Professional Documents
Culture Documents
ABORTUS IMMINEN
OLEH:
1.
2.
3.
4.
DEBY ILLAHI
RITA CAHYANTI
LUTFI NUR ICHWAN
FITRI SRI LESTARI
11O1300013
1101300017
1101300027
1101300029
TINGKAT II A
PRODI DIII KEPERAWATAN BLITAR
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2012
ABORTUS IMMINEN
1. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap
kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)
Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20
minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat. (Mansjoer, Arif M, 1999)
Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginan yang tampak pada paruh
pertama kehamilan. (William Obstetri, 1990)
Perdarahan pervaginan pada kehamilan kurang dari 20 minggu tanpa adanya
tanda tanda dilatasi serviks yang mengikat. (Kapita Selekta Kedokteran, 2002:263)
Terjadi pendarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan
suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau
diperhatikan. (Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal, 2002:147)
B. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti
dengan adanya nekrosis jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan
dianggap sebagai benda asing di dalam uterus, kemudian uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan 8 minggu hasil konsepsi biasanya
dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara
mendalam. Pada kehamilan 8-14 minggu villikorialis menembus desidua secara
mendalam, sehingga umumnya placenta tidak dapat dikeluarkan dengan sempurna dan
perdarahan lebih banyak. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu biasanya abortus
didahului dengan ketuban pecah, diikuti dengan keluarnya hasil konsepsi, kemudian
disusul dengan placenta.
E. Penatalaksanaan
1. Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik
berkurang.
2. Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap
empat jam bila pasien panas.
3. Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif mungkin janin sudah mati.
Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.
4. Berikan obat penenang, biasanya fenobarbiotal 3 x 30 mg, Berikan preparat
hematinik misalnya sulfas ferosus 600 1.000 mg.
5. Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.
6. Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptik untuk mencegah
infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat.
2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian
adalah
pendekatan
sistematis
untuk
mengumpulkan
data
dan
Keluhanutama
Kajiadanyamenstruasitidaklancardanadanyaperdarahanpervaginamber
ulang
1)RiwayatkesehatansekarangyaitukeluhansampaisaatklienpergikeRumahSakita
taupadasaatpengkajiansepertiperdarahanpervaginam
di
luarsiklushaid,
Riwayatkehamilan ,persalinandannifas :
Kajibagaimanakeadaananakklienmulaidaridalamkandunganhinggasaatini,
bagaimanakeadaankesehatananaknya.
Pemeriksaanfisik, meliputi :
Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada
penglihatan tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidung.
Hal yang diinspeksi antara lain :
mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase,
pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan
postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan seterusnya
Palpasiadalahmenyentuhataumenekanpermukaanluartubuhdenganjari.
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu,
derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan
kontraksi uterus.
Tekanan
menentukan
karakter
nadi,
mengevaluasi
edema,
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan
tubuh tertentu untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada
dibawahnya.
Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang
menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi.
Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan
pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding
perut atau tidak
Auskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop
dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang terdengar. Mendengar :
mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantung/paru
abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin.
(Johnson & Taylor, 2005 : 39)
Pemeriksaan laboratorium :
Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap smear.
Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah klien
setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
Data lain-lain :
Kaji mengenai perawatan dan pengobatan yang telah diberikan selama dirawat di
RS.Data psikososial.
Kaji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam keluarga,
hal yang menjadi beban pikiran klien dan mekanisme koping yang digunakan.
Status sosio-ekonomi : Kaji masalah finansial klien
Data spiritual : Kaji tentang keyakinan klien terhadap Tuhan YME, dan kegiatan
keagamaan yang biasa dilakukan.
B. DiagnosaKeperwatan
1. Berduka berhubungan dengan krisis situasional
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
3. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus berlebih
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, M.Judhit (2007), Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC, Jakarta: EGC
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
Dengan:
ABORTUS IMMINEN
DISUSUN OLEH:
1.
2.
3.
4.
Rita Cahyanti
Deby Illahi
Fitri Sri Lestari
Lutfi Nur Ichwan
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUS KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1 PENGUMPULAN DATA
a. Biodata
1) Nama
2) Jenis Kelamin
3) Umur
4) Status Perkawinan
5) Pekerjaan
6) Agama
7) Pendidikan terakhir
8) Alamat
9) Tanggal MRS
b. Diagnosa Medis
: Ny. E
: Perempuan
: 24 tahun
: kawin
: Ibu rumah tangga
: Islam
: SMA
: Jl.Kresnowidodo no.7 Ds.SumberjoSutojayan
: 27 Juni 2012
: Abortus Imminen
c. Keluhan Utama
: Saat Pengkajian
ANC
: Belum pernah
TT
: 1x capeng
Ibu tidak mengkonsumsi obat obatan
Ibu tidak mempunyai kebiasaan buruk seperti: merokok, minum
minuman keras.
