Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 10 :
1.
2.
3.
4.
Fahmiatul Fununi
Shahnas M.R.A.
Muslimatun N.R.
Nurhasnah H.
(7311017)
(7311029)
(7311042)
(7311045)
KELOMPOK 10
1.
2.
3.
4.
Fahmiatul Fununi
Shahnas M.R.A.
Muslimatun N.R.
Nurhasnah H.
(7311017)
(7311029)
(7311042)
(7311045)
MENYETUJUI / MENGESAHKAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalahini tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan
dalam penyusunan makalahini, baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan
makalahini di masayang akan datang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
segala bantuan semuapihak sehingga makalah ini dapat terselesaika
Penyusun
DAFTAR ISI
Halama Judul............................................................................................................. 1
Kata Pengantar.......................................................................................................... 2
Lembar Pengesahan................................................................................................... 3
Daftar Isi..................................................................................................................... 4
BAB I : Pendahuluan................................................................................................. 5
BAB II : Konsep Dasar.............................................................................................. 8
2.1 Definisi....................................................................................................8
2.2 Macam-macam.........................................................................................
2.3 Etiologi.....................................................................................................10
2.4 Patofisiologi.............................................................................................10
2.5 Tanda dan gejala.....................................................................................11
2.6 Komplikasi................................................................................................12
2.7 Penatalaksanaan......................................................................................12
2.8 Diagnosa Keperawatan...........................................................................13
2.9 Intervensi..................................................................................................14
BAB III : Asuhan Keperawatan.............................................................................................
BAB IV : Penutup...................................................................................................................
Glosarium...................................................................................................................16
Daftar Pustaka...........................................................................................................17
Pustaka Data............................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
talasem. Insidens talasemia pada orang-orang yang bukan berasal dari laut tengah
sangat rendah tetapi kasus tipikal ditemukan pada berbagai golongan ras. Banyak
kasus dapat diklasifikasikan sebagai talisemia mayor atau minor yang umumnya
berkaitan dengan genotip homozigoot dan heterozigot.
Di negara maju seperti Italia, misalnya, diagnosa gen talasemia bukan hal baru.
Setiap pasangan yang akan menikah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk
c.
d.
e.
f.
BAB II
KONSEP DASAR
2.1 DEFINISI
Talasemia
adalah
suatu
penyakit
yaitu : satu atau lebih rantai polipeptida hemglobin kurang atau tidak berbentuk,
dengan akibat terjadi anemia hemolitik ( Pedoman Diagnosis dan Terapi : RSUD Dr.
Soetomo Surabaya,1994).
Talasemia secara relatif merupakan anemia yang umum pada orang keturunan
Laut Tengah, terutama mereka dari Italia, Sisilia, Siprus an Yunani. Talasemia
merupakan tipe anemia hemolitik cacat primer pada sintesis hemoglobin, di mana
eritrosit secara abnormal cenderung mengalami hemolisis ( Prinsip Keperawatan
Pediatrik Edisi 2,1994).
Talasemia merupakan sindrom kelainan yag diwariskan dan masuk dalam
kelompok hemoglobinopati, yakni kelainan yang disebabkan gangguan sintesis Hb
akibat mutasi didalam ataudekat gen globin.(Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V.Aru
W. Sudoyo.dkk.2009)
Talasemia kelompok heterogen anemia hemolitik herediter yang ditandai oleh
penurunan kecepatan sintesis satu rantai polipeptida hemoglobin atau lebih
diklasifikasikan menurut rantai yang terkena (alfa, beta, gamma) ; dua kategori mayor
adalah alfa-dan beta-thalasemia, alfa-t, thalasemia yang disebabkan oleh penurunan
kecepatan sintesis rantai alfa hemoglobin.(Kamus Dorlan,2000 )
Thalassemia adalah suatu kelompok anemia hemolitik kongenital herediter
yang diturunkan secara autosomal, disebabkan oleh kekurangan sintesis rantai
polipeptid yang menyusun molekul globin dalam hemoglobin. (www.pediarik.com)
ii.
i.
ii.
