Professional Documents
Culture Documents
PUSKESMAS GONDANGLEGI
DEPARTEMEN MATERNITAS
BAYI BARU LAHIR
Oleh :
Nama
: Etri Nurhayati
NIM
: 115070201111019
Kelompok
:3
Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adl: Bayi yg baru
dilahirkan sampai dgn umur 4 mgg. Bayi baru lahir harus memenuhi sejumlah tugas
perkembangan untuk memperoleh dan mempertahankan eksisitensi fisik secara
terpisah dari ibunya. Perubahan fisiologis dan psikososial yang besar terjadi pada saat
bayi lahir memungkinkan transisi dari lingkungan intrauterine (bobak, 2005).
Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses vital neonatus
yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi. Selain itu pengaruh kehamilan dan proses
persalinan mempunyai peranan penting dalam morbiditas dan mortalitas bayi. Empat
aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatik dancepat berlangsung adalah
pada sistem pernapasan, sirkulasi, kemampuan menghasilkan sumber glukosa.
2. TANDA-TANDA BAYI LAHIR SEHAT
Berat badan bayi 2500-4000 gram;
Umur kehamilan 37 40 mg;
Bayi segera menangis ,
Bergerak aktif, kulit kemerahan,
Mengisap ASI dengan baik,
Tidak ada cacat bawaan
3. PRUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR
a. Perubahan Sistem Pernafasan
- Perkembangan paru paru
Ketidakmatangan paru-paru akan mengurangi peluang kelangsungan
hidup bayi baru lahir sebelum usia kemilan 24 minggu, yang disebabkan oleh
keterbatasan permukaan alveolus, ketidak matangan sistem kapiler paru-paru
dan tidak mencukupinya jumlah surfaktan.
Awal adanya nafas
Dua faktor yang berperan pada rangsangan pertama nafas bayi:
Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak
Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru
selama persalinan yang merangsang masuknya udara kedalam paru
Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap
perubahan besar:
Penutupan Foramen ovale pada atrium jantung
Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru - paru dan aorta
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah, adalah:
Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena
berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan
volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua kejadian ini membantu darah
dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani
proses oksigenasi ulang.
Evaporasi
Adalah cara kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada
permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan\
Konduksi
Adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin.
Bayi diletakkkan di atas meja, timbangan atau tempat tidur
Konveksi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara
sekitar yang lebih dingin
Adanya tiupan kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin.
Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda
yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.
Bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka
Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh bayi dapat dihindarkan upaya-upaya berikut ini:
lambung.
Bayi yang diberi ASI dapat bertinja 8-10 kali sehari atau paling sedikit 2-3 kali
sehari. Bayi yang diberi minum PASI bertinja 4-6 kali sehari, tetapi terdapat
f.
j.
Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat lahir, tetapi tumbuh melalui
proses hipertropi.
Tumpang tindih atau molase dapat terjadi pada waktu lahir
Molase ini dapat menghilang beberapa hari setelah melahirkan.
Ubun-ubun besar akan tetap terbuka hingga usia 18 bulan.
kaseosa.
Sedangkan pada bayi prematur kulit tembus pandang dan banyak verniks.
Pada saat lahir verniks tidak semua dihilangkan, karena diabsorpsi kulit bayi dan
kesehatan.
Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau
keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan.
Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi
Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan Vitamin
K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi
yang dapat menimbulkan kerusakan hati
8. PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi.
Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika
bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan selama 24 jam pertama. Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di
ruangan yang sama dengan ibunya, oleh dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan
dilakukan di rumah, ibu atau keluarga dapat mendampingi tenaga kesehatan yang
memeriksa.
Waktu pemeriksaan bayi baru lahir :
Langkah langkah pemeriksaan:
pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda
(Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM)
termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali
pusat, penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0 diberikan pada saat kunjungan
rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak diberikan pada saat lahir).
11. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Hasil pemeriksaan dan tindakan tenaga kesehatan harus dicatat pada:
1. Buku KIA (buku kesehatan ibu dan anak)
Pencatatan pada ibu meliputi keadaan saat hamil, bersalin dan nifas.
Pencatatan pada bayi meliputi identitas bayi, keterangan lahir, imunisasi,
pemeriksaan neonatus, catatan penyakit, dan masalah perkembangan serta
KMS
2. Formulir Bayi Baru Lahir
Pencatatan per individu bayi baru lahir, selain partograph
Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan
3. Formulir pencatatan bayi muda (MTBM)
Pencatatan per individu bayi
Dipergunakan untuk mencatat hasil kunjungan neonatal yang merupakan
dokumen tenaga kesehatan puskesmas
4. Register kohort bayi
Pencatatan sekelompok bayi di suatu wilayah kerja puskesmas
Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan puskesmas
REFERENSI
Kemenkes. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan
Anak.http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2011/01/
PANDUAN-YANKES-BBL-BERBASIS-PERLINDUNGAN-ANAK.pdf.
Maryati, Ida. Adaptasi Bayi Baru Lahir. 2011. http://blogs.unpad.ac.id/maryati/files/2011/01/
Adaptasi-Bayi-Baru-Lahir-terhadap-Kehidupan-di1.pdf.
Simanjuntak, C M. 2013. Adaptasi Fisiologis BBL. http://www.akperhkbp.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/Adaptasi-fisiologis-BBL.pdf.
Aras, Sitti. 2011. Asuhan pada Bayi Baru Lahir. http://www.fk.unair.ac.id/pptfiles/ ADAPTASI
%20BBL%20PW.ppt .