4. Riwayat Kontrasepsi
Ibu belum pernah memakai kontrasepsi
h. Riwayat Perkawinan
Menikah
: 1 kali
Lama perkawinan
: 4 tahun
Umur saat menikah : Suami 24 tahun, Ibu 20 tahun.
i. Aktivitas hidup sehari hari
Aktivitas sehari
hari
A. Makan dan
minum
1. Nutrisi
2. Minum
B. Eliminasi
1. BAB
2. BAK
Istirahat dan
tidur
1. Istirahat
Sebelum hamil
Selama hamil
C.
2. Tidur
D. Aktivitas
E.
Kebersihan diri
hambatan dalam
melakukan personal
hygiene
j. Psikososial
1. Psikologis
Emosi ibu stabil namun ibu cemas terhadap keadaan kehamilannya.
2. Sosial
Hubungan ibu dengan keluarga dan keluarga lain harmonis, hubungan ibu dengan
masyarakat sekitar juga terjalin dengan baik.
3. Spiritual
Sebagai pemeluk agama islam ibu rajin menjalankan sholat 5 waktu
k. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum :
Nampak berusaha tenang, lemah. Tingkat kesadaran compos mentis, GCS : 4 5
6. TB 157 cm, LILA 24 cm dan BB sebelum hamil 48 Kg, BB setelah hamil 52
Kg.. Tanda vital : nadi 84 X/menit, RR 24 X/menit, tekanan darah 120/70 mmHg
dan suhu 36 oC..
2. Head to toe
Kepala
Bentuk kepala bulat, tidak ada luka atau cedera kepala dan kulit kepala tidak
ada kotoran atau bersih.
Rambut
Rambut lurus, nampak bersih, tidak ada ketombe, tertata rapih.
Mata (penglihatan).
Visus normal, tidak menggunakan alat bantu. Konjungtiva agak pucat.
Hidung (penciuman).
Bentuk normal, tidak ada kelainan seperti deviasi septum, mempunyai dua
lubang, peradangan mukosa dan polip tidak ada, sedangkan fungsi penciuman
normal.
Telinga (pendengaran).
Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal : simetris kiri dan kanan, fungsi
pendengaran baik, tidak ada serumen dan cairan, serta alat bantu tidak ada.
Bentuk bibir normal, tidak bau mulut. Tidak ada perdarahan dan peradangan
pada mulut. Mulut tampak kering. Sedangkan fungsi pengecapan baik, bentuk
dan ukuran tonsil normal serta tidak ada peradangan pada faring.
Leher
Kelenjar getah bening tidak mengalami pembesaran, tidak ada kaku kuduk.
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
: terdapat striegravidium.
: bising usus normal (15 X/menit).
: normal.
: ada nyeri tekan pada perut bawah, uterus teraba lunak.
Genetalia
Keluar darah dari jalan lahir
Ekstremitas
Tidak ada luka pada tangan kiri dan kanan. Kekuatan cukup, dimana mampu
membolak balikan tangan dan menggerakan kakinya.
Integumen
Secara umum kulit kelihatan bersih, tidak ada penyakit kulit, turgor kulit jelek.
l. Pemeriksaan penunjang
1. Hb : 14 gr%
2. Tes kehamilan (-)
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. E
Umur
: 24 tahun
No.registrasi : 24
Data
Subyektif :
Klien mengaku bingung dengan
kehamilannya yang selalu mengalami
keguguran
Obyektif :
Klien terlihat gelisah, berkeringat
Subyektif :
Klien mengatakan nyeri pada daerah perut
bawah, merasa mulas mulas dan nyeri
akan bertambah jika bergerak, berkurang
bila klien duduk
Obyektif :
Skala nyeri 4.
Klien sesekali mendesis nyeri. Kontraksi
uterus berlebih
Masalah
Etiologi
Ansietas
Abortus
Nyeri
Kontraksi uterus
Subyektif:
Ibu mengatakan lemas.
Obeyektif:
Keadaan umum ibu nampak lemah, turgor
kuliat jelek, mulut kering, perdarahan
pervaginum 100 cc per 3 jam
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. E
No. Registrasi : 24
Resiko kekurangan
volume cairan
dalam tubuh
Perdarahan
pervaginum
C. PERENCANAAN
1. PRIORITAS MASALAH
DAFTAR MASALAH
Nama Pasien
: Ny.E
Usia
: 34 tahun
No. Registrasi
: 24
No.