2.3 ETIOLOGI
Kesehatan
Anak.2007.FKUI)
2.4 PATOFISIOLOGI
Molekul globin terdiri atas sepasang rantai-a dan sepasang rantai lain yang
menentukan jenis Hb. Pada orang normal terdapat 3 jenis Hb, yaitu Hb A (merupakan
> 96% dari Hb total, tersusun dari 2 rantai-a dan 2 rantai-b = a2b2), Hb F (< 2% =
a2g2) dan HbA2
thalassemia), rantai-b
2.7 KOMPLIKASI
Akibat anemia yang berat dan lama menyebabkan hemolis serta sering terjadi
gagal jantung. Transfusi darah yang berulang-ulang dan proses hemolisis
menyebabkan kadar besi dalam darah sangat tinggi, sehingga ditibun dalam berbagai
jaringan tubuh seperti hepar, limpa, kulit, jantung, dll. Hal ini dapat mengakibatkan
gangguan fungsi alat tersebut (hemokromatosis). Limpa yng besar mudah ruptur
akibat trauma yang ringan. Kadang-kadang talasemia disertai oleh tanda
hipersplenisme seperti leukopenia dan trombopenia. Kematian terutama disebabkan
oleh infeksi dan gagal jantung. (Ilmu Kesehatan Anak.2007.FKUI)
Komplikasi Talasemia yang dapat terjadi antara lain:
Hemosiderosis
Hipersplenisme
Patah tulang
Payah Jantung
Infark tulang
Nekrosis
Bedah
Dengan kedaan ini akan memberikan supresi sumsum tulang yang adekuat,
menurunkan tingkat akumulasi besi, dan dapat mempertahankan pertumbuhan dan
perkembangan penderita. Pemberian darah dalam bentuk PRC (packed red cell), 10
ml/kg BB untuk setiap kenaikan Hb 1 g/dl. Ada beberapa cara transfusi :
A. Low Transfusion
B. High Transfusion
C. Super Transfusion
IV. Pencegahan
a. Menjalani penyaringan bagi mereka yang mempunyai sejarah keluarga menghidap
Talasemia.
b. Nasihat perkawinan dan diagnosis pra kelahiran sangat penting untuk mencegah
lahirnya talasemia mayor. Sedapt mungkin hindari perkawinan antara dua insan
heterozigot, agar tidak terjadi bayi homozigot.
V. Pemantauan
I.
Terapi
kelebihan besi sebagai akibat absorbsi besi meningkat dan transfusi darah
berulang.
Efek samping kelasi besi yang dipantau: demam, sakit perut, sakit
kepala, gatal, sukar bernapas. Bila hal ini terjadi kelasi besi dihentikan.
II.Tumbuh Kembang
Anemia kronis memberikan dampak pada proses tumbuh kembang, karenanya
diperlukan perhatian dan pemantauan tumbuh kembang penderita.
III. Gangguan jantung, hepar dan endokrin
Anemia kronis dan kelebihan zat besi dapat menimbulkan gangguan fungsi
jantung (gagal jantung), hepar (gagal hepar), gangguan endokrin (diabetes melitus,
hipoparatiroid) dan fraktur patologis.
(Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak.1994.LAB/UPF.RSUD
Dr.Soetomo Surabaya, Ilmu Kesehatan Anak.2007.FKUI dan www.pediatrik.com)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Identitas
Usia
Jenis Kelamin
b. Keadaan Umum
Pasien tampak pucat, lemah, anoreksia dan sesak nafas
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Bahwa thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik yang diturunkan dari
kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif.
d. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Auskultasi
: - Sesak nafas
e. Aktivitas / Istirahat
Kelesuan, kelelahan, kelemahan, malaise umum
Hilangnya produktivitas, penurunan toleransi latihan, kebutuhan yang lebih
besar untuk tidur dan istirahat
Mungkin menunjukkan: Kelesuan, kelemahan parah dan pucat meningkat
(krisis aplastik),kiprah gangguan (nyeri, kyphosis, lordosis), ketidakmampuan
untuk berjalan (nyeri), dan postur tubuh yang buruk (merosot dari bahu
penunjukkan kelelahan)
f. Sirkulasi
Dapat melaporkan: Palpitasi atau nyeri dada angina (penyakit arteri koroner
bersamaan [CAD] iskemia / miokard, sindrom dada akut)
g.
