You are on page 1of 2

ABSTRAK

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim dengan kejadian kasus demam
berdarah di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2004 2013.

Metode
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain ekologi. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kejadian penyakit DBD positif dan tercatat dalam register DBD
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan. Sumber data menggunakan data sekunder data
kasus DBD, dan data iklim dari tahun 2004 - 2013. Data dianalisis menggunakan analisis
spasial dengan software Epi Info 3.5.1 dan analisis korelasi linear.
Hasil
Hasil analisis univariat didapatkan rata-rata kasus DBD per bulan selama tahun 2004-2013
sebanyak 27 kasus, suhu rata-rata 27,47oC, kelembaban 75,14%, curah hujan 202,81 mm, dan
kecepatan angin 3,24 knot. Dari hasil uji statistik diperoleh hasil tidak terdapat hubungan
bermakna yang lemah kejadian demam berdarah dengan suhu udara (r=-0,036; p=0,698),
kelembaban (r=-0,051; p=0,581) dan curah hujan (r=-0,031; p=0,740). Sedangkan terdapat
hubungan sedang yang bermakna kejadian demam berdarah dengan kecepatan angin (r=0,401; p=0,000).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian analisis spasial temporal
hubungan iklim dengan kejadian DBD di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2004-2013,
terdapat hubungan bermakna sedang dengan pola negatif antara variable kecepatan angin
dengan kejadian demam berdarah (p=0,000) dan tidak terdapat hubungan antara variable
suhu, kelembaban, dan curah hujan dengan kejadian demam berdarah. Untuk itu, disarankan
kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan pengendalian demam berdarah harus intensif
sebelum dan pada saat kecenderungan tertinggi kasus DBD pada bulan Juli-November.
Daftar Pustaka : 65 (1999 - 2013)
Kata Kunci : iklim, DBD, spasial, temporal, Pesisir Selatan

ABSTRACT
Objective
The research purposed to determine the relationship of climate (temperature, humidity,
rainfall, and wind speed) with the incidence of dengue fever in Pesisir Selatan years 20042013
.
Method
It was an observational research using eccologycal study. The population in this study were
all positive cases of dengue fever and dengue recorded in the register Pesisir Selatan Health
Department. Data sources using secondary data of dengue cases, and climate data years 2004
- 2013. Data were analyzed using spatial analysis with Epi Info 3.5.1 and linear correlation
analysis.
Result
Result of univariate analysis found that average of dengue case each month during 2004-2013
are 27 cases, average temperature 27,47oC, humidity 75,14%, rainfall 202,81 mm, and wind
speed 3,24 knot. From the statistical result obtained results are statistically was not significant
association with the incidence of dengue weak air temperature (r=-0,036; p=0,698), humidity
(r=-0,021; p=0,820) and rainfall (r=-0,031; p=0,740). While threre a middle relationship was
significant incidence of dengue with wind speed (r=-0,401; p=0,000).
Conclusion
Based on the analysis and discussion on research analysis of spatial and temporal relations
climate with the incidence of dengue in Pesisir selatan in 2004-2013. There is a middle
significant relationship with negative pattern between the variable of wind speed with the
incidence of dengue (p=0,000) and there is not a significant relationship between the variable
of temperature, humidity, and rainfalls with the incidence of dengue.Therefore, it is
recommended to the Department of Health to control dengue fever have intensified before
and at the time of the highest trends in dengue cases from Jully to November.
References : 65 (1999 - 2013)
Key words : climate, dengue, spatial, temporal, Pesisir Selatan

You might also like