TANGGAL
DX
1
MUNCUL
27 Juni 2012
08.00 WIB
DIAGNOSA
TANGGAL
TANDA
KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan
TERATASI
27 Juni 2012
TANGAN
dengan kontraksi
12.00 WIB
uterus berlebih
27 Juni 2012
Ansietas berhubungan
27 Juni 2012
08.00 WIB
dengan abortus
17.00 WIB
27 Juni 2012
Resiko kekurangan
27 Juni 2012
08.00 WIB
volume cairan
22.00 WIB
berhubungan dengan
perdarahan
pervaginum
: Ny. E
: 34th
: 24
8.
9.
17.
18.
10.
D
19.
N
11.
14.Tujuan &
criteria hasil
20.Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama
2x24jam,
pasien
diharapkan
mampu
mengontrol
nyeri yang
dibuktikan
dengan
criteria hasil :
1. Klien mengatakan
nyeri hilang/
terkontrol.
2. Ekspresi wajah tidak
menunjukkan rasa
menahan sakit.
Perencanaan
15.Intervensi
1. Berikan informasi dan
petunjuk antisipassi
mengenai penyebab
ketidaknyamanan dan
intervensi yang tepat.
22.
2. Evaluasi tekanan darah
dan nadi. Perhatikan
perubahan perilaku.
23.
3. Ubah posisi klien dan beri
gosokan punggung.
Anjurkan teknik
pernapasan dalam dan
relaksasi serta distraksi
(rangsangan jaringna
kutan)
24.
4. Palpasi kandung kemih,
perhatikan adanya rasa
16.Rasional
1. Meningkatkan pemahaman dan
kooperatifnya pasien.
25.
26.
31.
32.
C
3. Kualitas nyeri
menunjukkan skala
0-3.
4. TD 120/80-130/90
21.mmHg.
5. Nadi 90x/mnt.
6. Pola nafas efektif
24x/mnt.
33.Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan,
selama
3x24jam, klien
diharapkan
mampu
mengatasi
ansietas yang
dibuktikan
dengan
criteria hasil :
1. Klien dapat
mengungkapkan
rasa takut dari
masalah.
2. Klien
mengungkapkan
rasa ansietas
berkurang
3. Menggunakan
mekanisme koping
yang tepat.
penuh.
3. Memfokuskan pada
kemungkinan keberhasilan hasil
akhir dan membantu membawa
ancaman yang dirasakan.
44.
4. Membantu mengidentifikasi
perasaan atau masalah
negative dan member
keseempatan untuk mengatasi
perasaan berduka.
45.
5. Mendukung mekanisme koping
dasar otomatik, meningkatkan
kepercayaan diri, dan
penerimaan menurunkan
ansietas.
kurangi rangsang
lingkungan.
48.
49.
R
50.
1.
46.
6. Memungkinkan kesempatan
bagi klien untuk
menginternalisasi informasi.
Menyusun sumber-sumber dan
mengatasi dengan efektif.
47.
1.
51.
D. PELAKSANAAN
52.
53. CATATAN KEPERAWATAN
54.
55. Nama Pasien : Ny. E
56. Umur
: 34 tahun
57. No. Registrasi : 24
58.
59.
62.
60.
H
64.
R
65.
27
61. Implementasi
1.
66.
67.
68.
08
69.
70.
72.
73.
R
74.
27
75.
76.
08
78.
82.
83.
79.
86.
R
87.
27
80.
95.
1. Mengajarkan Ibu tehnik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Mengajarkan ibu tehnik nafas dalam
3. Membantu ibu meningkatkan rasa nyaman dengan
mengambil data klien tentang karakteristik nyeri
88.
89.
10
90.
91.
92.
93.
94.
99.
97.
107.
1. Mengakji respon psikologis
100. 2. Mendampingi klien dan menunjukkan empati
R
3. Menganjurkan klien mengungkapkan dan
mengekspresikan perasaan
101. 4. Mengarahkan mekanisme koping yang di ekspresikan
27
108.
109.
102.
110.
103.
11
104.
105.
106.
111.
112.
119.
E. EVALUASI
120.
121.
Nama
: Ny.E
122.
Umur
: 34 tahun
123.
No.Registrasi : 24
124.
No.
127.
128.
129.
125.
Tangga
EVALUASI FORMATIF
126.
EVALUASI
l dan Waktu
27 Juni 2012
10.00 WIB
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
139.
140.
27 Juni 2012
12.00 WIB
149.
150.
151.
152.
27 Juni 2012
11.00 WIB
158.
159.
160.
161.
167.
168.
169.
174.
175.
176.
182.
183.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
27 Juni 2012
14.00 WIB
27 Juni 2012
17.00 WIB
27 Juni 2012
22.00 WIB
177.
178.
179.
180.