Makanan / Cairan
Anorexia, mual / muntah
Mungkin menunjukkan: Tinggi / berat badan biasanya di bawah persentil
Kulit buruk turgor dengan tenting terlihat (krisis, infeksi, dan dehidrasi)
Kulit kering / membran mukosa
h. Pemeriksaan persistem
i. Pemeriksaan penunjang
1.
Darah tepi :
Hb rendah dapat sampai 2-3 g%
Gambaran morfologi eritrosit : mikrositik hipokromik, sel target,
anisositosis berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit, polikromasi.
Retikulosit meningkat.
2.
j. Pemeriksaan khusus :
Hb F meningkat : 20%-90% Hb total
Elektroforesis Hb : hemoglobinopati lain dan mengukur kadar Hb F.
Pemeriksaan pedigree:
kedua
orangtua
pasien
thalassemia
mayor
1.
Monitor TTV
Rasional
-
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2) Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurangnya selera makan.
Intervensi
Kaji riwayat nutrisi,
makanan yang disukai.
Rasional
termasuk -
Mengidentifikasi
defisiensi, menduga kemungkinan
intervensi
Observasi dan catat masukan makanan Mengawasi masukan
kalori atau kualitas kekurangan
Px
konsumsi makanan
Timbang BB tiap hari
Mengawasi penurunan
BB atau efektifitas intervensi
nutrisi
Observasi dan mencatat kejadian mual Gejala GI menunjukkan
efek
anemia
(Hipoksia) pada organ
/ muntah, flatus dan gejala lain yang
berhubungan
Meningkatkan nafsu
makan dan pemasukan oral,
menurunkan pertumbuhan bakteri
meminimalkan kemungkinan
infeksi
Membantu dalam
membuat rencana diet untuk
memenuhi kebutuhan individual.
3) Intoleransi Aktivitasi b/d tidak seimbangnya kebutuhan pemakaian dan supali oksigen
(O2)
Tujuan : Intoleransi terhadap aktivitas akan teratasi
Kriteria hasil : Menujukkan peningkatan toleransi aktivitas
No
Intervensi
Rasional
Kaji kemampuan
melakukan tugas
Px
Monitor TTV
untuk -
Mempengaruhi
pilihan intervensi / bantuan
Menunjukkan
perubahan hemolegi karena
defisiensi Vit B12
mempengaruhi keamanan Px /
resiko cidera
- Manifestasi kardiopulmonal dari
-
Mengajukan Px untuk
menghentikan aktivitas bila
polipitas nyeri dada, nafas peridek
kelemahan atau pusing terjadi
Intervensi
Rasional
Observasi TTV
Adanya proses
informasi / infeksi
membutuhkan evaluasi /
pengobatan
Pengenaian dini dan
interensi segera dapat
mencegah progesi pada situasi /
sepsis yang lebih serius.
Tanda dan gejala
menunjukkan adanya infeksi
dan membutuhkan intervensi
segera.
Identifikasi /
perawatan awal dari infeksi
sekunder dapat mencegah
terjadinya sepsis.
Menurunkan resiko
kolonisasi/infeksi bakteri.
Membedakan adanya
infeksi, mengidentifikasi
Intervensi
Observasi,warna
feses,konsistensi, frekwensi,dan
Rasional
Membantu mengidentifikasi
penyebab/factor pemberat dan
intervensi yan tepat.
jumlah
Dapat mengidentifikasi
dehidrasi,kehilangan berlebihan/alat
dalam mengidentifikasi defisiensi diet.
makanan/cairan
3
(metamucil)
Intervensi
Rasional
sirkulasi,nutrisidanimobilisasi.
warna,hangat
local,eritema,ekskoriasi
tekanan udara/air.
dengan mencegah/menurunkan
tekanan terhadap permukaan kulit.
