari ketel suling dan alat penampung minyak
yang terbuat dari besi. Jika diinginkan minyak cengkeh berwarna kuning pucat, dan
bebas dari logam besi, dapat dilakukan dengan 2cara pemucatan yaitu :
1) Redestilasi minyak daun cengkeh pada kondisivakum;
2) pemucatan dengan penambahan chelating agent (bahan pengkelat)seperti asam
sitrat dan asam tartarat.

12

BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama latin
Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke
dalam keluarga tanaman Myrtaceae pada ordo Myrtales. Sampai saat ini, sebagian besar
kebutuhan cengkeh dunia (80%) dipasok oleh Indonesia. Cengkeh termasuk jenis
tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh
mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai
20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat.

13

You might also like