Intervensi
Selidiki keluhan nyeri
Rasional
Membantu mengkaji
kebutuhan untuk intervensi
Dapat membantu
mengevaluasi pernyataan
verbal dan keefektifan
intervensi.
meningkatkan kemampuan
koping.
Dapat menurunkan ketidak
nyamanan tulang/sendi.
dengan bantal/bantalan
8) Defisit Pengetahuan b/d ketidaktahuan pasien dan keluarga tentang penyakit yang di
derita
Tujuan : keluarga mengerti dan memahami
Kriteria Hasil : - Memulai perilaku yang diperlukan / perubahan gaya hidup untuk
mencegah komplikasi.
- Berpartisipasi dalam medis untuk tindak lanjut, genetik konseling /
pelayanan KB
- Orang tua dapat mengetahui tentang penyakit anaknya tanda dan
pengobatan
- Orang tua dapat kooperatif dan mampu merawat anak dirumah
No
Intervensi
Rasional
Berikan
informasi
penyakit pasien.
tentang
Memberikan dasar
pengetahuan sehingga pasien
dapat membuat pilihan yang
tepat.
Menurunkan ansietas
dan dapat meningkatkan
kerjasama dalam program
terapi.
Mencegah
Berbagi perasaan
kepada orang terdekat mampu
meminimalisir stress serta
beban pikiran.
1.
Rasional
Alat dalam
mengidentifikas/mengartikan masalah
pengkajianlanjut/intervensi lebih
intensif.
Dapat membantu
permusuhan.
4.
Dorong px/ orang
mampuan berkomunikasi.
Semua yag terlibat dalam
perasaan
5.
Implementasi
a. Perubahan Perfusi Jaringan
1.
Memonitor TTV
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
3.
4.
5.
6.
masukan
dan
haluaran
dengan
perhatian
khusus
pada
makanan/cairan
3. Mendorong asupan cairan 2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung.
4. Mengingatkan pasien untuk menghindari makanan yan membentuk gas
5. Mengkonsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet seimbang
6. Memberikan pelembek fese,stimulan ringan
7. Memberikan obat antidiare
f. Kerusakan Integritas kulit
1. Mengkaji integritas kulit,catat perubahan pada turgor, gangguan warna,hangat
local,eritema,ekskoriasi
2. Mengubah posisi secara periodic dan pijat permukaan tulang bila pasien tidak
gelisah
3. Memberikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stress
4. Menempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi, dan ekstrimitas dengan
bantal/bantalan
5. Memberikan analgesik
h. Deficit pengetahuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan kata lain thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik, dimana terjadi
kerusakan sel darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi
pendek (kurang dari 120 hari) penyebab kerusakan tersebut adalah Hb yang tidak normal
sebagai akibat dari gangguan dalam pembentukan jumlah rantai globin atau struktur Hb
Secara klinis thalasemia dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1.
Talasemia minor
Talasemia minor merujuk kepada mereka yang mempunyai kecacatan gen talasemia tetapi
tidak menunjukkan tanda-tanda talasemia atau pembawa.
2.
Talasemia major
Talasemia major merujuk kepada mereka yang mempunyai baka talasemia sepenuhnya
dan menunjukkan tanda-tanda talasemia.
DAFTAR PUSTAKA
At
All.Pedoman
Diagnosis
dan
Terapi
LAB/UPF
Ilmu
Kesehatan
PUSTAKA DATA
Anonimus.22
September
2010.Talasemia.25
Oktober
2012.12.00
http://id.wikipedia.org/wiki/Talasemia
RS Dr. Soetomo Surabaya.Talasemia.25 Oktober 2012.12.00 WIB. www.pediatrik.com.
WIB.